Anda di halaman 1dari 15

OM SWASTYASTU

Kelompok 18
1. Pande Nyoman Dimas Pratistha (2008551073)
2. Gede Narendra Pramana Putra M (2008551074)
3. Putu Ayu Sri Devi (2008551075)
4. Luh Putu Citramas Pradnya Rahmasari (2008551076)
MANUSIA,
KERAGAMAN,
Akulturasi Budaya Hindu dengan Agama Kristen di
Daerah Blimbing Sari, Jembrana, Bali

Mengkaitkan
dengan
Mengkaitkan
Deskripsi Kearifan
denganLokal
Kasus di Bali
Kearifan Lokal
di Bali

Mengkaitkan
dengan Sub
Bab Solusi dari
Kasus
Indonesia memiliki keberagaman agama dan juga
budaya

Agama adalah sistem yang mengatur kepercayaan


dan peribadatan Kepada Tuhan Yang Mahakuasa

Budaya adalah suatu cara hidup yang


berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi
DESKRIPSI KASUS
Akulturasi Pada Gereja Kristen Pniel Blimbingsari, Bali.
Desa Blimbingsari adalah salah satu desa dari sepuluh desa
yang ada di Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana, Bali.
Desa Blimbingsari merupakan salah satu desa yang
mayoritas penduduknya beragama Kristen Protestan. Gereja
Pniel merupakan Gereja Protestan yang terletak di Desa
Blimbingsari, Jembrana. Gereja Pniel tersebut mendapat
sentuhan dari budaya Hindu. Sentuhan Ornamen dan
ukiran-ukiran yang terdapat pada bangunan Gereja, serta
tata letak ruang pada interior gereja mencerminkan
suksesnya akulturasi budaya Kristiani dan Hindu.
Bangunan Gereja Pniel Blimbingsari ini mengadaptasi pola
pelataran seperti Pura yaitu terdapat pada Jaba sisi yang
merupakan tempat peralihan dari luar (duniawi) ke dalam
pura (area suci), jaba Tengah yang merupakan tempat
persiapan dan pengiring upacara serta jeroan adalah daerah
utama tempat pelaksanaan upacara persembahyangan.
Gereja Pniel Blimbingsari merupakan sebuah dominan
yang telah teradaptasi oleh sentuhan Budaya Bali, oleh
karena itu proses akulturasi ini terjadi.
MENGKAITKAN DENGAN SUB BAB
Makna Keberagaman dan
Kesederajatan

Keberagaman adalah kondisi dalam masyarakat di


mana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai
bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan
kekayaan, ideologi, ada kesopanan, serta situasi
ekonomi.

Kesederajatan adalah kondisi terdapat perbedaan


dan keberagaman. Namun, manusia tetap
memiliki satu kedudukan yang sama dan satu
tingkatan hierarki.
Umat Hindu di daerah Blimbing Sari,
Jembrana menerapkan makna
keberagaman antar sesama walaupun
berbeda agama.

Tercermin dari adanya akulturasi antara


Keterkaitan kebudayaan Hindu dengan agama Kristen
dengan Kasus di Jembrana sehingga membuatnya
menjadi beragam.

Serta makna kesederajatan dapat dilihat


dengan pandangan masyarakat mayoritas
(umat Hindu) dengan minoritas (umat
Kristen) yang dipandang sama rata.
Unsur-Unsur Keragaman dalam Masyarakat
Indonesia

Agama dan Keyakinan Tata Krama


• Agama mengandung arti ikatan yang harus • Tata krama yang dianggap dari
dipegang dan dipatuhi oleh manusia. bahasa Jawa yang berarti “adat sopan
• Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu santun, basa-basi”
kekuatan yang lebih tinggi dari manusia
• Pada dasarnya ialah segala Tindakan,
sebagai kekuatan gaib yang tidak dapat
ditangkap oleh panca indra. perilaku, adat istiadat, tegur sapa,
• Namun, mempunyai pengaruh yang besar ucap, dan cakap sesuai kaidah atau
terhadap kehidupan manusia. norma tertentu.

Keterkaitan

Akulturasi di desa Belimbing Sari dapat


terjadi karena budaya bali dapat menyatu Masyarakat telah menerapkan makna tata
dengan agama Kristen karena memang krama tercermin dari dari kesopanan
pada essensinya agama tersebut dapat masyarkat untuk menerima keyakinan dan
menyatu dengan budaya apapun asalkan agama yang berbeda. Kesopanan tersebut
masih dalam “rel” ajaran agama yang terus belangsung hingga dapat terjadinya
dianut. akulturasi.
MENGKAITKAN DENGAN KEARIFAN LOKAL DI BALI

DESA KALA
PATRA
Desa Kala Patra berasal dari tiga kata yakni Desa berarti
tempat kita berada, Kala adalah waktu saat kita berada,
dan Patra adalah keadaan ataupun situasi dan kondisi di
mana kita berada. Jadi Desa Kala Patra dapat diartikan
sebagai keluwesan atau penyesuaian diri sesuai dengan
tempat dan waktu kita berada.

Arti lain yang didapatkan adalah Desa Kala Patra yaitu


kelenturan interpretasi masyarakat pada suatu wilayah
dalam kurun waktu tertentu yang disesuaikan dengan
situasi/keadaan tertentu sebagaimana disebutkan pada
kasus yang kami angkat , mengenai penyesuaian
alkuturasi yang terjadi pada gereja Pniel.
Kaitan Kearifan Lokal dengan Kasus
Bentuk gereja Pniel yang
dibangun di Desa Blimbing itu
masih sama seperti gereja pada
umumnya. Hanya saja Agama
Kristiani mengikuti tata letak
peletakan ruangan seperti
Jika dilihat dari segi kearifan dengan Pura di Bali. Istilah Bali
lokal Desa Kala Patra ini ada Nista Mandala, Madya
memang benar adanya bahwa Mandala, dan Utama Mandala.
Agama Kristiani yang di Bali Dan bangunan gereja tersebut
mengikuti atau menyesuaikan berisi ukiran style Bali.
dengan akulturasi pada budaya walaupun begitu, tapi tidak ada
di Bali. Seperti pada contoh merubah keyakinan antara
kasus yang kelompok kami Agama Hindu maupun Kristiani.
angkat. Maksud dari Malah dengan seperti ini, akan
penyesuaian budaya Agama meningkatkan budaya toleransi
Kristiani dengan budaya yang yang ada antar umat.
telah berada di Bali sejak
zaman nenek moyang ini,
karena adanya budaya toleransi
antar umat tetapi tidak
menimbulkan makna berbeda
dari keyakinan masing-masing.
SOLUSI
Gereja Pniel Blimbingsari merupakan tempat ibadah yang dominan telah teradaptasi
oleh sentuhan Budaya Bali, oleh karena itu proses Akulturasi ini terjadi. Dengan
adanya Jaba sisi, Jaba Tengah, dan jeroan Pada sebuah rumah adat Bali ataupun Pura
di Bali, dapat dilihat dengan ada peletakan sisi tersebut pada Gereja Pniel
Blimbingsari tersebut pada bagian Gerbang Bentar, Pelataran, Gedung Ibadah.Serta
mengenai ragam hias dan arah mata angin dan lokasi lingkungan agar dapat
dibandingkan lebih dalam sehingga adanya proses Akulturasi ini. Dengan adanya
Proses Akulturasi Tersebut gereja pniel blimbingsari didominasi oleh budaya bali
akan tetapi walaupun sudah diakulturasi tidak boleh menghilangkan budaya asli dari
gereja tersebut karena mereka yang memiliki gereja tersebut yang khususnya
beragama Kristen memilki budaya yang mereka anut sendiri supaya tidak
menghilangkan nuansa dan kepercayaan yang mereka yakini.

Solusi yang ditawarkan adalah memperbolehkan mengakulturasi budaya pada


arsitektur gereja akan tetapi tidak menghilangkan nuansa nasrani yang terdapat di
gereja tersebut. Supaya umat beragama yang beribadah di tempat tersebut dapat tetap
merasakan nuansa ibadah yang biasa mereka rasakan saat beribadah di gereja yang
belum terakulturasi.
KESIMPULAN
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul apabila
sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing
sehingga unsur-unsur asing itu lambat-laun diterima dan diolah
ke dalam kebudayaan sendiri. Salah satu contohnya ialah
akulturasi budaya arsitektur pada Gereja Pniel. Yang mana
dikaitkan dengan keberagamaan dan kesederajatan serta desa
kala patra. Walaupun melakukan akulturasi terhadap budaya
hindu akan tetapi tidak menghilangkan semua nuansa yang
terdapat dalam gereja tersebut.
Q
&
A
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH
OM

Anda mungkin juga menyukai