TRHOMBOSIS + EPISODE
DEPRESI SEDANG
Kinanta
2. Pemeriksaan Pencitraan
- CT scan sensitivitas 25 – 56%
a. Direct sign : cord sign, triangle sign, delta sign
PEMERIKSAAN PENUNJANG (3)
b. Indirect sign : edema serebri, ventrikel mengecil, hidrosefalus, penyangatan pada falks atau
tentoritum, infark vena dengan atau tanpa perdarahan
- Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukannya.
- Dikategorikan sebagai episode depresi ringan dengan gejala somatik jika terdapat empat
atau lebih gejala somatik.
EPISODE DEPRESI SEDANG (F32.1)
- Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi.
- Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah
tangga.
- Dikategorikan sebagai episode depresi sedang dengan gejala somatik jika terdapat empat atau
lebih gejala somatik.
EPISODE DEPRESI BERAT TANPA
GEJALA PSIKOTIK (F32.2)
- Semua 3 gejala utama depresi harus ada.
- Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, dan beberapa di antaranya harus berintensitas berat.
- Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin
tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan banyak gejalanya secara rinci.
- Episode deprsif biasanya harus berlangsung sekurang- kurangnya 2 minggu, akan tetapi bila gejala amat berat
dan beronset sangat cepat, maka masih dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang
dari 2 minggu.
- Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga,
kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
EPISODE DEPRESI BERAT
DENGAN GEJALA PSIKOTIK
(F32.3)
- Episode depresif berat yang memenuhi kriteria menurut F32.2 tersebut di atas.
- Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Waham biasanya melibatkan ide tentang
dosa, kemiskinan, atau malapetaka yang mengancam, dan pasien merasa bertanggungjawab
akan hal itu. Halusinasi auditorik atau olfaktorik biasanya berupa suara yang menghina atau
menuduh, atau bau kotoran atau daging membusuk. Retardasi psikomotor yang berat dapat
menuju pada stupor.
- Jika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau tidak serasi
dengan afek (mood- congruent).
TATALAKSANA
Farmakologi
Non farmakologi
Psikoterapi Antidepresan
Electro
Convulsive Mood stabilizer
Therapy Antipsikotik
(ECT)
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Nn. H
Umur : 34 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Makassar
Departemen Tanggal Diagnosis
Konsultasi
Jenis Kelamin : Perempuan Kerjasama
ANAMNESIS TERPIMPIN Nyeri kepala dirasakan sejak 3 tahun lalu, memberat 1 minggu
terakhir. Nyeri dirasakan diseluruh kepala, nyeri kepala dirasakan
seperti tertusuk-tusuk. Bicara cadel ada, kesulitan menelan,
pandangan buram maupun ganda tidak ada. Mual muntah tidak ada.
Demam tidak ada, trauma tidak ada. Riwayat hipertensi, diabetes
mellitus, penyakit jantung tidak ada. Riwayat trauma tidak
ada.Riwayat dirawat dan dilakukan DSA tahun 2020 dengan hasil
cerebral venous thrombosis, namun pasien tidak lanjut pengobatan
dan berhenti pada bulan November 2022.
KEADAAN UMUM STATUS INTERNUS STATUS NEUROLOGIS
Abdomen: Hepar dan lien tidak ada Nn cranialis lain : slight parese N VII
pembesaran dextra tipe sentral
Motorik : Pergerakan menurun pada keempat ekstremitas
NIHSS : 1
Skor Hassanudin : 15
LABORATORIUM (17-01-2024)
Pemeriksaan Hasil
WBC 8.690
HGB 13.1
HCT 38
PLT 258.000
GDS 118
SGOT 52
SGPT 52
Ureum 15
Kreatinin 0.87
Natrium 138
Kalium 4.2
Chlorida 105
PT 11.3
APTT 30.8
INR 1.10
Foto Thoraks (17-01-2024)
Penurunan aliran fase vena pada sinus transversus mengindikasikan adanya suatu thrombus
Diagnosa Klinis :Vascular Headache
Diagnosa Etiologis :
Cerebral Venous Thrombosis
Diagnosa Tambahan :
Episode Depresi Sedang
TATALAKSANA
● Bagian neurologi
1. Capsul nyeri/8jam/oral
2. Ketorolac 30mg/12 jam/iv
3. Ranitidin 50mg/24 jam/intravena
4. Citicoline 500mg/12 jam/intravena (bila TDS >=110mmHg)
5. Mecobalamine 500mcg/24 jam/intravena
6. Gabapentin 100mg/12 jam/oral
7. Asam valproat 250 mg /12jam/oral
● Konsul Psikiatri
1. Risperidone 0.5 mg/12jam/oral
2. Lorazepam 0.5 mg/24 jam/oral
PEMERIKSAAN PSIKIATRI
KELUHAN UTAMA Tidak bersemangat
RIWAYAT GANGGUAN Pasien perempuan usia 32 tahun dikonsul dari TS Neurologi dengan diagnosa Vascular
SEKARANG Headache et Causa Cerebral Sinus Trombosis
Saat pemeriksaan pasien tampak berbaring ditempat tidur, terpasang infus ditangan.
Pasien cukup tenang dan kooperatif saat wawancara. Saat ditanya pasien menjawab
dengan suara pelan. Pasien mengeluh sering nyeri kepala belakang, gemetar, dan lemas
seluruh badan. Keluhan dialami sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu, memberat 1
minggu terakhir.
Pasien mengatakan sudah lelah minum obat, pasien menghentikan minum obat kurang
lebih 1 tahun terakhir. Selama minum obat keluhan agak stabil. Terakhir pasien juga
merasa kurang konsentrasi dalam bekerja, mudah merasa lelah. Nafsu makan berkurang,
tidur cukup baik. Pasien sudah menyerah dengan kondisi yang dialaminya, pasien sudah
pasrah.
Awal mula perubahan perilaku sejak tahun 2020, pasien sering nyeri kepala disertai
lemas seluruh badan. Pasien berobat di Ts. Neuro dan dan dirawat di RS Bhayangkara.
Saat itu pasien juga dilakukan DSA, didapatkan ada penyumbatan pada otak. 3 hari
setelah keluar dari RS, ibu pasien meninggal. Pasien dekat dengan ibu. Pasien rutin
kontrol selama 2 tahun, namun setelah kondisi stabil pasien menghentikan pengobatan
dan tidak kontrol kembali. Pasien tidak pernah berobat jiwa sebelumnya.
Riwayat penyakit medis lainnya
● Riwayat nyeri kepala sebelumnya ada dan pernah dilakukan tindakan DSA sebelumnya
• Riwayat penggunaan zat psikoaktif
●Usia remaja pasien mengikuti Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan melanjutkan ke
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), setelah tamat pasien tidak melanjutkan kuliah.
a. Riwayat Pekerjaan : Pasien adalah seorang karyawan swasta
b. Riwayat Pernikahan : Pasien belum pernah menikah
c. Riwayat Agama : Pasien memeluk agama islam dan menjalankan kewajiban agama dengan cukup
baik.
GENOGRAM
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
a. Deskripsi Umum
Penampilan: Tampak perempuan 32 tahun, wajah sesuai usia, kulit sawo matang, memakai baju piyama
berwarna biru. Penampilan kesan cukup.
• Pikiran abstrak :
Baik
AKSIS I AKSIS II
AKSIS III
Episode Depresif Sedang tanpa Gejala Belum cukup untuk mengarahkan
Cerebral Venous Thrombosis
Somatik (F32.10) pasien ke salah satu ciri kepribadian.
AKSIS V
AKSIS IV GAF scale 70-61 (beberapa gejala
ringan dan menetap, disabilitas ringan
Tidak ada
dalam fungsi, secara umum masih
baik).)
TATALAKSANA
Psikofarmakologi:
- Fluoxetin 20 mg/24 jam/oral
- Alprazolam 0.5 mg/24jam/oral
Psikoedukasi keluarga
FOLLOW UP
Terima Kasih