Anda di halaman 1dari 17

I NG

TS START TO STUDY
E
ER LOVERS L
s
G
i
A
s
M
o
OKE

t hro mb
Deep vein
(DVT)
k VI
By: Kelompo
Deep vein thrombosis (DVT) adalah pembekuan darah yang
terjadi pada pembuluh vena yang diakibatkan oleh obstruksi
vena sebagian sehingga menyebabkan aliran darah terganggu.
THROMBUS
DAPAT
TERLEPAS
ETIOLOGI
Imobilitas
(Keadaan Tak Ketika posisi kaki
Obesitas
Bergerak) diam cukup lama

2014 2016
Trauma pada vena
Hypercoagulability Polycythemia
DLL

2020 2018
Klasifikasi
DVT dibagi menjadi 2 tipe yaitu

1. Tipe sentral (iliac DVT dan Berdasarkan gejala


femoral DVT) dan tanda klinis
serta derajat
keparahan
2. Tipe perifer (DVT pada vena drainase vena
poplitea dan daerah distal) DVT dibagi
menjadi DVT akut
dan kronis
Manifestasi Klinis
NYERI

Perubahan warna
kulit

Pembengkakan
PROGNOSIS
Mortalitas DVT terutama berkaitan dengan kejadian emboli paru, di
mana tercatat sebanyak 300.000 kematian per tahun di Amerika Serikat.
Menurut statistik dari Centers for Disease Control and
Prevention (CDC), sekitar 10-30% pasien meninggal dalam 1 bulan pertama
sejak terdiagnosis tromboemboli vena, dan kematian mendadak pada
seperempat kasus emboli paru.

Menurut data CDC, separuh dari penderita DVT akan mengalami


komplikasi PTS seperti pembengkakan, nyeri, ataupun perubahan warna
kulit. Selain itu, sepertiga dari penderita DVT tercatat mengalami rekurensi
dalam 10 tahun.
Pemeriksaan Penunjang

01 02 03 03
Compression
Ultrasonograph D-dimer Venografi
y
PENATALAKSANAAN

INTRA
PRE HOSPITAL
HOSPITAL
PENCEGAHAN

PRIMER, TERSIER, SEKUNDER


PENGKAJIAN
Pengkajian primer
Disability Gastric
Tube

Airway
Circulation
Folley
Cateter

Breathing Exposure Heart


Monitor
DIAGNONA
KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan dengan agen
pencedera fisiologis inflamasi (SDKI,
D.0077)

.
Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan
penurunan aliran darah, statis vena(obstruksi vena
sebagian/penuh). (SDKI, D.0015)
.

Gangguan pertukaran gas berhubungan


dengan ketidakseimbangan membrane
alveolus-kapiler (SDKI, D.0003)
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1. Nyeri akut berhubungan Kriteria hasil -Kaji derajat nyeri, palpasi R/ mencari derajat
dengan agen pencedera -Nyeri kaki dengan hati-hati  keparahan
fisiologi inflamasi (SDKI, hilang/terkontrol -  Pertahankan tirah baring R/ mengurangi aktifitas
D.0077) - Menunjukan selama fase akut mencegah beban kerja
tindakan rileks   jantung tinggi
- Mampu  -Tinggikan ektremitas yang
tidur/istirahat sakit R/ mencegah aliran
- Dapat balik
meningkatkan -  Berikan ayunan kaki R/ melatih otot agar
aktifitas tidak relaksasi
- Dorong pasien untuk
sering mengubah posisi R/ melatih otot agar
tidak relaksasi
- Pantau tanda vital : catat  
peningkatan suhu R/ mencegah statis
- pemberian kompres panas posisi
pada ekstremitas  
R/ mendeteksi sedini
Kolaborasi : imungkin kelainan
 analgesik, antipiretik,
R/ menunjang
pengobatan
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
2. Perfusi perifer tidak Kriteria Hasil: -Observasi ekstremitas, warna R/ untuk melihat
efektif berhubungan kulit, dan perubahan suhu juga apakah ada tanda-
dengan penurunan -  Menunjukkan oedema tanda infeksi
aliran darah. (SDKI, perbaikan perfusi  - Tingkatkan tirah baring selama R/ mengurangi
D.0015) yang dibuktikan oleh fase akut aktifitas mencegah
adanya nadi perifer / -  Tinggikan kaki bila ditempat beban kerja jantung
sama, warna kulit tidur atau duduk, secara periodic tinggi
dan suhu normal, tinggikan kaki dan telapak kaki R/ mencegah aliran
tidak ada odema. diatas tinggi jantung balik
     -  Tinggikan kaki bila ditempat R/ agar tidak terjadi
- Peningkatan tidur atau duduk, secara periodic cedera yang lebih
perilaku / tindakan tinggikan kaki dan telapak kaki Parah
yang meningkatkan diatas tinggi jantung R/untuk mengurangi
perfusi jaringa -  Anjurkan pasien untuk kecemasan dan lebih
menghindari pijatan / urut pada rileks
 - Menunjukkan ekstremitas yang sakit R/ menunjang
peningkatan  - Dorong latihan nafas dalam Pengobatan
toleransi terhadap Kolaborasi:
aktifitas pemberian antikoagulan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

3. Gangguan pertukaran gas Kh : - posisikan pasien untuk R/ jalan nafas pasien


berhubungan dengan  -  mendemonstrasikan memaksimalkan ventilasi maksimal
ketidakseimbangan peningkatan ventilasi
membrane alveolus-kapiler dan oksigenasi yang - Auskultasi suara nafas, R/ mengetahui
(SDKI, D.0003) adekuat catat area yang perkembangan status
ventilasinya menurun kesehatan klien untuk
- mendemonstrasikan atau tidak adanya suara mencegah komplikasi
batuk efektif dan suara nafas buatan  
nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan
dyspnea Monitor respirasi dan R/ memantau
status o2 oksigenasi pasien
- tanda-tanda vital
dalam rentang normal
Q&A
Thank You

Anda mungkin juga menyukai