Anda di halaman 1dari 7

COVID-19:

PENULARA
N
MELALUI
AIR
TJANDRA
LIMBAH
SETIADI
APAKAH
VIRUS
MUNGKIN
HADIR DI
LINGKUNGA
N AIR?

Ahmad Sholeh Setyawan, Teknik Lingkungan ITB


PENGANT
AR
Hal ini disebabkan
Kekhawatiran di kalangan
ditemukannya virus SAR- Perlu dipahami terlebih
akademisi tentang
CoV-2, di tinja, air dahulu, bagaimana uji
kemungkinan penularan
limbah dan/atau instalasi keberadaan virus
COVID-19 melalui air
pengolahan air limbah tersebut?
(waterborne disease).
(IPAL)

Bagaimana peluang Apa yang harus dilakukan


Dimana saja kehadiran
terjadinya penularan untuk meminimalkan
tersebut terdeteksi?
melalui air,? resiko?
Dengan menganalisis

RNA (Ribonucleic Acid) virus SAR-CoV-2


yang menggunakan teknik RT- qPCR (reverse
UJI transcriptase quantitative polymerase chain
reaction).
KEHADIRAN Uji ini membuktikan adanya fragmen RNA dari
VIRUS virus tersebut, tapi tidak dapat menentukan aktif
DALAM atau non-aktif.
TINJA DAN
AIR LIMBAH Masih sedikit penelitian yang telah membuktikan
kehadiran virus aktif dalam tinja pasien COVID-
19.
RNA TERDETEKSI DI TINJA, AIR LIMBAH DAN IPAL
(INSTALASI LIMBAH)
RNA virus telah terdeteksi, tetapi,apakah virus tersebut tetap
aktif dalam kondisi lingkungan air? yang memfasilitasi
penularan tinja-mulut? Hal ini belum dapat dipastikan secara
ilmiah.
Bahkan, WHO (World Health Organization) masih menyatakan
BELUM ada bukti penularan dari tinja-mulut tersebut.

RESIKO
RESIKO di Indonesia: UNICEF melaporkan, pada tahun 2017,
PENYEBAR bahwa 27 juta masyarakat Indonesia masih melakukan BABS
AN (Buangan Air Besar Sembarang).

Sistem sanitasi setempat (onsite) seperti tangki septik. Sebagian


besar TIDAK dirancang dan dipelihara dengan baik. Dengan
demikian, pencemaran terhadap air tanah, air permukaan relatif
tinggi. Sungai sungai di Indonesia memiliki kadar bakteri koli
yang tinggi pula, hal ini menunjukkan tingginya kontaminasi
air sungai oleh tinja manusia
MEMINIMALKAN
RESIKO
WASH (Water, Sanitation and Hygiene) dan praktek pengelolaan
limbah yang sehat dan konsisten dalam komunitas, rumah, sekolah,
pasar dan fasilitas pelayanan kesehatan adalah kunci pencegahan
transmisi virus dari orang ke orang, termasuk virus COVID-19.

Dalam jangka pendek, perlu dipastkan seluruh unit pelayanan


kesehatan melakukan pengoperasian IPAL dengan baik dan dapat
mencapai baku mutu air limbah

Dalam jangka panjang, Pemerintah Indonesia harus meningkatkan


pelayanan air minum yang sehat dan penyediaan sanitasi air limbah
yang baik, benar dan konsisten dikembangkan untuk menjangkau
semua lapisan masyarakat
AULA
BARAT
INSTITUT
TEKNOLO
GI
BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai