KMB II
Diagnosa utama : Ds: Pasien mengatakan nyeri dibagian perut kanan bawah
Do:
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak gelisah
- P: Nyeri saat bergerak
- Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk
- R: Nyeri pada kaki kanan
- S: Skala nyeri 5
- T: Nyeri hilang timbul
- TD : 100/70mmHg
- N : 76 x/menit
- S : 36℃
- RR : 20 x/menit
- SPO2 : 99 x/menit
Dx: Nyeri akut
Alasan: Kerusakan jaringan actual atau fungsional bila
tidak diatasi pada akhirnya akan berkembang menjadi nyeri
yang berkepanjangan
Intervensi : ” Outcome: Tingkat Nyeri”
1. Keluhan nyeri menurun
2. Meringis menurun
3. Gelisah menurun
Intervensi:
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan intensitas nyeri.
Rasional : mengetahui lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri dari pasien
2. Identifikasi skala nyeri
Rasional : mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan
pasien
3. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (mis. terapi pijat, kompres hangat/dingin,
hypnosis, relaksasi napas dalam)
Rasional : mengurangi tingkat nyeri pasien/
mengalihkan pasien dari rasa nyeri
4. Fasilitasi istirahat dan tidur
Rasional : mengalihkan dan memenuhi kebutuhan
istirahat pasien
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
Rasional: memudahkan pasien untuk mengotrol nyeri
dengan cara sederhana
6. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Rasional: mengurangi menghilangkan rasa nyeri yang
dirasakan pasien
Tindakan prioritas : “Memberikan injeksi keterolac 1 ampul”
Alasannya: Memberikan injeksi keterolac mampu
menginhibisi sintesis prostaglandin yang berperan untuk
menurunkan rasa nyeri
Evaluasi : “Nyeri pada kaki kanan berkurang, tampak rileks, pasien
tidak gelisah, skala nyeri 3, respirasi 20x/menit, nadi
79x/menit, spo2 98%, tekanan darah 109/77mmHg
“Masalah nyeri akut teratasi”