Anda di halaman 1dari 38

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

STRATEGI PENGUATAN EFEKTIFITAS


SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH
TAHUN 2015-2019
POLA PIKIR STRATEGI PENGUATAN EFEKTIFITAS
PENYELENGGARAAN SPIP

Nawacita RPJMN/D TUJUAN PEMBANGUNAN KESRA DAN YANBLIK

PROGRAM DAN KEGIATAN Target RPJMN Penyelenggaraan SPIP


Tujuan K/L/P
Buku II RPJMN Bab 1
Pengarusutamaan dan
Pengelolaan keuangan negara yang Kegiatan yang efektif dan Pembangunan Lintas Bidang, angka
Penyelenggaraa efektif, efisien, transparan, dan efiSien, 1.1.2,
1.1.2, Pengarusutamaan
Pengarusutamaan Tata
Tata kelola
kelola
yang Baik
n SPIP oleh akuntabel (Pasal 2 ayat (1) PP 60) Keandalan pelaporan keuangan,
Menteri/ Pengamanan aset negara, dan Indikator: % jumlah K/L/D yang
Pimpinan K/L/P Ketaatan thd peraturan uu-AN menerapkan SPIP
Maturity Sasaran
Sasaran 2019:
2019: 100%.
100%.
Pengendalian atas
Level SPIP
penyelenggaraan kegiatan
K/L/P pemerintahan Buku II, Bab 7 Bidang Aparatur Negara,
- Mengurangi terjadinya Fraud,
K/L/P (Pasal 2 ayat (2) PP 60) - Mencegah Korupsi angka
angka 7.2.2,
7.2.2, sub
sub bidang
bidang aparatur:
aparatur:
K/L/P SPIP
SPIP (Berpedoman
(Berpedoman Pada
Pada PP60/2008)
PP60/2008) Indikator: Tingkat Kematangan
Implementasi SPIP
Target
Target 2019:
2019: 33 dari
dari skor
skor 1-5.
1-5.
Audit;
Audit;
Reviu;
Reviu;
Wasin
Wasin Tusi
Tusi Instansi
Instansi Evaluasi; Target RPJMN Pembinaan Peny. SPIP
Evaluasi;
Pemantauan;
Pemantauan;
APIP K/L/P Was
Was Lainnya
Lainnya
PENGUATAN SPIP Meningkatnya
Meningkatnya kualitas
kualitas Penerapan
Penerapan SPIP
SPIP
(PASAL 47 pp 60) Pembinaan Penyusunan
Penyusunan pedoman
pedoman teknis
teknis ;; K/L/P/Efektifitas
K/L/P/Efektifitas SPI
SPI Korporasi
Korporasi serta
serta
Penyelenggaraan Sosialisasi
Sosialisasi SPIP;
SPIP; meningkatnya upaya pencegahan korupsi: 50,
Diklat
Diklat SPIP;
SPIP; 60, 70, 80, 80
SPIP
Bimkon
Bimkon SPIP
SPIP dan
dan
BPKP Peningkt
Peningkt kompetensi
kompetensi auditor
auditor APIP.
APIP.

-Permasalahan Pembangunan
- Permasalahan Int Contrl
-Kondisi Fraud/Korupsi
-PP 60/2008, Perpres 192/2014, Grand Design Penguatan Efektifitas Kebij. Percepatan Implementasi SPIP Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
Inpres 9/2014 Penyelenggaraan SPIP
-Pembinaan SPIP periode Pengemb. Sist. Anti Fraud Penyelenggaraan SPIP BPKP
Tahun 2015-2019
sebelumnya
--Hasil Penilaian Maturitas SPIP

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


DASAR HUKUM

• Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah;
• Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 –
2019;
• Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
• Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan
Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam Rangka
Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


LATAR BELAKANG

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


LATAR BELAKANG
PEMBANGUNAN
BERHASIL BELUM BERHASIL
Pembangunan fisik yang semakin meningkat di Pembangunan belum merata yang tercermin
seluruh wilayah Indonesia. dari rasio GINI yang masih cukup tinggi yaitu
 Product Domestic Bruto (PDB) per kapita 0,41 pada tahun 2014.
meningkat dari Rp27,03 juta (2010) menjadi Pertumbuhan ekonomi tahun 2013 hanya
Rp41,81 juta (2014). mencapai 5,8 persen, melambat dibandingkan
Tingkat kemiskinan berkurang dari 13,33% th sblmnya; 6,3 persen pada tahun 2012 dan
(2010) menjadi 10,96% (2014). 6,5 persen tahun 2011
Tingkat Pengangguran Terbuka berhasil Permasalahan pengelolaan aset pemerintah
diturunkan dari 7,4 % (2010) menjadi 5,9 % yang belum optimal.
(2014). Permasalahan korupsi yang banyak melibatkan
Keuangan Negara yang menjadi sumber pejabat publik. Berdasarkan Laporan Tahunan
pembangunan Nasional meningkatsignifikan. KPK, dari berbagai upaya penindakan, tahun
TA 2010, total belanja dalam APBN berjumlah 2014 KPK menangani 58 perkara. 14 di
Rp1.126,1 T dan pada TA 2014-2015 menjadi antaranya merupakan kepala daerah ( 12
Rp1.842,5 T dan Rp1.984,1 T. Dalam postur bupati/walikota/wakil dan 2 gubernur), 9
RAPBN 2016 total anggaran belanja TA 2016 kepala lembaga/kementerian, 4 anggota
direncanakan mencapai Rp2.121,3 T DPR/DPRD, 2 hakim dan 15 swasta.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


LATAR BELAKANG-KEWAJIBAN MELAKUKAN
PENGENDALIAN

• Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 :


– Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,
transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan.
– Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP
– SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi
tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


KONDISI DAN PERMASALAHAN
PENGENDALIAN INTERN
PEMERINTAH

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


A. PERMASALAHAN
PENGENDALIAN
INTERN

1. Berdasarkan IHPS BPK


Semester I Tahun 2015
oleh, mengungkapkan
10.154 temuan yang
memuat 15.434
permasalahan:
• 7.544 (48,88%)
permasalahan
kelemahan SPI
• 7.890 (51,12%)
permasalahan
ketidakpatuhan
terhadap ketentuan
peraturan perundang-
undangan senilai
Rp33,46 triliun.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PERMASALAHAN UTAMA SPI

TEMUAN SPI ATAS PEMERIKSAAN LKKL TEMUAN SPI ATAS PEMERIKSAAN LKPD

Sumber: IHPS BPK Semester I Th 2015

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PERMASALAHAN PENGENDALIAN INTERN
(Lanjutan)
2. Laporan Keuangan Pemerintah masih banyak yang mendapat opini wajar dengan pengecualian, tidak wajar bahkan
disclaimer. Berdasarkan Laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester 1 Tahun 2015 oleh Badan Pemeriksa Keuangan, opini
tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
LKKL
LKPD

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PERMASALAHAN PENGENDALIAN
INTERN (Lanjutan)

3. Komplain atas pelayanan pemerintah, misal: pelayanan


pendidikan, kesehatan, kebersihan, keamanan,
perlindungan TKI
4. Masih banyak aparat pemerintah yang melanggar
peraturan, misal: terlambat masuk kerja, korupsi,
pelanggaran HAM
5. Masih banyak program pemerintah yang belum
menyentuh persoalan dasar masyarakat, misal:
pengentasan kemiskinan, belum optimalnya
pemanfaatan sumber daya kelautan, lemahnya sistem
pertahanan negara, kelangkaan BBM, pupuk dan
kebutuhan pokok masyarakat

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


B. KONDISI KORUPSI/FRAUD DI
INDONESIA

Indeks Persepsi Korupsi th 2014 urutan 117 dari 175

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


B. KONDISI KORUPSI/FRAUD DI INDONESIA
(Lanjutan)

• Berdasarkan data KPK selama tahun 2014 ini, kasus korupsi paling banyak
ditemukan di kementerian atau lembaga pemerintah, yakni mencapai 23
kasus. Pada urutan kedua ditempati pemerintah kabupaten dan
pemerintah kota, yakni ada 13 kasus. Sementara di pemerintah provinsi
ditemukan 11 kasus korupsi dan menempatkan pemerintah provinsi di
urutan ketiga paling rawan korupsi. Selanjutnya adalah DPR dengan 2
kasus.
• Berdasarkan jenis perkara korupsi, praktik penyuapan masih
mendominasi kasus-kasus korupsi. Selama tahun 2014, ada 16 kasus
penyuapan yang ditangani KPK. Ini berarti, kasus penyuapan paling
banyak dilakukan dalam praktik korupsi. Pada urutan kedua adalah
pengadaan barang dan jasa dengan 13 kasus. Sementara tindak pidana
pencucian uang dan pungutan masing-masing terjadi 5 kasus. Urutan
berikutnya adalah perizinan dengan 4 kasus.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


B. KONDISI KORUPSI/FRAUD DI INDONESIA
(Lanjutan)

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PENGENDALIAN VS FRAUD

• Peterson & Gibson (2003) yang dikutip oleh Rae & Subramaniam (2008): 1)
1. Prosedur pengendalian internal yang jelek sebagai faktor yang memungkinkan terjadi fraud.
2. Melalui pengendalian internal, organisasi dapat mencegah, menghilangkan bahkan menekan
need dan greed yang mengawali terjadinya fraud oleh pegawai atau karyawan, dan membantu
mengurangi fraud karena adanya peluang (opportunity) akibat lemahnya sistem pengendalian
internal tersebut.

• Hasil penelitian Puslitbangwas BPKP terhadap persepsi responden: 2)


1. Bentuk tindakan korupsi: Penyalahgunaan wewenang, pembayaran fiktif, kolusi/ persekongkolan,
biaya perjalanan dinas fiktif, dan suap/uang pelicin.
2. Faktor utama penyebab korupsi : moral yang rendah, sanksi yang lemah, rendahnya disiplin, sifat
konsumtif dan kurangnya pengawasan dalam organisasi.
3. Upaya paling efektif dalam memberantas korupsi : pemberian contoh oleh atasan, sanksi yang tegas
tanpa pandang bulu, perbaikan penghasilan, pendidikan agama dan etika, perbaikan sistem
birokrasi, peningkatan pengawasan, transparansi kebijakan pemerintah, dan peningkatan peran
lembaga legislatif
1) Sulastri & Binsar H. Simanjuntak, Fraud pada Sektor Pemerintah Berdasarkan Faktor Keadilan Kompensasi, Sistem Pengendalian Internal, dan
Etika Organisasi Pemerintah (Studi Empiris Dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta), e-Journal Magister Akuntasi Trisakti Volume 1 Nomor 2
September 2014.
2) Penelitian Puslitbangwas BPKP tahun 1996/1997 berjudul “Penelitian Mengenai Korupsi: Jajak Pendapat Tentang Praktik, Faktor Penyebab,
Instansi yang Terlibat, Cara Penanggulangan, Kegiatan yang Rawan Korupsi, Hambatan yang Dihadapi dan Tendensi Korupsi”

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PENGENDALIAN VS FRAUD

• Hasil penelitian yang dilakukan oleh Association of


Certified Fraud Examiners (ACFE) 2004, ukuran-ukuran
yang dipandang paling efektif dalam mencegah korupsi,
sesuai urutan anjuran adalah sebagai berikut:
– Pengendalian intern yang kuat;
– Penelitian latar belakang pegawai baru;
– Audit atas kecurangan secara reguler;
– Keberadaan kebijakan menyikapi kecurangan;
– Kemauan untuk melakukan penuntutan;
– Pelatihan etika pegawai;
– Mekanisme pelaporan anonim;
– Suasana kerja.
DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
C. KONDISI MATURITAS LEVEL SPIP PER
31 DESEMBER 2015

• Dari total 542 Pemda dan 86 K/L yang ada, sampai dengan
Desember 2015 BPKP telah melakukan penilaian awal maturitas
penyelenggaraan SPIP pada 2 K/L dan 100 Pemda.
• Hasil penilaian maturitas SPIP pada K/L menunjukkan maturitas
penyelenggaraan SPIP pada 2 Kementerian berada pada level
2,72 untuk Kementerian Pariwisata dan 2,84 untuk Badan Pusat
Statistik.
• Penilaian pada 100 Pemda menghasilkan capaian 4 Pemda
memeroleh nilai maturitas penyelenggaraan SPIP level 3
(Terdefinisi), 36 Pemda berada pada level 2 (Berkembang), 55
Pemda berada pada level 1 (Rintisan), serta 5 Pemda pada level
0 (Belum Ada).

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PERMASALAHAN MATURITAS
PENYELENGGARAAN SPIP

• Sub-sub unsur dari unsur “Penilaian Risiko” secara keseluruhan menempati


posisi terbawah dari seluruh sub-unsur SPIP yang dinilai maturitasnya. Hal ini
menggambarkan bahwa penerapan unsur “Penilaian Risiko” sebagai bagian
dari SPIP pada Pemda masih minim sekali (belum ada).
• Secara rata-rata nasional (100 pemda dan 2 K/L), tingkat maturitas
penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah (K/L dan pemda) berada pada
skor 1,89 (Level 1) atau pada tingkat “Rintisan”.
• Karakteristik kematangan pada tingkat ini adalah telah terdapat praktik
pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang
diperlukan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa
komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak diidentifikasi. Kondisi
ini masih jauh dari target maturitas penyelenggaraan SPIP yang ditetapkan
pada RPJMN 2015-2019, dimana maturitas penyelenggaraan SPIP pada instansi
pemerintah ditargetkan untuk mencapai level 3 (Terdefinisi) pada tahun 2019.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN SPIP DAN
PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP

• Penyelenggaraan SPIP efektif bila mampu memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan
aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
• Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP dimaksudkan untuk menyediakan media pengukuran
tentang keberhasilan penyelenggaraan sistem pengendalian intern oleh pemerintah dalam
mendukung peningkatan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan
kegiatan/program di lingkungan pemerintah, dan bagi auditor dalam menyelenggarakan
pemeriksaan terhadap pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.
• Maturitas (maturity) berarti dikembangkan penuh atau optimal (Cooke-Davis, 2005). Andersen and
Jessen (2003) menyatakan bahwa konsep maturitas pada organisasi bertujuan mengarahkan
organisasi dalam kondisi yang optimal untuk mencapai tujuannya.
• Menurut IIA (2013) Model maturitas menggambarkan tahapan proses yang diyakini akan
mengarahkan pada output dan outcome yang lebih baik. Maturitas yang rendah mencerminkan
kemungkinan yang lebih rendah dalam mencapai tujuan, sedangkan tingkat maturitas yang lebih
tinggi mencerminkan kemungkinan keberhasilan yang lebih tinggi.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TARGET KINERJA PENGUATAN
EFEKTIFITAS SPIP TAHUN 2015-2019
SESUAI RPJMN

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TARGET KINERJA PENGUATAN EFEKTIFITAS
SPIP TAHUN 2015-2019
Buku II RPJMN Bab 1 Pengarusutamaan dan Pembangunan Lintas Bidang, angka 1.1.2, Pengarusutamaan Tata kelola yang Baik, indikator pengarusutamaan
tata kelola pemerintahan yang perlu diterapkan di tingkat kementerian/lembaga untuk isu Peningkatan kapasitas birokrasi melalui reformasi birokrasi,
Salah satu kebijakan nasional yang diterapkan berupa Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP):
Indikator: % jumlah K/L/D yang menerapkan sistem pengendalian internal pemerintah
Sasaran 2019: 100%.

(sumber: Tabel 1.1. Implementasi Kebijakan Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik)

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TARGET KINERJA PENGUATAN
EFEKTIFITAS SPIP TAHUN 2015-2019
Buku II, Bab 7 Bidang Aparatur Negara, angka 7.2.2 , sub bidang aparatur, indikator kinerja untuk mengukur capaian
pembangunan bidang aparatur negara dalam RPJMN 2015-2019 untuk sasaran 1: Birokrasi yang bersih dan akuntabel.
Salah satu indikator: Tingkat Kematangan Implementasi SPIP
Target 2019: 3 dari skor 1-5.

Sumber: Tabel 7.2 Indikator Kinerja RPJMN 2015-2019 Bidang Aparatur Negara).
DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
TARGET KINERJA PEMBINAAN SPIP OLEH BPKP

TARGET 2015 - 2019 SPIP

SKOR ≥ 3

50 85 %

RPJMN 2015-2019

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


STRATEGI PENGUATAN EFEKTIFITAS
PENYELENGGARAAN SPIP K/L/P

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


DEFINISI DAN PERAN INTERNAL AUDITING

“an independent, objective and consulting activity


design to add value and improve an organisation’s
operation. It helps organisation accomplish its
objectives by bringing a systematic, disciplined
approach to evaluate and improve the effectiveness of
risk management, control, and governance process”
Assurance Consultancy
”…provide an independent assurance
to provide advice
service to the board, audit committe and
to management
management, focusing on reviewing the
on governance,
effectiveness of the governance, risk
risk, and control”.
management and control processes…”

ICAWE 2003: 2 batasan tegas peran internal audit yaitu assurance dan consultancy
DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
TUGAS DAN FUNGSI PENGAWASAN INTERN

Perumusan Kebijakan Pelaksanaan


Pengawasan Intern Pengawasan Intern

Perumusan Rencana Nasional secara


Makro
Kegiatan Lintas Sektoral
Perumusan Kebijakan Pengawasan
Pembangunan

Penetapan Sistem Informasi Pengawasan Kegiatan Kebendaharaan Umum,

Pembinaan dan Pengawasan


Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Akreditasi lembaga pendidikan dan sertifikasi tenaga Penugasan khusus Presiden


profesional/ahli serta persyaratan jabatan di bidang
pengawasan

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TUGAS DAN FUNGSI PEMBINAAN SPIP

Pembinaan
Penyusunan SPIP
pedoman teknis Pembinaan APIP
penyelenggaraan SPIP;

Sosialisasi SPIP; Peningkatan


kompetensi auditor
Aparat Pengawasan
Pendidikan dan Pelatihan SPIP; Intern Pemerintah

Pembimbingan dan Konsultansi


SPIP;

PP 60/2008 Pasal 59 ayat (1)

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PERAN ASSURANCE & CONSULTANCY BPKP

Memberikan assurance kpd


Menteri/Kepala Daerah bahwa
pelaksanaan control, risk &
proses governance sudah sesuai
kualitasnya

Memberikan assurance kpd


Presiden bahwa “Laporan”
Menteri/Kepala Daerah sudah
Kredibel

Memberikan advis
penyempurnaan kepada
Menteri/Kepala Lembaga/
Pemda ttg control, risk & proses
governance
PERAN ASSURANCE, CONSULTANCY DAN PEMBINAAN
SPIP
Memberikan assurance kepada
menteri/kepala daerah bahwa
pelaksanaan control, risk & governance
process sudah sesuai kualitas
Assurance
Memberikan assurance kepada presiden
bahwa laporan menteri/kepala daerah
sudah kredibel

Govern-
Internal Risk Mana-
ance Memberikan saran penyempurnaan
Control gement
Process kepada menteri/kepala lembaga/pemda
tentang control, risk dan governance
process

Consultancy
Membantu menteri/kepala daerah
dalam mengimplementasikan SPIP
dalam rangka pencapaian tujuan
Pembina SPIP
organsisasi
TUGAS DAN FUNGSI BPKP DALAM PENGUATAN
EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN SPIP K/L/P

• Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian


Intern dilakukan:
– Pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara; dan
– Pembinaan penyelenggaraan SPIP.
(Pasal 47 PP 60 Tahun 2008 )
• Pembinaan penyelenggaraan SPIP dilakukan oleh BPKP yang meliputi:
– Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;
– Sosialisasi SPIP;
– Pendidikan dan pelatihan SPIP;
– Pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan
– Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.
(Pasal 59 PP 60 Tahun 2008)

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TUGAS DAN FUNGSI BPKP DALAM PENGUATAN
EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN SPIP K/L/P

– Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko,


pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan
usaha/badan lainnya dan program/ kebijakan pemerintah yang
strategis
– Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi
penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di
dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain
dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
– Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan
di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah
(Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 Pasal 3)

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


TUGAS DAN FUNGSI BPKP DALAM PENGUATAN
EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN SPIP K/L/P

• Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan


negara/daerah serta efisiensi dan efektifitas anggaran pengeluaran
negara/daerah, antara lain meliputi evaluasi terhadap penerapan sistem
pengendalian intern dan sistem pengendalian kecurangan yang dapat
mencegah, mendeteksi, dan menangkal korupsi.
(Inpres No 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan
Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan Kesejahteraan rakyat, Instruksi
Ketiga, huruf g).

• BPKP berperan dalam Pencegahan Korupsi Pengendalian dan Pengawasan


Proses Pelayanan Publik, Penguatan Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah (SPIP), serta Publikasi Pelaku Penyalahgunaan Jabatan dalam
aksi Pelaksanaan strategi antikorupsi melalui implementasi Fraud Control
Plan (FCP) pada instansi pemerintah dan badan usaha milik pemerintah.
(Lampiran Inpres No 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi )

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


PROGRAM DAN KEGIATAN PENGUATAN
EFEKTIFITAS PENYELENGGARAAN SPIP
K/L/P

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


Grand Design Penguatan Efektifitas Penyelenggaraan SPIP K/L/P (2015-2019)

Penyusunan Draft Peraturan yang ditandatangani


1. Kebijakan Percepatan kemendagri/Kementerian terkait lainnya
Implementasi SPIP oleh K/L/P Penyusunan Peraturan: 2015
Sosialisasi dan Implementasi: 2016-2019

Peraturan yang mendorong dimilikinya register risiko dan


respon risiko di setiap K/L/P (1 keg)
Kegiatan
dan Kegiatan

Peraturan untuk dilakukannya monitoring/evaluasi SPIP di


setiap K/L/P sebagai dukungan terhadap pernyataan tanggung
Program dan

jawab (statement of responsibility) atas pelaporan keuangan


Program

dan kinerja. (1 keg)


Peny. Pedoman Peraturan untuk disertakannya statement anti korupsi dalam
( 2015-2016) laporan keuangan di setiap K/L/P (1 keg)

2. Peraturan untuk dilakukannya koordinasi terkait anggaran dan


Pengemb Sosialisasi kinerja antara K/L/P dengan Kemenkeu, Bappenas,
angan (2016-2019) Kemendagri, Kemenpan & RB dan BPKP (1 keg 2015)
Sistem
Anti Fraud Peraturan untuk dimasukkannya kurikulum SPIP pada Diklat
bagi K/L/P PIM, Diklat Lemhanas dan diklat terkait lainnya (1 keg 2015)
Implementasi
(2016-2019

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


Grand Design Penguatan Efektifitas Penyelenggaraan SPIP K/L/P (2015-2019)

Penilaian Mandiri Maturitas Level SPIP Sosialisasi Pedoman Mat. Level


(2015-2019, Seluruh K/L/P telah melakukan penilaian
pada tahun 2019)
3. Pembinaan Penilaian Mat. level secara mandiri (Self
Penyelenggaraan SPIP di K/L/P Assessment) oleh K/L/P
Pemetaan Permasalahan SPIP berdasarkan hasil
Penilaian Maturitas secara Mandiri oleh K/L/P (2015- QA
2019)
Penguatan secara mandiri (self improvement)
Sosialisasi SPIP sesuai kebutuhan K/L/P atau oleh K/L/P
disesuaikan dengan hasil penilaian maturity level (2015-
2019)
Kegiatan
dan Kegiatan

Diklat SPIP - Dasar, Menengah, Lanjutan bagi BPKP dan Penyusunan Pedoman SPIP Tematik (2016-
K/L/P (2015-2019)
2019)
Program dan

Bimtek SPIP bagi K/L/P (2015-2019)


Program

Monitoring SPIP bagi K/L/P (2015-2019)

QA SPIP ke Perwakilan BPKP (2015-2019)


Penyempurnaan dan penyerahan kepada
Penyusunan dan Implementasi Pedoman SPIP Tematik
K/L/P Pedoman penilaian maturitas SPIP,
(2015-2019)
Pedoman Peningkatan Maturitas SPIP
tmsk aplikasi, e-book SPIP, Pedoman SPIP
Kelembagaan PP SPIP BPKP (2015-2019) Tematik (Penyelenggaraan SPIP Adminduk,
DAK, dan Pertambangan/Minerba , dsb)
4. Penyelenggaraan SPIP di
BPKP

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


1. KEBIJAKAN PERCEPATAN IMPLEMENTASI
SPIP OLEH K/L/P
• Dalam rangka menciptakan komitmen dan mempercepat implementasi SPIP oleh
K/L/P BPKP perlu menyusun draft Peraturan terkait SPIP yang ditandatangani oleh
Kemendagri datau Kementerian terkait lain, antara lain:
– Peraturan yang mendorong dimilikinya register risiko dan respon risiko di setiap K/L/P,
termasuk risiko umum dan risiko fraud pada program strategis serta penetapan prioritas
penyelenggaraan SPIP.
– Peraturan untuk dilakukannya monitoring/evaluasi SPIP di setiap K/L/P sebagai dukungan
terhadap pernyataan tanggung jawab (statement of responsibility) atas pelaporan keuangan
dan kinerja.
– Peraturan untuk disertakannya statement anti korupsi dalam laporan keuangan di setiap
K/L/P.
– Peraturan untuk dilakukannya koordinasi terkait anggaran dan kinerja antara K/L/P dengan
Kemenkeu, Bappenas, Kemendagri, Kemenpan & RB dan BPKP.
– Peraturan ini berisi ketentuan pengajuan anggaran/dana oleh K/L/P agar disertai dengan
register risiko dan rencana tindak pengendalian (RTP), serta peraturan untuk memberikan
reward bagi K/L/P yang memiliki kinerja SPIP baik.
– Peraturan untuk dimasukkannya kurikulum SPIP pada Diklat PIM, Diklat Lemhanas dan diklat
terkait lainnya.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


2. PENGEMBANGAN SISTEM ANTI
FRAUD BAGI K/L/P

• Program ini dilakukan melalui kegiatan


penyusunan pedoman dan implementasi
sistem anti fraud yang terintegrasi dengan
SPIP di K/L/P.
• Selain itu juga dilakukan pengembangan
kapabilitas Satgas SPIP / Pegawai BPKP
terhadap penemuan risiko fraud dan
penyusunan RTP anti fraud.

DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP


3. PEMBINAAN PENYELENGGARAAN
SPIP DI K/L/P

• Penilaian Mandiri Maturitas Level SPIP


• Pemetaan Permasalahan SPIP berdasarkan hasil Penilaian Maturitas
secara Mandiri oleh K/L/P
• Sosialisasi SPIP sesuai kebutuhan K/L/P atau disesuaikan dengan
hasil penilaian maturity level
• Diklat SPIP
• Bimtek SPIP
• Monitoring SPIP
• Quality Assurance SPIP ke Perwakilan
• Penyusunan dan Implementasi Pedoman SPIP Tematik
• Kelembagaan PP SPIP BPKP
• Penyelenggaraan SPIP BPKP
DIKLAT PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP

Anda mungkin juga menyukai