Anda di halaman 1dari 15

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) INVADA CIREBON 2021

ALJABAR LINIER Dan MATRIK

SISTEM
PERSAMAAN
(PTIK)
LINIER
DOSEN PENGAMPU
DIBUAT OLEH : Mochamad Guntur, M.Pd
STKIP INVADA CIREBON
SYAMSUL KOHAR
BUDI GUNAWAN
ABDUL SYUKUR
DEFINISI SYSTEM
PERSAMAAN LINIER
Sistem persamaan linier merupakan salah satu
model dan masalah matematika yang banyak
dijumpai dalam berbagai disiplin ilmu,
termasuk matematika, statistika, fisika, biologi,
ilmu-ilmu sosial, teknik dan bisnis.
BENTUK UMUM SYSTEM
PERSAMAAN LINIER
Bentuk umum suatu sistem persamaan linear yang sering kita jumpai pada
umumnya seperti :

a. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 atau 𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1

𝑝𝑥 + 𝑞𝑦 = 𝑟 𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2

b. Sistem Persamaan Linear Tiga Varibel (SPLTV)

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 = 𝑑 𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 + 𝑐1 𝑧 = 𝑑1

𝑒𝑥 + 𝑓𝑦 + 𝑔𝑧 = ℎ atau 𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 + 𝑐2 𝑧 = 𝑑2

𝑖𝑥 + 𝑗𝑦 + 𝑘𝑧 = 𝑙 𝑎3 𝑥 + 𝑏3 𝑦 + 𝑐3 𝑧 = 𝑑3
OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)
Operasi Baris Elementer (OBE) merupakan suatu
operasi yang diterapkan pada baris suatu matriks. OBE
bisa digunakan untuk menentukan invers suatu matriks
dan menyelesaikan suatu sistem persamaan linear
(SPL). Operasi Baris Elementer (OBE) adalah salah
satu alternatif dalam menyelesaikan suatu bentuk
matriks seperti menentukan invers matriks dan
penerapan matriks pada sistem persamaan linear
menggunakan dua cara yaitu "Eliminasi Gauss" dan
"Eliminasi Gauss-Jordan".
OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)
Misalnya dalam suatu sistem persamaan terdapat 3 buah variabel (x,
y, dan z), maka kita perlu menentukan kolom mana yang akan
ditempati oleh koefisien variabel tersebut, misalnya kolom pertama
untuk koefisien x, kolom kedua untuk koefisien y, kolom ketiga
untuk koefisien z, dan kolom terakhir untuk konstanta.
Contoh :
x+2y+2z = 9
2x+4y+3z = 1
3x+6y+5z = 0
OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)
 
Dalam penulisan matriks yang diperbesar, kita tentukan kolom pertama sebagai tempat
koefisien x, kolom kedua sebagai tempat koefisien y, kolom ketiga sebagai tempat
koefisien z, dan kolom terakhir sebagai tempat konstanta. Jadi matriks yang diperbesar dari
sistem persamaan di atas adalah.

Untuk mendapatkan sistem persamaan tersebut, kita dapat


menggunakan tiga operasi aljabar berikut

1. Mengalikan persamaan dengan suatu konstanta tak nol.


2. Menukar posisi dua persamaan.
3. Menambahkan kelipatan suatu persamaan dengan
persamaan lainya.
METODE ELIMINASI GAUSS
Metode eliminasi Gauss digunakan untuk
menyelesaikan sebuah system persamaan linier
dengan mengubah SPL tesebut ke dalam bentuk
system persamaan linier berbentuk segitiga
atas, yakni yang semua koefisien di bawah
diagonal utamanya bernilai nol.
METODE ELIMINASI GAUSS
Untuk mendapatkan bentuk SPL segitiga dari SPL yang
diketahui, metode eliminasi Gauss menggunakan sejumlah
roperasi Baris Elementer (OBE) :
1. Menukar posisi dua buah persamaan (dua baris matriks
augmented).
2. Menambah sebuah persamaan (baris matriks augmented)
dengan suatu kelipatan persamaan lain (baris lain).
3. Mengalikan sebuah persamaan (baris matriks augmented)
dengan sebarang konstanta taknol.
METODE ELIMINASI GAUSS
 
Demikian pula, operasi baris nomor 3 menghasilkan persamaan yang
ekivalen.
ELIMINASI GAUSS-JOUR DAN
Metode ini pengembangan dari metode eliminasi gauss.
Metode gauss jordan mirip dengan metode eliminasi Gauss.
Dalam metode Gauss- Jordan Bilangan tak diketahui di
eliminasi dari semua persamaan, yang dalam metode Gauss
bilangan tersebut di eliminasi dari persamaan berikutnya.
Dengan demikian langkah-langkah eliminasi menghasilkan
  matriks identitas, seperti dibawah ini.

SISTEM PERSAMAAN LINEAR
HOMOGEN
Yaitu sistem persamaan linear (SPL) yang semua suku
konstan atau nilai ruas kanannya adalah nol.

Bentuk umum:

a11x1 + a12x2 + ... + a1nxn = 0

a21x1 + a22x2 + ... + a2nxn = 0

am1x1 + am2x2 + ... + amnxn = 0


SISTEM PERSAMAAN LINEAR
HOMOGEN
 
Sistem Persamaan Linear Homogen 3 Persamaan dan 3 Variabel

a11x1 + a12x2 + a13x3 = 0

a21x1 + a22x2 + a23x3 = 0

a31x1 + a32x2 + a33x3 = 0


SPL Homogen dapat diselesaikan dengan metode Operasi Baris
Elementer. Maka, SPL Homogen tersebut diubah menjadi
matriks:
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
HOMOGEN
SPL Homogen ini mempunyai dua kemungkinan solusi, yaitu solusi trivial dan non trivial.
Solusi Trivial
1 2 1 | 0
Contoh : ൥1 3 2 | 0൩
2 1 2 | 0
Penyelesaian :
1 2 1 | 0
൥0 1 1 | 0൩B2 – B1, B3 – 2.B1
0 −3 0 | 0
1 2 1 | 0
൥0 1 1 | 0൩B3 + 3.B2
0 0 3 | 0

Det = 1 x 1 x 3 = 3
Karena det ≠ 0, solusi SPL Homogen tersebut trivial yaitu x 1 = x2 = x3 = 0.
Solusi Non Trivial
1 2 1 | 0
Contoh : ൥1 3 2 | 0൩
2 1 −1 | 0
 
Penyelesaian :

B2-B, B3 – 2.B1

SISTEM PERSAMAAN B3 + 3.B2

LINEAR B1 – 2.B2

HOMOGEN Det = 1 x 1 x 0 = 0

Maka, = t
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai