Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

BADAN PENDAPATAN DAERAH


JLn. Pengeringan Pantai Waihaong Tlp. (0911) 351950 - Ambon

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


Pengadaan Jasa Konsultansi

Paket Pekerjaan :

Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor


UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 1


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea

I. PENDAHULUAN

A. UMUM

1. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat maka diperlukan


peningkatan sarana dan prasarana pada Perencanaan Pembangunan
Gedung Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea dan diharapkan
akan berfungsi lebih optimal dan yang paling penting dapat memberikan
kenyamanan pada kegiatan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea.

2. harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya sehingga dapat


memenuhi kriteria teknis yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria
administrasi bagi bangunan gedung negara.

3. Pemberi Jasa Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor UPTD


Pelayanan Pendapatan Namlea perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma, dan
tata laku profesional.

4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu


disiapkan secara matang sehingga dapat dihasilkan perencanaan yang
sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan.

5. Nama Kegiatan/Pekerjaan
Nama Kegiatan adalah Peningkatan Sarana dan Prasarana Di Lingkungan
Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea.
Nama Pekerjaan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea.

6. Pemberi Tugas
Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) pada Satuan Kerja Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor
UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea.

7. Pengelola Kegiatan.
Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pejabat Pembuat Komitmen

8. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan beserta unsur teknis dan administrasi


yang ditunjuk.

9. Pejabat Pengadaan
Pejabat Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari Satuan Kerja
di lingkungan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Maluku, yang diangkat

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 2


dengan Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Perencanaan
Pembangunan Gedung Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea dan
bertugas untuk melaksanakan pengadaan, mengundang rekanan terpilih,
memberikan penjelasan (bila diperlukan), menerima dokumen penawaran,
melaksanakan evaluasi terhadap dokumen penawaran sampai dengan
Menetapkan Penyedia Jasa dan melaporakannya kepada PPK.

10. Konsultan
Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan langsung Jasa
Konsultansi yang telah ditetapkan sebagai penyedia jasa dan
menandatangani Surat Perjanjian/ Kontrak/ SPK dengan Pejabat Pembuat
Komitmen.

B. LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan pelayanan pengadilan agama kepada masyarakat, Dan


tahapan awal pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor UPTD
Pelayanan Pendapatan Namlea menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
pekerjaan perencanaan yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi penyedia
jasa perencanaan teknis sehingga mampu mendorong perwujudan karya
perencanaan yang sesuai dengan kepentingan kegiatan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN.

1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan


Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang
harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan
tugas Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor UPTD Pelayanan
Pendapatan Namlea.

2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan


tanggung jawabnya dengan baik, untuk menghasilkan keluaran/output yang
memadai sesuai dengan spesifikasi dan standar dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini.

3. Tujuannya adalah membuat/ menyusun/ merencanakan Perbaikan/


Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan
Namlea yang representatif, memenuhi syarat-syarat teknis yang ditetapkan dan
dapat dipertanggung jawabkan dari segi arsitektur, struktur (konstruksi) dan
fungsional mampu memberikan rasa aman dan nyaman dalam pelaksanaan
kegiatan Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor UPTD Pelayanan
Pendapatan Namlea .

III. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pengguna Jasa adalah : Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor UPTD


Pelayanan Pendapatan Namlea.

Nama PPK : .............................................


Alamat : .............................................
Kerangka Acuan Kerja (KAK) 3
IV. RUANG LINGKUP

A. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan yang dilakukan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung
Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea yang berlokasi di lingkungan
Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea.

B. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang dilakukan adalah Perencanaan Pembangunan Gedung
Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea.
Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan Perencanaan Pembangunan
Gedung Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea, konsultan perencana
harus dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan,
terdiri dari:

1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan


yang ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site, dan material serta
membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.

2. Tahap Pra-Perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap


hal-hal yang sudah dikonsepsikan.
a. Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan, denah,
tampak dan potongan.
b. Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan
konsep bangunan, pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan.
c. Laporan Prakiraan Biaya (Engineer Estimate) berdasar perhitungan
secara kasar.

3. Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat :


a. Rencana Bahan yang akan digunakan, meliputi pembuatan Gambar
Pengembangan yang memberikan rasa keamanan dalam komplek
tersebut.
b. Rencana uraian konsep dan perhitungannya, perencanaan pondasi.
c. Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe
dan karakteristik material/bahan yang digunakan.
d. Penajaman pra-perkiraan biaya yang sesuai dengan konsep rancangan
detail yang ada.

4. Tahap Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat :


a. Gambar-gambar pelaksanaan, detail struktur, detail l yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS/spesifikasi).
c. Rencana anggaran biaya (RAB/EstimasiBiaya).
d. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/BillofQuantity)

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 4


5. Tahap Pengadaan Jasa Konstruksi / Pemborongan
Konsultan berkewajiban membantu Panitia Pengadaan Jasa
Konstruksi/Pemborongan dalam kegiatan penjelasan pekerjaan
(aanwijzing).

6. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Kuasa Pengguna


Anggaran dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia
pelelangan menyusun program dan pelaksanaan pelelangan.

7. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk


menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan dan melaksanakan tugas-tugas
yang sama apabila terjadi lelang ulang.

8. Melaksanakan Pengawasan Berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik


dan melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti :
a. Melakukan pengesahan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis
pelaksanaan bila ada perubahan.
b. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul
selama masa pelaksanaan konstruksi.
c. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang
penggunaan bahan.
d. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.

V. DATA LOKASI DAN FASILITAS PENUNJANG

1. Lokasi Dilingkungan Samsat di Ambon berada Perencanaan Pembangunan


Gedung Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea, dan untuk
melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh PPK termasuk melalui
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang


digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari PPK
maupun yang dicari sendiri, kesalahan/ kelalaian pekerjaan perencanaan
sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan
Perencana.

VI. TANGGUNG JAWAB PERENCANA

Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa perencanaan


yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan dan perundang–undangan serta harus
sesuai dengan kode etik (tata laku) profesi yang berlaku.
Secara umum tanggung jawab konsultan perencana harus mencakup hal-hal
sebagai berikut :

1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar


hasil karya perencanaan yang berlaku.

2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-


batasan yang telah diberikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) termasuk
melalui KAK ini seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) 5
mutu bangunan yang akan diwujudkan.

3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,


standar dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku pada umumnya,
sehingga kelak pelaksanaan pembangunan konstruksi proyek mencapai hasil
guna dan daya guna yang memenuhi syarat teknis dan syarat ekonomis yang
dapat dipertanggung jawabkan.

VII. SUMBER PENDANAAN.

A. BIAYA PERENCANAAN

1. Biaya yang tersedia untuk pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana nilai HPS
yaitu Rp. 100.000.000,00 (Seratus Juta Rupiah ) Ketentuan pembiayaan
lebih lanjut mengikuti surat perjanjian/ kontrak/ spk pekerjaan perencanaan yang
dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan Perencana.

2. Biaya pekerjaan Konsultan Perencanaan dan tata cara pembayaran diatur


secara kontraktual, meliputi komponen sebagai berikut :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.
b. Materi dan penggandaan laporan.
c. Pembelian bahan dan ATK.
d. Pembelian atau sewa peralatan.
e. Sewa kendaraan dan kantor.
f. Biaya rapat-rapat.
g. Perjalanan (lokal maupun luar kota).
h. Jasa dan overhead Perencanaan.
i. Pajak dan iuran daerah lainnya.

3. Pembayaran biaya konsultan Perencana didasarkan pada prestasi kemajuan


pekerjaan perencanaan.

B. SUMBER DANA

Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari DPA APBD Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2023.

VIII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan sampai dengan persiapan


dokumen lelang konstruksi ditetapkan selama 30 Hari Kalender sejak SPMK
ditandatangani.

2. Konsultan perencana mempunyai kewajiban untuk melaksanakan Pengawasan


berkala terhadap hasil karyanya selama pelaksanaan konstruksi fisik, yang
lamanya sesuai dengan realiasai kontrak pekerjaan fisik.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 6


IX. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini adalah
merupakan produk yang jelas dan konsisten yang disajikan dalam format yang
sistematik dan baik. Adapun bentuk laporan yang harus diserahkan sekurang-
kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. LAPORAN PENDAHULUAN

Tahap konsep desain/rencana teknis ,terdiri dari:


a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi ruang, jumlah
dan kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan dan tanggung jawab
waktu perencanaan.
b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, jumlah dan
organisasi hubungan ruang,detail-detail dan lain-lain.
c. Laporan data dan informasi lapangan yang ada, dan lain-lain yang dianggap
perlu.
d. Konsepsi desain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih
dahulu agar dapat dilanjutkan ketahapan Pra-rencana Perencanaan
Pembangunan Gedung Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan Namlea.

2. LAPORAN HASIL PERENCANAAN

Tahap Pra-rencana Teknis, terdiri dari :


a. Gambar-gambar pra-rencana bangunan dari aspek arsitektur, struktur, dan
lingkungan.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
d. Pra-rencana desain ini harus mendapat persetujuan pemberi tugas terlebih
dahulu agar dapat dilanjutkan ke tahapan pengembangan rencana.

Tahap Pengembangan Rencana, terdiri dari :


a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, penunjang berdasarkan
pra-rencana yang telah disetujui.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan lain yang diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat.
e. Pengembangan rencana desain ini harus mendapat persetujuan pemberi
tugas terlebih dahulu agar dapat dilanjutkan ke tahapan rencana detail
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor UPTD Pelayanan Pendapatan
Namlea.

Tahap Rencana Detail, terdiri dari :


a. Gambar rencana detail pelaksanaan pembangunan.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ)
d. Rencana anggaran biaya (RAB)
e. Laporan perencanaan bangunan dan perhitungan-perhitungan lain yang
diperlukan.

Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan perencanaan teknis


secara lengkap digandakan sebanyak 3 (Tiga) eksemplar.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 7


X. KRITERIA

A. KRITERIA UMUM

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang


dimaksud pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) harus memperhatikan kriteria
umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi, yaitu :

1. Persyaratan peruntukan dan intensitas :


a. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasarkan ketentuan tata
ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di Negara yang
bersangkutan.
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
d. Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara :
 Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis
yang disyaratkan.
 Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi.
 Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam
negeri dengan memperhatikan kemampuan/potensi nasional, maka
dalam perencanaan pembangunan ini konsultan perencana dapat
menterjemahkannya ke dalam tugas perencanaan ini.

2. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar dan Sistem


Peringatan Bahaya :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.
b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman,
apabila terjadi keadaan darurat.
c. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam
bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat,
d. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun sedemikian
rupa sehingga mampu secara struktural stabil selama kebakaran,
sehingga :
 Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.
 Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi
untuk memadamkan api.
 Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya.

3. Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup baik,
alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
4. Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
a. Menjamin kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran
yang tidak diinginkan.
b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 8


upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan
lingkungan.

XI. ASAS-ASAS

Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana


hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung Negara sebagai berikut :

1. Bangunan gedung Negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak


berlebihan.

2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan


kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara
fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan
pelayanan kepada masyarakat.

3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan


pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah
mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan


dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan
secepatnya.

5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan


dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

XII. PROSES PEKERJAAN PERENCANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang


diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala
dengan Pejabat Pembuat Komitmen.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan
produk pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran
yang ditetapkan dalam KAK ini.

3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa


waktu pelaksanaan pekerjaan ádalah mengikat.

4. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanan adalah 30 Hari Kalender


sejak SPMK ditandatangani.

XIII. MASUKAN

A. INFORMASI

1. Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari


informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen termasuk melalui KAK ini.

2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi


yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 9


Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri.

3. Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan


informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

4. Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk
bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi tentang lahan, meliputi :
 Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas dan topografi

B. TENAGA

Untuk melaksanakan tujuannya, Konsultan Perencana harus menyediakan


tenaga yang memenuhi ketentuan kegiatan, baik ditinjau dari segi lingkup
(besar) kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan ini


minimal terdiri dari :

a. Team Leader (Tenaga Ahli Sipil )


Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini
dipimpin oleh seorang yang disebut Team Leader sesuai dengan
bidang dan keahliannya adalah seorang sarjana S1 di bidang Teknik
Sipil dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 3 (tiga) tahun.
Tugas dari team leader adalah bertanggung jawab pada hal-hal
sebagai berikut:
 Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua
kegiatan dan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil
yang diharapkan.
 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan dan penyajian akhir dari hasil
keseluruhan pekerjaan.
 Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
yang mencakup perencanaan struktur serta memberikan
masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait.

b. Tenaga Ahli Arsitektur


Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini
dipimpin oleh seorang yang disebut Tenaga Ahli Arsitektur sesuai
dengan bidang dan keahliannya adalah seorang sarjana S1 di bidang
Teknik Arsitek dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 3 (tiga)
tahun.
Tugas dari ahli lansekap adalah bertanggung jawab pada hal-hal
sebagai berikut:
 Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua
kegiatan dan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil
yang diharapkan.
 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan dan penyajian akhir dari hasil
keseluruhan pekerjaan.
 Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) 10
yang mencakup perencanaan arsitektur serta memberikan
masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait.

c. Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini


dipimpin oleh seorang yang disebut Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal
sesuai dengan bidang dan keahliannya adalah seorang sarjana S1 di
bidang Teknik Elektrikal/Mekanikal dan berpengalaman di bidangnya
selama minimal 3 (tiga) tahun.
Tugas dari ahli lansekap adalah bertanggung jawab pada hal-hal
sebagai berikut:
 Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua
kegiatan dan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil
yang diharapkan.
 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan dan penyajian akhir dari hasil
keseluruhan pekerjaan.
Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
yang mencakup perencanaan mekanikal/elektrikal serta
memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait.

d. Tenaga Ahli Kualitas dan Biaya

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini


dipimpin oleh seorang yang disebut Tenaga Cost & Quantity
Engineer sesuai dengan bidang dan keahliannya adalah seorang
sarjana S1 di bidang Sipil Engineer dan berpengalaman di bidangnya
selama minimal 3 (Tiga) tahun.
Tugas dari ahli Kualitas dan Biaya adalah bertanggung jawab pada hal-
hal sebagai berikut:
 Melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data
harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan
pekerjaan dan membuat perhitungan kuantitas pekerjaan sesuai yang
direncanakan.
 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap
pengumpulan data, pengolahan dan penyajian akhir dari hasil
keseluruhan pekerjaan dengan biaya yang minimal dan kualitas yang
maksimal dan sesuai standart.

1. TENAGA PENDUKUNG, yang terdiri dari :


a. Surveyor
b. Drafter
c. Pelaksana Adm / Pelaporan

XIV. PROGRAM KERJA.

1. Konsultan Perencana harus segera menyusun Program Kerja minimal meliputi :


a. Jadwal kegiatan secara detail.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga
yang diusulkan oleh Konsultan Perencana harus mendapatkan persetujuan
dari Pemberi Tugas (Owner).
Kerangka Acuan Kerja (KAK) 11
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapat persetujuan dari Pemberi


Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan
diberi masukan dari pihak terkait.

XV. PENUTUP

1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima maka Konsultan Perencana
hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari
bahan masukan lain yang dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut Konsultan Perencana agar segera
menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pemberi Tugas.

Ambon, ..... Maret 2023


Pejabat Pembuat Komitmen

............................................
NIP. .........................................

Kerangka Acuan Kerja (KAK) 12

Anda mungkin juga menyukai