Clearance
Clearance atas
atas pengadaan
pengadaan tanah
tanah dan
dan pembangunan
pembangunan
gedung
gedung adalah
adalah persetujuan
persetujuan prinsip
prinsip yang
yang diberikan
diberikan
oleh
oleh KemenPU,
KemenPU, KemenPAN&RB,
KemenPAN&RB, dan dan BPKP,
BPKP, yang
yang
menyatakan
menyatakan boleh
boleh tidaknya
tidaknya (go
(go or
or not)
not) dilanjutkan
dilanjutkan
proses
proses alokasi
alokasi anggaran
anggaran dan
dan pelaksanaan
pelaksanaan kegiatan
kegiatan
pengadaan
pengadaan tanah
tanah dan
dan pembangunan
pembangunan gedung.
gedung.
Clearance
Clearance yang
yang diberikan
diberikan oleh
oleh KemenPU
KemenPU *)*),,
KemenPAN&RB,
KemenPAN&RB, dan dan BPKP
BPKP akan
akan dijadikan
dijadikan
salah
salah satu
satu dokumen
dokumen pendukung
pendukung untuk
untuk
pengalokasian
pengalokasian anggaran
anggaran K/L
K/L TA
TA 2012,
2012, dan
dan
menjadi
menjadi salah
salah satu
satu syarat
syarat untuk
untuk memproses
memproses
usul
usul pembukaan
pembukaan blokir
blokir (apabila
(apabila masih
masih
diblokir).
diblokir).
Kegiatan
Kegiatan Yang
Yang Termasuk
Termasuk Kriteria
Kriteria Dibatasi,
Dibatasi, sesuai
sesuai surat
surat
edaran
edaran Menteri
Menteri Keuangan
Keuangan Nomor
Nomor SE-01/MK.2/2011,
SE-01/MK.2/2011, yaitu:
yaitu:
1.Pengadaan
1.Pengadaan tanah
tanah untuk
untuk pembangunan
pembangunan gedung
gedung kantor,
kantor,
mess/wisma,
mess/wisma, rumah
rumah dinas/rumah
dinas/rumah jabatan,
jabatan, gedung
gedung
pertemuan,
pertemuan, gedung
gedung parkir
parkir pegawai,
pegawai, gedung
gedung diklat
diklat pegawai
pegawai
dan
dan asrama
asrama pegawai
pegawai ;;
2.Pembangunan/pembelian
2.Pembangunan/pembelian gedunggedung kantor,
kantor, mess/wisma,
mess/wisma,
rumah
rumah dinas/rumah
dinas/rumah jabatan,
jabatan, gedung
gedung pertemuan,
pertemuan, gedung
gedung
parkir
parkir pegawai,
pegawai, gedung
gedung diklat
diklat pegawai
pegawai dan dan asrama
asrama
pegawai.
pegawai.
6
CLEARANCE PENGADAAN TANAH/GEDUNG (4)
KEGIATAN YANG TIDAK MEMERLUKAN CLEARANCE
1.
1. Rehab,
Rehab, renovasi
renovasi gedung
gedung dan dan pembangunan
pembangunan gedung
gedung
lanjutan
lanjutan
2.
2. Gedung
Gedung yang
yang terkait
terkait dengan
dengan pelayanan
pelayanan masyarakat
masyarakat seperti
seperti
Gedung
Gedung Sekolah,
Sekolah, Puskesmas,
Puskesmas, Pelayanan
Pelayanan Kesehatan,
Kesehatan, Pos
Pos
Jaga,
Jaga, Gudang,
Gudang, Gedung
Gedung Parkir,
Parkir, Gedung
Gedung diklat,
diklat, Kandang,
Kandang,
Tempat
Tempat Pelelangan
Pelelangan Ikan,
Ikan, Gedung
Gedung yang
yang akan
akan diserahkan
diserahkan
kepada
kepada masyarakat/Pemda
masyarakat/Pemda (gudang(gudang beras,
beras, rumah
rumah potong
potong
hewan),
hewan), dan
dan sejenisnya
sejenisnya
3.
3. Rumah
Rumah tahanan,
tahanan, LAPAS,
LAPAS, transmigrasi,
transmigrasi, rumah
rumah singgah,
singgah,
rusunawa,
rusunawa, rusunami,
rusunami, dan
dan sejenisnya
sejenisnya
4.
4. Laboratorium,
Laboratorium, selasar,
selasar, pos
pos satpam/jaga,
satpam/jaga,
bengkel/workshop,
bengkel/workshop, menara
menara pengawas,
pengawas, gedung
gedung promosi,
promosi,
gedung
gedung arsip,
arsip, dan
dan sejenisnya
sejenisnya
5.
5. Data
Data center
center
7
TINDAK LANJUT CLEARANCE DENGAN DESK
BERSAMA
K/L
DATA MENGUSULKAN
KEGIATA CLEARANCE REVISI RKA-KL
N K/L (Catatan
YANG Penelaahan UNTUK
PERLU Desk PEMBUKAAN
CLEARANCE
Bersama)
BLOKIR (*)
KEMENPAN
& RB
1.BPKP
ASPEK DATA/DOKUMEN YANG HARUS
DISIAPKAN K/L
Penilaian secara umum terkait TOR
urgensi pengadaan tanah dan/atau Analisis manfaat dan biaya secara
pengadaan/pembelian gedung ringkas/sederhana
dalam rangka efisiensi (analisis Bukti Kepemilikan Tanah
manfaat dan biaya, misalnya NJOP dari lingkungan sekitar sebagai
dengan membandingkan biaya pembanding harga rencana pengadaan
pengadaan dengan biaya tanah
sewa/kontrak, dengan Surat Keterangan peruntukan dari
mempertimbangkan organisasi instansi yang berwenang (bukan cagar
yang bersifat adhoc/sementara budaya, DAS sejenisnya)
Kontrak perjanjian sewa atau
penggunaan gedung milik instansi lain
(jika masih menyewa).
9
ASPEK PENILAIAN CLEARANCE TA 2012 (2)
2.KEMENPAN&RB
ASPEK DATA/DOKUMEN YANG HARUS
DISIAPKAN K/L
Kebutuhan ruang kerja yang Data pegawai
efisien dan efektif disesuaikan Data asset tanah dan bangunan
dengan perkembangan struktur Data struktur organisasi unit/satker
organisasi, tupoksi, dan jumlah yang mengadakan gedung/tanah
pegawai Indikator Kinerja Utama
Outcome dari hasil pembangunan
gedung dan/atau pengadaan tanah
10
ASPEK PENILAIAN CLEARANCE TA 2012 (3)
3.KEMENPU
ASPEK DATA/DOKUMEN YANG HARUS DISIAPKAN
K/L
1. Kesesuaian dengan RTRW A. Informasi tentang lahan :
2. Kebutuhan Luas Tanah dan 1. Peta lokasi
Bangunan 2. Dokumen Kepemilikan/Sertifikat
3. Perkiraan Kebutuhan Biaya Tanah
pembangunan BGN (analisis 3. Surat Keterangan Rencana
perhitungan kebutuhan biaya Kota/Kabupaten
dapat dilakukan setelah adanya B. Informasi tentang Bangunan
persetujuan clearance) 1. Struktur organisasi pengguna
bangunan
2. Jumlah personel pengguna
bangunan dengan proyeksi 5 tahun
ke depan
3. TOR/Dokumen
perencanaan/spesifikasi bangunan
11
ANALISIS KOMPONEN BANGUNAN
UNTUK PEMBANGUNAN BARU
SISTEMATIKA KEBUTUHAN LUAS BANGUNAN DAN BIAYA UNTUK
PEMBANGUNAN BARU BANGUNAN GEDUNG NEGARA
KAPASITAS BANGUNAN :
1. STRUKTUR ORGANISASI ORGANISASI RUANG,
BESARAN RUANG = LUAS
2. JUMLAH PERSONIL TOTAL BANGUNAN
3. FASILITAS PENUNJANG
ANALISIS
HARGA SATUAN
BANGUNAN PER M2
Luasan
No. Nama Ruang Keterangan
(m2)
A Ruang Utama
1……… FORM KELENGKAPAN DATA K/L
2………
B Ruang Penunjang
1……
PEMOHON CLEARANCE
C Ruang Fasilitas Lainnya
1……………….
( )
Standar Luas BGN
1 Menteri/ Ketua Lembaga 28.00 40.00 40.00 60.00 20.00 15.00 24.00 14.00 6.00 247.00 8
2 Wakil Menteri K/L 16.00 14.00 20.00 18.00 10.00 10.00 15.00 10.00 4.00 117.00 2
3 Eselon IA/ Anggota Dewan 16.00 14.00 20.00 18.00 10.00 10.00 15.00 10.00 4.00 117.00 5
R.Staf pada setiap
4 Eselon IB 16.00 14.00 20.00 9.00 5.00 7.00 4.40 5.00 3.00 83.40 2 jabatan diperhitungkan
berdasarkan jumlah
5 Eselon IIA 14.00 12.00 14.00 12.00 5.00 7.00 4.40 3.00 3.00 74.40 2
personel @ 2,2 - 3 m2/
6 Eselon IIB 14.00 12.00 10.00 6.00 5.00 5.00 4.40 3.00 3.00 62.40 2 personel, sesuai
dengan tingkat jabatan
7 Eselon IIIA 12.00 6.00 3.00 3.00 24.00 0
R. Toilet
8 Eselon IIIB 12.00 6.00 3.00 bersama
21.00 0
B. RUANG PENUNJANG
JENIS RUANG LUAS KETERANGAN
1 2 3
2
1 Ruang Rapat Utama Kementrian 140 m Kapasitas 100 orang
2 Ruang Rapat Utama Es. I 90 2 Kapasitas 75 orang
m
3 Ruang Rapat Utama Es. II 40 2 Kapasitas 30 orang
m
2
4 Ruang Studio 4 m / orang Pemakai 10% dari staf
2
5 Ruang Arsip 0.4 m / orang Pemakai seluruh staf
2
6 WC/ Toilet 2 m / 25 orang Pemakai Pejabat Es. V sd Es. III dan seluruh staf
7 Musholla 0.8 m2/ orang Pemakai 20% dari jumlah personel
SATUAN PERSONEL
RUANG JMLH BESARAN
NO JABATAN/ NAMA RUANG ESELON STAF KETERANGAN
RUANG
JML
PER- TOTAL
(m2) ESELON
JML
A. RUANG UTAMA
R. Rapat Utama
1 1 ruang 140.00 140.00 m2
Kementerian
JUMLAH - B - 5,249.12 m2
JUMLAH - A+ B 24,277.92 m2
LUAS RATA-RATA PERORANG DARI TOTAL LUAS BANGUNAN 10.04 m2 termasuk r.rpt w amen
I. DASAR ANALISIS
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Um um Nom or 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desem ber 2007 tentang Pedom an Teknis
Pem bangunan Bangunan Gedung Negara
2. Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) TA 2012 = Rp 3 000 000
Berdasarkan pedoman satuan untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD)
Tahun Anggaran 2010 yang dikeluarkan oleh Biro Prasarana dan Sarana Kota Setda Provinsi DKI Jakarta
B. Kebutuhan Biaya Pekerjaan Standar = Luas Lantai x Biaya Satuan Pekerjaan Standar
Biaya Pekerjaan Standar = 20,000.00 x Rp 3,360,000 < 4 LT;
4-8 LT;
= Rp 67 200 000 000
> 8 LT; atau
III. KEBUTUHAN BIAYA PEKERJAAN NON STANDAR KHUSUS/GREEN
25
B. Analisis Biaya Pekerjaan Basement
BOBOT LUAS HSBGN BIAYA NILAI
NO PEKERJAAN
(%) (M2) (Rp.) (Rp.) (%)
Basement (per m2)……1(satu) lapis;..(>1 lapis, hitung tersendiri) 120 2,500.00 3,000,000 9,000,000,000 13.39
TERBILANG : seratus empat puluh tiga milyar tujuh ratus tiga puluh enam juta rupiah
1. ……………………………..
Catatan :
Ajuan biaya tersebut tidak mengikat pelaksanaan fisik dan perlu disesuaikan kembali dengan kondisi lapangan pada waktu pelaksanaan.
26
DASAR HUKUM PENETAPAN HARGA
SATUAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
1. Keputusan Presiden RI No. 42 th. 2002:
Bab IV bagian B:
Standar harga satuan tertinggi untuk bangunan
gedung Negara ditetapkan secara berkala untuk
setiap Kab./Kota oleh Bupati/ setempat
Pembiayaan
Pembangunan BGN:
Biaya Pembangunan BGN:
Biaya Pekerjaan Standar (per m2 biaya Konstruksi Fisik)
Biaya Pekerjaan Non Standar
Standar Harga Satuan Tertinggi per M2:
Standar Harga BGN Klasifikasi Sederhana, Tidak Sederhana, dan Khusus
Standar Harga Bangunan Rumah Negara
Ditetapkan oleh Bupati/Walikota secara berkala/tahun berdasarkan
spesifikasi teknis dan klasifikasi BGN
ANALISIS
HARGA SATUAN
BANGUNAN PER M2
• Renovasi
Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud
menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, baik
arsitektur, struktur maupun utilitas bangunannya
• Restorasi
Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud
menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan
tetap mempertahankan arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan
utilitas bangunannya dapat berubah
ANALISA TINGKAT KERUSAKAN
1. Kerusakan ringan
– Kerusakan ringan adalah kerusakan terutama pada
komponen non-struktural, seperti penutup atap,
langit-langit, penutup lantai, dan dinding pengisi.
– Perawatan untuk tingkat kerusakan ringan,
biayanya maksimum adalah sebesar 30% dari harga
satuan tertinggi pembangunan bangunan gedung
baru yang berlaku, untuk tipe/klas dan lokasi yang
sama.
2. Kerusakan sedang
KOLOM PATAH
TINDAKAN YANG
DIANJURKAN
• BERSIHKAN LOKASI DAN BANGUN
KEMBALI
KATEGORI RUSAK SEDANG
SEBAGIAN
RANGKA ATAP
PATAH
PINTU/ JENDELA
RUSAK
SEBAGIAN KECIL
LANGIT-LANGIT
LEPAS
TINDAKAN YANG
DIANJURKAN
• BANGUNAN HARUS DIKOSONGKAN
• BANGUNAN DAPAT DIRUBUHKAN ATAU
DILAKUKAN RESTORASI DAN
PERKUATAN SECARA MENYELURUH
SEBELUM DIHUNI KEMBALI
KATEGORI RUSAK RINGAN
RETAK-RETAK PADA BALOK
SEBAGIAN INSTALASI RUSAK
PENUTUP ATAP LEPAS
TINDAKAN YANG
DIANJURKAN
• BANGUNAN TIDAK PERLU DIKOSONGKAN, BOLEH
DIHUNI KEMBALI SETELAH DILAKUKAN
RESTORASI DAN PERKUATAN
• PERBAIKAN YANG BERSIFAT ARSITEKTUR AGAR
DAYA BANGUNAN TERPELIHARA
Analisis Nomor : 3
LAMPIRAN SURAT Nomor :
Tanggal :
ANALISIS KEBUTUHAN BIAYA PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA
NAMA BANGUNAN : GEDUNG - B
TAHUN DIBANGUN : 2011
JUMLAH TINGKAT : 2 Lantai LEMBAGA :
LUAS TOTAL LANTAI BANGUNAN : 450 m2 PEMAKAI :
LUAS LANTAI BASEMENT : - m2 ALAMAT :
KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN : 1.09
FUNGSI BANGUNAN/ RUANG : KANTOR
KLASIFIKASI BANGUNAN : Tidak Sederhana
I. DASAR ANALISIS
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nom or 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desem ber 2007 tentang Pedom an
Teknis Pem bangunan Bangunan Gedung Negara
2. Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN) TA 2012 = Rp 3 000 000
Berdasarkan pedoman satuan untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-
SKPD) Tahun Anggaran 2010 yang dikeluarkan oleh Biro Prasarana dan Sarana Kota Setda Provinsi DKI Jakarta
43
III. KEBUTUHAN BIAYA PERAWATAN KOMPONEN PEKERJAAN NON STANDAR
A. Analisis Kerusakan Komponen Pekerjaan Non Standar
TERHADAP
BOBOT BOBOT NILAI
NO. URAIAN PEKERJAAN SELURUH
MAKSIMUM (%) (%)
BANGUNAN
1. Alat Pengkondisi Udara 20.00% 100.00% 5.00 1.00
2. Elevator/Escalator 12.00% 100.00% 45.00 5.40
3. Tata Suara (Sound System) 6.00% 100.00% 10.00 0.60
4. Telepon/PABX 6.00% 100.00% - -
5. Instalasi IT (Informasi & Teknologi) 11.00% 100.00% - -
6. Elektrikal 12.00% 100.00% - -
7. Sistem Proteksi Kebakaran 12.00% 100.00% 10.00 1.20
8. Penangkal Petir Khusus 5.00% 100.00% - -
9. Instalasi Pengolahan Air Limbah 4.00% 100.00% - -
10. Interior (Termasuk furniture) 25.00% 100.00% - -
11. Gas Pembakaran 2.00% 100.00% - -
12. Gas Medis 4.00% 100.00% - -
13. Pencegahan Bahaya Rayap 3.00% 100.00% - -
14. Pondasi Dalam 12.00% 100.00% - -
15. Fasilitas Penyandang Cacat 8.00% 100.00% 2.00 0.16
16. Sarana/Prasarana Lingkungan 8.00% 100.00% 5.00 0.40
JUMLAH NILAI TINGKAT KERUSAKAN PEKERJAAN NON STANDAR (%) 8.76
Biaya Satuan Pekerjaan Non Standar 8.76% x 1.090 x 0.00 x Rp 3,000,000 = Rp 286 452
Biaya Komponen Pekerjaan Non Standar 450 x Rp 286,452 = Rp 128 903 400
B. Analisis Biaya Pekerjaan Basement
BOBOT BIAYA
KOEFESIEN BASEMENT LUAS HSBGN BIAYA
NO PEKERJAAN KERUSAKAN PERBAIKAN
(%) (m2) (Rp.) (Rp.)
(%) (Rp.)
Basement (per m2) 120 0 3,000,000 0 10 0
1. ……………………………..
44
Pemeliharaan & Perawatan:
•
Umur bangunan : 50 tahun, depresiasi
2%/tahun, salvage value minimum 20%.
•
Perawatan : tergantung tingkat
kerusakan, ringan (30%), sedang (45%),
atau berat (65%).
•
Penentuan tingkat kerusakan dengan
rekomendasi Instansi Teknis PU.
•
Pemeliharaan per-m2/tahun BGN
sebesar 2% dari harga standar per-m2
tertinggi yang berlaku.
HASIL ANALISIS BIAYA DARI KEMEN PU
1. TINGKAT KERUSAKAN