Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN COVID-19

SULEHAH (183112420140190)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN FIKES
KEPERAWATAN
KONSEP DASAR COVID-19
PENGERTIAN
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan salah satu penyakit
pernafasan akut yang penyebaran infeksinya sangat cepat berkembang
hingga dinyatakan sebagai pandemi (Natalia,Malinti & Elon,2020).
Istilah pandemi ditunjukan pada tingkat keparahan suatu penyakit
(Ilpaj & Nurwati,2020).
Menurut WHO (2020) salah satu dampak di bidang kesehatan dari
pandemi covid-19 ini adalah gangguan mental yaitu kecemasan ( Diinah
& Rahman,2020).
Penyakit coronavirus 2019 (Covid-19) adalah infeksi saluran
pernafasan yang disebabkan oleh coronavirus yang baru muncul
yang pertama di kenali di wuhan,Tiongkok,pada bulan desember
2019,pengurutan genetika virus ini mengindikasikan bahwa virus
ini berjenis betacoronavirus yang terkait erat dengan virus SARS
( World healt organization,2020).
World healt organization (WHO) Melaporkan bahwa 50%
pasien didunia mengalami kecemasan dan salah satunya adalah
pasien yang sudah terkonfirmasi covid-19.Angka kejadian covid-
19 di dunia sampai tanggal 5 februari 2021 sebanyak 150 juta
kasus,di mana 58,3 juta kasus sembuh dan 2,28 juta kasus
meninggal dunia (WHO,2020).
Epidemiologi
Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
coronavirus jenis baru,penyakit ini di awali dengan munculnya kasus
pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di wuhan,china pada akhir
desember 2019,berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi,kasus tersebut
diduga berhubungan dengan pasar seafood diwuhan,pada tanggal 7 januari
2020,pemerintah china kemudian mengumumkana bahwa penyebab kasus
tersebut adalah coronavirus jenis baru yang kemudian di beri nama SARS-
COV-2 ( Savere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2).
Proses penularan yang cepat membuat WHO Menetap Covid-19 sebagai
KKMMD/PHEIC pada tanggal 30 januari 2020(WHO,2020).
Angka kematian kasar bervariasi tergantung negara dan tergantung pada
populasi yang terpengaruh,perkembang wabahnya di suatu negara dan
ketersediaan pemeriksaan laboratorium (Kemenkes,2020).
ETIOLOGI
Penyebab Covid-19 adalah virus yang tergolong dalam family
coronavirus,coronavirus merupakan vius RNA Strain tunggal
positif,berkapsul dan tidak bersegmen, 4 struktur protein utama pada
coronavirus,Coronavirus tergolong ordo nodovirales,keluarga coronaviridae
,covid ini dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia,terdapat 4
genius yaitu : Alphacoronavirus,Betacoronavirus,Gammacoronavirus dan
Deltacoronavirus (Kememkes,2020).
Coronavirus yang menjadi etiologi Covid-19 termasuk dalam genus
Betacoronavirus,umumnya berbentuk bundar dengan beberapa
pleomorfik,dan berdiameter 60-140 nm.hasil analisis filogenik menunjukan
bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang
menyebabkan wabah SARS pada 2002-2004 silam yaitu Sarbecovirus,atas
dasar ini Internasional Committee on Taxonomy SARS-Cov-2
(Kemenkes,2020).
KASUS KONFIRMASI
 Pasien dalam pengawasan (PDP) orang
dengan ispa/pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit.
 Orang dalam pemantauan (ODP)Orang
yang mengalami gejala gangguan sistem
pernafasan seperti pilek /sakit
tenggorokan/batuk dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat
kontak dengan kasus konfirmasi covid-19.
 Orang tanpa gejala (OTG) Seseorang yang
tidak bergejala dan memiliki resiko tertular
dari orang terkonfirmasi covid-19,orang
tanpa gejala merupakan kontrak erat dengan
kasus konfirmasi covid-19.
Ketika virus corona menyerang tubuh

 Covid-19,generasi kedua virus corona,masuk ketubuh melalui


hidung,mulut atau mata.
 Ketika menempel disaluran pernafasan,virus covid-19 menginfeksi
sel dengan memadukan membran berminyaknya dengan membran
sel.
 Setelah itu,virus melepaskan potongan materi genetik yang di sebut
RNA atau Asam ribonukleat.
 RNA adalah”buku panduan”bagi sel tubuh untuk berkerja,ketika
virus membawa RNA baru,sel akan salah membaca panduan.
 Sel justru menggandakan virus corona alih-alih
melawannya,salinan protein mengandung virus segera menginfeksi
sel-sel lain,gejalannya sakit tenggorokan,batuk kering.
 Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi denagn melawan,suhu tubuh naik
hingga menimbulkan demam.
 Pada sebagian kecil kasus,sistem kekebalan tubuh akan berlebihan
menuju paru-paru,sistem imun akan merusak apapun yang mereka
lewati termasuk sel-sel yang sehat.
 Kekebalan tubuh juga dapat membanjiri paru-paru sehingga orang tidak
bisa bernafas dan sekarat.
PENULARAN
Covid-19 merupakan zoonosis
(ditularkan antara hewan dan
manusia).masa inkubasi Covid-19
rata-rata 5-6 hari,dengan range antara
1 hari dan 14 hari namun dapat
mencapai 14 hari,resiko penularan
tertinggi di peroleh dihari-hari
pertama penyakit disebabkan oleh
konsentrasi virus pada sekret yang
tinggi.orang yang terinfeksi dapat
langsung menularkan sampai dengan
48 jam sebelum onset gejala dan
sampai dengan 14 hari setelah onset
gejala (Kemenkes,2020).
Pathway
Virus sars covid-19

Masuk kesaluran pernafasan atas

Masuk kesaluran pernafasan bawah

Tidak berkomplikasi Pneumonia ringan Pneumonia Berat


Tidak berkomplikasi Pneumonia ringan pneumonia berat

Hipertermi Demam Reaksi inflamasi

Nurun Volume intravaskuler Sel alveoli sel alveoli


Vaso dilatasi PD priver naik tipe 1 rusak tipe 2 rusak
metabolisme

Ketidak seimbangan surfactan masuknya cairan nurun produksi


Penghantar & kebutuhan O2 kedalam alveoli & elasitas paru
sistemik
Ketidak seimbangan surfactan masuknya cairan nurun produksi
Penghantar & kebutuhan O2 kedalam alveoli & elasitas paru
Sistemik

Resiko syok gangguan pertukaran gas gangguan ventilasi


spontan
Asuhan keperawatan pada pasien Covid-19
Pengkajian
 Tn S (56 tahun), suku Jawa, beragama Islam, sudah menikah dan
mempunyai 2 orang anak. Tn S dirawat dengan diagnose medis PDP Covid-
19, ARDS. Tanggal 26 April 2020 jam 20.38. Tn S datang ke IGD RS
Premier Surabaya dijemput ambulance RSPS.
 Keluhan utama pasien masuk ke rumah sakit adalah Tn S sesak dan
mengalami penurunan kesadaran .Anak pasien mengatakan pasien sudah
demam 3 hari ini, batuk, sesak nafas. Pasien riwayat bepergian ke Yogya dan
Semarang, bertemu dengan banyak orang, tanggal 25 April 2020 pasien
berobat ke praktek dokter umum di dekat rumahnya tetapi keluhan tidak
berkurang, tanggal 26 April 2020 pasien tambah sesak.
 Pengkajian di IGD didapatkan hasil pemeriksaan Tensi : 102/60 mmHg
HR : 117 x/ menit irama sinus takikardia, RR : 36 x/menit, Spo2 : 50 - 70%
dengan NP 3 liter, Suhu : 37,9 °C
Diagnosa Keperawatan

 Risiko syok septik b/d faktor resiko hipoksemia,


hipoksia, (SDKI D.0039) .
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
perubahan membrane alveolus-kapiler D.0003
 Gangguan ventilasi spontan b/d gangguan metabolisme,
kelemahan/keletihan otot pernafasan (SDKI D.004,
halaman 23).
 Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
D.0130
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL

1 Risiko syok septik Tujuan : setelah dilakukan asuhan Intervensi utama : manajemen tingkat syok
b/d faktor resiko keperawatan selama 8 jam Observasi :
hipoksemia, hipoksia, diharapkan tingkat syok menurun o Monitor status kardiopulmonal
(SDKI D.0039) dengan kriteria hasil : o Monitor status oksigenasi
o Monitor status cairan monitor tingkat
• Kekuatan nadi meningkat kesadaran dan respon pupil
Terauputik :
• Tingkat kesadaran meningkat o Berikan oksigen untuk mempertahankan
saturasi okssigen > 94%
• Tekanan sistolik membaik (100- o Pasang jalur IV,jika perlu
140) Edukasi :
o Jelaskan penyebab atau faktor risiko
• Frekuensi nafas membaik syok
o Anjurkan memperbanyak asupan
• Kadar CO2 membaik cairan oral
kalaborasi :
o Pemberian IV jika perlu
o Kolaborasi pemberian antibiotik
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL

2 Gangguan pertukaran Luaran utama : Intervensi utama :


gas berhubungan Pertukaran gas Pemantauan Respirasi
dengan    
perubahan membran Setelah dilakukan tindakan Observasi :
alveolus-kapiler 2x24 jam diharapkan Monitor frekuensi,
D.0003 oksigenasi atau eliminasi irama, kedalaman dan upaya
karbondioksida pada napas
alveolus-kapiler dalam batas Monitor pola napas
normal.
Terapeutik :
Dengan kriteria hasil : Atur interval
Bunyi napas tambahan menurun pemantauan respirasi
Pola napas membaik sesuai kondisi pasien
 
Edukasi :
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
KEPERAWATAN HASIL

3 Tujuan : Setelah dilakukan ntervensi utama :


Gangguan ventilasi intevensi keperawatan selama3 Dukungan ventilasi
x 24 jam maka Ventilasi Observasi
spontan b/d gangguan •Identfikasi adanya kelelahan otot bantu
spontan meningkat dengan nafas 
metabolisme, kriteria hasil :Ventilasi spontan •Identifikasi efek perubahan posisi terhadap
Volume tidal meningkat (7-8 status pernapasan
kelemahan/keletihan ml/kgBB) •Monitor status respirasi dan oksigenasi
PCO2 membaik (35-45) Terapeutik
otot pernafasan •Pertahankan kepatenan jalan napas
Tingkat kesadaran meningkat •Berikan posisi semi fowler atau fowler
(SDKI D.004, •Fasilitasi mengubah posisi senyaman
mungkin
halaman 23ss). •Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
Edukasi
•Ajarkan melakukan teknik relaksasi napas
dalam
•Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
•Ajarakn teknik batuk efektif .

TERIMAKASIH
FIKES
KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai