Anda di halaman 1dari 19

DILEMA ETIK

OLEH
TRI KURNIATI

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
BAGAIMANA PROSES DILEMA ETIK
Distress kasus dilema etik terjadi pada :
- Pasien
- Pemberi layanan - Care provider
 Problem etik datang dari :

- Controversy
- Conflict
 Proses penyelesaian etik :

- Hati-hati
- Tidak tergesa-gesa
 Proses membutuhkan peningkatan kebebasan
untuk :
- Mengexpresikan perasaan
- Mengexpresikan pendapat
- Bagaimanapun memutuskan dilema
etik tidak hanya dg pertimbangan apa
maunya orang & perasaan (Zoloth, 2006)
 Memutuskan dilema etik dg beberapa cara mirip
nursing proses, memerlukan kehati-hatian dan
percakapan yg sistimatis (Miller and Babcoct ;
1996).

 Beda dengan nursing proses karena memerlukan


negosiasi, jadi beda dengan pendapat
ELEMEN PROSES

 Berasumsi, akan baik dengan partisipasi semua


bagian
 Ketat pada confidentiality (kerahasiaan)

 Orientasi pada pasien yang membuat keputusan

 Menghadirkan partisipasi dari famili, primary


care givers (Zoloth, 2006)
LANGKAH AWAL YANG PENTING
DALAM MEMBUAT KEPUTUSAN ETIK
 Menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Kesulitan memilih keberadaan antara action dan konflik
dengan kebutuhan seorang atau beberapa orang.
2. Prinsip moral dapat digunakan untuk melayani
beberapa alasan untuk action.
3. Pilihan adalah petunjuk dengan proses
mempertimbangkan penyebab
4. Keputusan dilakukan dengan bebas dan kesadaraan saat
memilih
5. Pilihan dapat berefek pada perasaan personal khususnya
situasi dalam konteks tersebut
PROSES DILEMA ETIK (DARI ZOLOTH,2006)

Step 1
Apakah ini dilema etik,? jika review data ilmiah,
tidak dapat menentukan/ menjawab pertanyaan.

Pertanyaan membingungkan dan jawaban akan


memiliki hubungan utk beberapa area perhatian
manusia dari suatu dilema etik
STEP 2

Membawa semua informasi yg berhubungan dg


kasus utk memastikan bahwa hal tersebut adalah
betul dilema.

Dlm poin ini klien, keluarga institusi adalah


sumber penting pd informasi yg relevan.
STEP 3

Memeriksa dan menetapkan value yg dimiliki


dlm issue, klarifikasi value utk memberi
kepercayaan selama diskusi bahwa penting utk
menerima dilema
STEP 4
Mengutarakan problem yang jelas, pernyataan
dilema yg simpel.
Kemungkinan tidak selalu mudah tetapi hal itu
penting utk step selanjutnya.

Step 5
Identifikasi kemungkinan mengatur tindakan utk
semua sisi issue. Hal tersebut sepenuhnya
membantu aktifitas yg potesial khususnya ketika
menjelaskan, reflek, pendapat dan konflik.
STEP 6

Perencanaan negosiasi
Menghargai permintaan negosiasi dan menghargai
permintaan yang lain

STEP 7

Evaluasi dari action


DILEMA ETIK MENURUT THOMPSON
DAN THOMPSON ( 1985)
PENYELESAIANNYA :
1. Review situasi yang berpengaruh pada masalah
kesehatan, kebutuhan keputusan, komponen etik dan
individu yang jadi kunci
2. Bersama sama menambah informasi untuk klarifikasi
situasi
3. Identifikasi situasi issue etik
4. Menetapkan personal dan kedudukan moral profesional
5. Identifikasi kedudukan moral termasuk individu yang
jadi kunci.
6, Identifikasi value konflik
7. Siapa yang paling berpengaruh dalam pembuatan
keputusan
8. Identifikasi jarak action dengan antisipasi outcome
9. Menentukan bagian action dan melaksanakannya
10. Evaluasi/ Riview keputusan hasil/action
ABORSI
 Aborsi harus merupakan tindakan terakhir yang dilakukan.
 Aborsi itu sendiri bukan lagi menjadi permasalahan moral seperti
dulu, dengan syarat dilakukan dengan prosedur yang benar
 Alasan mengingkatnya aborsi, wanita lebih sedikit menggunakan
kontrasepsi hormonal dari yang biasa mereka gunakan, tetapi
mereka tidak memiliki pengetahuan tentang efektivitas penggunaan
metode KB
 Saat ini pro dan kontra terkait aborsi sangat vokal diperbincangkan.

 Pada yang kontra, banyak yang diperbincangkan “aborsi adalah


tindakan pembunuhan”, pembunuhan perilaku yang tidak baik,
sehingga aborsi tidak dianjurkan.
 Pada yang pro, yang menjadi asumsi utama adalah prinsip
kebebasan individu. Aborsi dapat dilakukan dilihat dari
kompleksitas tujuan dilakukannya aborsi, kenapa dilakukan aborsi,
atas indikasi apa dilakukan aborsi.
 Terdapat penyelesaian terkait pro dan kontra aborsi, antara lain:
1. Step 1: Apa yang terjadi?
a. apa yang terjadi?
b. apa yang membuat masalah ini menjadi dilema?
c. siapa yang terlibat? Bagaimana?
d. apa yang dibutuhkan?
e. apa yang membuat situasi ini menjadi dilema etik
f. apakah keyakinan moral dan agama penting untuk
mengambil keputusan?
g. memprioritaskan kehidupan bayi/ibu?
h. lebih baik yang mana untuk hidup bayi/ibu?
i. bagaimana perasaan mereka dengan apa yang terjadi?
j. apakah ada pertimbangan keadilan?
2. Step 2: Apa yang akan terjadi, jika ?
a. adakah opsi tindakan lain?
b. pertanyaan untuk pekerjaan; apa kewajibannya dan
untuk siapa?
c. apa konsekuensi yang akan terjadi? Manusia dapat
hidup dengan keputusan ini? Jika tidak, kenapa tidak
dilakukan?
d. apa keuntungannya dan dari mana keputusan itu?
e. siapa yang akan merasa tersakiti dan bagaimana?
f. apakah yang dapat dilakukan sekarang untuk
mengurangi efek emosional nanti?
g. jika aborsi adalah keputusan, dimana, kapan, dan
bagaimana itu terjadi? Apa yang dipersiapkan untuk
melakukan itu?
3. Step 3 : Jawaban apa yang sesuai?
jika semua pertanyaan dapat ditanyakan dengan baik dan jawaban sesuai, lalu
diputuskan, jawaban sesuai akan muncul dan seseorang akan merasa puas.

4. Step 4 : apa yang telah terjadi?


pada kasus, evaluasi akan di mulai segera setelah keputusan dibuat. Aborsi
itu sendiri seharusnya tidak menimbulkan masalah, akan tetapi perasaan
yang akan ditinggalkan seseorang .
Asumsi bahwa tindakan akan bejalan dengan baik:
a. apa yang rasakan?
b. apakah merupakan reaksi normal?
c. apakah klien berpikir akan melakukan? Jika tidak, apa yang membuatnya
berubah pikiran?
d. apakah mendapatkan dukungan yang cukup?
e. apakah dukungan itu dapat membantu dalam melalui pengambilan
keputusan?
SKENARIO KASUS DILEMA ETIK
 Suatu hari sekitar jam 18 masuk ke UGD RS H , pasien
baru korban kecelakaan lalu lintas.Ny D dan suami pergi
naik mobil yang mengendarai Ny D, menghindari lubang
dijalan,kemudian menabrak pohon
 2 orang pasien tsb adalah suami istri.

 Ny D ( 65 th) dengan trouma kepala ringan dan multipel


fraktur di kedua esktremitas bawah, pasien somnolen
 Tn D ( 70 th) dengan trouma kepala berat dan multipel
faktur extrtemitas atas pasien tidak sadar.setelah dilakukan
berbagai tindakan akhirnya pasien wafat sekitar jam 22.00
 Ny D dari UGD langsung dibawa ke kamar operasi jam 01
keluar dari kamar operasi langsung masuk ke ICU
 Setelah hari ke 3 pasien sadar, beberapa saat kemudian pasien
menanyakan kondisi suaminya pada perawat yang bertugas saat itu
 Perawat mengatakan baik bu, karena kondisi ibu masih lemah maka ibu
perlu perbaiki dulu kodisinya, saat itu pasien terdiam dan mengikuti
perintah perawat
 Disisilain untuk semua perawat di ICU dipesan oleh dokter bedah ,
kematian Tn D jangan diberitahukan dulu pada pasien, nanti tunggu waktu
 Anak ny D, 3 orang senantiasa bergantian menunggu nyD dengan dengan
penuh kasih sayang. Anak sulungnya mewakili keluarga menyampaikan
bahwa kematian bapaknya jangan disampaikan ke ibunya ( Ny D) takut
ibunya shok, karena ibunya selain hipertensi juga sakit jantung
 Menurut informasi anaknya ny D selama ini taat menjalankan ibadah
( agamanya Islam)
 Perawat ICU merasa kesulitan menghdapi Ny D,yang selalu menanyakan
keadaan Suaminya dan minta diantar ke ruang rawat Suaminya

 Bagaimana penyelesaian kasus ini

Anda mungkin juga menyukai