Anda di halaman 1dari 31

Layers Of Protection

Analysis
Kelompok
Kelompok99
- Addin Himawan W (022018001)
- Chandra Wildan A (022018007)
- Dinda Nur Amalia (022018008)

PRODI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


POLITEKNIK KETENAGAKERJAAN
2021
Penjelasan Umum
LOPA
Fungsi LOPA

TOPIK
PEMBAHASA
Kelebihan dan
Kekurangan LOPA

N Langkah-Langkah
Penggunaan LOPA

Studi Kasus LOPA


1
Penjelasan
Umum
LAYERS OF PROTECTION
ANALYSIS
Definisi
Definisi LOPA
LOPA

Layers of Protection Analysis (LOPA)


merupakan alat semikuantitatif yang
digunakan untuk menganalisa dan menilai
resiko dan secara efektif dapat digunakan
pada setiap siklus dari sebuah proses
Layers of Protection Analysis

Alat untuk mengukur Lapisan proteksi yang


kekuatan lapisan diukur merupakan
proteksi dari suatu tindakan penanganan
resiko resiko

1 2 3 4
Membantu menemukan LOPA memastikan bahwa
kelemahan dan kekuatan sudah ada lapisan
dari suatu sistem perlindungan yang sesuai
penanganan resiko untuk mengatasi resiko
2
Tujuan dan
Fungsi
LAYERS OF PROTECTION
ANALYSIS
Upaya untuk menentukan
apakah seluruh lapisan Untuk mengurangi tingkat
pelindung yang ada cukup resiko yang diprediksi akan
untuk melindungi muncul dan berpotensi untuk
(menangani) skenario menciptakan suatu
kecelakaan yang kecelakaan yang bersifat
mengakibatkan dampak yang catastrophic.
luar biasa (catastrophic)
Dalam LOPA ada 2 hal utama
yang perlu diperhatikan Risiko dari suatu
Initiating hazard dianalisis mulai
dari Initiating
Event
Pemicu terjadinya
Event hingga seberapa
hazards besar probabilitas
dampak keparahan
Independent
pada manusia,
Protection properti(harta benda),
Layers (IPL) dan lingkungan. 
Safeguard atau
“pelindung”
3
Kelebihan dan
Kekurangan
LAYERS OF PROTECTION
ANALYSIS
Kelebihan LOPA
Memerlukan waktu Mengidentifikasi
lebih sedikit dan operasi, sistem dan
sumber daya jika proses yang tidak
dibanding dengan dalam pengamanan
FTA yang memadai
Membantu
Memfokuskan
mengidentifikasi dan
pada
memfokuskan sumber konsekuensi
daya pada lapisan
yang paling
proteksi yang paling
serius.
kritis
Kekurangan LOPA

LOPA berfokus pada satu LOPA tidak berlaku


pasangan sebab- untuk skenario yang
konsekuensi dan satu sangat kompleks
skenario pada suatu
waktu
4
Langkah -
Langkah
LAYERS OF PROTECTION
ANALYSIS
LOPA dibagi menjadi beberapa langkah :

Mengidentifikasi
initiating event
Mengidentifikasi
Memilih scenario dari skenario &
consequence
menetapkan
untuk memilih kecelakaan
frekuensi initiating
scenario event (event per
year)

Mengevaluasi Menilai resiko Mengidentifikasi


resiko untuk skenario dengan IPLs dan
mencapai mengkombinasik memperkirakan
keputusan an consequence, probability of
mengenai iniating event, failure on
scenario dan data IPL demand PFD
1
Consequence adalah akibat yang tidak diinginkan dari skenario
kecelakaan. Salah satu keputusan pertama yang harus dibuat
oleh sebuah organisasi ketika memilih untuk
mengimplementasikan LOPA adalah menentukan titik akhir dari
consequence.
MENGIDENTIFIKASI MENGEMBANGKAN
2
SKENARIO YANG SKENARIO
MENJADI KANDIDAT

Sumber informasi paling banyak untuk Mengembangkan skenario untuk


mengidentifikasi skenario adalah evaluasi mengidentifikasi safeguard yang ada
potensi bahaya yang dikembangkan dan pada tempatnya, yang jika mereka
didokumentasikan untuk proses-proses beroperasi sebagaimana yang
yang telah ada dan dilakukan sepanjang diharapkan, mungkin mencegah
perancangan modifikasi dan proses- skenario berlanjut pada consequence.
proses baru.
Frekuensi initiating event secara normal dinyatakan dalam 3
kejadian per tahun. Beberapa sumber menggunakan satuan
lain, seperti kejadian per 106 jam. Initiating event secara
umum dibagi menjadi tiga tipe yaitu:

External Initiating Events


Kejadian eksternal meliputi
Equipment-Related Initiating Human Failure-Related Initiating
gejala alam seperti gempa
Events Initiating events yang Events Penyebab yang bumi, angin topan, atau banjir,
ledakan atau kebakaran pada
terkait dengan peralatan dapat berhubungan dengan kegagalan
fasilitas-fasilitas pendamping;
digolongkan ke dalam: manusia adalah salah satu dari dan intervensi pihak ketiga
seperti dampak mekanis pada
a. kegagalan sistem kendali kesalahan karena ketidaktahuan
peralatan atau tumpuan
b. kegagalan mekanis atau kesalahan pengawasan kendaraan bermotor, atau
peralatan konstruksi.
IPL adalah sebuah alat, sistem, atau tindakan yang dapat
4
mencegah skenario berproses menjadi consequence yang
tidak diinginkan dari initiating events.

IPL
 Process Design Pada banyak perusahan, diasumsikan bahwa beberapa
skenario tidak dapat terjadi karena desain inherently safer pada peralatan dan
proses.
 Basic Process Control System (BPCS) BPCS meliputi kendali manual normal :
level perlindungan pertama selama operasi normal.
 Critical Alarms and Human InterventionSistem ini merupakan level
perlindungan kedua selama operasi normal dan harus diaktifkan oleh BPCS.
 Safety Instrumented Function (SIF) SIF adalah kombinasi sensor, logic solver,
dan final element dengan tingkat integritas keselamatan spesifik yang
Cont.. 4
IPL
 Physical Protection (Relief Valves, Rupture Disc, etc) Alat ini, ketika ukuran, desain, dan
perawatannya sesuai, adalah IPL yang dapat menyediakan perlindungan tingkat tinggi
untuk mencegah tekanan berlebih.
 Post Release Protection (Dikes, Blast Walls, etc) IPLs ini adalah alat pasif yang dapat
menyediakan perlindungan tingkat tinggi jika didesain dan dirawat dengan benar.
 Plant Emergency Response Fitur ini (pasukan pemadam kebakaran, sistem
pemadaman manual, fasilitas evakuasi, dll) secara normal tidak ditetapkan sebagai
IPLs karena mereka diaktifkan setelah pelepasan awal dan terlalu banyak variabel
mempengaruhi keseluruhan efektifitas dalam mengurangi skenario.
 Community Emergency Response Pengukuran ini, yang meliputi evakuasi komunitas
dan tempat perlindungan secara normal tidak ditetapkan sebagai IPLs karena mereka
diaktifkan setelah pelepasan awal dan terlalu banyak variabel mempengaruhi
keseluruhan efektifitas dalam mengurangi skenario.
5
Satuan spesifik akan bermacam-macam Resiko ganda :
tergantung pada resiko yang dinilai.
Beberapa contoh mungkin meliputi resiko
kematian per tahun, jumlah kematian per
tahun, kerugian ekonomi per bulan,
pelepasan polusi per hari.
Pengambilan keputusan dilakukan setelah skenario telah
6
terbangun seluruhnya dan resiko yang ada telah dihitung.
Pada akhir studi, baik kualitatif maupun kuantitatif,
keputusan terhadap resiko dibagi menjadi tiga kategori:

a. Mengatur resiko yang tersisa—dianggap dapat


ditolerir
b. Memodifikasi (mengurangi) resiko agar dapat
ditolerir
c. Menghilangkan resiko (bisnis, proses, dll) karena
terlalu tinggi
3
Studi Kasus
LAYERS OF PROTECTION
ANALYSIS
Contoh kasus pada PLTU Kanci Cirebon
 Ledakan boiler pada pembangkit diduga akibat salah satu Valve di pipa yang
terhubung dengan boiler tidak bisa menahan tekanan air yang tinggi
 Berimbas pada rumah warga yang berada di sekitarnya.
 Hal ini mengharuskan boiler dilengkapi dengan berbagai safeguard yang harus bekerja
dengan fungsinya agar boiler dapat bekerja dengan normal dan aman.
 Jika terjadi kegagalan pada fungsi safeguard, kerja boiler akan terganggu, proses
produksi bisa tersendat dan permintaan konsumen tidak tercapai.

Penggunaan metode LOPA sebagai solusi untuk menentukan lapisan


perlindungan yang harus ada pada boiler.
Perbedaan antara LOPA dan alat lainnya adalah LOPA menganalisis
berbagai lapisan perlindungan secara terpisah, dan mitigasi yang
ditimbulkan.
Identifikas
i Resiko Pemilihan skenario ini diambil dari proses hazard evaluation 1
yang dilakukan. Skenario yang dipilih pada penelitian ini yaitu
skenario dengan tingkat risiko paling tinggi (Extreme Risk). Di
dalam skenario LOPA pada penelitian ini terdapat 2 skenario.

Pressure Transmitter Main steam outlet


Level transmitter. Initiating Cause air umpan dari
Superheater. Initiating Cause laju aliran
economizer berkurang dan air yang masuk ke
superheated vapor yang terlalu cepat,
dalam steam drum telah banyak yang berubah
Temperature tinggi, sehingga tekanan juga tinggi.
menjadi steam sehingga menyebabkan
Sehingga menyebabkan gangguan atau
overheating pada dinding pipa air dalam steam
kerusakan pada pipa-pipa, merusak blade turbin
drum sehingga dapat terjadi kebakaran atau
jika tekanan terlalu tinggi dan dapat terjadi
explosion akibat pemanasan terus-menerus.
kebakaran pada pipa main steam menuju turbin.
2
Identifikas
i Initiating Pada study node 2 No. 2, yakni pada steam drum,
Cause & terdapat skenario LOPA dengan Initiating Cause
Likelihood
adalah Level Transmitter Failure (kegagalan
fungsi level transmitter) termasuk dalam kategori
BPCS instrument loop failure dengan initiating
likelihood 0.1 per tahun. (CCPS 2001)

Pada study node HAZOP 3, yakni pada


superheater, terdapat skenario LOPA dengan
Initiating Cause adalah Pressure Transmitter
Failure pada Main steam outlet Superheater
termasuk dalam kategori BPCS instrument loop
failure dengan initiating likelihood 0.1 per tahun.
(CCPS 2001).
Identifikas
i IPL 3
1. Study node 2 No. 2 (Level Transmitter)
• Additional Mitigation Dike (Bunds), penginstalan Control Valve to Drain yang memiliki fungsi sebagai
alat pelindung ketika terjadi deviasi berupa less level terhadap steam drum, sehingga PFD yang
diberikan 0.01.
 Penginstalan Level Switch sehingga PFD yang diberikan sebesar 0.01 yang berfungsi sebagai
pengaman saat deviasi less level terjadi.
2. Study node 3 No. 18 (Pressure Transmitter)
 Additional Mitigation Dike (Bunds), Pressure Relief berupada penginstalan Pressure Safety Valve (PSV)
yang memiliki fungsi sebagai alat pelindung ketika terjadi deviasi berupa overpressure terhadap main
steam outlet superheater. PFD yang diberikan sebesar 0.01.
 Penginstalan Vent sehingga PFD yang diberikan sebesar 0.01 yang berfungsi sebagai pengaman saat
deviasi overpressure terjadi.
Identifikasi
Conditional
Modifier
4

1. Study node 2 No. 2 (Level Transmitter)


• Probability of Ignition=1 Probability of personal present=0.5 Probability of Fatal
Injury=1 2.
2. Study node 3 No. 18 (Pressure Transmitter) Probability of Ignition=1 Probability of
personal present=0.5 Probability of Fatal Injury=1
5
Perhitungan
IEL
(Intermediate
Event
Likelihood)

1. Skenario Study node 2 No.2 2. Skenario Study node 3 No.18


• Initiating Cause level Initiating Cause pressure
transmitter gagal transmitter gagal
KESIMPULAN
KESIMPULAN
 1. Terdapat beberapa consequence yang memiliki tingkat resiko tinggi, yaitu:
a. Study node 2 No.2 terjadi less level pada steam drum
b. Study node 3 No.18 terjadi overpressure pada main steam outlet superheater
2. Frekuensi suatu scenario kecelakaan dapat dihitung dengan menghitung Initiating Event Likelihood
(IEL), yang didapatkan dari perkalian initiating cause likelihood dengan probability additional modifier,
dikalikan dengan PFD dari IPL yang terdapat pada masing-masing scenario.
3. Skenario kecelakaan dipilih berdasarkan hasil evaluasi bahaya dengan risiko tertinggi, dan terdapat
2 skenario yang ditransformasikan ke dalam LOPA yaitu skenario pada study node 2 No. 2 nilai IEL
adalah sebesar lebih dari TMEL yaitu sehingga diperlukan menentukan nilai SIL yang dibutuhkan dan
study node 3 No. 18 nilai IEL adalah sebesar ˃ dari TMEL yaitu sehingga juga diperlukan menentukan
nilai SIL yang dibutuhkan.
4. Pada study node 2 No. 2 dan study node 3 No. 18 berdasarkan integrity level maka SIL yang
dibutuhkan adalah SIL 0
Terimakasi
h
LOPA
LOPAby
byKelompok
Kelompok99
any question?

Anda mungkin juga menyukai