Ruptur uteri adalah robeknya dinding uterus pada saat kehamilan atau persalinan dengan atau tanpa
robekan perineum
Diagnosis:
- Anamnesis:
- Faktor risiko
- Gejala sugestif yang mengarah ke ruptur uteri
- Pemeriksaan fisik:
- Keadaan umum: tanda-tanda shock
- Abdominal: tanda-tanda akut abdomen
- Pelvic
- Penunjang:
- Masih ragu USG (fetus & cairan di kavum peritoneum)
Epidemiology
Epidemiology
Prognosis
▪ Prognosis bergantung pada apakah ruptur uteri terjadi
pada uterus yang masih utuh atau bekas Seksio
Caesarean atau adanya suatu dehidens.
▪ Bila terjadi pada bekas Seksio Caesarea atau pada
dehidens, perdarahan yang terjadi miniml sehingga tidak
sampai menimbulkan kematian maternal dan perinatal.
▪ Faktor lain yang mempengaruhi adalah kecepatan
Komplikasi
▪ Syok Hipovolemik karena perdarahan yang hebat dan
sepsis akibat infeksi merupakan Komplikasi yang fatal.
▪ Perlukaan kandung kemih pernah dilaporkan dalam
hubungannya dengan 32% kasus ruptur uteri.