DASAR TAKSONOMI

Bagus Priambodo S.Si., M.Si., M.Sc.

 Pengertian Taksonomi
• Disebut juga sebagai biosistematika atau
ilmu yang mempelajari perkembangan
evolusi dari diversitas keanekaragaman
hayati
• Taksonomi selalu berhubungan dengan
sistem klasifikasi dari biodiversitas
 Related fields

Climatology Ecology

Taxonomy
Bio-
Evolution
geography

Palaeontology
 Sejarah taksonomi
• Para taksonomis terdahulu hanya fokus
pada tumbuhan sebagai obat-obatan
• Aristotle (Greece, 384-322 BC)
mengklasifikasikan hewan dan tumbuhan
dengan cara modern
• Carl Linnaeus revolutionized modern
taxonomy
• Mengklasifikasikannya ke dalam pohon, semak, dan herba

• Vanaspatis - pohon besar yang tumbuh buah tanpa

berbunga
Drumas - pohon besar yang berbunga dan berbuah
Osadhis - pohon yang mati segera setelah mereka memberi
buah
Latas - tanaman merambat dan tanaman kecil
Viruts - tanaman yang tumbuh sebagai semak-semak
Tvaksaras - tanaman berongga di dalam dengan gonggongan
kuat seperti bambu
Images: Biodiversity Heritage Library
Carolus Linnaeus
1707-1778
Image: Biodiversity
Wikimedia Commons
Heritage Library
PENGERTIAN TATANAMA

 = NOMENCLATURE
 Nomen (nama) & calare (menyebut)
 Memanggil nama atau menyebut nama
TUGAS & KEGUNAAN

 TUGAS
– Memberi nama semua takson dalam
berbagai jenjang
 KEGUNAAN
– Memberi label kepada semua takson dari
berbagai peringkat, dan
– Memberi kemudahan berkomunikasi antar
pakar biologi
NAMA DAERAH

 Nama sehari-hari yang diberikan oleh

sesuatu daerah kepada kelompok
hewan
 Tidak praktis
 Ex: babi hutan: celeng (Jw), bagong
(Snda), wawi (NTB), sekka (Nias),
Dahang (Bengkayang),
NAMA DESKRIPTIF

 Nama yang didasarkan atas sebagian

besar ciri-ciri yang dimiliki oleh hewan
tersebut
 Tidak praktis
 Ex: anjing hias = Canis albus oculis
rubris pilis longis cauda curvata ( anjing
putih bermata merah, berambut panjang
berekor melengkung)
NAMA DESKRIPTIF

 Masih dipakai namun bentuknya

disesuaikan dengan sistem binominal
 Ex: Rattus argentiventer (Rattus= tikus,
argentum= perak, venter= ventral/
perut): tikus yang sisi ventralnya
berwarna perak/ putih
NAMA HEWAN
 Mengandung informasi tentang takson
yang bersangkutan

 Unik (merupakan kunci bagi takson)

 Universal (berlaku secara luas diseluruh
dunia)
NAMA ILMIAH
= NAMA LATIN
 nama-nama dalam bahasa Latin atau
bahasa lain yang diperlakukan sebagai
bahasa latin, tanpa memperhatikan dari
bahasa mana asal kata itu

 Kode Internasional Tatanama Zoologi

(International Code of Zoological
Nomenclature)
PUBLIKASI
1. Dibuat dengan maksud untuk
keperluan ilmiah dan dipublikasikan
dengan tujuan untuk diabadikan
2. Dapat diperoleh dengan cara dibeli
atau (karena) dibagi-bagikan secara
gratis

 Bahasa deskripsi takson : Inggris,

Jerman, Perancis, Italiia, & Latin
KETENTUAN DALAM PEMBERIAN
NAMA-NAMA TAKSON
Semua organisme diklasifikasikan dalam
suatu hirarki
 Kingdom (broadest)
 Phylum
 Class
 Order
 Family
 Genus
 Species (most specific)
 Hierarchical Biology
Kingdom  Animalia
Phylum  Chordata
Class  Mammalia
Order  Artiodactyla
Family  Cervidae
Genus  Rusa
Species  Rusa timorensis
SISTEM NAMA GANDA =
SISTEM BINOMINAL
 (bi = dua, nomen= nama)
 Nama spesies terdiri dari dua kata/ nama
 Kata pertama: nama genus
 Kata kedua: nomen triviale; epitethon
specificum (botani); nama spesifik
(zoologi)
 Nama spesies
BINOMIAL atau BINOMINAL

 BINOMIAL (binomius = bentuk a+b,

matematik); Botani

 BINOMINAL (binominis = dua nama);

Zoologi
NAMA KELOMPOK SPESIES
 Harus bersifat ganda mengikuti sistem
binominal, berbentuk tunggal, dalam
bahasa Latin
 Terdiri dari 2 kata (nama genus + nama
spesifik/ nomen triviale; digarisbawahi
secara terpisah atau dicetak miring
 Nama genus diawali dengan huruf kapital
 Ex: Manis javanica/ Manis javanica
Tautonim

 Penggunaan dua kata sama dalam

nama spesies
 Ex: Gallus gallus, Rattus rattus
NAMA KELOMPOK SUBSPESIES
 Kategori terendah dalam klasifikasi
hewan
 Harus terdiri dari tiga kata/ bersifat
trinominal
 Kata pertama menunjuk nama genus
 Kata kedua menunjuk nama spesifik
 Kata ketiga menunjuk nama subspesifik
 Ex: Passer montanus niloticus
Spesies Politipus
 Suatu spesies memiliki lebih dari satu
subspesies
 Cara pemberian namanya: salah satu
subspesies diberi nama subspesifik
sama dengan nama spesifiknya
 Ex: Rattus rattus
1. Rattus rattus rattus
2. Rattus rattus norvegicus
 NAMA KELOMPOK GENUS

 Terdiri atas satu kata (uninominal),

berbentuk tunggal, huruf pertama ditulis
dengan huruf kapital, seluruh huruf
digaris bawah atau dicetak miring
 Ex: Canis, Anas, Elephas, Panthera
NAMA KELOMPOK SUBGENUS

 Terdiri dari satu kata berbentuk tunggal,

ditulis diantara nama genus dan nama
spesifik suatu spesies, diawali dengan
huruf besar dan diletakkan dalam kurung
serta digarisbawahi/ cetak miring
 Ex: Daccus (Zeugodaccus) cucurbitae
Rana (Hylarana) cancrivora
 NAMA KELOMPOK FAMILIA

 Terdiri atas satu kata berbentuk jamak,

dibentuk dari nama genus yang menjadi
tipusnya ditambah akhiran idae.
 Ex: Canidae (dari nama genus Canis)

 Tipus genus : nama genus yang cukup

dikenal dan dipandang mewakili
kelompoknya
NAMA KELOMPOK SUBFAMILIA
 Seperti pembentukan nama familia
tetapi berbeda dalam akhirannya yaitu
inae
 Ex: Boidae
1. Boinae : Boa
2. Pythoninae : Python
 NAMA-NAMA TAKSON DIATAS
FAMILIA
 Terdiri atas satu kata berbentuk jamak,
tidak terikat pada tipus nama takson
dibawahnya, bersifat deskriptif, tidak
memiliki akhiran tertentu
 Ex: ordo Carnivora, kelas Mammalia,
phylum Chordata
 NAMA-NAMA TAKSON DIATAS
FAMILIA
 Pada kelompok ikan dan burung, ordo
diberi akhiran iformes
 Dibentuk dari nama genus yang
menjadi tipusnya + iformes
 Ex: Columbiformes; Cyriniformes
 NAMA AUTHOR (PENCIPTA)
 AUTHOR adalah orang yang pertama
mempublikasikan nama ilmiah suatu
takson
 Bukan merupakan bagian nama takson
 Ditulis dibelakang nama takson tingkat
spesies tanpa dibubuhi tanda apapun
diantaranya dan dicetak tegak
 Ex: Cancer pagurus Linnaeus
 NAMA AUTHOR (PENCIPTA)
 Penamaan spesies berdasarkan nama
peneliti
 Contoh:
- Fejervarya iskandari (Prof. Djoko
Iskandar-ITB)