Anda di halaman 1dari 8

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

KESEHATAN MATRA
KESEHATAN HAJI

KELOMPOK 5
1. Thamami Dwi Julianti (N1A119013)
2. Andi Rafika Radiah Arief (N1A119074)
3. Lisa Afrilia (N1A119078)
4. Sarah SoldiaOktavia (N1A119171)
5. Elni Febriany (N1A119185)
Pembahasan
01 Surveilans kesehatan matra
02 Surveilans kesehatan haji
03 Visi dan Misi
04 Tujuan
05 Mekanisme kegiatan
Surveilans Epidemiologi Kesehatan Matra
Definisi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2013 yang dimaksud
dengan matra adalah dimensi lingkungan/wahana/media tempat seseorang atau sekelompok orang
melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan. Sedangkan Kesehatan Matra adalah upaya kesehatan
dalam bentuk khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secara bermakna, baik di lingkungan darat, laut,
maupun udara. Kesehatan matra merupakan suatu kesehatan yang pelayanannya ditujukkan secara khusus
pada kelompok yang mengalami perpindahan sementara dan mengalami ancaman kesehatan yang ada dalam
ruang lingkup tempat tinggalnya.

Pengaturan Kesehatan Matra dimaksudkan untuk mewujudkan upaya kesehatan pada Kondisi Matra secara
cepat, tepat, menyeluruh dan terkoordinasi guna menurunkan potensi Risiko Kesehatan, meningkatkan
kemampuan adaptasi, dan mengendalikan Risiko Kesehatan.
Surveilans Kesehatan Haji
Definisi
Kesehatan haji dan umrah merupakan Kesehatan Matra yang dilakukan terhadap jemaah haji dan umrah
serta pihak petugas yang terkait, mulai dari perjalanan pergi, selama di Arab Saudi, pulang dari Arab Saudi
sampai dengan 2 (dua) minggu setelah tiba kembali ke tanah air. Penyelenggaraan kesehatan haji adalah
rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan haji meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan haji,
pelayanan medis, imunisasi, dan lainnya.

Jamaah haji di Indonesia sebagian besar merupakan jamaah haji yang memiliki risiko tinggi. Jamaah haji
risiko tinggi kesehatan adalah jamaah haji dengan kondisi kesehatan yang secara epidemiologi berisiko sakit
dan atau meninggal selama perjalanan ibadah haji, meliputi jamaah haji lanjut usia, jamaah haji penderita
penyakit menular, jamaah haji wanita hamil, dan jamaah haji dengan ketidak mampuan tertentu terkait
penyakit kronis dan atau penyakit tertentu lainnya.
KESEHATAN
HAJI
VISI MISI
1. Memfasilitasi terselenggaranya upaya
Calon/ jemaah haji bebas -upaya mencapai kemandirian calon/
penularan penyakit, mandiri jemaah haji dalam pemeliharaan
kesehatannya dan perilaku hidup sehat.
dalam pemeliharaan kesehatan,
untuk istitho’ah ibadah haji. 2. Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan kesehatan haji

3. Mengembangkan dan meningkatkan


sumber daya manusia yang
berpengetahuan, terampil, berdedikasi dan
profesional dalam kesehatan haji.

4. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga


swadaya masyarakat (LSM) organisasi profesi,
badan pengelola pembiayaan pemeliharaan
kesehatan, lembaga/ badan penelitian dan kerja
sama lintas program serta lintas sektor
TUJUAN SURVEILANS
KESEHATAN HAJI

Terpenuhinya persyaratan kesehatan


Berfungsinya BKJH sebagai catatan medis calon jemaah haji (istihito’ah) yang
calon jemaah haji untuk memudahkan tindak diberangkatkan.
lanjut dalam pengobatan dan perawatan di 04
perjalanan, embarkasi haji, selama di Arab
Saudi dan 14 hari sekembalinya dari Arab 03
Saudi.

02 Tercatatnya data kondisi kesehatan dan


faktor risiko calon jemaah haji secara
Teridentifikasinya kondisi kesehatan 01 benar dan lengkap dalam Buku
dan faktor risiko calon jemaah haji. Kesehatan Jemaah Haji (BKJH)
Indonesia.
MEKANISME KEGIATAN SURVEILANS
KESEHATAN
HAJI

Pengumpulan Data
Kompilasi Data
02 Analisis dan Interpretasi Data
Pencatatan dan Pelaporan

INPUT PROSES OUTPUT

01 03 Informasi
Diseminasi informasi
Sumber daya manusia (Man)
Dana (Money)
Sarana dan Bahan (Material)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai