Anda di halaman 1dari 15

EPIDEMIOLOGI

PENELITIAN
CASE CONTROL
(KASUS-KONTROL)

NOMENSEN L. BANUNAEK.S.KM.,M.Kes
PENGERTIAN
Case control penelitian kasus
adalah suatu kontrol adalah
penelitian (survei) rancangan
analitik yang epidemiologis yang
menyangkut mempelajari hubungan
antara paparan
bagaimana faktor (amatan penelitian) dan
risiko dipelajari penyakit, dengan cara
dengan membandingkan
menggunakan kelompok kasus dan
pendekatan kelompok
kontrol berdasarkan
retrospektif. status paparannya.
Ciri-ciri :
 Bersifat observasional dan retrospektif
 Diawali dengan kelompok penderita dan
bukan penderita (kasus dan kontrol)
 Kelompok kontrol memiliki resiko
terpapar oleh faktor resiko yang sama
dengan kelompok kasus
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN PENELITIAN
CASE CONTROL

 KELEBIHAN :
a. Adanya kesamaan ukuran waktu antara kelompok
kasus dengan kelompok control.
b. Adanya pembatasan atau pengendalian faktor resiko
sehingga hasil penelitian lebih tajam dibanding hasil
penelitian cross sectional.
c. Tidak menghadapai kendala etik seperti pada penelitian
eksperimen atau cohort.
d. Tidak memerlukan waktu lama (lebih ekonomis).
KEKURANGAN :
 Pengukuran variable yang retrospective, objektivitas,
dan reliabilitasnya kurang karena subjek penelitian harus
mengingat kembali faktor-faktor resikonya.
 Tidak dapat diketahui efek variabel luar karena secara
teknis tidak dapat dikendalikan.
 Kadang-kadang sulit memilih kontrol yang benar-benar
sesuai dengan kelompok kasus karena banyaknya faktor
resiko yang harus dikendalikan. 
Langkah-langkah Penelitian

 Identifikasi variable-variabel penelitian.


 Menetapakan subjek penelitian (populasi dan sampel).

 Identifikasi kasus.

 Pemilihan subjek sebagai control.

 Melakukan pengukuran retrospektif (melihat ke


belakang) untuk melihat faktor resiko.
 Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi
antara variable-variabel objek penelitian dengan
variable-variabel control.
CONTOH
PENELITIAN
Untuk penelitian case control, kita
mengambil contoh sederhana yaitu peneliti
ingin membuktikan hubungan pemberian
imunisasi BCG dgn kejadian TB paru pd
anak balita di balai pengobtan penyakit
paru2 ambarawa tahun 2007. Maka tahap-
tahap yang akan dilakukan antara lain :
TAHAP PERTAMA
MENGIDENTIFIKASI VARIABLE
DEPENDEN (EFEK) DAN VARIABLE-
VARIABEL INDEPENDEN (FAKTOR
RESIKO) :

 Variabel dependen : pemberian imunisasi BCG


(kasus).
 Variabel independen : kej TB paru pd anak balita
.
 Variabel independenden yang lain : jenis
kel,umur.
TAHAP KEDUA :
Menetapkan subjek penelitian, yaitu populasi dan sampel
penelitian. Subjek penelitian disini adalah anak balita dibalai
pengobatan penyakit paru-paru ambarawa.populasi 97 anak
balita.sampelnya biberlakukan kriteria inklusi dan eksklusi
didpt 94 anak 47 kasus dan 47 kontrol.

TAHAP KETIGA :
Mengidentifikasi kasus, yaitu semua anak balita dimna
anak balita tersebut sedang menjalani pengobatan dibalai
pengobatan penyakit paru2 ambarawa dan memiliki
KMS.Kasus diambil dari populasi yang telah ditetapkan.
•TAHAP KEEMPAT
Pemilihan subjek sebagai kontrol, yaitu anak balita yang tidak
menderita penyakit TB paru dan sedang menjalani pengobatan .

•TAHAP KELIMA
Melakukan pengukuran secara retrospektif, yaitu dari kasus (anak
balita yang mendrta TB paru) dan dari kontrol (anak yang tidak
mendrta TB paru) diukur dgn kuesioner yg dilengkapi dgn KMS
utk cross check tgl lahir dan imunisasi yg telah diberikan.

• TAHAP KEENAM
Melakukan pengolahan dan analisis data dilakukan penyebaran kuesioner
kpd orang tua balita yg menderita penyakit TB paru anak yg sedang
menjalani pengobatan di balai pengobtn ambarawa. Kontrol dilakukan dgn
penyebaran kuesioner kpd orgtua balita yg tidak menderita penyakit TB
paru dan sedang menjalani pengobatan atau mengalami penyakit selain TB
Paru.analisis data secara univariat utk menggmbrkn karakteristik masing2
variabel dan bivariat utk mengidentifiksi ad tdknya hub var bebs dan var
terkt.OR >1 tinggi resiko,OR=1 tdk ad hub,dan OR <1 mengurangi resiko.
SKEMA CASE CONTROL STUDY
Populasi
(sampel)
KASUS (penyakit +) faktor resiko (+)
faktor resiko (-)
KONTROL (penyakit -) faktor resiko (+)
faktor resiko (-)
PERHITUNGAN CASE CONTROL
(PENGUKURAN ODD RASIO /OR)

Pengukuran risiko relatif pada penelitian retrospektif tidak


dapat dilakukan secara langsung, tetapi hanya berupa
perkiraan karena pada penelitian retrospektif tidak
mengukur insidensi, tetapi yang diukur adalah besarnya
pemaparan. Secara matematis disajikan dalam tabel :

PENYAKIT
pemaparan positif negatif jumlah Odds
penyakit
positif a b m1 a/b
negatif c d m2 c/d
jumlah
Odds pemaparan :n1
a/c b/d n2 N
Odds ratio = (a/b) : (c/d) atau (a/d):(b/c)
CONTOH :
 Suatu penelitian tentang hubungan pemberian
imunisasi BCG dgn kejadian TB Paru dengan
mengambil 94 balita yg menjalni pengobatan di
balai pengobatan penykt paru2 ambarawa .di
dapat 47 penderita TB paru sebagai kasus dan 47
balita yang tidak ada hubungannya dengan TB
paru sebagai kontrol. kedua kelompok
disamakan berdasarkan umur, dan jenis
kelaminn.
 Secara skematis digambarkan dalam tabel :
CONTOH....
pemaparan Kasus kontrol
Imunisasi BCG 45 46
Tidak imunisasi 2 1
jumlah 47 47

Rate pemaparan pada kelompok kasus : 45/47 = 0.96%


Rate pemaparan pada kelompok kontrol : 46/47 = 0.98%
Odds ratio (OR) = (45x1) / (46x2) = 45 / 92 = 0.489
Ini berarti anak balita yg tidak imunisasi BCG mempunyai
kecenderungan mengalami TB Paru sebesar 0.489 kali dibandingkan
anak balita yg mendapatkan imunisasi BCG.dgn demikian dpt
diktakan bahwa imunisasi BCG dpt mengurangi resiko kejadian TB
paru pd anak balita ( OR<1)
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai