Anda di halaman 1dari 17

TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET DAN VYGOTSKY

SERTA IMPLIKASI PADA STIMULASI PERKEMBANGAN


ANAK USIA DINI

Disusun oleh:

Emi Mabruroh Kusumaningrum


19717251021
Teori Perkembangan
Kognitif Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif Piaget menjabarkan
bagaimana cara manusia belajar dan berkembang.
Dalam teori ini, Piaget menjelaskan keterkaitan
faktor biologis dan faktor pengalaman dalam
membentuk perkembangan kognitif pada anak usia
dini.
(Santrock, 2007: 243)

Piaget berpendapat bahwa


tubuh, mempunyai struktur
kemampuan untuk beradaptasi
dengan dunia.
Adapun proses yang dikenakan anak-anak dalam
membangun pengetahuan tentang dunia diantaranya:

Skema

Asimilasi

Akomodasi

Organisasi

Equilibration and Disequilibrium


Skema Asimilasi
Piaget meyakini bahwa salah
satu proses untuk
membangun pengetahuan
anak tentang dunia adalah
Dalam teori ini, skema yang proses asimilasi. Asimilasi
berlaku pada masa bayi hingga merupakan proses
masa dewasa berbeda-beda. pengambilan data secara
contoh skema pada masa bayi sensorik melalui pengalaman
yang disusun oleh tindakan- dan kesan sehingga ketika
tindakan sederhana (aktivitas- keduanya digabungkan akan
aktivitas fisik) seperti tindakan menjadi sebuah pengetahuan
bayi menyusu, melihat sekitar, (Morrison, 2012: 72). Secara
dan menggenggam. sederhana asimilasi dapat
dikatakan sebagai proses
memasukkan informasi baru
kedalam skema yang sudah
ada (Levine, 2014: 220).
Akomodasi Organisasi

Akomodasi merupakan proses


merubah metode lama dan Konsep Piaget mengenai
beradaptasi terhadap situasi penggabungan perilaku yang
yang baru. Pada proses ini terpisah menjadi sistem
Piaget menjelaskan bahwa kognitif pada tingkat lebih
Akomodasi terjadi ketika tinggi yang berfungsi lancar;
skema yang dimiliki anak- pengarahan dan
anak selaras dengan informasi penggolongan item kedalam
dan pengalaman-pengalaman kategori.
baru yang diperoleh. (Santrock, 2007: 244).
Equilibration dan Disequilibrium

Equilibration dan Disequilibrium adalah


suatu proses yang dianjurkan piaget
untuk menjelaskan cara anak beralih dari
satu fase berpikir ke fase berikutnya.
Peralihan ini terjadi ketika anak
mengalami konflik kognitif dalam usaha
memahami dunia. Akhirnya, anak
menyelesaikan konflik dan mencapai
keseimbangan pemikiran
Jean Piaget telah melengkapi teori perkembangan kognitif
sebelumnya yang digagas oleh James Mark Baldwin.
(Adnyana, 2015: 19).

Piaget telah Tahapan Sensorimotor (0- 2


tahun)
membagi
Tahap Pra-operasional (2-7
tahapan tahun)
tersebut Tahap Operasional Konkret
menjadi empat (7-11 tahun)
tahap, Tahap Operasional Formal
diantaranya: (11- 15 tahun)
Implikasi teori kognitif piaget pada
stimulus perkembangan anak
• Implikasi teori perkembagan kognitif Piaget dalam
merangsang perkembangan anak usia dini adalah sebagai
berikut:
 Fase sensorimotor, ketika anak belajar melalui interaksi organ sensorimotor denga
lingkungan. Kegiatan yang dilakukan orangtua untuk merangsang perkembangan kognitif
anak adalah dengan bermain tekstur, anak dikenalkan berbagai macam testur melalui
boneka kain dengan bahan yang lembut. Melalui rangsangan pengenalan terstur dengan
menggunakan indera perabaan anak, dapat memperkaya pengetahuannya dan melatih
kepekaan anak
 Fase praoperasional, pada masa ini anak sudah mulai mampu untuk bermain
peran atau pura-pura, dan mengetahui simbol-simbol tertentu. Kegiatan yang
digunakan untuk merangsang kognitif anak adalah kegiatan bermain peran
(pasar-pasaran). Hal yang dilakukan orangtua dalam mendampingi anak yaitu
mengenalkan pada anak terkait jenis sayur yang dijual atau nominal uang-
uangan yang digunakan dalam permainan tersebut. Kegiatan bermain peran
dapat merangsang kemampuan kognitif anak dalam mengetahui sayur mayur,
nominal uang serta peran pedangan dan pembeli
 Fase praoperasional, berkaitan dengan egosentris yang dimiliki anak, anak akan
merasa asik atau nyaman ketika bermain sendiri tanpa memerdulikan apa yang
sedang dimainkan oleh teman-temannya yang lain. salah satu kegiatan main
yang dilakukan anak yang bersifat egosentris adalah bermain balok (seperti
membuat rumah-rumahan, dan menjadikan balok sebagai mobil). Pada saat
menghadapi masa ini, guru tetap mengawasi anak saat anak bermain balok
Fase operasional formal, pada masa ini anak bermain sudah mulai menggunakan nalar dan
logika yang bersifat objektif. Dalam merangsang perkembagan kognitif anak yang
menggunakan nalar maupun logika yaitu melalui permainan monopoli dan puzzle
Teori kognitif Vygotsky
Teori perkembangan kognitif yang di gagas oleh Vygotsky
berpusat pada kognisi anak-anak. Teori yang dibawa oleh
Vygotsky menjelaskan tentang perkembangan mental, bahasa
serta sosial anak. Vygotsky percaya bahwa perkembangan mental
(ingatan, perhatian dan penalaran), bahasa serta sosial anak
didukung oleh orang lain melalui interaksi sosial.

Teori Vygotsky bertentangan dengan teori Piaget. Dalam teori Piaget,


ketika anak mengembangkan pemikirannya dan pemahamannya
melalui tindakan dan interaksi mereka dengan dunia fisik. Sementara
itu, dalam teori kognitif Vygotsky anak-anak lebih sering
direpresentasikan sebagai makhluk sosial yang berarti anak
mengembangkan kognitifnya, melalui interaksi sosial. Menurut
Vygotsky, belajar dapat memunculkan berbagai proses
perkembangan, ketika anak berinteraksi dengan orang disekitarnya,
saat anak bekerja sama dengan teman sebayanya, proses tersebut
bagian dri pencapaian yang anak lakukan.
Adapun konsep penting dalam teori
perkembangan kognitif Vygotsky, antara lain:
ZPD (Zone Proximal
Scaffolding
Development)

Zone Proximal Development atau yang


Scaffolding merupakan suatu
lebih sering dikenal dengan sebutan ZPD
konsep yang erat kaitannya dengan
merupakan bagian dari teori sosio-kultural.
teori ZPD. Scaffolding adalah suatu
ZPD adalah sebuah istilah yang sering
proses yang digunakan orang
disematkan pada sekumpulan tugas yang
dewasa untuk membimbing anak-
sangat sulit dipahami anak, akan tetapi
anak untuk melewati proses ZPD.
tugas tersebut dapat di pahami dengan
Dalam penerapannya, Scaffolding
bantuan serta bimbingan orang dewasa
memiliki manfaat, yaitu
atau anak-anak yang sudah mahir. ZPD
memudahkan orangtua dan guru
juga dapat dikatakan sebagai kesenjangan
dalam mengarahkan serta
antara tugas yang dapat dilakukan sendiri
membimbing anak secara tepat
oleh anak dan tugas yang dapat dilakukan
dalam kemajuan kognitif anak.
oleh anak melalui bantuan orang lain.
Bahasa dan Pemikiran

Penggunaan dialog atau percakapan menjadi sangat penting dalam


penerapan konsep scaffolding, serta menjadikan bahasa sebagai salah satu
hal yang penting dalam perkembangan anak. Vygotsky menjelaskan
bahwa pada awalnya, bahasa dan pikiran itu berkembang secara terpisah,
namun semakin berjalannya waktu kemudian bahasa dan pikiran
berkembang menjadi satu.
Implikasi teori kognitif vygotski pada
stimulus perkembangan anak
 Implikasi teori perkembangan kognitif dalam merangsang
perkembangan anak usia dini menurut Vygotsky, adalah
sebagai berikut:
1. Penggunaan pembelajaran yang bersifat kolaboratif dan kooperatif antara anak dan
guru atau orang dewasa lainnya. hal ini didukung dengan adanya konsep ZPD dan
Scaffolding. Kegiatan bermain Puzzle sederhana, adalah salah satu kegiatan yang dapat
dapat mengkolaborasikan antara tugas perkembangan anak yaitu dalam menyusun
puzzle (mencari puzzle mana yang cocok untuk dikolaborasikan dengan puzzle
sebelumnya, dengan bimbingan orang dewasa
2. Pada keterampilan bahasa anak usia dini, percakapan atau dialog
menjadi penyokong secara alamiah bagi perkembangan bahasa anak
usia dini, baik pada tahap eksternal speech, egosentris, dan inner
speech. Kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan
kemampuan bahasa anak usia dini yaitu bermain peran. Dengan
bermain peran anak dapat memperoleh kosa kata baru atau
pengetahuan baru
Sudut Pandang Teori Perkembangan
Kognitif Piaget dan Vigotsky
Piaget Vigotsky
Dalam sebuah proses interaksi sosial,
Dalam hal ini, Vygotsky menekankan
anak-anak melewati fase dimana
fungsi positif dari egocentrical speech,
mereka menghabiskan waktu untuk
yaitu untuk membantu anak-anak
berbicara pada diri mereka sendiri.
menyelesaikan masalah. Vygotsky juga
Tokoh yang pertama membahas
berpendapat bahwa egosentris ini
tentang egosentris adalah Piaget.
tidak hilang begitu saja, akan tetapi
Piaget mengamati anak-anak
egosentris ini akan beruabah perlahan
perempuan yang berusia lima tahun
menjadi ucapan dalam hati. Jenis
yang sedang bermain kotak pasir,
dialog hati secara intriksik yang
masing-masing dari mereka berbicara
dilakukan dengan diri sendiri ketika
dengan antusias tentang topik-topik
mereka berusaha memecahkan
sederhana yang tidak bisa di
persoalan.
bayangkan oleh anak-anak lain.

Anda mungkin juga menyukai