Anda di halaman 1dari 8

Agama dan

Pendidikan

KELOMPOK 12:
1.)ABDULLAH KHAIRUDDIN NOOR - 2020081004
2 . ) M U H A M M A D A L F I G E O VA N N I - 2 0 2 0 0 8 1 0 2 1
3.)PUTUT BUDIOTOMO - 2020081018
Mengapa menggambarkan peran agama dan pendidikan dalam
membentuk nilai dan kepercayaan, dan membandingkan
berbagai agama dan praktik pendidikan di seluruh dunia?
Sejak seorang anak lahir, pendidikannya dimulai. Pada awalnya, pendidikan adalah proses
informal di mana seorang bayi mengawasi orang lain dan meniru mereka. Saat bayi tumbuh
menjadi anak kecil, proses pendidikan menjadi lebih formal melalui kencan bermain dan
prasekolah. Begitu masuk sekolah dasar, pelajaran akademik menjadi fokus pendidikan saat anak
bergerak melalui sistem sekolah. Tetapi bahkan kemudian, pendidikan lebih dari sekadar belajar
fakta.

Sistem pendidikan kita juga mensosialisasikan kita kepada masyarakat kita. Kami mempelajari
ekspektasi dan norma budaya, yang diperkuat oleh guru, buku teks, dan teman sekelas
kami. (Untuk siswa di luar budaya yang dominan, aspek sistem pendidikan ini dapat
menimbulkan tantangan yang signifikan.) Anda mungkin ingat mempelajari tabel perkalian Anda
di kelas tiga dan juga mempelajari aturan sosial bergiliran pada ayunan saat istirahat.
Sekolah dapat menjadi agen perubahan atau konformitas, mengajar individu untuk berpikir di luar
keluarga dan norma-norma lokal tempat mereka dilahirkan, sementara pada saat yang sama
menyesuaikannya dengan tempat diam-diam mereka dalam masyarakat. Mereka memberi siswa
keterampilan untuk komunikasi, interaksi sosial, dan disiplin kerja yang dapat menciptakan jalur menuju
kemandirian dan kepatuhan.
Tapi bagaimana dengan agama? Sama seperti pendidikan, agama memainkan peran utama dalam proses
sosialisasi. Selama berabad-abad, umat manusia telah berusaha untuk memahami dan menjelaskan
"makna hidup". Agama, dalam satu atau lain bentuk, telah ditemukan di semua masyarakat manusia
sejak masyarakat manusia pertama kali muncul. Penggalian arkeologi telah mengungkap objek ritual,
situs pemakaman upacara, dan artefak keagamaan lainnya. Konflik sosial bahkan peperangan seringkali
diakibatkan oleh perselisihan agama. Untuk memahami suatu budaya, sosiolog harus mempelajari
agamanya.
Agama juga dapat berfungsi sebagai filter untuk memeriksa masalah lain dalam masyarakat dan
komponen budaya lainnya. Misalnya, setelah serangan teroris 11 September 2001, menjadi
penting bagi guru, pemimpin gereja, dan media untuk mendidik orang Amerika tentang Islam
untuk mencegah stereotip dan untuk mempromosikan toleransi beragama. Alat dan metode
sosiologis, seperti survei, jajak pendapat, wawancara, dan analisis data historis, dapat diterapkan
pada studi agama dalam suatu budaya untuk membantu kita lebih memahami peran yang
dimainkan agama dalam kehidupan masyarakat dan cara agama memengaruhi masyarakat. 
Hubungan Agama dan pendidikan
 Pendidikan adalah ajaran berkaitan dengan akhlak dan kecerdasan pikiran.
Agama adalah sebuah kepercayaan kepada tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajibannya.
Agama menyiapkan norma hidup yang komprehensif yang melandasi tujuan pendidikan.
Norma hidup contohnya; berbuat baik sesama manusia, jangan mencuri, pahala, dosa dll.
Agamalah yang menyiapkan dan melahirkan tujuan pendidikan yang sangat bermakna, sebab
tujuan tersebut diwahyukan kepada Rasul yang berpangkal pada tujuan diciptakannya manusia.
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan Agama; agama merupakan landasan terpenting bagi
pendidikan
Ilmu pendidikan berlandaskan agama mengandung makna bahwa agama itu menjadi sumber
inspirasi untuk menyusun ilmu atau konsep-konsep pendidikan dan melaksanakan pendidikan.
Tujuan Agama dalam Pendidikan
Allah SWT menganjurkan umatnya untuk bersedekah, dengan sedekah kita diajarkan peduli
dengan masyarakat sekitar yang membutuhkan uluran tangan atau bantuan kita.
Manusia adalah makhluk sosial; seorang anak dididik untuk bersedekah supaya mempunyai
rasa “saling membutuhkan” pada setiap orang.
Bersedekah memberi kebahagian dan meringankan kesusahan orang-orang miskin.
Dalam dunia pendidikan dicakup dalam satu bidang garapan yaitu pendidikan agama.
Pendidikan agama tidak sepenuhnya menjadi tanggungjawa guru di sekolah, orang tua juga
mengambil peranan penting bagi anak-anak mereka. (Bagaimana mungkin seorang anak
besarnya akan menjadi seorang yang baik dan teladan jika orang tuanya hidup dalam
ketidakrukunan)
Keuntungan Agama dalam Pendidikan
Secara teoritis, pendidikan agama dapat membentuk kepribadian anak sesuai dengan tujuan
pendidikan agama yang berhubungan iman dan taqwa kepada Alllah SWT.
Jika seseorang itu sudah beriman dan bertaqwa dengan sepenuhnya, maka segala
perbuatannya akan mencerminkan nilai-nilai agama, mematuhi segala yang diperintah dan
meninggalkan segala yang dilarangNya.
Moral atau etika pun akan terpengaruh juga sehingga seseorang tidak akan melakukan hal-hal
yang tidak patut dibuat contohnya menggunakan obat-obatan terlarang atau hal-hal lain yang
dilarang oleh agama.
Peran agama dalam pendidikan
Pendidikan agama dalam pendidikan di era sekarang memiliki peranan yang sangat penting dalam pembinaan
karakter seseorang. Oleh karena Itu peserta didik harus diajarkan untuk berperilaku sesuai dengan ajaran agama
yang dianutnya, serta menunjang aspek moral yang nantinya akan dibawa ke dalam lingkungan masyarakat.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pendewasaan manusia menjadi manusia seutuhnya. Manusia
seutuhnya meliputi keseluruhan dimensi kehidupan manusia: fisik, psikis, mental/moral, spiritual dan religius.
Pendidikan agama sebagai salah satu upaya pendewasaan manusia pada dimensi spiritual-religius. Adanya
pelajaran agama merupakan sebagai upaya pemenuhan hakekat manusia sebagai makhluk religius (homo
religiousus).
Pendidikan agama memiliki kedudukan yang penting dalam pendidikan nasional yanh selaras dengan tujuan
pendidikan nasional, yaitu pendidikann nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,

Anda mungkin juga menyukai