Materi 1 Filosofi Pemungutan Pajak
Materi 1 Filosofi Pemungutan Pajak
Pemungutan
Pajak
Filosofi Pemungutan Pajak
3
Tinjauan Pajak Berbagai Aspek
Aspek Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, pajak merupakan penerimaan negara yang
digunakan untuk mengarahkan kehidupan masyarakat menuju
kesejahteraan.
Aspek Hukum
Pajak merupakan masalah keuangan negara, karena itu dasar yang
digunakan adalah UUD 1945 bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat
memaksa untuk keperluan negara diatur dengan UU.
Aspek Keuangan
Pajak dipandang bagian yang sangat penting dalam penerimaan negara.
Aspek Sosiologi
Pajak ditinjau dari segi masyarakat yaitu yang menyangkut akibat atau
dampak terhadap masyarakat atau pugutan dan hasil apakah yang dapat
disampaikan kepada masyarakat.
Perbedaan Pajak Dan Jenis Pungutan Lainnya
Retribusi
Retribusi pada umumnya mempunyai hubungan langsung dengan
kembalinya prestasi, karena pembayaran tersebut ditunjukkan
semata-mata untuk mendapatakan suatu prestasi dari pemerintah,
misalnya karcis masuk terminal, kartu langganan dll.
Sumbangan
Pada sumbangan, seseorang mendapatkan prestasi justru tidak dapat
ditunjuk, tetapi golongan tertentu yang dapat menikmati
kontraprestasi, contoh sumbangan bencana alam.
Iuran
Yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau
fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan nyata
kepada kelompok atau golongan pembayar
Fungsi Pajak
Hukum Perdata
Hukum perorangan, keluarga, warisan, dan
kekayaan
Hukum administrasi
(hukum tata usaha)
Hukum Publik
Hukum pajak
Hukum pidana
Sistematika Hukum pajak
Hukum Formal
Memuat ketentuan2 yang mendukung ketentuan
hukum pajak material yg diperlukan u
merealisasikan hukum material
- UU No. 27 th 2007 tg KUP
Hukum Pajak - UU No. 17 th 1997 tg Badan penyelesaian
sengketa pajak
- UU No. 19 tg 1997 tg Penagihan pajak dg surat
paksa
Subjek Pajak
Wajib Pajak
Hukum Material
Objek Pajak
• UU No. 36 th 2008 tg PPh
• UU No. 42 th 2009 tg PPN
• UU No. 28 th 2009 tg Pajak daerah Tarif Pajak
• UU No. 13 th 1985 tg Bea materai
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK
Pembayaran
(SSP) BPP
Banding
Pelaporan
(SPT)
MA
Kasasi
10
Pajak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok:
Menurut sifatnya
Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkan pihak
lain, tetapi harus menjadi beban langsung Wajib Pajak yang bersangkutan.
Contoh, Pajak Penghasilan.
Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebannya dapat dilimpahkan ke pihak
lain. Contoh, Pajak Pertambahan Nilai.
Menurut obyeknya
Pajak subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya
yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan
dari Wajib Pajak. Contoh, Pajak Penghasilan.
Pajak objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri WP. Contoh, PPN & PPnBM
• Teori gaya pikul, dasar keadilan pemungutan pajak terletak dalam jasa-
jasa yang diberikan oleh negara kepada masyarakat berupa
perlindungan jiwa dan harta bendanya;
• Teori bakti disebut juga teori kewajiban pajak mutlak, yaitu negara
mempunyai hak mutlak untuk memungut pajak;
• Ajaran Materiil
sesuai dengan penerapan self assesment
• Ajaran formil
sesuai dengan penerapan official assesment
Berakhirnya Utang Pajak
• Pembayaran/Pelunasan;
• Kompensasi;
• Daluwarsa;
• Pembebasan/ Penghapusan
Perlawanan terhadap pajak dapat
dibedakan menjadi:
Perlawanan Pasif
Perlawanan pasif berupa hambatan yang mempersulit pemungutan
pajak dan mempunyai hubungan erat dengan struktur ekonomi.
Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif secara nyata terlihat pada semua usaha dan
perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada pemerintah
(fiskus) dengan tujuan untuk menghindari pajak.
Tarif pajak dikenal 4 macam yaitu:
WP PT - KP
Melaporkan
SKPKB SKPN SKPLB
SPT SKPKBT
Surat Pemberitahuan (SPT)
Siapa Subjek
+ Wajib Pajak
Inti Objek
Tarif
Berapa x Pajak Terutang
Dasar
Pengenaan
Pajak