Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN ANTARA

STROKE ISKEMIK AKUT DAN


INFEKSI
Oleh :
Ivan Christianto Jobul (0602005209)
Win Muliadi (0602005009)
Putu Dharma Krisna Aji (0602005189)
Andry Nurwahyu Putra Romadhoni (0602005033)

Pembimbing :
Dr. IGN Budiarsa, Sp.S
Pendahuluan
Stroke:
◦ Definisi
◦ Klasifikasi
Hubungan stroke iskemik akut dan infeksi
Infeksi sebagai komplikasi paling sering
& penyebab kematian pada pasien stroke
stroke iskemik akut dan infeksi
Infeksi menyebabkan stroke:
◦ Langsung
 Endokartitis infektif
 Vaskulitis pd meningoensefalitis
◦ Tidak langsung : atherosklerosis, perubahan
imunohematologi, disfungsi endothel
Infeksi
yg disebabkan stroke :
mempengaruhi prognosis
endokarditis infektif
Patofisiologi:infeksi bakteri pd
endovaskuler  interaksi bakteri dan platelet
 turbulensi  deposisi platelet & fibrin 
vegetasi non bakterial  koloni bakteri
Komplikasi neurologis: 20%-40%, stroke
42%, 2/3 iskemik kardioemboli
Banyak kriteria untuk stratifikasi resiko
tromboembolik
Resiko tinggi pada infeksi S. Aureus dan S.
Bovis, endokarditis katup
Gambar 1. CT scan dari laki-laki berusia 24 tahun, bukan pengguna IVDU, dengan katup
natif dan mengalami infeksi endokarditis akibat Streptococcus viridians dengan sumber
yang tidak diketahui. (A) Infark arteri cerebri media kanan. (B dan C) Bekuan darah
oklusif pada arteri cerebri media kanan. (D) Defek perfusi pada arteri cerebri media
kanan. (E) Infark menetap pada arteri cerebri media kanan dengan mass effect dan
midline shift. (F dan G) Defek tengkorak post-hemicraniectomi pada infark arteri cerebri
media kanan yang besar.
Gambar 2. Echocardiografi pada pasien yang menunjukkan
vegetasi katup mitral.
Managemen pasien dengan stroke
dan endokarditis infeksius
Operasi dini (72 jam) setelah timbulnya
gejala stroke  prognosis >> baik
>> 8 jam  prognosis jelek
Bedah  pencegahan stroke sebagai
indikasi satu-satunya tidak dibenarkan 
terapi anti mikroba yang tepat dapat
menurunkan kejadian emboli secara
signifikan
Managemen pasien dengan stroke
dan endokarditis infeksius
 Terapi antikoagulan
 Rekomendasi segera  pasien non-hypertensive tanpa
endokarditis dan emboli otak (terbukti tanpa perdarahan )
dengan CT-scan dalam 24-48 jam post stroke
 tidak rutin diberikan (tidak terbukti mengurangi resiko
tromboemboli pada endokarditis katup asli)
 hati-hati  ↑resiko perdarahan otak
 CT-scan/MRI terlebih dahulu
 rekomendasi pada endokarditis katup mekanik kecuali pada
pasien tanpa infark hemoragik/stroke hemisphere yang
besar ≠ > 7 hari

 Trombolisis  KI  stroke dengan endokarditis


infeksius
Meningoensefalitis dipersulit dg
vaskulitis infeksi
 Infark serebri adl komplikasi meningitis perinatal dan anak-
anak 10%-37%, etiologi terbanyak bakteri
 Neonatus paling banyak streptokokus group B, pd anak > 4
minggu S pneumoniae & N meningitidis
 Pada orang dewasa bergantung pd status kekebalan penderita
 Etiologi : S pneumoniae, N meningitides, virus herpes, Lyme
monocytogenes & rhombencephalitis, varicella zoster,
Mikobakterium, Treponema pallidum, Retrovirus,
Aspergillus, Candida, Coccidioides, Mucormycetes,
Histoplasma capsulatum, Neurocysticercosis, Chagas,
Malaria
 HIV  meningitis/vaskulitis infeksi oprtunistik, vaskulopati
terkait HIV, emboli kardiogenik, atherosklerosis prematur
karena obat antiretroviral, vaskulitis menular, antibodi
antifosfolipid dan defisiensi protein S
Infeksi sbg pemicu aterosklerosis &
stroke iskemik akut
c – reactive protein merupakan prediktor kuat utk
kejadian kardiovaskuler
Inflamasi kronis  finbirnogen plasma ↑,c –
reactive protein ↑, interleukin 6 ↑, sitokin lain ↑
 koagulasi meningkat, disfungsi endotel,
ketidakstabilan plak, arterosklerosis dipercepat
Infeksi kronis meningkatkan resiko stroke ketika
dihubungkan dg faktor resiko konvensional
Resiko stroke meningkat pada 1 minggu infeksi
akut karena perubahan imunohematologik
Terapi dengan antiklamidia tidak mengurangi
risiko stroke iskemik akut pada infeksi pada
pasien di atas usia 65 tahun
Infeksi yg diakibatkan oleh
stroke
Infeksi merupakan komplikasi tersering dan
penyebab kematian tertinggi pada stroke
Penyebab : manuver invasif dan faktor lain
Infeksi paru-paru 11,2%-22%, saluran
kencing 16%-24%
Pada binatang: iskemia fokal menyebabkan
defisiensi imun melalui axis hipotalamus
pituitari dan sistem saraf simpatetik (dalam
beberapa jam)
Defeknya: diaktivasi limfosit  shift
produksi Th dari Th1  Th2
Dampak klinis infeksi pasca stroke
Infeksi yg berhubungan dg stroke
berprognosis buruk  digunakan
profilaksis utk menguranginya.
Walaupun demikian tidak ada penurunan
yg signifikan dengan penggunaan
profilaksis  menunjukkan infeksi pasca
stroke merupakan penanda dari tingkat
keparahan stroke
Antibiotik profilaksis belum
direkomendasikan
Kesimpulan…
 Hubungan stroke dan infeksi : bidireksional
 Infeksi menyebabkan stroke langsung: endokarditis
infektif & vaskulitis pd meningoencephalitis
 Tidak langsung : mekanisme imunohematologik
 Stroke menyebabkan infeksi : komplikasi tersering
dan penyebab kematian tertinggi : manuver invasif
dan penyebab lain
 Terapi antibiotik  belum dapat dibuktikan
 Antibiotik profilaksis belum direkomendasikan
 Diperlukan diagnosis dini dan penatalaksanaan
tepat waktu
 Diperlukan penelitian lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai