Anda di halaman 1dari 30

EMG

(ELEKTROMIOGRAFI)
KELOMPOK 10
NAMA KELOMPOK

1. Wildatul Husna (1810442056)


2. Cen Rahman (1910442004)
3. Ega Septryan Candra (1910443020)
4. Haritsul Haq (1910442025)
5. Machmudah (1910441034)
6. Suci Indah Sari (1910441016)
7. Winny Rahmadani Papesta (1910443008)
Our Topic
Fungsi
Sejarah dalam medis

Komponen Alat beserta Cara menggunakan


Fungsinya alat

Penelitian terakhir

Prinsip Fisika Penggunaan Alat di


Indonesia
1. Sejarah EMG
Rancesco Redipada tahun 1666
Redi menemukan otot yang sangat khusus
01 dari ikan pari listrik (Electric Eel) yang
menghasilkan listrik Luigi Galvani, 1792
Publikasi berjudul De Vinbus
03 Electricitatis di Motu Muscularn
Commentarius menunjukkan bahwa
Walsth, 1773
listrik bisa memulai kontraksi otot
Walsth telah mampu menunjukkan
02 bahwa jaringan otot ikan Eel itu
bisa menghasilkan percikan listrik

Dubois- Raymond, 1849


menemukan bahwa hal itu juga
04 memungkinkan untuk merekam
aktivitas listrik selama kontraksi otot
Sukarela.
• Rekaman sebenarnya pertama kegiatan ini dibuat oleh Marey
pada tahun 1890, yang Juga memperkenalkan elektromiografi
panjang.

• Pada tahun 1922,Gasser dan Erlanger digunakan osiloskop


untuk menampilkan sinyal-sinyal listrik dari otot. Karena sifat
stokastik dari sinyal myoelectric, hanya infomasi yang kasar
dapat diperoleh dari pengamatan tersebut.

• Kemampuan mendeteksi sinyal elektromiografi meningkat secara


stabil. Pada tahun 1930 hingga tahun 1950-an, peneliti mulai
menggunakan elektroda dan ditingkatkan lebih luas untuk studi
otot.
• Penggunaan klinis permukaan EMG (sEMG) untuk pengobatan
gangguan yang lebih spesifik dimulai pada 1960-an.

• Hardyck dan penelitiannya (1966) adalah yang pertama menggunakan


sEMG. Pada awal 1980-an, Cram dan steger memperkenalkan metode
klinis untuk memindai berbagai otot menggunakan perangkat pendeteksi
EMG. Hal ini tidak sampai tengah1980-an yang integrasi teknik dalam
elektroda telah cukup maju untuk memungkinkan batch produksi dari
instrumentasi kecil dan ringan yang dibutuhkan dan amplifier.

• Pada awal 1980-an, kabel yang menghasilkan sinyal dalam rentang


mikrovolt dinginkan menjadi tersedia. Penelitian terbaru telah
menghasilkan pemahaman yang lebih baik dari sifat-sifat permukaan
rekaman EMG. Permukaan elektromiografi semakin digunakan untuk
merekam dari otot-otot yang dangkal di protokol klinis atau
kinesiological, dimana elektroda intramuskular digunakan untuk
menyelidiki otot dalam atau aktivitas otot lokal.
2. FUNGSI EMG
Fungsi dasar EMG adalah untuk melihat seberapa baik otot dapat diaktifkan

alat multifungsi yang dapat memberikan banyak manfaat


menunjukkan jumlah kelelahan pada otot. dalam berbagai bidang, seperti melihat secara langsung
Perubahan sinyal EMG berikut dapat aktivitas otot, mengukur performa otot, membantu dokter
menandakan kelelahan otot : peningkatan nilai dalam membuat keputusan medis baik sebelum maupun
rata-rata absolut sinyal, peningkatan amplitudo sesudah tindakan bedah, menganalisis kemampuan
dan durasi potensi aksi otot, dan pergeseran peningkatan aktivitas otot saat berolahraga,  mendeteksi
keseluruhan ke frekuensi yang lebih rendah. respon otot pada studi ergonomi, serta mendokumentasikan
hasil pengobatan dan latihan yang telah diberikan kepada
pasien.

EMG permukaan Sebagai studi tambahan tentang membantu menegakkan diagnosis


di klinik fisioterapi, aktivasi otot dipantau kelelahan yang terkait dengan sindrom pada gangguan saraf seperti
menggunakan EMG permukaan dan pasien pasca-poliomielitis dan fungsi polineuropati, gangguan gait, low
memiliki rangsangan pendengaran atau visual elektromekanis pada distrofi miotonik back pain, dan motor neuron
untuk membantu mereka mengetahui saat disease.
mereka mengaktifkan otot (biofeedback).
3. Komponen dan fungsi alat
• Infographic Style a. Elektroda
• terbagi dua: elektroda jarum dan elektroda
surface

• fungsi: untuk merekam sinyal EMG yang


dihasilkan oleh kontraksi otot bisep

b. Rangkaian Preamplifier
Fungsi rangkaian preamplifier adalah untuk
memperoleh beda tegangan pada setiap
kontraksi
Rangkaian Amplifier Software dan Monitor
Filter

Fungsi
Fungsi
Fungsi : Softerware yang digunakan salah
menguatkan sinyal EMG agar dapat satunya adalah LTspice yang
terbaca oleh ADC mikrokontroler. berfungsi untuk mengetahui respon
untuk
frekuensi yang dihasilkan oleh
memperoleh
rangkaian yang sudah dirancang.
data yang
Sedangkan fungsi monitor adalah
diinginkan dan
untuk menampilkan sumulasi sinyal
menghilangkan
EMG secara digital.
artefak pada
sinyal.
4.CARA MENGGUNAKAN
ELEKTROMIOGRAFI

A.Pemeriksaan
konduksi saraf
B. Pemberian
elektroda
A.PEMERIKSAAN KONDUKSI
SARAF
 Tindakan ini merupakan bagian pertama dari prosedur
elektromiografi.
 Dalam melakukan pemeriksaan konduksi saraf, dokter akan
menempatkan sensor kecil di kulit Anda untuk melihat
kemampuan saraf motorik dalam mengirimkan sinyal elektrik.
B.Pemberian elektroda
 Bagian kedua dari prosedur EMG ini juga dilakukan dengan menggunakan sensor untuk
memeriksa sinyal elektroda.
 Setelah membersihkan kulit Anda dengan antiseptik, dokter akan memasukkan elektroda
menggunakan jarum, ke dalam jaringan otot. Tindakan ini dilakukan untuk memeriksa aktivitas
elektrik otot, saat sedang berkontraksi maupun ketika beristirahat.
 Selama pemeriksaan konduksi saraf dan pemberian elektroda berjalan, elektroda akan
mengirimkan sinyal elektrik kecil pada saraf-saraf.
 Selanjutnya, komputer akan menerjemahkannya menjadi grafik maupun angka, yang akan
dijelaskan oleh dokter.
 Keseluruhan tahapan prosedur elektromiografi ini memakan waktu 30-60 menit.
• Infographic Style Pengukuran sel otot tunggal
Pengukuran ini biasanya tidak dilakukan karena sulit
mengisolasi serat otot tunggal.

Tetapi secara skematis dapat ditunjukkan sebagai


berikut

EMG pada beberapa serat otot


Pencatatan aktivitas listrik pada beberapa serat otot
dapat dilakukan dengan cara elektroda permukaan
diletakkan pada permukaan kulit dengan tujuan
mengukur isyarat listrik dari sejumlah unit motoris.

Sebuah elektroda jarum kosentris dimasukkan ke


dalam kulit untuk mengukur aktivitas unit motoris
tunggal.
5. Penggunaan Eelectromyography Di Indonesia
Di Indonesia sendiri untuk pemeriksaaan
menggunakan electromyography sudah banyak,
seperti:
 RS Awal Bros Bekasi Barat
 Siloam Hospitals Bogor.
 Primaya Hospital Bekasi Utara
 Rumah Sakit Umum YARSI Jakarta
 RSU Royal Prima Medan
 Omni Hospital Alam Sutera Tanggerang
 Siloam Hospitals Balikpapan
 Rumah Sakit Edelweiss Bandung
 Omni Hospital Pulomas Jakarta
 Dan Rumah Sakit lainnya
Mengapa Prosedur Elektromiografi
perlu dilakukan?

 Dokter biasanya merekomendasikan pemeriksaan


elektromiografi ketika pasien memperlihatkan gejala berupa
gangguan saraf maupun otak.

 Yang menjadi gejalanya antara lain


kesemutan, mati rasa, serta melemahnya sebagian
anggota tubuh tanpa penyebab jelas.

 Prosedur ini juga direkomendasikan ketika Anda mengalami


gejala berupa:
Nyeri otot atau kram otot Kelumpuhan Kedutan otot di luar
kesadaran
Apa Resiko dari Prosedur Elektromiografi?
 Elektromiografi adalah pemeriksaan yang minim risiko. Namun, Anda
mungkin merasakan sakit selama beberapa hari pada area yang telah
diperiksa. Namun Anda bisa meredakannya dengan mengonsumsi obat
antinyeri yang dijual bebas, seperti obat ibuprofen.Selain itu,
elektromiografi juga berpotensi menyebabkan:
• Perdarahan
• Infeksi
• Cedera saraf

 Ketika dokter memeriksa otot di sepanjang dinding dada menggunakan


jarum elektroda, ada risiko "bocornya" udara ke dalam area di antara paru-
paru dan dinding dada. Akibatnya, paru-paru bisa kolaps dan terjadilah
kondisi pneumothorax.Meski jarang terjadi, pasien juga dapat merasakan
kesemutan, lebam, dan pembengkakan di arena penusukan jarum.
Berkonsultasilah dengan dokter jika pembengkakan atau nyeri yang
terjadi, bertambah parah.
Your Picture Here And Send To Back

Hasil Pemeriksaan
Elektromiografi
Jika hasilnya menunjukkan adanya aktivitas elektrik pada
otot yang sedang beristirahat, maka Anda bisa jadi memiliki
kondisi berikut ini:
• Kelainan otot
• Kelainan yang menyulitkan saraf terhubung dengan otot
• Peradangan akibat cedera

Apabila hasil EMG menunjukkan adanya aktivitas eletrik yang tak


biasa pada otot saat berkontraksi, maka Anda kemungkinan
mengalami robeknya bantalan tulang (hernia disc) atau gangguan
saraf, seperti carpal tunner syndrom maupun amytrohic lateral
sclerosis, yaitu penyakit degeneratif yang menyerang otak dan
tulang belakang. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan
pemeriksaan tambahan, jika memang diperlukan.
6. Prinsip EMG secara Fisika

Rangkaian Level
Shifter
Low Pass Filter
High Pass Filter
Penguat
Instrumentasi
Sensor Elektroda
5
4
3
2
1
a. Sensor Elektroda

• Membantu mendeteksi sinyal biolistrik

• Dibuat dari bahan Ag/AgCl.

• Untuk mendapatkan kontak listrik dalam


penggunaannya pada sensor ini terdapat pasta
elektrolit yang terletak diantara elektroda dengan kulit

• Dalam elektroda ini terdapat jely yang menepel


langsung pada kulit. Jely ini yang akan mendeteksi
listrik dalam tubuh manusia yang kemudian ion yang
ditangkap oleh elektroda ini masuk dan diproses di
dalam penguat.
b. Penguat Instrumentasi
 Sinyal yang dihasilkan oleh tubuh manusia memiliki
amplitudo berorde mikro Volt.

 Penguat Instrumentasi merupakan rangkaian


elektronika yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian
untuk memperbesar daya, arus dan amplitudo.

 Komponen yang digunakan sebagai penguat


instrumentasi adalah IC tipe AD620 besar
penguatannya dicari melalui persamaan
49,9 𝑘
𝐺 = 1+ 𝑅𝑔 (1)

 Penelitian ini membutuhkan penguat instrumentasi


adalah 10.19 kali maka resistor yang digunakan
sesuai Persamaan 1 adalah 5,48 kΩ.

Resistor ini berfungsi sebagai tahanan luar agar tidak terjadi


offset DC dari elektroda. Ada 2 masukan dalam penguatan ini
yaitu positif, penguat, dan negatif. Ada dua jenis tegangan yang
dibutuhkan yaitu +9V dan -9V Sehingga Amplitudo yang akan
naik turun menyesuaikan sinyal otot yang masuk ke dalam
penguat. Perancangan secara simulasi dilakukan dengan
menggunakan software
c. High pass filter (HPF)
Filter frekuensi berfungsi untuk mengkodisikan keadaan sinyal sesuai dengan yang diinginkan.
01 Fungsi High Pass Filter ialah untuk menentukan batas bawah frekuensi, dengan nilai cut-off
tertentu yang ditentukan oleh Persamaan 2:
1
𝑓𝑐𝑜 = 2𝜋𝑅𝐶 (2)

• High pass filter terdiri dari rangkaian pasif dan rangkaian aktif.
02 • Rangkaian filter pasif terdiri dari kapasitor dan resistor yang di pasang seri. Sinyal dengan
frekuensi yang lebih besar dari cut-off HPF akan dilewatkan sedangkan yang dibawahnya akan
tertahan.
• Pada filter aktif 𝑅𝑓rangkaian ditambahkan rangkaian penguat non-inverting dengan besar penguatan:
𝐴𝑣= (3)
𝑅𝑖

• Rangkaian HPF aktif menggunakan basic op-amp OP07CP. HPF dibuat dengan 3
03 kali pemfilteran sehingga mendapatkan frekuensi tanpa noise.

• Rangkaian filter ini akan meloloskan sinyal yang berfrekuensi rendah yaitu 0,28 Hz,
sehingga jika ada frekuensi di bawah 0,28 Hz tertahan oleh High Pass Filter. Sinyal
yang keluar dari OP07CP akan dikuatkan 20 kali, hal ini dapat dilakukan dengan
menentukan Rf dan Ri

Gambar simulasi HPF dengan penguatan


non-inverting.
d. Low pass filter (LPF)

Your Picture Here Your Picture Here


text1 text2 text3 text4 text5
• Pada rangkaian LPF dapat pula
ditambahkan penguat non-inverting
seperti pada rangkaian HPF.
text1 text2 text3 text4 text5
• Rangkaian LPF berfungsi untuk
• Dengan gain 1,586, rangkaian ini
menentukan batas atas frekuensi
dapat diketahui karakteristik sinyal
yang dapat diloloskan sesuai
yang masuk akan bergantung dari
Persamaan 2. aktivitas otot yang dilakukan.
1
𝑓𝑐𝑜 = 2𝜋𝑅𝐶 (2) • Fungsi dari Low Pass Filter akan
meloloskan sinyal yang berprekuensi
rendah. Pada bagian ini frekuensi
• Rangkaian LPF yang dibuat yang dibutuhkan sebesar 50 Hz.
mengikuti desain Butterworth
orde 1.
Gambar diatas menunjukkan desain dan simulasi dari rangkaian LPF.
e. Rangkaian Level Shifter

• Pada bagian ini sebelum sinyal masuk ke mikrokontroler


akan terlebih dahulu melalui rangkaian level shifter.

• Tujuan dibuatnya level shifter adalah agar seluruh sinyal


yang masuk dapat terbaca oleh pin analog mikrokontroler,
Gambar desain dan realisasi dari rangkaian level shifter.
termasuk bagian tegangan yang bertanda negatif.

• Rangkaian level shifter merupakan tipe rangkaian non-


inverting op-amp dengan sedikit modifikasi pada inputnya.
• Dengan adanya rangkaian seperti gambar diatas
• Cara kerja rangkaian ini sinyal akan dapat terbaca oleh osiloskop maupun
dengan menyeting resistor variabel agar sinyal selalu ADC, karena rangkaian ini akan mengatur sinyal
bernilai positif sehingga dapat terbaca di osiloskop yang di bawah nol dan di atas nol dengan cara
mengubah-ubah nilai potensiometernya.
maupun ADC mikrokontroler.
• Sinyal biolistrik yang terdeteksi oleh elektroda akan masuk
langsung ke rangkaian penguat instrumentasi dan akan
mengalami perubahan sinyal yang akan berpengaruh pada
frekuensi dan amplitudo.

• Kemudian keluaran sinyal dari penguat akan masuk ke


rangkaaian high pass filter yang akan memotong sinyal kecil
yang kurang dari 0,28 Hz, dalam rangkaian ini sinyal akan
dikuatkan dengan rangkaian penguat non-inverting dengan
21 kali penguatan.

• Selanjutnya sinyal keluaran dari HPF akan dilanjutkan ke


rangkaian LPF dan akan mengalami pemotongan frekuensi
yang tinggi shingga frekuensi yang terbaca hanya 50 Hz.

• Sinyal dikondisikan dengan menggunakan rangkaian level


shifter yang akan menggeser amplitudo. Kemudian
dilanjutkan dengan pengujian rangkaian menggunakan
interface melaui mikrokontroler Arduino.
7.•PENELITIAN TERAKHIR EMG
Infographic Style
• Penelitian pertama (2004)
Mesin dan Farida melakukan pemodelan sinyal surface EMG
untuk menggambarkan sinyal EMG yang dihasilkan oleh otot
rangka, yaitu otot yang memiliki dua kelompok serat dengan
dua orientasi (inhomogen) dengan menggunakan
Transformasi Fourier.

• Penelitian selanjutnya (2008)


Pauk membandingkan beberapa metode untuk
akuisisi sinyal EMG dengan filter yang tepat
dan pengolah data yang baik, dari beberapa
jenis filter dan pengolah sinyal didapatkan
yang terbaik dengan filter butterword,
Transformasi Wavelet sebagai pengolah
isyaratnya, kemudian dimodelkan.
• Penelitian (2008)
Berger dan kawan - kawan menyajikan investigasi menyeluruh kepraktisan menggunakan model
Autoregressive (AR) dan Wavelet Neural Network (WNN) untuk mengekstrak fitur yang akan
diklasifikasikan dari sinyal EMG.
Teknik - teknik yang diusulkan berhasil diterapkan dalam klasifikasi dan dekomposisi sinyal EMG yang
direkam dari normal (NOR), penderita miopati (MYO) dan gangguan neurogenic (NEU). Dengan
menggunakan AR PSD dan WNN memberikan persentase klasifikasi terbaik dibandingkan dengan metode
feed forward error back propagation artificial neural networks (FEBANN).
• Penelitian (2009)
Kale and Dudul mereduksi derau dengan metode Focused Time-Lagged Recurrent Neural Network
(FLTRNN).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang diusulkan FTLRNN optimal memiliki MSE 0,000067
dan koefisien korelasi 0,000048 setinggi 0,99950 dan 0,99939 untuk sinyal derau dan sinyal EMG,
ketika divalidasi pada uji datasheet.
Penelitian tentang klasifikasi EMG menggunakan Wavelet dan Neural
network juga pernah dilakukan dengan menggunakan sebuah pendekatan
untuk pemrosesan sinyal EMG berdasarkan Artificial Neural Network
(ANN) dan DWT untuk melakukan analisis otomatis menggunakan
komputer pribadi. Neural Networks diperkenalkan untuk memecahkan
masalah pengenalan pola yang berbeda untuk sinyal EMG (Mallat, 1999).
DAFTAR PUSTAKA

• Cameron, John R., dkk. 2006. Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: Sagung Seto.
• Gabriel, J.F. 2005. Fisika Kedokteran. Jakarta : EGC.
• Multazam, R., dkk. 2016. Desain dan Analisis Electromyography (EMG) Serta
Aplikasinya Dalam Mendeteksi Sinyal Otot. Bandung : Jurnal Fisika. Vol 2, No. 2:
37-47, ISSN : 2407-9073.
• Nomiyasari, Ratna Adil, Paulus Susetyo W,. 2011. Perancangan Dan Pembuatan ECG
dan EMG Dalm Satu Unit PC. Sub Judul: Pembuatan Rangkaian EMG dan
Software Emg Pada Pc. Artikel Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya. “1 , 2 , 3 4,” pp. 1–9.
• Pratiwi, I., dkk. 2014. Electromyography In Ergonomics. Yogyakarta : Jurnal Simposium
Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2, 31-38, ISSN : 2339.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai