Anda di halaman 1dari 16

PSIKOSOSIAL

TRANSKULTURAL
NURSING
NI KADEK DEVINA ARTHA PRATIWI
(1914201096)
NI KADEK DEWI WAHYUNI
(1914201097)
NI KADEK SINTYADEWI
(1914201099)
NI LUH PUTU MANIK MAS PUSPA SARI NAMA
(1914201109)
NI WAYAN SRI WITARINI ANGGOTA
(1914201120)
NI WAYAN UJIANANTARI
KELOMPOK 7
(1914201121)
NI WAYAN WIDA PRASTINI
(1914201122)
TOPIK

Pengertian dan Konsep dan Proses Kasus Asuhan Keperawatan


Tujuan Paradigma Transkultural Sesuai

3
Transcultural Nursing Tujuan
Suatu praktek keperawatan yang focus • Membantu klien beradaptasi terhadap
memandang perbedaan maupun kesamaan budaya tertentu yang lebih menguntungkan
kesehatannya.
diantara budaya dengan saling
menghargai asuhan, sehat-sakit yang • Membantu klien agar dapat memilih dan
didasarkan pada nilai budaya manusia, menentukan budaya lain yang lebih
kepercayaan dan tindakan. mendukung peningkatan status kesehatan.

4
Konsep Keperawatan Transkultural

Budaya Nilai Budaya Perbedaan Budaya Etnosentris Etnis

Ras Care Caring Culture Care Cultural Imposition

5
Manusia Sehat
Individu, keluarga atau Suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan
kelompok yang memiliki berkonteks budaya yang digunakan
nilai-nilai dan norma-norma untuk menjaga dan memelihara
untuk menetapkan pilihan keadaan seimbang/sehat
Paradigma
Transkultural
Nursing

Lingkungan Keperawatan
keseluruhan fenomena yang Memandirikan individu
mempengaruhi sesuai dengan budaya klien
perkembangan, kepercayaan menggunakan 3 strategi
dan perilaku klien dalam askep
6
Cultural Care
Cultural Care Accomodation / Cultural care
Preservation / Negotiation repaterning /
Maintenance Reconstruction

Strategi
Transcultural
Mempertahankan Restrukturisasi
budaya dilakukan Mengakomodasi atau budaya klien
bila budaya pasien negosiasi budaya dilakukan bila
tidak bertentangan untuk membantu budaya yang
dengan kesehatan klien beradaptasi dimiliki merugikan
terhadap budaya status kesehatan.
tertentu yang lebih
menguntungkan
kesehatan

7
Proses Keperawatan Transkultural

Evaluasi
Perencanaan dan
Diagnosis Pelaksanaan
Pengakajian

8
KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN
TRASCULTURAL PADA KASUS IBU POST
PARTUM
Klien bernama Ny.M, berusia 25 tahun, beragama Islam, Klien datang ke poli KIA RS. Suka Sehat untuk kontrol.
pendidikan terakhir SMA. Klien adalah seorang ibu rumah Dari hasil kontrol di poli KIA RS. Suka Sehat, luka klien
tangga. Suami klien Tn. W berumur 27 tahun, pendidikan dinyatakan mengalami penyembuhan yang lambat. Luka
bekas sectio caesaria masih terlihat basah. Setelah
terakhir SMK, bekerja di pabrik. Suku jawa, dan keluarga mendengar pernyataan dari dokter, klien terlihat cemas.
klien terutama mertua klien sangat kental dengan adat dan
budaya jawa, Tn. W adalah satu-satunya tulang punggung Kemudian dilakukan pengkajian oleh perawat untuk
keluarga. Selain tinggal dengan Tn. W klien juga tinggal mengetahui penyebab luka yang tidak kunjung mengering.
Dari hasil pengkajian ternyata didapatkan hasil bahwa
dengan mertuanya.
klien mempunyai pantangan makan ikan dan telur karena
Seminggu yang lalu klien telah melahirkan anak pertamanya ditakutkan akan menimbulkan rasa gatal pada luka bekas
berjenis kelamin perempuan dengan berat 3500 gram, panjang jahitan, klien tidak boleh minum air terlalu banyak karna
50 cm secara Sectio Caesarea atas indikasi panggul sempit, akan membuat luka tetap basah ( luka tidak cepat kering )
serta klien menggunakan stagen yang terlalu kencang.
sehingga di perut klien terdapat luka jahitan Klien melahirkan
di Rumah Sakit Suka Lahir. Klien merasa melahirkan adalah Perawat memberikan penjelasan bahwa makanan yang
suatu anugerah, namun klien merasa belum menjadi seorang menjadi pantangan klien adalah makanan yang
wanita yang sempurna, karena tidak dapat melahirkan secara mengandung tinggi protein yang baik untuk proses
penyembuhan luka. Makanan pantangan tersebut dapat
normal. Setelah pulang dari rumah sakit, atas perintah digantikan dengan sumber protein lain seperti tahu, tempe,
mertuanya setiap pagi klien jalan-jalan dan membawa bayinya sari kedelai, kacang-kacangan, dll dan air merupakan
untuk berjemur mulai pukul 06.00-07.00 WIB dengan tujuan bagian penting dari struktur sel dan jaringan sehingga
agar bayi hangat. Serta setelah melahirkan ibu di haruskan dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam
memakai stagen, Penggunaan stagen ini dipercaya akan proses penyembuhan luka. Sementara dokter memberikan
membuat perut tidak bergelambir dan perut kembali langsing. rawat luka dan terapi oral antibiotik. Klien menganggap
Hal tersebut sudah di lakukan secara turun-temurun. anjuran perawat bertentangan dengan keyakinannya
Faktor Sosial Dan Keterikatan Kekeluargaan
Pengkajian •Faktor
NamaSosial Dan :Keterikatan
Ny. M Kekeluargaan
• Umur
Nama : 25
Ny.tahun
M
Faktor Teknologi
• Jenis
Umurkelamin : perempuan
25 tahun
•Faktor
KlienTeknologi
melahirkan anak pertamanya berjenis kelamin
• Status
Jenis kelamin : sudah menikah
perempuan
• perempuan dengan
Klien melahirkan anakberat 3500 gram,
pertamanya panjang
berjenis 50 cm
kelamin • Kelahiran
Status : anak: sudah
pertama
menikah
secara Sectiodengan
perempuan Caesarea atas
berat indikasi
3500 gram,panggul
panjangsempit,
50 cm • Pengambilan keputusan
Kelahiran : anak pertamadalam anggota keluarga : ada
sehingga di perut
secara Sectio klien terdapat
Caesarea lukapanggul
atas indikasi jahitan sempit,
Klien
• pada pihak laki-laki
Pengambilan keputusan dalam anggota keluarga : ada
melahirkan
sehingga di di Rumah
perut klienSakit Suka luka
terdapat Lahirjahitan Klien
• Klien datangdikeRumah
poli KIA RS. Suka
Suka Lahir
Sehat untuk kontrol. pada pihak laki-laki
melahirkan Sakit
• Selain itu klien
Klien datang kejuga
poli membawa
KIA RS. Suka bayinya di tindik
Sehat untuk kontrol. Faktor Nilai-Nilai Budaya Dan Gaya Hidup
dan disunatkan.
Selain itu klien juga membawa bayinya untuk di tindik •Faktor
Setiap pagi klien
Nilai-Nilai jalan-jalan
Budaya dan membawa
Dan Gaya Hidup bayinya untuk
dan disunatkan. • berjemur,
Setiap pagiserta
kliensetelah melahirkan
jalan-jalan ibu di haruskan
dan membawa bayinya memakai
untuk
stagen, Penggunaan stagen ini dipercaya akan cepat
berjemur, serta setelah melahirkan ibu di haruskan memakai
mengembalikan
stagen, Penggunaan ototstagen
rahim ini
dandipercaya
mengencangkan otot perut
akan cepat
Faktor Agama dan Falsafah Hidup sehingga perut terlihat
mengembalikan langsing.
otot rahim dan mengencangkan otot perut
• Agama
Faktor yangdan
Agama dianut yaitu Hidup
Falsafah agama islam • Klien mempunyai keyakinan
sehingga perut terlihat langsing.setelah melahirkan ibu di haruskan
• Klien
Agama merasa melahirkan
yang dianut yaitu adalah
agama suatu
islam anugerah, • memakai stagen Penggunaan
Klien mempunyai stagenmelahirkan
keyakinan setelah ini dipercayaibuakan cepat
di haruskan
mengembalikan
memakai stagen otot rahim dan mengencangkan
ini dipercayaotot
akanperut
• namun klien merasa
Klien merasa belum
melahirkan menjadi
adalah seorang
suatu wanita
anugerah, sehingga perut
Penggunaan
terlihat
stagen
langsing, Hal tersebut sudah di
cepat
lakukan
yang sempurna, karena tidakmenjadi
dapat melahirkan secara mengembalikan otot rahim dan mengencangkan otot perut
namun klien merasa belum seorang wanita secara
sehinggaturun-temurun.
perut terlihat langsing, Hal tersebut sudah di lakukan
normal
yang sempurna, karena tidak dapat melahirkan secara • Klien mempunyai pantangan makan ikan, daging, telur karena
secara turun-temurun.
• Klien
normalpercaya seorang bayi perempuan disunat karena • ditakutkan akan menimbulkan
Klien mempunyai pantangan makan rasa gatal
ikan,pada lukatelur
daging, bekas jahitan
karena
• Klien tidak boleh minum terlalurasabanyak
gatalkarna
padaakan membuat luka
• atas
Kliendasar syariat
percaya dalam
seorang agamanya
bayi perempuan disunat karena ditakutkan akan menimbulkan luka bekas jahitan
atas dasar syariat dalam agamanya • tetap basahboleh
Klien tidak ( lukaminum
tidak cepat kering
terlalu banyak) karna akan membuat luka
tetap basah ( luka tidak cepat kering )
Pengkajian
Faktor Politik Faktor Ekonomi
• Kebijakan
Faktor Politikdan peraturan RS, yaitu: •Faktor
Pekerjaan
Ekonomi
• Alasan mereka
Kebijakan datang keRS,
dan peraturan RS yaitu: • Klien sebagai ibu rumah tangga.
Pekerjaan
• Klien
Alasandatang
merekakedatang
poli KIAkeRS.
RSSuka Sehat untuk • Klien
Sumber biayaibu
sebagai pengobatan
rumah tangga.
• kontrol. Selain
Klien datang keitu klien
poli KIAjuga membawa
RS. Suka bayinya
Sehat untuk • Klien mendapatkan
Sumber sumber pembiayaan dari BJPS
biaya pengobatan
untuk diSelain
kontrol. tindik itu
danklien
disunatkan.
juga membawa bayinya • Klien
Sumber ekonomi yang
mendapatkan dimanfaatkan
sumber klien
pembiayaan dari BJPS
• Kebijakan yangdan
untuk di tindik didapat di RS
disunatkan. • Klien memanfaatkan
Sumber ekonomi yangpenghasilan suami.
dimanfaatkan klien
• Dokter memberikan
Kebijakan yang didapattindakan
di RS rawat luka dan • Klien
Jumlah anak yang di tanggung
memanfaatkan satu
penghasilan suami.
• terapi
Dokteroral antibiotik tindakan rawat luka dan
memberikan • Jumlah anak yang di tanggung satu
terapi oral antibiotik

Faktor Pendidikan
• Pendidikan
Faktor akhir klien SMA
Pendidikan
• Klien selalu akhir
Pendidikan mendapat nasehat dari mertuanya.
klien SMA
• Klien masih sangat mempercayai
selalu mendapat adat
nasehat dari dan budaya
mertuanya.
• Jawa
Klien masih sangat mempercayai adat dan budaya
Jawa
12
1. Data : Setiap pagi klien mempunyai kebiasaan
jalan-jalan dan membawa bayinya untuk
berjemur, mulai pukul 06.00-07.00 WIB dengan
tujuan agar bayi hangat Masalah : Potensial
Peningkatan Kesehatan
2. Data : Klien mempunyai keyakinan setelah
melahirkan ibu di haruskan memakai stagen
Penggunaan stagen ini dipercaya akan cepat
mengembalikan otot rahim dan
mengencangkan otot perut sehingga perut
terlihat langsing, Hal tersebut sudah di lakukan
DIAGNOSA secara turun-temurun. Klien mempunyai
pantangan makan ikan dan telur karena
ditakutkan akan menimbulkan rasa gatal pada
luka bekas jahitan. Klien menganggap anjuran
perawat bertentangan dengan keyakinannya.
Masalah : Keyakinan klien yang tidak sesuai
dengan anjuran medis
3. Data : Klien tidak ingin banyak minum karena
akan membuat luka tetap basah ( luka tidak
cepat kering ) Masalah : Lamanya proses
penyembuhan luka karena pembatasan minum
Intervensi Dx 3 :
Kurang pengetahuan
Dx 2 : berhubungan dengan
Keyakinan klien tidak sesuai terbatasnya informasi
Dx 1 :
Potensial peningkatan dengan anjuran medis
kesehatan
Intervensi : Restrukturisasi atau
Intervensi : Negosiasi budaya recontruksi budaya

Intervensi : Mempertahankan • Berikan penjelasan bahwa • Jelaskan pada klien dan


budaya ( Maintenance ) makanan yang menjadi keluarga bahwa mungkin
pantangan klien adalah maksud sebenarnya adalah
• Berikan penjelasan pada klien ingin memberikan yang
makanan yang mengandung
bahwa kebiasaan klien untuk terbaik selama perawatan
tinggi protein yang baik
jalan-jalan pagi dan membawa namun kadang harus di
untuk proses penyembuhan
bayi untuk berjemur adalah baik pahami bahwa hal tersebut
luka.
untuk kesehatan. tidak sesuai dengan
• Berikan penjelasan pada kesehatan yang semestinya.
•Dukung kebiasaan ibu membawa
klien bahwa dari segi medis
bayi berjemur pada pagi hari
pemakaian stagen pada post • Berikan penjelasan kepada
dibawah jam 7, tujuannya untuk klien bahwa pemahaman
SC tidak di anjurkan, di
menghindarkan bayi dari tentang klien tidak boleh
sarankan lebih baik memakai
penyakit kuning dan minum air terlalu banyak
gurita dengan catatan tidak
mengaktifkan vitamin D yang karena akan membuat luka
terlalu kencang
membuat tulang bayi lebih kuat. tetap basah itu salah 14
1. Mempertahankan Budaya Klien (Cultural Care Preservation Atau Maintenance)
EVALUASI 1. Mempertahankan Budaya Klien (Cultural Care Preservation Atau Maintenance)
Kebiasaan klien untuk jalan-jalan pagi dan membawa bayi untuk berjemur dapat
dipertahankan
Kebiasaan klienkarena hal ini juga pagi
untuk jalan-jalan berdampak baik kepada
dan membawa sang ibu
bayi untuk dan jugadapat
berjemur bayi.
dipertahankan karena hal ini juga berdampak baik kepada sang ibu dan juga bayi.

2. Mengurangi Budaya Yang Tidak Sesuai Dengan Kesehatan (Cultural Care Accomodation Atau Negotiation)
2. Mengurangi Budaya Yang Tidak Sesuai Dengan Kesehatan (Cultural Care Accomodation Atau Negotiation)
Berikan penjelasan pada klien bahwa dari segi medis bahwa pemakaian stagen pada post SC tidak di
anjurkan, tetapi jikapada
Berikan penjelasan klienklien
inginbahwa
tetap memakai, di sarankan
dari segi medis bahwalebih baik memakai
pemakaian guritapost
stagen pada dengan catatan
SC tidak di tidak
terlalu kencang.
anjurkan, tetapi jika klien ingin tetap memakai, di sarankan lebih baik memakai gurita dengan catatan tidak
terlalu kencang.

3. Adaptasi Budaya Baru Yang Bertentangan Dengan Budaya Yang Dimiliki Klien (Cultural Care Repaterning Atau Reconstruction)
3. Adaptasi Budaya Baru Yang Bertentangan Dengan Budaya Yang Dimiliki Klien (Cultural Care Repaterning Atau Reconstruction)
Berikan penjelasan kepada klien bahwa pemahaman tentang klien tidak boleh minum air terlalu banyak karena akan membuat
luka tetap
Berikan basah merupakan
penjelasan pemahaman
kepada klien yang salah,tentang
bahwa pemahaman karena air merupakan
klien bagian
tidak boleh minumterpenting
air terlaludari struktur
banyak jaringan
karena akan sehingga
membuat
dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam penyembuhan luka
luka tetap basah merupakan pemahaman yang salah, karena air merupakan bagian terpenting dari struktur jaringan sehingga
dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam penyembuhan luka 15
THANK YOU

16

Anda mungkin juga menyukai