Anda di halaman 1dari 15

TEORI JEAN WATSON

Kelompok 10:
Rika Fitria (G1B119080)
MeryAstuti (G1B119081)
FadillahNisaAfrilia (G1B119082)
AgviraDestriRamadhini (G1B119083)
Susang Gini (G1B119084)
Indah Agustiani (G1B119085)
Fariska Rian Elfandes (G1B119086)
Tiara Annisa(G1B119087)
Mita Amalia (G1B119088)
 
Biografi Jean Watson
Jhon broades watson dilahirkan di
Greenville pada tanggal 9 januari 1878
dan wafat di New York City pada tanggal
25 September 1958. Ia mempelajari ilmu
filsafat di University of Chicago dan
memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903
disertasi berjudul “Animal education”
Konsep Caring
Caring science merupakan orientasi suatu
human science dan kemanusiaan terhadap
proses, fenomena, dan pengalaman human
caring. Transpersonal caring mengakui
kesatuan dalam hidup dan hubungan yang
terdapat dalam lingkaran caring yang
konsentrik dari individu, pada orang lain,
pada masyarakat, pada dunia, pada planet
bumi, pada alam semesta.
Asumsi Dasar Science Of Caring
1. Asuhan keperawatan dilakukan dan dipraktekkan secara interpersonal
2. Asuhan keperawatan terlaksana oleh faktor carative yang
menghasilkan kepuasan kepada kebutuhan manusia
3. Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembangan individu serta keluarga
4. Respon asuhan keperawatan tidak hanya menerima seseorang
sebagaimna mereka sekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin
terjadi padanya nanti
5. Lingkungan asuhan keperawatan merupakan sesuatu yang
menawarkan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi
seseorang
6. Asuhan keperawatan lebih “health genic” (menyehatkan) daripada
curing (pengobatan)
7. Praktek asuhan keperawatan merupakan sentral keperawatan
Faktor Carative Teori Watson
1. Sistem humanistik-altruistik
2. Kejujuran dan harapan
3. Sensitifitas untuk diri sendiri dan orang lain
4. Saling percaya dan saling membantu
5. Mengekspresikan perilaku positif dan negatif
6. Menggunakan metode pemecahan masalah yang
sistematis
7. Proses belajar mengajar interpersonal
8. Lingkungan yang suportif, korektif, dan protektif
9. Membantu pemenuhan kebutuhan dasar , manusia
10. Mengembangkan kekuatan eksistensial-fenomenologis
Konsep Utama dan Model Keperawatan
1. Kebutuhan dasar biofisikal (untuk hidup) :
makanan dan cairan, eliminasi dan ventilasi
2. Kebutuhan psikofisikal (untuk fungsional) :
kebutuhan aktifitas dan istirahat serta
seksualitas
3. Kebutuhan psikososial (untuk integrasi) :
kebutuhan berprestasi dan organisasi
4. Kebutuhan intra dan interpersonal (untuk
pengembangan) : kebutuhan aktualisasi diri
Kasus
Anak S dengan HIDROCEFALUS di kelurahan sumurdewa kecamatan selebar
wilayah kerja Basuki Rahmadkota BENGKULU yang berusia 7 tahun dengan TB
120,80cm dan BB 22kg,RR=25X permenit. Ia selalu mengalami keluhan mual
jika terlalu banyak makan dan minum dan ia juga selalu merasakan sakit kepala
ketika belajar terlalu lama disekolah. Penyakit hidrosefalus itu sendiri
berpengaruh terhadap sensotik dan motorik serta mengalami perawatan khusus
seumur hidup. Berkaitan dengan kasus Hydrocephalus adalah orang tua An S
faktor penyebab Hydrocephalus yaitu bisa karena kista araknoid, anomalia
pembuluh darah, infeksi, neoplasma, dan perdarahan.  Hidrosefalus merupakan
penumpukan cairan serebrospinal secara aktif yang menyebabkan dilatasi system
ventrikel otakdimana terjadi akumulasi cairan yang berlebihan pada satu ataul
ebihventrikel atau ruang subarachnoid. Kita mengenal Hydrocephalus sebagai
suatu kelainan yang biasanya terjadi pada bayi, dan ditandai dengan
membesarnya kepala melebihi ukuran normal.  Dalam keadaan normal, tubuh
memproduksi cairan otak (CairanSerebro Spinal = CSS) dalam jumlah tertentu,
 Jumlah cairan bisa mencapai 1,5 liter bahkan ada sampai 5 liter, sehingga
tekanan intrakranial sangat tinggi.
Asuhan Keperawatan
1. Tahap Pengkajian
Pengkajian pada An. S melalui proses wawancara
kepada orang tuanya. Hasil pengkajian didapatkan data
yaitu : Nama Pasien An “S”, umur 7 tahun, alamat Jl
Padat Karya Rt 01 Kel. Sumur Dewa Kota Bengkulu,
Sekolah Dasar, Ras Sumatera, Agama Islam, TB
120,80 cm dan BB 22 kg. Pada pengkajian ditemukan
data subjektif orang tua An “S” bahwa anaknya sering
mengeluh mual bila terlalu banyak makan dan minum,
jika terlalu lama belajar disekolah, anaknya sering
mengeluh sakit kepala, anaknya sering juga mengeluh
mual jika terlalu banyak duduk RR : 25xmenit.
2. Tahap Perumusan Diagnosa
Dari hasil data pengkajian diatas maka
dirumuskan diagnosa keperawatan yaitu
resiko yang terjadinya komplikasi penyakit
berhubungan dengan jika tidak patuhnya
An “S” dalam menjalani perawatan untuk
Hydrocephalus dan aktifitas fisik yang
terlalu banyak. Diagnosa keperawatan yang
diangkat adalah Resiko gangguan
Biophisical needs berhubungan dengan
Komplikasi PostOperasi hidrosefalus.
3. Tahap Intervensi
Rencana asuhan keperawatan kepada An “S” dengan
diagnosa Hydrocephalus untuk memperhatikan aktifitas
anak dan pola makan yang tidak berlebihan dengan tujuan
setelah tindakan keperawatan 4x24 jam resiko komplikasi
Hydrocephalus teratasi dan kriteria hasil An “S” bisa
mengurangi aktifitas bermain ataupun kegiatan lain yang
terlalu banyak, orang tua An “S” mampu memberikan
keperawatan pada An “S” dengan penyakit
Hydrocephalus. Dengan 91 Journal of Nursing and Public
Health intervensinya sebagai berikut : beri dorongan sikap
penerima terhadap anak (misalnya di peluk, berbicara dan
menyenangkan anak), Bantu orang tua untuk ikut merawat
anaknya, libatkan orang tua sebanyak mungkin, jelaskan
setiap prosedur perawatan dan pengobatan.
4. Tahap Implementasi
Implementasi yang telah dilakukan diagnosa
keperawatan Hydrocephalus adalah Keluarga
memahami dan memberikan respon positif
kepada anaknya, Keluarga mengerti dan akan
merawat anaknya dengan sepenuh hati,
Keluarga memahami perawatan dan pengobatan,
Keluarga memahami dan memberikan respon
positif kepada anaknya dan tidak memberikan
respon negative terhadap anaknya, dan Keluarga
memahami dan dan mengidentifikasi masalah
dan mencari solusi penyelesaian.
5. Tahap Evaluasi
Menurut Mareelli, 2007 evaluasi keperawatan
merupakan tahap akhir dari tahap –tahap proses
keperawatan untuk mengetahui apakan masalah–
masalah keperawatan yang muncul pada kasus asuhan
keperawatan pada pasien dengan post sirkumsisi
teratasi atau tidak dan untuk membandingkan antara
yang sistematik dengan yang terencana berkaitan
dengan fasilitas yang tersedia. Berdasarkan hal tersebut
penulis melakukan evaluasi keperawatan pada kasus
ini, 1 diagnosa yang penulis angkat, dapat diatasi
dengan baik dalam jangka waktu 4 hari, semua tujuan
keperawatan yang ada di tujuan dan kriteria hasil dapat
tercapai.
Kesimpulan
Setelah penulis melakukan aplikasi teori model Jean
Watson pada kasus hidrosefalus selama 4 hari perawatan,
maka penulis menarik kesimpulan bahwa: Pengkajian
yang dilakukan pada An. S sesuai dengan focus
pengkajian Menurut Jean Watson, diagnosa yang diangkat
dalam kasus yakni masalah utama resiko gangguan Resiko
gangguan Biophisical needs berhubungan dengan
Komplikasi Post Operasi hidrosefalus. Hasil dari pasien,
tahap evaluasi dari diagnosa keperawatan yang penulis
implementasikan selama 4 hari berhasil dilakukan, teori
Model Jean Watson efektif di aplikasikan pada anak
dengan khasus Hidrpsefalus, ditemukan kelebihan dan
kekurangan Teori Model Jean Watson.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai