• Trauma kepala memberikan kontribusi lebih dari 50% kematian dari seluruh kasus kecelakaan • karakteristik trauma kepala ini tergantung tidak hanya pada kelainan neurologik yang ireversibel, tetapi juga akibat skunder lain. meliputi: • (1) Faktor sistemik yang menimbulkan hipoxia, hipercapnia, atau hipotensi • (2) bentuk dan luasnya subdural, epidural, atau hematoma intrakranial • (3) peningkatan tekanan intra kranial • GCS skor ( Glasgo koma skore) Secara umum berhubungan dengan tingkat beratnya atau outcomnya • Penanganan anestesi pada pasien-pasien dengan cedera kepala berat idealnya sudah dimulai pada bagian emergenci. • Menjaga jalan napas tetap utuh, ventilasi dan oksigenasi yang adekuat, dan mengoreksi peningkatan tekanan darah sistemik. • haruslah dikerjakan simultan bersama dengan penilaian neurologiknya • Semua pasien haruslah dianggap mendapat trauma spinal servical( lebih dari 10%), sampai terbukti secara radiologis • Pasien dengan hipoventilasi, dan reflex gag yang tidak ada, atau pada persisten GCS dibawah 8 harus dilakukan intubasi endotrakeal dan hiperventilasi • INTUBASI • Semua pasien harus dianggap dalam keadaan lambung yang terisi penuh, dan harus dilakukan penekanan crikoid selama tindakan ventilasi dan trakeal intubasi