Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM
KELOMPOK 3
HERLINA DUWILA (NH0119022)
HERMIN ERE (NH0119023)
IKA DEWI LESTARI (NH0119024)
IMELDA RUMLAWANG (NH0119026)
INCE MARNI (NH0119027)
INTAN ASRIYANI PALOLA (NH0119028)
JULIA MANGERA (NH0119029)
JUSMA (NH0119030)
Definisi
Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan
kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis
oleh orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang
sudah kehilangan kontrol (Direja, 2011).
Waham curiga adalah keyakinan seseorang atau sekelompok orang
berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang-
ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan (Kelliat, 2009).

Gangguan isi pikir dapat berupa waham yaitu keyakinan individu


yang tidak dapat divalidasi atau dibuktikan dengan
realitas.Keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan tingkat
intelektual dan latar belakang budayanya, serta tidak dapat diubah
dengan alasan yang logis.
KLASIFIKASI

• Waham kebesaran
• Waham curiga
• Waham somatic
• Waaham agama
• Waham nihilistic
Etiologi
1. Faktor predisposisi
a) Biologi
b) Sosial budaya
2. Faktor prespitasi
a) Biologi
b) Stres lingkungan
c) Pemicu gejela
Manifestasi klinis
Menurut Kusumawati (2010) tanda dan gejala waham yaitu :
 Gangguan fungsi kognitif (perubahan daya ingat)
Cara berfikir magis dan primitif, perhatian, isi pikir, bentuk, dan
pengorganisasian bicara (tangensial, neologisme, sirkumtansial).
 Fungsi persepsi
Depersonalisasi dan halusinasi
 Fungsi emosi
Afek tumpul kurang respons emosional, afek datar, afek tidak sesuai, reaksi
berlebihan, ambivalen.
Menurut Direja (2011) tanda dan gejala waham yaitu :
 Terbiasa menolak makan
 kurang perawatan diri
 Ekspresi wajah sedih dan ketakutan
penatalaksanaan
Farmakologi
 Obat anti psikosis: Penotizin
 Obat anti depresi: Amitripilin
 Obat Anti ansietas: Diasepam, bromozepam,
clobozam
Terapi modalitas
 Terapi keluarga
 Terapi kelompok
 Terapi music
ASUHAN KEPERAWATAN WAHAM
a) IDENTITAS KLIEN b) FAKTOR PREDISPOSISI
Inisial : Tn. A Klien tidak pernah mengalami
TTL/Umur : Makassar, 31 gangguan jiwa dimasa lalu. Klien
Desember 1986 / 35tahun tidak pernah mengalami
Informan : Ny. T penganiyaan maupun kekerasan.
Jenis Kelamin : Laki-Laki Keluarga klien tidak ada yang
Tanggal Pengkajian : 21 Maret 2021 mengalami gangguan jiwa.
Klien mengatakan ia sangat
menyesal kerena tidak bisa
FISIK menafkahi anak dan isterinya . Klien
1. Vital sign : TD:120/80mmHg sedih karena klien berfikir bahwa
N:80x/mnt S:36 C P: klien tidak mampu menafkahi anak
20x/mnt isterinya.
2. Antropometri : TB:165cm Masalah Keperawatan: Koping
BB:58 Turun: Naik: individu inefektif
A

ALASAN MASUK : karena ia stress berlebihan, klien baru saja di PHK dari tempat
kerjanya. Klien merasa bersedih karena baru saja dipecat. Klien merasa malu karena
dianggap memilii gangguan jiwa. Klien selalu mengatakan bahwa dirinya adalah
direktur di tempat kerjanya yang dulu.
DI AGNOSA KEPERAWATAN

• Waham kebesaran berhubungaan dengan gangguan


proses pikir.
• Koping individu inefektif
• Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah
POHON MASALAH

Perubahan proses pikir: Waham


 
 

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah


 
 

Koping Individu Inefektif


INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Waham kebesaran berhubungan Sp1 :


dengan gangguan proses pikir. latihan orientasi realita : orientasi
  orang, tempat, dan aktu serta
DS : klien mengatakan bahwa ia adalah lingkungan sekitar.
seorang direkur di tmpat kerjanya yang Sp2 :
dulu. Minum obat secara teratur
  Sp3 :
DO : klien tampak menunjukkan Melatih cara pemenuhan kebutuhan
perilaku sesuai isi waham dan isi pikir dasar.
tidak sesuai dengan realitas. Sp4 :
  Melatih kemampuan positif yang di
  miliki
 
 
 
LANJUTAN…

Gangguan Konsep Diri: Harga Sp1:


Diri Rendah Mengidentifikasi kemampuan
Ds: Klien mengatakan merasa dan aspek
malu karena dianggap positif yang dimiliki oleh
memiliki gangguan jiwa pasien
DO: Klien tampak malu Sp 2:
1. Menilai kemampuan yang
dapat digunakan
2. Menetapkan / memilih
kegiatan sesuai kemampuan
3. Melatih kegiatan sesuai
kemampuan yang dipilih 2
Sp 3:
Melatih kegiatan sesuai
kemampuan yang dipilih 2
Sp 4:
Melatih kegiatan sesuai
kemampuan yang dipilih 3
HARI/TANGGAL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Sp1 S : Klien senang
O: klien mampu melakukan latihan
waham : orientasi realita : panggil nama,
waktu, orang dan
- Mengidentfikasi penyebab, tempat/lingkungan.
tanda dan gejala, serta akibat A: Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
dari waham.  
S: Senang
- Menjelaskan cara pengendalian O : - Klien mampu melakukan
waham dengan orientasi latihan orientasi realita : panggil
nama, waktu, orang dan
realita : panggil nama, orientasi tempat/lingkungan dengan mandiri
- Klien mampu mimum obat secara
waktu, orang dan teratur dan mampu menyebutkan
tempat/lingkungan. manfaat dari obat yang di minum
dan waktu minum obat dengan
- Melatih klien orientasi realita : bantuan
A : Waham (+)
panggil nama, orientasi waktu, P:
orang dan tempat/lingkungan. Latihan :
Sp2 : - Orientasi realita : panggil nama,
Minum obat secara teratur orientasi waktu, orang dan
Menjelaskan tentang obat yang di tempat/lingkungan.
minum ( 6 benar ) - Minum obat secara teratur 3x1
Mendiskusikan manfaat minum obat
dan kerugian tidak minum obat
dengan klien
Sp3 :
Menjelaskan cara memenuhi
kebutuhan klien yang tidak
terpenuhi akibat wahamnya dan
kemampan memenuhi
kebutuhannya
Melatih cara memenuhi
kebutuhan dasar klien yang tidak
terpenuhi akibat wahamnya dan
kemampuan memenuhi
kebutuhannya

Sp4: S : Senang
Menjelaskan kemampuan positif O : - Klien mampu
yang di miliki klien. melakukan kemampuan positif yang
Mendiskusikn kemampuan positif dimiliki dengan motivasi -
yang di miliki klien Menggambar - Menulis cerita -
Melatih kemampuan positif yang di Menyanyi
pilih. A : Waham (+)
P : - Pasien melakukan kemampuan
positif yang dimiliki :
- Menggambar
- Menulis cerita
- Menyanyi
Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai