Anda di halaman 1dari 22

Filosofi

Pemungutan
Pajak
Filosofi Pemungutan Pajak

Kemampuan akhir : Mampu menjelaskan filosofi pemungutan pajak

Sub Pokok Bahasan :


• Pengertian dan fungsi pajak
• Pengertian hukum pajak
• Pengelompokan pajak
• Perlawanan terhadap pajak
• Azas-azas pemungutan pajak
• Cara-cara pemungutan pajak
• Tarif
• Hapusnya Utang pajak
Pengertian Pajak

Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H


iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat
jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum
(Dasar-dasar hukum pajak dan
pajak pendapatan 1990:5)

3
Tinjauan Pajak Berbagai Aspek
Aspek Ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi, pajak merupakan penerimaan negara yang
digunakan untuk mengarahkan kehidupan masyarakat menuju
kesejahteraan.

Aspek Hukum
Pajak merupakan masalah keuangan negara, karena itu dasar yang
digunakan adalah UUD 1945 bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat
memaksa untuk keperluan negara diatur dengan UU.

Aspek Keuangan
Pajak dipandang bagian yang sangat penting dalam penerimaan negara.

Aspek Sosiologi
Pajak ditinjau dari segi masyarakat yaitu yang menyangkut akibat atau
dampak terhadap masyarakat atau pugutan dan hasil apakah yang dapat
disampaikan kepada masyarakat.
Perbedaan Pajak Dan Jenis Pungutan Lainnya

Retribusi
Retribusi pada umumnya mempunyai hubungan langsung dengan
kembalinya prestasi, karena pembayaran tersebut ditunjukkan
semata-mata untuk mendapatakan suatu prestasi dari pemerintah,
misalnya karcis masuk terminal, kartu langganan dll.

Sumbangan
Pada sumbangan, seseorang mendapatkan prestasi justru tidak dapat
ditunjuk, tetapi golongan tertentu yang dapat menikmati
kontraprestasi, contoh sumbangan bencana alam.

Iuran
Yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau
fasilitas yang diberikan pemerintah secara langsung dan nyata
kepada kelompok atau golongan pembayar
Fungsi Pajak

Fungsi Penerimaan (Budgeteir)


Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang
diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran –
pengeluaran pemerintah. Contoh, dalam APBN,
pajak sebagai sumber penerimaan dalam
negeri.

Fungsi Mengatur (Reguler)


Pajak berfungsi sebagai alat mengatur atau
melaksanakan kebijakan dibidang sosial dan
ekonomi. Contoh, minuman keras dan barang
mewah dikenakan pajak yang lebih tinggi.
Hukum pajak

adalah keseluruhan peraturan-peraturan yang


meliputi kewenangan pemerintah untuk
mengambil kekayaan seseorang dan
menyerahkan kembali kepada masyarakat
melalui kas negara.
Kedudukan Hukum pajak

Hukum Perdata
Hukum perorangan, keluarga, warisan, dan
kekayaan

Hukum Hukum tata negara

Hukum administrasi
(hukum tata usaha)
Hukum Publik
Hukum pajak

Hukum pidana
Sistematika Hukum pajak

Hukum Formal
Memuat ketentuan2 yang mendukung ketentuan
hukum pajak material yg diperlukan u
merealisasikan hukum material
- UU No. 27 th 2007 tg KUP
Hukum Pajak - UU No. 17 th 1997 tg Badan penyelesaian
sengketa pajak
- UU No. 19 tg 1997 tg Penagihan pajak dg surat
paksa
Subjek Pajak

Wajib Pajak
Hukum Material
Objek Pajak
• UU No. 36 th 2008 tg PPh
• UU No. 42 th 2009 tg PPN
• UU No. 28 th 2009 tg Pajak daerah Tarif Pajak
• UU No. 13 th 1985 tg Bea materai
PEMBAGIAN HUKUM PAJAK

WAJIB PAJAK FISKUS


c Pemeriksaa
n
Pendaftaran
(NPWP-NPPKP)
c Penetapan
(SKP)
Pembukuan/
Pencatatan
Keberatan

Pembayaran
(SSP) BPP
Banding

Pelaporan
(SPT)
MA
Kasasi

10
Pajak dapat dikelompokkan ke dalam kelompok:

Menurut sifatnya
Pajak langsung adalah pajak yang pembebanannya tidak dapat dilimpahkan pihak
lain, tetapi harus menjadi beban langsung Wajib Pajak yang bersangkutan.
Contoh, Pajak Penghasilan.
Pajak tidak langsung adalah pajak yang pembebannya dapat dilimpahkan ke pihak
lain. Contoh, Pajak Pertambahan Nilai.

Menurut obyeknya
Pajak subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya
yang selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan
dari Wajib Pajak. Contoh, Pajak Penghasilan.
Pajak objektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri WP. Contoh, PPN & PPnBM

Menurut sifat pemungutnya


Pajak Pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara. Yaitu, PPh, PBB P3, PPN dan PPn BM,
dan Bea Materai.
Pajak Daerah, adalah pajak yang dipungut oleh Pemerintah daerah dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh, Pajak Hotel, Pajak Reklame
dan Pajak hiburan, BPHTB, PBB P2
Teori yang mendukung pemungutan pajak antara lain:

• Teori asuransi, menyamakan pembayaran premi dengan pembayaran pajak;

• Teori kepentingan, pembebanan ini harus didasarkan pada kepentingan


setiap orang pada tugas pemerintah termasuk perlindungan jiwa dan
hartanya;

• Teori gaya pikul, dasar keadilan pemungutan pajak terletak dalam jasa-
jasa yang diberikan oleh negara kepada masyarakat berupa
perlindungan jiwa dan harta bendanya;

• Teori bakti disebut juga teori kewajiban pajak mutlak, yaitu negara
mempunyai hak mutlak untuk memungut pajak;

• Teori asas daya beli, penyelenggaraan kepentingan masyarakat yang


dianggap sebagai dasar keadilan pemungutan pajak yang bukan
kepentingan individu atau negara.
Cara pengenaan/pemungutan pajak dilakukan berdasarkan 3 (tiga) stelsel,
yaitu:

1. Stelsel nyata (riil stelsel), pengenaan pajak didasarkan pada objek


(penghasilan) yang nyata, sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan
pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya
telah dapat diketahui;

2. Stelsel anggapan (fictive stelsel), pengenaan pajak didasarkan pada suatu


anggapan yang diatur oleh undang-undang. Sebagai contoh, penghasilan
suatu tahun dianggap sama dengan tahun sebelumnya sehingga pada awal
tahun pajak telah dapat ditetapkan besarnya pajak yang terutang untuk
tahun pajak berjalan;

3. Stelsel campuran, Merupakan kombinasi antara Stesel nyata dan Stelsel


anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu
anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan
keadaan yang sebenarnya. Apabila besarnya pajak menurut kenyataannya
lebih besar daripada pajak menurut anggapan, maka Wajib Pajak harus
menambah kekurangannya. Demikian pula sebaliknya, apabila lebih kecil
maka kelebihannya dapat diminta kembali.
Asas pemungutan pajak dapat dibagi menjadi:

Asas Domisili (Asas tempat tinggal) yaitu pengenaan pajak


atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat
tinggal di wilayahnya;

Asas Sumber, yaitu pengenaan pajak atas penghasilan yang


bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat
tinggal Wajib Pajak;

Asas Kebangsaan, yaitu pengenaan pajak dihubungkan dengan


kebangsaan suatu negara.
Timbulnya Utang Pajak

• Ajaran Materiil
sesuai dengan penerapan self assesment

• Ajaran formil
sesuai dengan penerapan official assesment
Berakhirnya Utang Pajak

• Pembayaran/Pelunasan;

• Kompensasi;

• Daluwarsa;

• Pembebasan/ Penghapusan
Perlawanan terhadap pajak dapat
dibedakan menjadi:

Perlawanan Pasif
Perlawanan pasif berupa hambatan yang mempersulit pemungutan
pajak dan mempunyai hubungan erat dengan struktur ekonomi.

Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif secara nyata terlihat pada semua usaha dan
perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada pemerintah
(fiskus) dengan tujuan untuk menghindari pajak.
Tarif pajak dikenal 4 macam yaitu:

• Tarif pajak proporsional / sebanding


(mis. PPN tarif 10%, PPh Psl 26 20%)

• Tarif Pajak Progresif


* Tarif Progresif Proporsional (mis tarif PPh yang berlaku 1983
s/d 1994)
* Tarif Progresif Progresif (mis tarif PPh yang berlaku 1995 s/d
2000)
* Tarif Progresif Degresif

• Tarif Pajak Degresif

• Tarif Pajak Tetap (misalnya Bea Materai)


Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi:
Official Assesment System, Sistem ini merupakan sistim
pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
Pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang;

Self Assesment System, Sistem ini merupakan pemungutan


pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung
jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri
besarnya pajak yang harus dibayar;

Withholding System, Sistem ini merupakan sistem pemungutan


pajak memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk
memotong atau memungut besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak.
SELF-ASSESMENT SYSTEM
Menghitung Tarip x DPP Pajak Terutang

Memperhitungkan Pelunasan Pajak Kredit Pajak

WP PT - KP

Membayar PT > KP PT = KP PT < KP

Melaporkan
SKPKB SKPN SKPLB

SPT SKPKBT
Surat Pemberitahuan (SPT)

Direktur Jenderal Pajak

Penelitian Pemeriksaan Penyidikan

Benar Kesalahan Sesuai Penuntut


Lebih
Lengkap Formil/ Kriteria Umum
Jelas Bayar
Materiil

File STP SKPLB SKPN SKPKB pengadilan


Tegoran Restitusi
Data baru Hukum kurungan/
Surat Paksa Kompensasi Penjara & SKPKB/
Sita Lelang
SKPKBT
SKPKBT
STP Tidak dilunasi
INTI PERSOALAN PERPAJAKAN

Siapa Subjek
+ Wajib Pajak
Inti Objek
Tarif
Berapa x Pajak Terutang
Dasar
Pengenaan
Pajak

Anda mungkin juga menyukai