Anda di halaman 1dari 20

Klasifikasi Jenis Rekayasa

Genetika
FITRIA DEWI SULISTIYONO, M. SI

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Rekayasa genetika ialah salah satu pengembangan
dari teknologi reproduksi di dalam upaya
pengubahan gen-gen sehingga kemudian
dihasilkan oganisme dengan kualitas mutu yang
lebih baik

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Rekombinasi-DNA.jpg.webp

1. Rekombinasi DNA

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Rekombinasi-DNA.jpg.webp

1. Rekombinasi DNA

Rekombinasi DNA ini merupakan suatu teknik pemisahan


serta juga penggabungan DNA dari 1 spesies itu dengan
DNA dari spesies lain itu dengan tujuan untuk bisa
mendapatkan sifat baru yang lebih baik atau unggul.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Contoh rekombinasi DNA
Pembuatan Insulin

Insulin ini dihasilkan dari adanya rekombinasi DNA sel manusia itu dengan
plasmid bakteri E.Coli. Insulin yang dihasilkan lebih murni serta juga baik
diterima oleh tubuh manusia disebabkan karna mengandung protein manusia
dibandingkan dengan insulin yang disintesis dari gen pankreas hewan.

 Pembuatan Vaksin Hepatitis


Vaksin hepatitis ini dihasilkan dari rekombinan DNA sel manusia itu dengan sel
ragi Saccharomyces. Vaksin yang dihasilkan itu berupa virus yang dilemahkan
serta apabila disuntikkan ke dalam tubuh manusia akan membentuk antibodi
sehingga kebal terhadap serangan hepatitis.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


2. Fusi Sel

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


 Istilah lain fusi sel ini dikenal dengan nama istilah teknologi hibridoma.
 Fusi sel ini merupakan suatu peleburan dari 2 sel yang berbeda itu menjadi 1
menjadi protein yang sangat begitu baik yang juga tetap mengandung gen asli dari
keduanya yang disebut dengan istilah hibridoma.
 Hibridoma ini sering digunakan untuk dapat memperoleh antibodi di dalam
pemeriksaan kesehatan serta pengobatan. Misalnya kita ambil contoh ialah fusi sel
manusia dengan sel tikus.
 Tujuan fusi ini ialah menghasilkan hibridoma berupa antibodi yang mampu untuk
membelah dengan cepat.
 Sifat ini didapatkan dari sel manusia berupa antibodi yang difusikan itu dengan sel
kanker tikus berupa mieloma yang mampu untuk membelah dengan cepat.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


3. Transfer Inti (Kloning)

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


 Kloning ini adalah suatu proses reproduksi yang memiliki sifat aseksual untuk menciptakan
replika yang tepat bagi suatu organisme.
 Teknik kloning ini akan menghasilkan suatu spesies baru yang dengan secara genetik sama
seperti dengan induknya yang biasanya ini dikerjakan di dalam sebuah laboratorium.
 Spesies baru yang dihasilkan itu dikenal dengan istilah klon. Klon ini diciptakan oleh suatu
proses yang disebut dengan transfer inti sel somatik.
 Transfer inti sel somatik ini adalah suatu proses yang mengacu pada transfer inti dari sel somatik
itu ke sel telur.
 Sel somatik ini ialah seluruh sel di tubuh kecuali kuman.
 Adapun mekanismenya, inti sel somatik ini akan dihapus serta dimasukkkan ke dalam telur yang
tidak dibuahi yang memiliki inti yang telah atau sudah dihapus.
 Telur dengan intinya itu kemudian akan tetap dijaga sampai kemudian menjadi embrio.
 Embrio ini lalu akan ditempatkan di dalam ibu pengganti serta juga akan berkembang di dalam
ibu pengganti.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


 Keberhasilan dari kloning ialah kloning pada domba “Dolly”.
 Domba Dolly ini direproduksi tanpa ada bantuan daru domba jantan, tetapi melainkan
diciptakan dari adanya kelenjar susu yang juga diambil dari seekor domba betina.
 Kelenjar susu dari domba finndorset tersebut kemudian dimanfaatkan ialah sebagai donor
inti sel serta sel telur domba blackface ialah sebagai resipien.
 Penggabungan kedua sel itu memanfaatkan tegangan listrik 25 Volt yang diakhirnya
terbentuk fusi antara sel telur domba blackface itu tanpa nukleus dengan sel kelenjar susu
domba finndorsat.
 Di dalam sebuah tabung percobaan hasil fusi ini kemudian akan berkembang menjadi
embrio yang selanjutnya itu akan dipindahkan ke rahim domba blackface.
 Sehingga spesies baru yang dilahirkan merupakan spesis dengan ciri yang identik dengan
domba finndorset.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor
Kloning gen ialah tahapan awal dari rakayasa genetika. tahapan-tahapan di
dalam kloning gen, diataranya
1. Pemotongan DNA itu menjadi fragmen-fragmen yakni dengan ukuran beberapa ratus hingga ribuan kb
(kilobase),
2. Kemudian fragmen itu dimasukkan ke dalam sebuah vektor bakteri untuk kloning.
3. Segala macam vektor itu didesain untuk da[at membawa DNA dengan panjang yang berbeda.
4. Tiap-tiap vektor hanya mengandung satu DNA yang setelah itu teramplifikasi membentuk suatu klon di
dalam dinding bakteri.
5. Dari setiap klon sejumlah fragmen DNA itu kemudian akan diisolasi yang setelah itu akan diekspresikan.
DNA rantai tunggal ini akan diubah menjadi rantai ganda yakni dengan bantuan DNA polimerase.
6. Fragmen DNA yang dihasilkan itu selanjutnya dikloning ke dalam plasmid untuk kemudian menghasilkan
bank cDNA.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor
Sekuensing DNA
adalah teknik penentuan
urutan basa suatu fragmen
DNA yang membutuhkan
proses serta juga waktu yang
lama. Saat ini proses ini sudah
memiliki sifat
automatis,maksudnya ialah
sekuensing yang dilakukan itu
memungkinkan dalam skala
industri sampai ribu kilobasa
per hari.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Amplifikasi gen secara in-vitro

Merupakan suatu Proses dari


suatu amplifikasi DNA untuk
mensitesis komplementer
disuatu fragmen DNA
yangdimulai dari suatu rantai
primer yang dikenal dengan
istilah kata teknik PCR
(Polimerase Chain Reaction).

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Kontruksi Gen

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Kontruksi Gen
 Pada tiap-tiap gen tersebut terdiri atas promotor (yakni daerah yang
bertanggungan jawab di dalam transkripsi gen yang berakhir diwilayah
terminator),
 gen pendanda ini dipilih (yakni suatu gen yang memiliki peran ialah
sebagai resistensi antibiotik yang membantu di dalam membedakan
perubahan sel),
 serta juga terimanator. Konstruksi gen ini mengandung sedikitnya daerah
promotor, daerah transkrip, serta juga daerah terminator.
 Oleh karna itu, konstruksi gen ini disebut dengan vektor ekspresi.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Kontruksi Gen
 Konstruksi gen ini mengimplikasikan suatu penggunaan pada elemen-elemen seperti
sistesis nukleotida dengan secara kimiawi, 
 enzim restriksi yang memotong DNA didaerah spesifik, amplifikasi fragmen DNA itu
dengan secara in vitro yakni dengan menggunakan teknik PCR,
 serta juga menyambungn fragmen DNA yang berbeda dengan ikatan kovalen yakni
menggunakan enzim ligase.
 Setelah itu fragmen ini kemudian ditambahkan dalam plasmid yang selanjutnya ajab
ditransfer ke dalam bakteri membentuk klon bakteri.
 Klon bakteri ini kemudian akan diseleksi serta diamplifikasi. Penambahan elemen di
dalam konstruksi gen tersebut bergantung pada suatu tujuan eksperimen, terutamanya
pada jenis sel konstruksi itu kemudian akan diekspresikan.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Transfer Gen ke dalam Sel
 Suatu gen hasil isolasi bisa atau dapat ditranskripsikan dengan secara in vitro
 serta mRNA nya ini juga dapat ditranskripsikan disuatu sistem bebas sel.
 Untuk kemudian dikodekan secara efektif serta ditranslasikan menjadi protein,
 suatu gen ini harus ditransfer ke dalam sel yang secara alami itu bisa atau dapat
mengandung seluruh faktor yang diperlukan di dalam proses transkripsi serta translasi.
 Transfer gen ini pun di dalam praktiknya ini terdiri dari variasi teknik, diantaranya fusi
sel, mikroinjeksi, elektroporasi, penggunaan senyawa kimia,serta juga injeksi
menggunakan vektor virus.

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor


Transfer gen ke dalam sel

Bioteknologi Farmasi, Program Studi Farmasi Universitas Pakuan- Bogor

Anda mungkin juga menyukai