Anda di halaman 1dari 27

Metode Titrimetri / Volumetri

 Prosedur analisis kimia yang didasarkan pada


pengukuran jumlah larutan titran yang bereaksi
dengan analit.
 Larutan titran : larutan yang digunakan untuk
mentitrasi, biasanya digunakan suatu larutan standar
 Larutan standar: larutan yang telah diketahui
konsentrasinya
 titrasi dilakukan dengan menambahkan sedikit demi
sedikit titran ke dalam analit
Level volume titran

Klem
aA + tT  produk
sejumlah a molekul analit A
bereaksi dengan t molekul reagensia
buret T (titran). Penambahan titran
dilakukan sedikit demi sedikit melalui
buret.

Stopcock
Titik ekuivalen
Titik dimana jumlah titran
erlenmeyer yang ditambahkan ekuivalen
dengan jumlah analit secara
Larutan stoikhiometri
analit Pengaduk
magnet
Konsentrasi Larutan

Molaritas (M)
mol A mmol A
M= =
Liter larutan mL larutan

mol
M=
V
Untuk mencari
gram zat terlarut:
g = M x V x BM
Soal:

• Hitung molaritas suatu larutan H2SO4 yang


mempunyai densitas 1,30 g/ml dan mengandung
32,6% bobot SO3. BM SO3=80,06

• Jawab: 1 liter larutan mengandung 1,30


g/ml x 1000ml/L x 0,326 = 424 g SO3

(424g) / (80,06 g/mol)


M= = 5,3 mol/L
1 liter
Karena 1 mol SO3 menghasilkan dalam air
maka ada 5,3 mol/L H2SO4 dalam larutan itu
Soal
 Berapa gram Na2SO4 (142,1 g/mol)
diperlukan untuk membuat larutan
sebanyak 250 mL dengan konsentrasi
0,683 M
p. 138
Normalitas (N)
ek A mek A
N= =
Liter larutan mL larutan
gram
ek ek =
N= Berat Ekuivalen
V
Untuk mencari gram zat
terlarut:
g = N x V x BE
Soal:

• Hitung berapa gram Na2CO3 murni diperlukan untuk


membuat 250 ml larutan 0,150 N. Natrium
karbonat itu dititrasi dengan HCl menurut persamaan
CO32- + 2H+  H2CO3

• Jawab: tiap Na2CO3 bereaksi dengan 2H+ , oleh itu


berat ekuivalennya setengah BMnya, 106/2 = 53
g/ek jadi, banyaknya Na2CO3 yang diperlukan:
ek = g/BE g = (0,15 ek/L) x
(0,25 L) x (53 g/ek) = 1,99 g
Persen Berat gram zat terlarut dalam 100 g larutan
g zat terlarut
%= x 100%
g zat terlarut + g pelarut

HCl pekat (BM 36,5) mempunyai g = M x V x BM =


densitas 1,19 g/ml dan (0,100 mol/L) x (1 L) x (36,5 g/mol)
mengandung 37% berat HCl. = 3,65 gram dalam 1 ml HCl
Berapa ml asam pekat ini harus pekat terdapat 1,19 g/ml HCl x
diambil dan diencerkan menjadi 1 0,37 = 0,44 g/ml
liter untuk membuat larutan 0,100
M

Berapa M HCl pekat? 3,65 g


ml = = 8,3 ml
M = mol/L = g/(BM x V) 0,44 g/ml
gram HCl = (1,19 g/ml) x (1000ml/L) M2 x V2 0,1 x 1
x 0,37 = 440 g/L V 1= =
M = 440 g / {(36,5 g/mol) x 1 L }= M1 12,055
12,055 M = 0,0083 L = 8,3 ml
Jenis - jenis titrasi
 Titrasi asam - basa
 titrasi redoks
 titrasi pembentukkan kompleks
 titrasi pengendapan
Titrasi Asam - Basa
 Titran merupakan asam atau basa kuat
 titrasi asam kuat - basa kuat
 titrasi basa kuat - asam kuat
 titrasi asam lemah - basa kuat
 titrasi basa lemah - asam kuat
 Indikator: zat yang ditambahkan ke
dalam larutan analit untuk mengetahui
titik akhir titrasi
Penentuan titik akhir titrasi

Perhatikan
perubahan
warna
Kurva Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat

pH 12
11
10
9 Fenolftalein
8 Titik ekuivalen
7 Biru bromtimol
6
5 Merah metil
4
3
2
1
10 20 30 40 50 60 70 ml NaOH
Titrasi asam kuat - basa kuat

misalkan 50ml HCl 0,1 M


dititrasi dengan NaOH 0,1M Setelah penambahan 10 ml NaOH
HCl(aq) + NaOH(aq)  NaCl(aq) + reaksi yang terjadi selama titrasi adalah
H2O(l) atau H+(aq) + OH-(aq)  H2O(l)
H+(aq) + OH-(aq)  H2O(l) (50 ml) x (0,1 mmol/ml) H= bereaksi dengan
(10 ml) x (0,1 mmol/ml) OH-
sebelum penambahan
NaOH H+(aq) + OH-(aq)  H2O(l)
HCl adalah asam kuat dan 5,00 mmol 1,00 mmol
terdisosiasi lengkap, jadi [H+] 1,00 mmol 1,00 mmol
= 0,1
pH = - log [H+] = 1 4,00 mmol 0
dalam kesetimbangan terdapat 4,00 mmol H= dalam 60 ml larutan. Jadi,
[H+] = 4,00 mmol / 60ml = 6,67 x 10-2 mmol/ml
pH = - log [H+] = 2 - log 6,67 = 1,18

hitung pH larutan setelah penambahan 20, 30, 40, 45 dan 49,9 ml NaOH
Setelah penambahan 50 ml NaOH Perhatikan: setelah titik ekuivalen
reaksi berlangsung sempurna, garam tercapai (besar pH = 7,00),
yang dihasilkan yaitu NaCl tidak asam penambahan 0,05 ml titran akan
dan dan tidak pula basa dalam larutan merubah pH menjadi 9,7 nilai
air (tidak dihidrolisis), maka larutan tersebut diperoleh dari
itu netral; [H+] = [OH-] = 1,0 x 10-7 H+(aq) + OH-(aq)  H2O(l)
pH = 7
5,00 mmol 5,05 mmol
5,00 mmol 5,00 mmol
Setelah penambahan 60 ml NaOH
0 0,05 mmol
dalam kesetimbangan terdapat
H+(aq) + OH-(aq)  H2O(l)
0,05 mmol OH- dalam 100,05 ml
5,00 mmol 6,00 mmol larutan. Jadi,
5,00 mmol 5,00 mmol [OH-] = 0,05 mmol / 100,05 ml =
0 1,00 mmol 0,0005 mmol/ml
dalam kesetimbangan terdapat 1,00 pOH = - log [OH-] = 3,30125
mmol OH- dalam 110 ml larutan. Jadi, pH = 14 - pOH = 9,7
[OH-] = 1,00 mmol / 110ml = 9,1 x
10-3 mmol/ml
pOH = - log [OH-] = 3 - log 9,1 =
2,04 hitung pH larutan setelah
pH = 14 - pOH = 11,96 penambahan 51, 70, 80,
100 ml NaOH
Perubahan warna pada fenolftalien

 Perubahan warna terjadi pada pH 8,3 - 10


Perubahan warna pada biru bromtimol

 Perubahan warna terjadi pada pH 6 - 7,6


Perubahan warna pada merah metil

 Perubahan warna terjadi pada pH 4,2 - 6,3


Kurva Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat

pH 12
11
10
9
Titik ekuivalen
8
7
6
5
4
3
2
1

10 20 30 40 50 60 70 ml NaOH
Titrasi asam lemah - basa kuat
misalkan 50ml suatu asam lemah HA Setelah penambahan 10 ml NaOH
Ka =1,0 x 10-5 0,1 M dititrasi dengan reaksi yang terjadi selama titrasi
NaOH 0,1M adalah
HA + OH-  H2O + A-
sebelum penambahan NaOH (50 ml) x (0,1 mmol/ml) HA bereaksi
HA adalah asam lemah dan dengan (10 ml) x (0,1 mmol/ml) OH-
terdisosiasi dengan lemah
HB (aq) + H2O (l) H3O+ (aq) + A- (aq)
HA + OH-  H2O + A-
5,00 mmol 1,00mmol
1,00 mmol 1,00mmol
Maka dianggap [H3O+]  [A-] dan
[HA] = 0,1 - [H3O+]  0,1 4,00 mmol 0 1,0mmol 1,0mmol

[H3O+][A-] dalam kesetimbangan terdapat 4,00


= Ka
[HA] mmol HA dan 1,0 mmol A- dalam 60
ml larutan.
[H3O]2
= 1,0 x 10-5
0,1

[H3O+] = 1,0 x 10-3

pH = 3,00
Setelah penambahan 50 ml
4,00 4,00 NaOH
[HA] = - [H3O ] 
+
(pH pada titik ekuivalen)
60 60
terbentuk 5,00 mmol A-; [A-] =
5,00/100 = 0,05M
1,00 1,00 A- adalah basa dan reaksinya
[A-] = + [H3O+] 
60 60 dengan air adalah
A- + H2O HA + OH-
dianggap [HA]  [OH-]
[H3O+][A-] maka
= Ka [HA][OH-]
[HA]
= Kb = 1,0 x 10-9
[A- ]
[H3O+] (1,0/60)
[OH-] 2
= 1,0 x 10-5
(4,0/60) = 1,0 x 10-9
0,05

[OH-] = 7,1 x 10-6


[H3O+] = 4 x 10-5
pOH = 5,15
pH = 8,85
pH = 5 - log 4 = 4,40
Setelah penambahan 60 ml NaOH
setelah tercapai titik ekuivalen, masih
terdapat 10 ml OH- 0,1M atau 1,0
mmol
sementara OH- yang dihasilkan dari
reaksi
A- + H2O HA + OH- Perhatikan: setelah titik
ekuivalen tercapai (besar pH =
dapat diabaikan, sehingga
8,85), penambahan 0,10 ml
1,0 mmol
titran akan merubah pH menjadi
[OH ] =
-
= 9,1 x 10-3
110 ml 9,7 nilai tersebut diperoleh dari

pOH = 2,04 0,01 mmol


pH = 11,96 [OH ] =
-
= 9,99 x 10-5
100,1 ml

pOH = 4,0
pH = 10,0
Cara menghitung pH titrasi
untuk titrasi asam lemah - basa kuat

Spesi yang
terdapat
Persamaan HA + OH -
A- + H2O
pada larutan

HA H3O++ A- Ka = [H3O ][A ]


+ -
HA + H2O
T=0 asam [HA]
terionisasi [H3O ] =  Ka.[HA]
+
[H3O ] = [A-]
+

T<1 HA dan A-
Ka =
[H3O+][A-] [A-]
buffer [HA] pH = pKa + log
[HA]
[HA][OH -]
T=1 A - A- + H2O HA + OH -
Kb =
[A-]
Garam
[OH-] =  Kb.[A-] [HA] = [OH -]
terhidrolisis

T>1 OH- [OH-] = kelebihan titran


Cara menghitung pH titrasi
untuk titrasi basa lemah - asam kuat

Spesi yang
terdapat Persamaan B + H3O+ HB+ + H2O
pada larutan
[HB+][OH -]
B B + H2O HB+ + OH - Kb =
T=0 Basa [B]
[OH ] =  Kb.[A ]
- -
terionisasi [HB] = [OH -]

T<1 B dan HB+ [HB+][OH -] [HB+]


buffer
Kb = pOH = pKb + log
[B] [B]
T=1 HB+ HB+ + H2O H3O++ B Ka =
[H3O+][B]
[HB+]
Garam
[H3O+] =  Ka.[HB+] [H3O+] = [B]
terhidrolisis

T>1 H3O+ [H3O+] = kelebihan titran


Soal
 Senyawa cisplatin Pt(NH3)2Cl2 sebagai agen chemotherapy
yang dapat dibuat sesuai reaksi berikut: (NH4)2PtCl4
(s)+ 2NH3 (aq)  2 NH4Cl(aq)+ Pt(NH3)2Cl2 (s) untuk membuat
cisplatin, anda mereaksikan sebanyak 15,5 gram padatan
(NH4)2PtCl4 dengan 225 mL larutan NH3 0,75M
 a. tentukan reaksi yang terjadi bila NH3 dilarutkan dalam air
 b. tentukan pH larutan NH3 0,75M (Kb NH3=1,8 x 10-5)
 c. tuliskan reaksi ionisasi (NH4)2PtCl4 dan Pt(NH3)2Cl2 bila
larut dalam air
 d. antara larutan (NH4)2PtCl4 (373 g/mol) dan Pt(NH3)2Cl2
(300g/mol) bila larut dalam air dengan molaritas yang sama,
manakah yang mempunyai daya hantar listrik paling besar
 e. Berdasarkan data di atas tentukan pereaksi yang jumlahnya
berlebih, dan tentukan mana pereaksi pembatas
 f. berapa banyak cisplatin yang dapat terbentuk sebanyak-
banyaknya
 g. sesudah pereaksi pembatas digunakan dan dihasilkan cisplatin
yang maksimum, apa dan berapa gram jumlah pereaksi yang
tersisa
 h. tentukan molaritas larutan NH4Cl yang terbentuk dari reaksi
tersebut
Jawab
 a. NH3 (aq) + H2O  NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH-(aq)
 b. [NH4+][OH -]
Kb = [NH4+] = [OH-] = x
[NH3]
[NH3] = 0,75 - x  0,75
[x]2
1,8 .10-5 =
0,75

x = 3,6 .10-3
[OH-] = x =  pOH = - log 3,6.10-3
pOH = 2,435  pH = 14 - 2,435 = 11,565

 c. (NH4)2PtCl4 (aq)  NH4+ (aq) + PtCl42- (aq)


Pt(NH3)2Cl2 4 (aq)  Pt(NH3)22+ (aq) + 2Cl- (aq)
 d. keduanya merupakan elektrolit kuat
(NH4)2PtCl4 (s) + 2NH3 (aq)  2 NH4Cl(aq)+ Pt(NH3)2Cl2 (s)

 e. mol (NH4)2PtCl4 = 15,5 g/ 373 = 0,0416 mol


mol NH3 = 0,225 L x 0,75 mol/L = 0,16875 mol
1 mol (NH4)2PtCl4  2 mol NH3
0,0416 mol(NH4)2PtCl4  0,0832 mol NH3
pereaksi pembatas adalah (NH4)2PtCl4
 f. cisplatin yang terbentuk
0,0416 mol x 300 g/mol = 12,48 g
 g. sisa NH3
0,16875 mol - 0,0832 mol = 0,08555 mol = 0,08555 mol x
17g/mol = 1,454 g NH3
 h. jumlah mol NH4Cl
= 2 x 0,0416 mol = 0,0832 mol
molaritas = 0,0832 mol / 0,225 L = 0,36978 M

Anda mungkin juga menyukai