MAKALAH

AGAMA SUKU DAN KEBATINAN

ALASAN ORANG MASIH PEGANG KEPERCAYAAN SUKU,
BAGAIMANA BENTUK-BENTUKNYA AGAMA SUKU SEKARANG
DAN BAGAIMANA MEREKA MEMAHAMI DALAM
HUBUNGANNYA DENGAN IMAN KEPADA YESUS KRISTUS DAN
BAGAIMANA SAUDARA BERTEOLOGI

DI SUSUN OLEH
KELLOMPOK 2
1. DHEI C. Y. NATE (11222420)
2. STEVITA L SOSELISA (11222416)
3. ALVIVI P OKIN (11222374)

UNIVERSITAS HALHAHERA 2024

 KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan sayang -Nya
memberikan pengethuan kepada kami selaku keompok dua sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah AGAMA SUKU DAN KEBATINAN. Kami kelompok menyadari akan segala
kekuragan dalam penulisan atau kata-kata yang kurang kami memohon maaf karena hanya ini
keterbatasan kami, jika ada masukan yang membangun akan sangat sangat membantu kami
untuk semakin membenahi kekuragan..

Karena kesepurnaan hanya di miliki oleh Allah.

Tobelo 29 februari 2024

 DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGNTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Alasan orang masih pegang kepercayaan suku
2.2 Bagaimana bentuk-bentuk agama suku sekarang
2.3 Bagaimana mereka memahami dalam hubungan
dengan Yesus Kristus dan bagaimana saudara berteologi

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
 BAB II
PEMBAHASAN
SUMBER BAPAK ANTON NGARBINGAN
ALASAN ORANG MASIH PEGANG KEPERCAYAAN SUKU

Alasan pertama orang masih terjebak dengan situasi dimana bahwa pihihan dan praktek-
praktek agama suku itu menjanjikan penyembuhan, menjanjikan pemulihan, menjanjikan
perusakan yang memang itu pasti . contohnya kalau kita mau membuat orang dampaknya
terlihat nyata didepan mata bahwa orang itu pasti akan hancur. Kalau kita mau menyembuhkan
orang itu pun akan terlihat nyata bahwa orang itu akan sembuh. Jadi ini sangat bergantung pada
situasi kebutuhan orang ada yang memang daam jangka pendek harus memperoleh sesuatu
yang pasti, praktek agama suku menjadi lebih menarik dari pada praktek-praktek diuar agama
suku.

Mengapa sehingga orang masih cenderung menggunakan ini?

Karena benteng terhadap kehidupan agama suku itu masih terlalu kuat ditangan masyarakat.
Masih banyak orang mengunakannya, masih banyak orang memeliara praktek-praktek agama
suku. Kalau dalam ingkungan yang masih kuat untuk mengunakan praktek-praktek agama suku
yang pastinya siapa saja akan terjebak, berbeda kalau misalnya orang itu keuar daerah dan
berinteraksi dengan orang atau pun berkmonikasi yang tidak menggunakan praktek-praktek
agama suku maka otomatis dia pun akan hilang, tetapi ketika ia kembali dilingkungan atau
komonitas masih kuat otomatis ia akan tetap menggunakan praktek-praktek agama suku.

BENTUK-BENTUK AGAMA SUKU SEKRANG

 Untuk menghancurkaan
 Memuihkan / mengobati

Dari dua bentuk-bentuk konkretnya itu pada system adat yang ada praktek-praktek punya
hubungan terhadap Tuhan nya agama suku. Posisi atau penyembah leluhur ini salah satu yang
paling sering atau juga penyembahan orang mati, mempsisiskan orang mati. orang yang sudah
meninggal menjadi sosok penting sekai dalam keluarga dibandingkan waktu ia hidup.
BAGAIMANA MEREKA MEMAHAMI DALAM HUBUNGAN
DENGAN IMAN KEPADA YESUS KRISTUS
Contoh tekait pemuihan

Tuhan itu bisa diekpresikan dalam bentuk dan caranya sendiri. Artinya bahwa segala sesuatu
yang dilakukan segala sesuatu yang dilakuan, segala sesuatu yang dibuat agama suku dalam
hubunganya dengan iman sangat bergantung kepada rang yang bersangkutan.

Tetapi kita tidak bisa mengurung Tuhan dengan caranya kita, itu sama saja kita mengkerdilkan
Tuhan. Padahal Tuhan itu mahakuasa yang kita tidak bisa control Dia, tetapi kita tidak bisa juga
menutup mata dengan dengan praktek-praktek diuar Alkitab yang ternyata juga praktek budaya
itu pun juga turut berpengaruh terhadap pemahaman tentang Tuhan.

Kalau seandainya daun kasbi bisa menyembuhkan selalu orang pakai daun kasbi itu apakah itu
bukan ciptaan Tuhan? Itu adalah cara Tuhan. Karena ini sama dengan air-air sembayang sama
persisnya, jadi praktek agama suku masih dipeliara porsinya agar dapat membagun kehidupan
lebih baik.

DALAM KONTEKS BERTEOLOGI

Tuhan itu hadir dimana-mana termasuk juga dalam agama suku, Tuhan itu ada membela orang-
orang tertentu dengan cara hidupnya. Jadi tidak menutup kemungkinan praktek-praktek agama
suku yang menghidupkan orang lain, tetapi harus difiter artinya disaring sedemikian rupa
sehingga mana yang memiliki nilai positif dari praktek agama suku, ini yang harus kita pakai
sebagai landasan pemahaman tentang Tuhan. Kalau agama suku saling membangun rasa, saling
menghidupkan itu karena Tuhan ada di agama suku
 Alasan orang pegang kepercayaan suku

 Warisan budaya: kebudayaan dan tradisi sukumerupakan bagian penting dari

identitas mereka yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
 Identitas kelompok: kepercayaan suku sering kali menjadi penada identitas yang
membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya.
 Solidarits: kepercayaan suku dapat memperkuat rasa solidaritas diantara
anggotanya, memperkuat hubungan sosial dan saling mendukung didalam
komunitas.
 Koneksi dengan alam: banyak kepercayaan suku yang terkait erat dengan alam
dan lingkungan sekitarnya, yang memperdalam hubungan spiritual dengan alam.
 Ketidakpercyaan terhadap agama tertentu: beberapa orang mungkin tidak
sepenuhnya mempercayai agama-agama yamg dianut mayoritas dan lebih
memilih untuk mempertahanankan kepercayaan suku mereka sendiri.
 Ketertarikan pada tradisi dan ritual: tradisi dan ritual suku sering kali memiliki
nilai spiritual dan historis yang kuat, dan beberapa orang memegangnya karena
menghargai budaya dan nilai-nilai yang terkandung didalammnya.
 Perlindungan budaya: dalam beberapa kasus, mempertahankan kepercayaan
suku dianggap sebagai bentuk perlindungan terhadap pengaruh asing atau
globalisasi yang dapat mengancam budaya lokal.

Bentuk agama suku sekarang

1. Animisme: kepercayaan bahwa segala sesuatu memiliki roh atau
keberadaan spiritual. Prkatik ini sering kali ditemukan diantara suku-suku
yang hidup diwilayah terpencil ddiberbagai belahan dunia.
2. Kepercayaan shamanistik: dibeberapa Masyarakat suku, peran shaman
atau dukun masih sangat penting dalam menghubungkan dunia manusia
dengan dunia roh atau spiritual.
3. Tetomisme:keyakinan bahwa sekelompok orang atau suku berasal dari
atau memiliki ikatan khusus dengan hewan, tumbuhan, atau objek alam
lainnya.
4. Pemujaan leluhur: beberapa suku masih mempraktikan pemujaan
terhadap leluhur mereka, percaya bahwa arwah mereka memikiki
pengaruh atau kekuatan di dunia nyata.
5. Syncretic religions: dalam beberapa kasus, agama-agama suku telah
menyatu dengan agama-agama dunia seperti Kristen, Islam, Hindu, atau
Budhha, menciptakan bentuk agama yang unik dengan unsur-unsur lokal
yang kuat.
6. Adat istiadat dan ritual khusus: banyak suku memiliki adat istiadat dan
ritual khusus yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari , musim
pertanian, atau peristiwa penting dalam kehidupan suku tersebut.

Bentuk-bentuk agama suku dapat sangat beragam dan sering kali terus
berkembang seiring waktu dengan pengaruh dari faktor-faktor seperti
globalisasi, modernisasi, dan interaksi angtar budaya.
Dalam hubugan iman pada Yesus Kristus

Dalam agama suku, pemahaman tentang Yesus Kristus bisa sangat

bervariasi tergantung pada konteks budaya dan kepercayaan Masyarakat
setempat. Beberapa suku mungkin memiliki konsep yang mengabungkan
ajaran Kristen denga elemen-elemen kepercayaan tradisional mereka
sendiri. Sebagian lain mungkin melihat Yesus sebagai figur yang memiliki
nilai spiritual atau simbolis dalam konteks kehidupan dan kepercyayaan
mereka, tanpa mengadopsi doktrin-doktrin Kristen secara penuh. Penting
untuk diingat bahwa setiap suku atau Masyarakat memiliki pendekatan
unik terhadap keagamaan, dan tidak ada satu jawaban Tunggal yang bisa
mencakup semua pemahaman mereka terhadap Yesus Kristus.
 BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bentuk-bentuk agama suku saat ini bervariasi mualai dari tradisi turun temurun.
Dalam hubungan dengan iman kepada Yesus Kristus pendekatan setiap indivdu
berbeda, Tuhan juga menyembuhkan dengan caranya sendiri. Dan agama suku harus
tetep kita pelihara Dalam porsinya agar dapat membagun kehidupan ebih baik.