a. Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI). Obat ini dikenal sebagai analog nukleosida yang menghambat
proses perubahan RNA virus menjadi DNA (proses ini dikenal oleh virus HIV agar bisa bereplikasi.
b. Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NtRTI), yang termasuk golongan ini adalah tenofovir (TDF).
c. Non- nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Golongan ini juga bekerja dengan menghambat proses
perubahan RNA menajdi DNA dengan cara mengikat reverse transcriptase sehingga tidak berfungsi.
d. Protease inhibitor (PI, menghalangi kerja enzim protesa yang berfungsi memotong DNA yang dibentuk oleh virus
dengan ukuran yang benar untuk memproduksi virus baru, contoh obat golongan ini adalah indinavir (APV), dan
nelvinavir (NFV), squinavir (SQV), ritonavir (RTV), amprenavir (APV) dan loponavir/ritonavir (LPV/r).
e. Fusion inhibitor. Yang termasuk golongan ini adalah enfuvirtide (T-20).
EFEK SAMPING ARV
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN ARV
A .Pengkajian
1) Identitas Pasien : Meliputi nama lengkap, umur, jenis kelamin, agama, suku/bangsa, alamat, no regestrasi dan diagnosa medis.
2) Status Kesehatan : a) Alasan MRS
b) Keluhan Utama : Pasien mengeluhkan badan terasa lemas, sakit kepala, susah tidur, diare dll.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang
d) Riwayat Kesehatan Dahulu
e) Riwayat Penyakit Keluarga
3) Pemeriksaan fisik : a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
d) Aukultasi
4) Aktivitas / istirahat : Mengatakan susah tidur (pola tidur terganggu).
5) Gejala: Mudah lelah, berkurangnya toleransi terhadap aktivitas biasanya, progresi kelelahan / malaise, Perubahan pola tidur
6) Psikososial :Takut menghadapi kematian karena penyakitnya.
B. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
Berikut adalah diagnosa keperawatan yang didapatkan berdasarkan efek samping dari pemberian ARV sebagai berikut :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Selera makan; keinginan untuk Tentukan motivasi pasien untuk
dari kebutuhan tubuh makan ketika dalam keadaan mengubah kebiasaan makan
sakit atau sedang menjalani Pantau nilai laboratotium,
Batasan karakteristik : pengubatan khususnya transferin, albumin,
Berat badan kurang dari 20% Perawatan diri: makan; dan elektrolit
atau lebih dibawah berat badan kemampuan untuk Manajemen nutrisi:
ideal untuk tinggi badan dan mempersiapkan dan Ketahui makanan kesukaan
rangka tubuh mengingesti makanan dan pasien
Kehilangan berat baan dengan cairan secara mandiri dengan Tentukan kemampuan pasien
asupan makanan yang adekuat atau tanpa alat bantu untuk memenuhi kebutuhan
Melaporkan kurangnya Berat badan: masa tubuh; nutrisi
makanan tingkat kesesuaian berat badan, Pantau kandungan nutrisi dan
Diare atau steatore otot, dan lemak dengan tinggi kalori pada catatan asupan
badan, rangka tubuh, jenis Timbang pasien pada interval
kelamin dan usia. yang tepat
3) Gangguan pola tidur berhubungan dengan efek samping obat
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan pola tidur NOC NIC
Definisi : Gangguan kualitas dan Anxiety reduction Sleep Enhancement
kuantitas waktu tidur akibat faktor Comfort level Determinasi efek-efek medikasi
eksternal Pain level terhadap pola tidur
Batasan Karakteristik : Rest : Extent and Pattern Jelaskan pentingnya tidur yang
Perubahan pola tidur normal Sleep : Extent an Pattern adekuat
Penurunan kemampuan berfungsi Kriteria Hasil : Fasilitas untuk mempertahankan
Ketidakpuasan tidur Jumlah jam tidur dalam batas aktivitas sebelum tidur (membaca)
Menyatakan sering terjaga normal 6-8 jam/hari Ciptakan lingkungan yang nyaman
Meyatakan tidak mengalami Pola tidur, kualitas dalam batas Kolaborasikan pemberian obat tidur
kesulitan tidur normal Diskusikan dengan pasien dan
Menyatakan tidak merasa cukup Perasaan segar sesudah tidur atau keluarga tentang teknik tidur pasien
istirahat istirahat Instruksikan untuk memonitor tidur
Faktor Yang Berhubungan : Mampu mengidentifikasikan hal- pasien
Kelembaban lingkungan sekitar hal yang meningkatkan tidur Monitor waktu makan dan minum
Suhu lingkungan sekitar dengan waktu tidur
Tanggung jawab memberi asuhan Monitor/catat kebutuhan tidur
Perubahan pejanan terhadap cahaya pasien setiap hari dan jam
gelap
Gangguan(mis.,untuk tujuan
terapeutik, pemantauan,
pemeriksaan laboratorium)
Kurang kontrol tidur
Kurang privasi, Pencahayaan
4) Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian
Adherence atau patuh adalah kepatuhan pasien sebagai sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan
yang diberikan oleh profesiaonal kesehatan (Niven, N, 2002). Kepatuhan atau adherence pada terapi adalah
sesuatu keadaan dimana pasien mematuhi pengobatannya atas dasar kesadaran sendiri, bukan hanya karena
mematuhi perintah dokter. Hal ini penting karena diharapkan akan lebih meningkatkan tingkat kepatuhan minum
obat. Adherence atau kepatuhan harus selalu dipantau dan dievaluasi secara teratur pada setiap kunjungan.
Kegagalan terapi ARV sering diakibatkan oleh ketidak-patuhan pasien mengkonsumsi ARV.
Peran perawat dalam meningkatkan Adherence :
2. Sebagai Pelayanan
3. Sebagai Pengelola
4. Sebagai Peneliti
TERIMA KASIH