Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL


KECEMASAN PADA PASIEN STROKE

DISUSUN OLEH:
ROMLAH
KONSEP DASAR STROKE
DEFINISI STROKE

 Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke
bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C., 2002)
 Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal
(atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa
adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Susilo, 2000)
Konsumsi alkohol 
Penyalahgunaan obat 
Merokok 
Kontrasepsi oral 
• Iskemia (Penurunan aliran darah ke area otak)
• Hemoragi cerebral (pecahnya pembuluh darah
Diabetes 
serebral dengan perdarahan ke dalam jaringan
Cerebral
Peningkatan hematokrit 
Obesitas  otak atau ruang sekitar otak)
Kolesterol tinggi 
Penyakit kardiovaskuler 
Hipertensi  • bekuan cairan di dalam pembuluh Trombosis
Resiko darah otak
Faktor
ETIOLOGI
TANDA DAN GEJALA

 Kehilangan motorik
 Kehilangan komunikasi
 Gangguan persepsi
 Kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologik
 Disfungsi kandung kemih
PATOFISIOLOGI

1 2 3
Perubahan suplai Menyebabkan
Terjadi perdarahan
darah ke otak oedema dan
intraserebral
Dikarenakan thrombus, nekrosis
Perdarahan yang luas akan
emboli, perdarahan dan diikuti thrombosis dan menyebabkan kematian
spasme vaskuler hypertensi pembuluh darah
MASALAH PSIKOSOSIAL PADA STROKE

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah psikososial yang mungkin saja muncul pada klien dengan
hipertensi, antara lain depresi, ansietas, masalah seksual, dan kerusakan memori (Sarhan, 2010)
 Namun pada beberapa penelitian menunjukan bahwa ansietas yang lebih memegang perananan khusus dalam
memberikan efek yang signifikan dalam peningkatan stroke
KONSEP ANSIETAS
DEFINISI ANSIETAS
 Tanda dan Gejala

Palpitasi, Jantung
Napas Cepat, Refleks
Bedebar, Tekanan Anoreksia,
 Menurut Lynn S. Bickley Meningkat, Insomnia,
Darah Meninggi, Denyut Diare/Konstipasi, Mua
(2009) “kecemasan Tremor
Nadi Cepat
merupakan reaksi yang
sering terjadi pada
keadaan sakit, Lapang persepsi
menyempit, tidak mampu Menyesal, iritabel, Gerakan tersentak-sentak,
pengobatan, dan sistem menerima rangsang kesedihan mendalam, bicara berlebihan dan
perawatan kesehatan itu luar, berfokus pada apa takut, gugup, sukacita cepat, perasaan tidak
sendiri yang menjadi berlebihan aman
perhatiannya
ETIOLOGI

1 2
Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi

 Peristiwa Traumatik
 Konflik Emosional
 Konsep diri terganggu
 Frustasi  Ancaman terhadap integritas fisik

 Gangguan fisik  Ancaman terhadap harga diri

 Pola mekanisme koping keluarga


 Pengobatan yang mengandung
benzodiazepin
RENTANG RESPON KECEMASAN
PENATALAKSANAAN KECEMASAN

1 Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress

2 Terapi Psikofarmaka

3 Terapi Somatik

4 Psikoterapi

5 Terapi Psikoreligius
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN
A. INFORMASI UMUM B. KELUHAN

 Inisial klien  Klien mengatakan merasa lemas, pusing, ada mual, muntah tidak ada
: NY. N
 Usia : 60 tahun
 Jenis kelamin : P C. PENAMPILAN UMUM DAN PERILAKU MOTOR

 Suku : Betawi 1. FISIK

 Bahasa dominan : Indonesia


 Berat badan : 75 kg

 Status perkawinan : Kawin


 Tinggi badan : 160 cm

 Alamat
 Tanda-tanda vita l : TD 200/140 mmHg, P 20 x/menit, Nadi 88x/menit,
: Jl.As-Syafiiyah Cilangkap Jakarta
T 36ºC Riwayat pengobatan fisik Klien mengatakan sudah pernah terkena stroke 2
Timur
tahun yang lalu dan di bawa ke Rumah Sakit, Klien sudah terkena stroke 2 kali
 Tanggal masuk : - dan yang terakhir tahun 2020 saat tahun baru.
 Tanggal pengkajian : 26 Januari 2021  Hasil pemeriksaan laboratorium/ visum/ dll Tidak ada
 Ruang rawat : -  Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
 Nomor RM : - 2. TINGKAT ANSIETAS
 Diagnosa medis : Stroke Non Hemoragik  Masalah keperawatan:Tingkat ansietas sedang-berat. Adapun perilaku yang
ditunjukkan adalah ramah, kooperatif, gelisah, bingung
 Riwayat alergi : Tidak ada
D. KELUARGA E. RIWAYAT SOSIAL

 Tipe keluarga Pola sosial


: Nuclear Family
 Teman/orang terdekat : Klien mengatakan orang terdekatnya saat ini adalah
 Pengambilan keputusan : Kepala Keluarga suami dan anak-anaknya
 Hubungan klien dengan kepala keluarga : Istri  Peran serta dalam kelompok : Klien mengatakan terlibat dalam pengajian di
lingkungan rumah
 Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga : Klien saat  Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien mengatakan tidak
ini tinggal bersama dengan suami klien dan ketiga memiliki masalah dalam berhubungan dengan orang lain
anaknya. Hubungan dengan klien terjalin erat dan sangat Obat-obatan yang dikonsumsi
baik, orang yang terdekat denn klien adalah suaminya.  Klien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan herbal atau obat-obatan
 Kegiatan yang dilakukan keluarga dalam masyarakat : yang diluar resep
Klien mengatakan mengikuti pengajian yang ada di  Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini:
lingkungan rumah  Valsartan 80 mg
 Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan  Donperidon
 Meloxicam 15 mg
 Amlodipin 10 mg
 Ranitidine 2x2 ml
 Klien mengatakan tidak menggunakan alkohol dan obat-obatan untuk
mengatasi masalahnya
 Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
F. KONSEP DIRI
Gambaran diri
 Klien mengatakan senang dengan keadaan tubuhnya dari rambut sampai ujung kaki.

Ideal diri
 Klien berharap dapat sembuh dari sakitnya dan organ tubuhnya dapat berfungsi lagi seperti dulu dan dapat membantu
pekerjaan rumah tangga, klien berharap keluarganya dapat menerima kondisinya saat ini dan memberi dukungan
mental agar klien cepat sembuh, dan klien berharap setelah sembuh dapat mengikuti pengajian dilingkungannya
Harga diri
 Klien tidak merasa harga diri rendah karena masih bisa melakukan kegiatannya tanpa bantuan dari orang lain

Peran
 Selama sakit peran klien sebagai istri, ibu tidak ada masalah karena keluarganya dapat memahami kondisinya

Identitas diri
 Klien dirumah sebagai istri dan ibu dari ketiga anaknya dan bertujuan hidup bahagia dengan suami dan anak-
anaknya.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
G. STATUS MENTAL DAN EMOSI L. PERSEPSI
Klien tidak memiliki cacat fisik, melakukan kontak mata Tidak ada gangguan persepsi
saat berinteraksi, Klien berpakaian rapi sesuai dengan
M. KOGNITIF
tempat dan kondisi saat ini, klien mandi 3x sehari.
Tidak ada disorientasi tempat, waktu, orang maupun situasi
H. TINGKAH LAKU
N. IDE-IDE BUNUH DIRI
Klien tampak tegang
Tidak terdapat ide-ide merusak diri atau orang lain pada
I. POLA KOMUNIKASI
klien
Klien berbicara dengan jelas, tidak ada gangguan pola
O. KULTURAL DAN SPIRITUAL
komunikasi
Klien menganut agama Islam dan menjalankan sholat 5
J. MOOD DAN AFEK
waktu, tidak ada pengaruh budaya yang mempengatuhi
Klien tidak menunjukan hal yang berlebihan terjadinya masalah
K. PROSES PIKIR
Klien dapat berpikir logis, memori jangka panjang dan
pendek utuh
ANALISA DATA

Ketidakseimbangan nutiri: lebih dari


Ansietas Gangguan Rasa Nyaman
kebutuhan tubuh
• DS : • DS : • DS :
• Klien mengatakan merasa khawatir • Klien mengatakan merasa pusing • Klien mengatakan dirinya
dengan kondisinya saat ini • Klien mengatakan terkadang merasa jarang berolah raga
• Klien mengatakan apakah dirinya akan terganggu dengan pusing yang • Klien mengatakan dirinya
sembuh dirasakan senang ngemil
• Klien mengatakan terkadang merasa • DO : - • DO :
deg-degan jika mengingat kondisinya • Tubuh klien tampak gemuk
• Klien mengatakan pusing • BB : 75 kg, TB : 160 cm, IMT : 29,2
• Klien mengatakan lemas (obesitas)

• DO :
• Wajah klien tampak tegang
• Klien tampak berkeringat dingin
• TD 200/140 mmHg, Nadi 88 x/menit,
Rr 20 x/menit
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

Ansietas

Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh

Gangguan rasa nyaman


INTERVENSI
Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi intervensi
Ansietas TUM: Klien mampu : 1. Bina hubungan saling percaya
Klien mampu menunjukkan • Menunjukkan tanda-tanda 2. Beri kesempatan kepada
koping yang efektif terdapat percaya terhadap perawat: klienuntuk mengekspresikan
ansietas wajah tersenyum, mau perasaannya
berkenalan, ada kontak 3. Ajarkan teknik menurunkan
TUK: mata, bersedia ansietas: teknik relaksasi,
• Klien dapat menjalin dan menceriatakan perasaannya distraksi, spiritual
mempertahankan hubungan • Mengungkapkan perasaan 4. Berikan kesempatan untuk
saling percaya ansietas, penyebab ansietas, mendemosntrasikan kembali
• Klien dapat mengenal dan perilaku akibat ansietas teknik yang telah diajarkan
ansietasnya • Mendemonstrasikan 5. Diskusikan masalah yang
• Klien dapat menggunakan caramengatasi ansietas sedang dihadapi keluarga
teknik mengurangi ansietas secara positif
secara positif • Keluarga mampu merawat
• Klien dapat dukungan anggota keluarga dengan
keluarga untuk anseitas dengan latihan
meningkatkan perawatan relaksasi
diri
Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi intervensi
keperawatan
Ketidakseimbangan TUM: Klien mampu: 1. Kaji pemahaman klien tentang
nutrisi : lebih dari Klien mampu menunjukkan • Mengidentifikasi hubungan langsung antara stroke
kebutuahan tubuh sikap untuk mengurangi berat hubunganantara stoke dan dan kegemukan
badannya kegemukan 2. Bicarakan pentingnya menurunkan
• Menunjukkan perubahan pola masukan kalori dan batasi
TUK: makan masukan lemak, garam, dan gula
• Klien mampu mengenal • Melakukan/mempertahankan sesuai indikasi
masalah obesitasnya program olah raga yang tepat 3. Tetapkan keinginan klien
• Klien mampu secara individual menurunkan berat badan
menunjukkan sikap untuk 4. Kaji ulang masukan kalori harian
menurunkan berat dan pilihan diet
badannya 5. Tetapkan rencana penurunan berat
badan yang realistik dengan klien
6. Dorong klien untuk
mempertahankan masukan
makanan harian termasuk kapan
dan dimana makan dilakukan dan
lingkungan dan perasaan sekitar
saat makanan dimakan
7. Instruksikan dan bantu memilih
makanan yang tepat
8. Kolaborasi
Rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi
Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi intervensi
Gangguan rasa nyaman TUM: Klien mampu: 1. Kaji penyebab rasa
Gangguan rasa nyaman pada • Mengungkapkan ketidaknyamanan
klien teratasi penyebab rasa 2. Pertahankan tirah baring
ketidaknyamanan 3. Berikan posisi yang nyaman
TUK: • Klien mampu 4. Kolaborasi: Antiansietas
• Klien dapat menemukan hal-hal yang
mengidentifikasi sumber dapat meningkatkan rasa
yang membuat tidak nyaman
nyaman • Merasa nyaman
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

 Dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan intervensi kepada klien, selama dilakukan implementasi respon klien
cukup baik dan dapat mengikuti arahan yang diajarkan perawat.
 Setelah dilakukan evaluasi, klien mengatakan sudah mulai dapat mengontrol kecemasannya
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai