Anda di halaman 1dari 2

Fachria Ditia Zalianti – 2301949103 – LA 53

GSLC 15 Juni 2021

1. Apa persamaan dan perbedaan dari struktur tata kelola perusahaan berdasarkan
aturan tata kelola perusahaan di negara-negara tersebut?
Persamaan dari struktur tata kelola perusahaan di beberapa negara ini adalah mereka
menempatkan RUPS yang memiliki wewenang tertinggi dalam perusahaan. Struktur tata
kelola perusahaan juga telah diatur berdasarkan tolok ukur internastional oleh Organization
for Economic Cooperation and Development (OECD). Evaluasi dewan sangat penting bagi
tata kelola perusahaan karena dewan komisaris bertanggung jawab untuk membimbing
strategi perusahaan, tata kelola resiko, memantau kinerja manajemen, dan memberikan hasil
positif bagi para pemegang saham.
Perbedaan struktur dibagi menjadi dua framework, yakni one-tier system dan two-tier system.
One-tier system merupakan konep tata kelola yang digunakan oleh model Anglo-Saxon.
Struktur ini terdiri dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), Board of Directors
(representasi dari para pemegang saham/pemilik), dan Executive managers (manajemen yang
akan menjalankan aktivitas). Dalam sistem ini anggota dewan komisaris merangkap anggota
dewan direksi dan kedua dewan ini disebut sebagai board of directors. Berdasarkan 5 negara
di atas, negara yang menggunakan struktur ini adalah Amerika Serikat, Malaysia, Belgia dan
Inggris
Two-tier system adalah konsep tata kelola yang memisahkan keanggotaan dewan, yakni
antara keanggotaan dewan komisaris sebagai pengawas dan dewan direksi sebagai eksekutif
perusahaan. Model ini dinamakan continental europe dengan struktur terdiri dari RUPS,
Dewan komisaris, Dewan direktur, dan manajer eksekutif (manajemen). Dalam model ini,
RUPS merupakan struktur tertinggi yang mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris
yang mewakili para pemegang saham untuk melakukan kontrol terhadap manajemen. Dewan
komisaris membawahi langsung dewan direksi dan mempunyai kewenangan untuk
mengagkat dan memberhentikan dewan direksi dan melakukan tugas pengawasan terhadap
kegiatan direksi dalam menjalankan perusahaan. Berdasarkan 5 negara di atas, negara yang
menggunakan struktur ini adalah Indonesia.

2. Dalam hal penanganan isu-isu lingkungan hidup, dan kemasyarakatan, apakah


peraturan tata kelola di negara-negara tersebut telah memasukkan sebagai salah satu
tanggung jawab dalam fungsi tata kelola?

Ya. Peraturan tata kelola di negara-negara telah mengadopsi regulasi yang berlaku dan
memasukkan isu lingkungan hidup sebagai salah satu tanggung jawab dalam fungsi tata
kelola melalui Corporate Sustainability Resposibility (CSR) pada masing-masing negara.

Referensi :
Corporate Governance from a Global Persepctive. (2011). Diakses pada tanggal 15 Juni 2021
https://www.researchgate.net/publication/228247817_Corporate_Governance_from_a_Globa
l_Perspective
Anglo-Saxon model of corporate governance. Diakses pada tanggal 15 Juni 2021
https://ceopedia.org/index.php/Anglo-Saxon_model_of_corporate_governance
Naskah buku lengkap Corporate Governance diakses pada tanggal 15 Juni 2021
https://osf.io/preprints/inarxiv/zpfnx/download
Good Corporate Governance yang Efektif dengan Keadaan Indonesia diakses pada tanggal 15
Juni 2021
https://www.academia.edu/34841703/GOOD_CORPORATE_GOVERNANCE_YANG_EFE
KTIF_DENGAN_KEADAAN_INDONESIA_MG4_docx

Anda mungkin juga menyukai