S DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DIAGNOSA REUMATHOID
ATRITIS PEMBERIAN INTERVENSI KOMPRES BAWANG MERAH HANGAT DI BR.
ANYAR KELOD, DESA PENYARINGAN
OLEH
KOMANG SRI PURNAMA DEWI
209012429
A. IDENTITAS/DATA PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 68 th
Jenis kelamin : perempuan
Diagnosa keperawatan : Reumathoid Atrithis
B. KEADAAN UMUM
1. Keadaan umum : Baik
2. -Suhu : 36,5 0C
-Tekanan darah : 110/80 mmHg
-Nadi : 88x/menit
-Respirasi : 20x/menit
3. Kesadara : Composmetis/Apatis/Somnolen/Supor/Coma)
4. GCS : 15 (E: 4, M: 5, V: 6)
5. Keluhan Utama : Pasien mengatakan nyeri pada kedua lutut kanan dan kiri nyeri
sangat dirasakan saat beraktivitas, nyeri timbul pada pagi hari, malam dan pada
cuaca yang dingin.
C. DATA FOKUS
1. Data Subjektif
D. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Masalah
1. Ds: Faktor penyebab Nyeri akut
Klien mengeluh nyeri ↓
Artritis Reumatoid
P: Klien mengatakan ↓
sudah sekitar 5 tahun Sinovitis
↓
menderita rematik. Semua Hiperemia & pembengkakan
sendi kaki terasa nyeri ↓
Nekrosis & kerusakan dalam ruang
Q: Rasa nyeri seperti sendi
ditusuk-tusuk. ↓
Nyeri akut
R: Merasa nyeri di kedua
lutut kanan dan kiri
S: Skala nyeri 4 (sedang)
(1-10)
T: Nyeri dirasa saat
beraktifitas terutama saat
berjalan biasanya muncul
paling sering pagi hari
dan malam hari
Do:
Klien tampak meringis
4444 4444
E . DIAGNOSA KEPERAWATAN
1). Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi) ditandai
dengan pasien mengatakan nyeri di kedua lutut kanan dan kiri. Nyeri
dirasakan pada skala 4, nyeri dirasakan hilang timbul seperti tertusuk – tusuk.
Pasien mengatakan nyeri semakin terasa saat pasien melakukan aktivitas.
Pasien tampak sesekali meringis karena rasa nyeri di area lututnya. Hasil
TTV: Suhu: 36,5°C, Nadi: 88x/menit, Tekanan darah: 110/80 mmHg,
Pernafasan: 20x/menit.
5555 5555
4444 4444
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi Kunjungan Pertama
No Tjam No. Implementasi Evaluasi
Dx
1 8 Maret 2021 1 1. Mengidentifikasi nyeri secara DS: Klien mengatakan su
09.00 WITA komperhesif: (Provokatif, Qualitas, tahun menderita rematik.
Region, Skala, Timing/waktu)
kaki terasa kaku. Rasa
ditusuk-tusuk. Merasa nye
lutut kaki dan pinggang,
saat beraktifitas terutama
dan biasanya muncul palin
hari dan malam hari. s
(sedang) (1-10)
DO: Klien tampak meringi
2. Mengidentifikasi faktor yang DS: Klien mengatakan nye
memperberat dan memperingan nyeri beraktifitas terutama saat b
sering muncul pagi dan ma
DO: Klien tampak mence
memberat nyeri yang dirasa
4444 4444
Pasien masih merasakan nyeri setelah diberikan kompres bawang merah hangat, hal ini
menunjukan bahwa pemberian kompres bawang merah tidak efektif untuk menghilangkan nyeri
reumatik pada pasien.
C. Pengkajian Fungsional
ADL (Activity Daily Living)
Pengkajian fungsional berdasarkan INDEKS KATZ
Pengkajian ini meliputi obsservasi kemampuan klien untuk melakukan aktivitas
kehdupan sehari-hari/Activity Daily Living
1. INDEKS KATZ
Termasuk/katagori manakah klien?
Skore Kriteria
Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK),
A
berpindah, ke kamar kecil, mandi dan berpakaian
Kemandirian dalam semua hal kecuali satu dari fungsi
B
tersebut
Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi
C
tambahan
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian dan satu
D
fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke
E
kamar kecil, dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke
F
kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut
Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
Lain-Lain
diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F
Keterangan:
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan efektif dari orang lain,
seseorang yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi meskipun ia dianggap mampu
2. MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS
Termasuk yang manakah klien?
Item yang
NO Skor Nilai
dinilai
1 Makan 0 = Tidak mampu
(Feeding) 1 = Butuh bantuan memotong, mengoles mentega,
1
dll
2 = Mandiri
2 Mandi 0 = Tergantung dengan orang lain
1
(Bathing) 1 = Mandiri
3 Perawatan diri 0 = Membutuhkan bantuan orang lain
(Grooming) 1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, 1
dan bercukur
4 Berpakaian 0 = Tergantung dengan orang lain
(Dressing) 1 = Sebagian dibantu (missal mengancing baju) 2
2 = Mandiri
5 Buang air kecil 0= Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak
(Bladder) terkontrol
2
1 = Kadang inkotinensia (maks, 1x 24 jam)
2 = Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7 hari)
6 Buang air 0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema)
besar (Bowel) 1 = Kadang inkotinensia (sekali seminggu) 2
2 = Kontinensia (teratur)
7 Penggunaan 0 = Tergantung bantuan orang lain
toilet 1= Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan
2
beberapa hal sendiri
2 = Mandiri
8 Transfer 0 = Tidak mampu
1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang)
3
2 = Bantuan kecil (1 orang)
3 = Mandiri
9 Mobilitas 0 = Imobilitas (tidak mampu)
1 = Menggunakan kursi roda
2 = Berjalan dengan bantan satu orang 3
3= Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu
seperti tongkat)
10 Naik turun 0 = Tidak mampu
tangga 1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 1
2 = Mandiri
17
Interpretasi hasil:
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total
D. PENGKAJIAN KOGNITIF
1. Identifikasi tingkat intelektual dengan Short Protable Mental Status Questioner
(SPMSQ)
Skore No
Pertanyaan Jawaban
+ -
+ 1 Tanggal berapa hari ini? 8
+ 2 Hari apa sekarang? Senin
+ 3 Apa nama tempat ini? Rumah saya
4 Berapa nomor telepon Tidak memiliki
Anda? telepon
Dimana alamat Anda?
(tanyakan bila tidak
memiliki telepon)
- 5 Berapa umur Anda? Sekitar 68
- 6 Kapan Anda lahir? Tanggalnya lupa
tahun lahir lupa
+ 7 Siapa Presiden Indonesia Pak jokowi
sekarang?
+ 8 Siapa Presiden sebelumnya? Pak jokowi juga
2kali sebelumnya
baru Pak SBY
+ 9 Siapa nama Ibu Anda? Ny. R
+ 10 Berapa 20 dikurangi 3? 20 – 3 = 17
(Begitu seterusnya sampai 17 – 3 = 14
bilangan terkecil) 14 – 3 = 11
11 – 3 = 8
8–3=5
5–3=2
Keterangan
Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5-7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8-10 : Kerusakan intelektual berat
Keterangan
Nilai maksimal 30, nilai 21 atau kurang biasanya indikasi adanya kerusakan
kognitif yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut
Pertanyaan tahap 2
1. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari satu kali dalam satu bulan? Tidak
2. Ada atau banyak pikiran? Tidak
3. Ada masalah atau gangguan dengan keluarga lain? Tidak
4. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter? Tidak
5. Cenderung mengurung diri? Tidak
Keterangan: berdasarkan hasil pengkajian didapatkan klien tidak memiliki
masalah emosional
F. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Klien mengatakan masih biasa bersosialisasi dengan lingkungan di sekitar
A. PENGKAJIAN SPIRITUAL
Klien beragama hindu, klien sembahyang setiap sore hari. Menurut klien Kematian
sudah di atur oleh yang di atas kita hanya bisa berpasrah.
B. PENGKAJIAN DEPRESI
Menggunakan Geriatric Depression Scale (GDS)
NO ITEM PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah Bapak/ Ibu sekarang ini merasa Ya
puas dengan kehidupannya?
2 Apakah Bapak/ Ibu telah meninggalkan Tidak
banyak kegiatan atau kesenangan akhir-
akhir ini?
3 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa hampa/ Tidak
kosong di dalam hidup ini?
4 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa bosan? Tidak
5 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai Ya
harapan yang baik di masa depan?
6 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai Tidak
pikiran jelek yang mengganggu terus
menerus?
7 Apakah Bapak/ Ibu memiliki semangat Ya
yang baik setiap saat?
8 Apakah Bapak/ Ibu takut bahwa sesuatu Tidak
yang buruk akan terjadi pada Anda?
9 Apakah Bapak/ Ibu merasa bahagia Ya
sebagian besar waktu?
10 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa Ya
tidak mampu berbuat apa- apa? (1)
11 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa resah Tidak
dan gelisah?
12 Apakah Bapak/ Ibu lebih senang tinggal Tidak
dirumah daripada keluar dan mengerjakan
sesuatu?
13 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa kawatir Tidak
tentang masa depan?
14 Apakah Bapak/ Ibu akhir – akhir ini Ya
sering pelupa? (1)
15 Apakah Bapak/ Ibu pikir bahwa hidup Ya
Bapak/ Ibu sekarang ini menyenangkan?
16 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa sedih Tidak
dan putus asa?
17 Apakah Bapak/ Ibu merasa tidak berharga Tidak
akhir-akhir ini?
18 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa Tidak
khawatir tentang masa lalu?
19 Apakah Bapak/ Ibu merasa hidup ini Ya
mengembirakan?
20 Apakah sulit bagi Bapak/ Ibu untuk Tidak
memulai kegiatan yang baru?
21 Apakah Bapak/ Ibu merasa penuh Ya
semangat?
22 Apakah Bapak/ Ibu merasa situasi Tidak
sekarang ini tidak ada harapan?
23 Apakah Bapak/ Ibu berpikir bahwa orang Tidak
lain lebih baik keadaanya daripada Bapak/
Ibu?
24 Apakah Bapak/ Ibu sering marah karena Tidak
hal- hal yang sepele?
25 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa ingin Tidak
menangis?
26 Apakah Bapak/ Ibu sulit berkonsentrasi? Tidak
27 Apakah Bapak/ Ibu merasa senang waktu Ya
bangun tidur di pagi hari?
28 Apakah Bapak/ Ibu tidak suka berkumpul Tidak
di pertemuan sosial?
29 Apakah mudah bagi Bapak/ Ibu membuat Ya
suatu keputusan?
30 Apakah pikiran Bapak/ Ibu masih tetap Tidak
mudah dalam memikirkan sesuatu seperti
dulu?
4 Riwayat Jatuh
a. Tidak pernah 0 0
b. Jatuh< 1 tahun 1
c. Jatuh < 1bulan 2
d. Jatuh pada saat dirawat sekarang 3
5 Kognisi
a. Orientasi baik 0 0
b. Kesulitan mengerti perintah 2
c. Gangguan memori 2
d. Kebingungan 3
e. Disorientasi 3
6 Pengobatan dan Penggunaan Alat
Kesehatan 0
a. >4 jenis pengobatan 1
b. Antihipertensi/ hipoglikemik/ 2
antidepresan 2
c. Sedative/ psikotropika/narkotika 2
d. Infuse/ epidural/ spinal/ dower
catheter/ traksi
7 Mobilitas
a. Mandiri 0
b. Menggunakan alat bantu berpindah 1 1
c. Kordinasi/ keseimbangan memburuk 2
d. Dibantu sebagian 3
e. Dibantu penuh/bedrest/nirse assist 4
f. Lingkungan dengan banyak furniture 4
8 Pola BAB/BAK
a. Teratur 0 0
b. Inkotinensia urine/feses 1
c. Nokturia 2
d. Urgensi/frekuensi 3
9 Komorbiditas
a. Diabetes/ penyakit jantung/ stroke/ 2 0
ISK 2
b. Gangguan saraf pusat/ Parkinson 3
c. Pasca bedah 0-24 jam
Total skor 7 3
Keterangan Klien
dirumah
Risiko Rendah 0-7
Risiko Tinggi 8-13
Risiko Sangat Tinggi ≥ 14
Nama/ paraf
Penilaian:
B. Informasi Penunjang
1. Laboratorium
Tidak dilakukan pengkajian
2. Radiologi
Tidak dilakukan pengkajian
3. Diagnose medis
Reumathoid Artritis.
4. Terapi medis, obat dan lain-lain
Terapi komplementer yang diberikan yaitu terapi kompres hangat menggunakan
bawang merah
II. PEMBAHASAN JURNAL
Prevelensi nyeri sendi lebih banyak terjadi pada pada wanita daripada laki-
laki hal ini dikarenakan pengaruh hormone. Hormone yang dimaksud adalah
hormone esterogen dimana hormone pada wanita berperan untuk mengatur siklus
menstruasi dan mempertahankan massa tulang. Menurut Petti Lubis (2009), dari
hasil penelitian yang sudah dilakukan lansia yang mengalami nyeri sendi diberikan
kompres hangat bawang merah dan setelah dilakukan observasi efek dari rasa panas
pada bawang merah menimbulkan penurunan rasa nyeri.
Pada jurnal kedua bahwa penujukan prosedur yang pertama bahwa yaitu
melakukan therapy kompres bawang merah hangat . Bawang merah yang
digunakan 20 gram, kemudian kulitnya dibuang dan ditumbuk hingga lumat.
Kemudian bawang merah tersebut direbus sampai mendidih dan pada saat
mengompres bungkus menggunakan handuk kecil. Lakukan kompres hangat
setiap kali lansia mengalami nyeri sendi. Salah satu intervensi non farmakologi
yang dapat dilakukan perawat secara mandiri dalam menurunkan skala nyeri
rheumathoid arhtritis yaitu dengan kompres bawang merah (Santoso, 2013).
Bawang merah mempunyai kandungan senyawa-senyawa turunan seperti senyawa
alin yang berubah menjadi allisin, asam piruvat, dan ammonia karena adanya
enzim allinase selain itu juga pada bawang merah terdapat kandungan flavonoid
dan senyawa aktif berupa kaemferol yang mempunyai efek farmakologi sebagai
antiinflamasi dan analgesik (Kuswardhani, 2016). Selain itu juga bawang merah
mengandung allylcysteine sulfoxie (allin) dimana senyawa ini dapat menghasilkan
panas dan sering digunakan untuk kompres. Beberapa komponen kimia bawang
merah, seperti gingerol, shogaol dan zingerone memberi efek farmakologi dan
fisiologi seperti antioksidan, anti inflamasi, analgesik, antikarsinogenik (stoilova
et al.2007 dalam Hernani & Winarti, 2010). Kandungan air dan minyak tidak
menguap pada bawang merah berfungsi sebagai enhancer yang dapat
meningkatkan permeabilitas oleoresin menembus kulit tanpa menyebabkan iritasi
atau kerusakan hingga ke sirkulasi perifer (Swarbrick dan Boylan, 2002).
NASKAH PUBLIKASI
Puji Rachmaeny