OLEH:
BUNYAMIN, ST, M.ENG
Banda Aceh,
Fakultas Teknik Sipil Universitas Iskandarmuda
20 Oktober 2016
AGREGAT SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Agregat adalah bahan-bahan campuran beton yang saling diikat oleh perekat semen
(CUR 2, 1993). Pada beton biasanya terdapat sekitar 65% sampai 80% volume
agregat terhadap volume keseluruhan beton (Illstone & Domone, 2001). Agregat ini
harus bergradasi sedemikian rupa sehingga seluruh massa beton dapat berfungsi
sebagai benda yang utuh, homogen, dan rapat, di mana agregat yang kecil berfungsi
sebagai pengisi celah yang ada di antara agregat berukuran besar (Nawy, 1998).
82
80
75 2. daerah baik, tetapi diperlukan
70 (1)
65 66 lebih banyak semen dan air
62
60
(2) (3)
dibandingkan dengan daerah (3);
50 50 49 (4) 3. daerah baik sekali;
40 39
36
40
4. daerah baik untuk susunan butir
30 29
25
diskontinu; dan
24
20 19
16 15
(5)
5. daerah tidak baik, terlalu sulit
10 11
9 8.5 dikerjakan.
5 5
1 3
0
0.149 0.297 0.59 1.19 2.38 4.76 9.52 19.1 31.5
Ukuran Saringan (mm)
2. Kepadatan (density)
Berat jenis semen yang disyaratkan oleh ASTM adalah 3.15 Mg/m3.
3. Waktu Pengikatan
Waktu ikat semen dibedakan atas dua:
a. Waktu ikat awal (initial setting time).
b. Waktu ikat akhir (final setting time); merupakan waktu
antara terbentuknya pasta semen hingga beton mengeras.
Pada semen Portland, initial setting time berkisar 1.0 – 2.0
jam, tetapi tidak boleh kurang dari 1.0 jam, sedanglan final
setting time tidak boleh lebih dari 8.0 jam.
4. Panas Hidrasi
Panas hidrasi adalah panas yang terjadi pada saat semen
bereaksi dengan air, dinyatakan dalam kalori/gram.
AIR SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
Fungsi dari air disini antara lain adalah sebagai bahan pencampur antara
semen dan agregat. Air harus bebas dari bahan yang bersifat asam basa, dan
minyak. Air yang mengandung tumbuh-tumbuhan busuk harus benar-benar
dihindari karena dapat mengganggu pengikatan semen.