Trofoblas
Gestasional
(PTG)
(Teresa
L.Wargasetia,2011)
Faktor Risiko PTG
Faktor risiko terjadinya PTG termasuk riwayat kehamilan mola dan usia maternal.
Risiko kehamilan mola sebanyak 1-2% pada riwayat kehamilan mola sebanyak satu
kali. Kejadian mola meningkat sebanyak 15-20% pada pasien dengan riwayat kehamilan
mola sebanyak dua kali.(5) Usia maternal berkaitan dengan peningkatan risiko PTG.
Risiko PTG meningkat pada kehamilan yang usia sangat muda (<16 tahun), dan usia
yang terlampau lanjut ( diatas 45 tahun).
Tanda dan Gejala PTG
01 02 03 04
Rasa sakit dan tertekan Perdarahan dari Perdarahan vagina yang Napas sesak dan
serta tidak nyaman di vagina di luar siklus terus menerus dan tidak berat
area panggul menstruasi normal setelah
melahirkan
05 06 07 08
pusing Cepat lelah Pembesaran Rahim
yang lebih cepat Mual dan muntah
dari usia kehamilan parah saat hamil
Patofisiologis PTG
Pemeriksaan Penunjang PTG
Pemeriksaan USG untuk mendeteksi suatu kehamilan mola terutama kehamilan mola parsial merupakan suatu
tantangan tersendiri. Banyak terjadi kesulitan dalam membedakan suatu kehamilan mola parsial dengan suatu abortus.
Hal ini disebabkan mola parsial mempunyai gambaran USG yang bervariasi ragamnya
Ultrasonografi pelvis merupakan pemeriksaan pilihan untuk mendeteksi kehamilan mola, pada beberapa kasus dapat
menilai penyebaran lokal dari TTG. Dahulu penggunaan USG rutin pada saat antenatal dapat mengidentifikasi
kehamilan mola. Akurasi ultrasonografi untuk mendeteksi mola komplit lebih tinggi dibanding mola parsial yaitu 58%
vs 17%. Pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu menegakkan diagnosis kehamilan mola parsial ataupun komplit
pada saat preevakuasi. Akan tetapi,diagnosis definitif ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi pada
produk konsepsi.
02 Gambaran ultasonografi TTG
Pasien dengan kadar hCG yang meningkat dan dicurigai suatu TTG pasca kehamilan
mola,memerlukan pemeriksaan penunjang tambahan untuk menentukan stadium, antara lain
rontgen thoraks, computed tomography (CT) scan dan magnetic resonance imaging (MRI).
Metastasis pulmonal banyak ditemukan pada kasus TTG, sehingga pemeriksaan rontgen thoraks
merupakan pemeriksaan yang esensial.Computed tomography thoraks tidak diperlukan apabila
didapatkan hasil normal pada pemeriksaan rontgen thoraks. Tetapi apabila didapatkan hasil
pemeriksaan yang positif metastasis pada pemeriksaan rontgen thorak, maka diindikasikan untuk
pemeriksaan MRI otak dan CT abdomen.Pencitraan dengan menggunakan CT Abdomen dan MRI
otak mempunyai peran penting dalam menentukan lokasi dan jumlah metastasis yang merupakan
indikator prognostik penting dalam tatalaksana TTG.
05 Angiografi konvensional
1. Meningkatkan Hcg setelah evakuasi 2. Titer Hcg sangat tinggi setelah evaluasi
1. PTG risiko rendah, skor WHO kurang dari 6, FICO Stadium I, II, dan III :
a. Metotreksat 0,4 mg/KgBB 1M tiap hari selama 5 hari, diulang tiap 2 minggu.
b. Terapi dilakukan secara kombinasi baik dengan operasi maupun kemoterapi. Penyakit trofoblas ganas
c. Metotreksat 1,0 mg/KgBB selang satu hari sampai 4 dosis dengan ditambahkan Leukovorin 0,1
mg/KgBB 24 jam setelah MTX, diulang tiap 2 minggu.
d. Metotreksat 50 mg/m2 diberikan secara mingguan.
e. Acrinornycin-D 1,25 mg/m2 diberikan tiap 2 minggu
f. Actinornycin-D 12 ug/KgBB IV tiap hari selama 5 hari diulang tiap 2 minggu. Protokol ini
digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati.
g. Metotreksat 250 mg infus selama 12 jam, diulang tiap 2 minggu
h. Kemoterapi dilanjutkan 1 atau 2 kali setelah kadar hCC normal. .
2. PTG risiko tinggi, FICO stadium I, II, III dengan skor WHO lebih dari atau sarna dengan
7 atau stadium IV.
a. MA - PA (Etoposide,MTX, Actinomycin -
Cisplatin dan Adriamycin)
b. EMA - EP (Etoposide, MTX, Actinomycin -
Etoposide Platinum). 3. Plasental site trophoblastic tumor (PSTT)
Jika EMA-EP resisten dapat diberikan alternatif :
c. Paclitaxel - Cisplatin Pengelolaannya terpisah dari PTG
d. Paclitaxel - Etoposidel3 yang lain. Terapi dilakukan secara
e. Paclitaxel - 5 FU kombinasi baik dengan operasi
f. ICE (Iphosphamid , Cisplatin, dan Etoposide) maupun kemoterapi.
KONSEP
ASUHAN
KEPERAWATAN
A. Pengkajian
e. Riwayat kesehatan keluarga
f. Riwayat kesehatan reproduksi
a. Biodata: identitas klien, umur, agama, pendidikan,
g. Riwayat persalinan, kehamilan, nifas ( kaji
pekerjaan, status perkawinan, lama kawin, alamat
bagaimana keadaan anak mulai dari kandungan
b. Keluhan utama: kaji apakah ada menstruasi berulang
hingga saat ini)
atau pendarahan pervaginan
h. Riwayat seksual ( kaji aktivitas seksual klien,
c. Riwayat kesehatan: riwayat kesehatan lalu ( jika adanya
kontrasepti apa yang digunakan )
kehamilan mola, tindakan yang dilakukan, kondisi klien
i. Riwayat pemakaian obat
saat itu), riwayat kesehatan sekarang ( keluhan saat
j. Pola aktivitas sehari hari
klien pergi kerumah sakit seperti perdarahan), riwayat
pembedahan ( kaji pembedahan yang pernah dialami,
kapan, siapa yang melakukan tindakan).
d. Riwayat penyakit yang pernah dialami
B. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi, observasi kulit terhadap warna, perubahan
c. Perkusi, ketuk lutut atau dada dengan jari
warna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola pernapasan
untuk melihat ada tidak cairan, masa dan
terhadap kedalaman, penggunaan ekstremitas,
konsolidasi, dengan palu perkusi ketuk
penggunaan tubuh
lutut dan amati ada tidaknya reflek kaki
b. Palpasi
bawah, melihat reflek kulit perut
• Sentuhan : rasakan pembekakan, catat suhu,
d. Auskultasi, mendengar di antekubiti untuk
kelembapan, tekstur kulit, kekuatan kontrasi uterus
melihat tekanan darah, dada untuk bunyi
• Tekanan : menentukan nadi, evaluasi edema,
jantung paru dan abdomen untuk bising
memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk
usus atau djj.
lihat turgor
• Pemeriksaan dalam: menentukan tonus otot atau respon
nyeri abnormal
C. Diagnosa Keperawatan
Rasional :dapat memberikan rasa lega jika klien sudah Rasional : untuk membuat klien lebih tenang
mengungkapkan persaannya
1) Keluhan Utama:
● Pasien mengatakan keluar darah dari jalan lahir sejak dua jam sebelum masuk rumah sakit
2) Riwayat Kesehatan Sekarang:
● Paien datang ke Poli kebidanan pada tanggal 28 februari 2017 jam 08.35 WIB. pasien dan
suami memberanikan diri datang ke RSCM untuk melakukan kemoterapi, karena pasien
mengalami perdarahan. Sejak kuret pasien mengatakan keluar flek-flek, tapi dua jam sebelum
masuk rumah sakit pasien mengalami perdarahan 150 cc (satu kali ganti pembalut).
3) Riwayat Kesehatan Dahulu:
● Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan, penyakit menular, kehamilan kembar
dan penyakit gangguan mental.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga:
● Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti hypertensi atau DM dan tidak pernah di rawat di
Rumah Sakit sebelumnya.
5) Riwayat Gynekologi & Obstetri
a. Riwayat Obstetri
(1) Riwayat Kehamilan
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah hamil, ini merupakan kehamilan pertama
(2) Riwayat Kehamilan Sekarang
Pasien dengan P0A1 post kuretase mola hidatidosa di RS Budi kemuliaan pada bulan oktober 2016.
Dua minggu post kuretase pasien melakukan pemeriksaan beta HCG hasilny 3.432 UI/L, kemudian di cek
dua minggu setelahnya nilai beta HCG naik lagi menjadi 3.941 UI/L. di RS pelni di suntik MTX kemudian
dilakukan pemeriksaan beta HCG dengan hasil 1366 UI/L.
Pada tanggal 28 februari 2017 pasien dan suami memberanikan diri datang ke RSCM untuk melakukan
kemmoterapi, karena pasien mengalami perdarahan. Sejak kuret pasien mengatakan keluar flek-flek, tapi dua
jam sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami perdarahan 150 cc (satu kali ganti pembalut)
(2) Riwayat Keluarga Berencana
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah melakukan KB
b. Riwayat Ggynekologi
(1) Riwayat Menstruasi
Tidak Terkaji
(2) Riwayat Perkawinan
Klien mengatakan menikah pada usia 18 tahun dan merupakan pernikahan pertama.
(3) Riwayat Keluarga Berencana
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah melakukan KB
4. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
a) Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
● Eye = 4 , Motorik = 6, Verbal = 5, Total = 15
TTV :
● TD = 105/70 mmHg
● N = 82 x/menit
● R = 20 x/menit
● S = 36,3°C
2) Sistem Pernapasan
● Jalan nafas tidak ada gangguan, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak
ada stridor, tidak ada sianosis. frekuensi nafas 18x/menit, irama vesikuler, tidak ada terraksi
dada, tidak ada ronchi dan wheezing.
3) Sistem Kardiovaskuler
● Nadi 82 x/menit, konjungtiva anemis, tekanan darah 105/70 mmHg, tidak ada edema pada ekstremitas
bawah, CRT < 3 detik, akral hangat.
4) Sistem Pencernaan
● Mulut bersih, mukosa bibir lembab, tidak terdapat karies gigi, tidak terdapat konstipasi, tidak terdapat
haemoroid.
5) Sistem Persyarafan
● Tingkat kesadaran compos mentis, fungsi penciuman klien baik (klien dapat membedakan bau kopi dan
minyak kayu putih), fungsi pengecapan klien baik (klien dapat membedakan rasa manis dan asam), fungsi
penglihatan klien baik, fungsi pendengaran klien baik, klien dapat berbicara dengan jelas. Refleks patella
(+).
6) Sistem Endokrin
8) Sistem Reproduksi
● Riwayat pendarahannya banyak ( satu kali ganti pembalut penuh ) Uterus antefleksi ukuran sedikit membesar dan
agak berbenjol. Kavum uterus berisi massa abnormal. Uterus mengandung massa vaskuler ekstravakum berukuran
24 x 22 mm. Endometrium tebal. Kedua ovarium membesar mengandung massa kistik tanpa materi echointerna
ukuran 49 mm (kanan) dan 90 mm (kiri). Massa vaskuler ekstravakum sesuai dengan massa penyakit trofoblas
gestasional.
9) Sistem Muskuloskeletal
● Ekstremitas atas kanan dan kiri simetris, ekstremitas bawah kanan dan kiri simetris.
● Tidak terdapat cloasma gravidarum pada wajah, terdapat linea nigra dan tidak terdapat striae gravidarum pada
abdomen
5. Pola aktivitas sehari-hari
a. Makan
- Frekuensi
- Jenis
- Makanan yang disukai
- Makanan yang tidak disukai
- Makanan pantangan atau alergi
- Nafsu makan
- Porsi makan
b. Minum
- Jumlah
- Jenis
2 Eliminasi Tidak Terkaji Tidak Terkaji
a. BAB
- Frekuensi
- Warna
- Bau
- Konsistensi
- Keluhan
b. BAK
- Frekuensi
- Warna
- Bau
- Konsistensi
- Keluhan
3 Personal hygiene Tidak Terkaji Tidak Terkaji
a. Mandi
b. Gosok gigi
c. Keramas
d. Pakaian
e. Kuku
f. Vulva hygiene
4 Istirahat tidur Tidak Terkaji Tidak Terkaji
a. Waktu tidur
b. Lama tidur/hari
c. Kebiasaan pengantar
tidur
d. Kebiasaan saat tidur
e. Kesulitan dalam hal
tidur
5 Gaya hidup Tidak Terkaji Tidak Terkaji
a. Kegiatan Dalam
Pekerjaan
b. Olahraga
c. Kegiatan di waktu
luang
7. Data Spiritual
Klien beragam islam selalu melakukan sholat wajib dan sunah selama kehamilannya
8. Data penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Normal hasil
DO :
DO
4. 28 Februari Memonitor Dengan Hasil :
2017/10.00 wib perkembangan pasien DS :
pasca kemoterapi
metotrxate (MTX) Pasien mengatakan mual sehingga tidak
sebanyak satu siklus nafsu makan
DO :
Pasien enggan untuk makan dan merasa
tidak nyaman pasca kemoterapi
DO :
DO
1. 28 Februari Risiko Perdarahan S : Pasien mengatakan terjadi perdarahan 2 jam sebelum masuk rumah sakit.
2017
O : Perdarahan berasal dari uterus post kuratase akibat mola hidatidosa sebanyak
150 cc (1 kali ganti pembalut), TD: 105/70 mmHg, N : 82 x/menit, R : 20 x/menit,
S : 36,3°C.
A : Dari hasil usg uterus antefleksi, ukuran sedikit membesar dan agak berbenjol.
Kavum uterus berisi massa abnormal. Uterus mengandung massa vaskuler
ekstravakum berukuran 24 x 22 mm. Endometrium tebal. Kedua ovarium membesar
mengandung massa kistik tanpa materi echointerna ukuran 49 mm (kanan) dan 90
mm (kiri). Massa vaskuler ekstravakum sesuai dengan massa penyakit trofoblas
gestasional.