Anda di halaman 1dari 20

KETENTUAN PERKULIAHAN

DAN DIKSI

(Sesi 1)
PENGANTAR
DESKRIPSI MATAKULIAH
Indonesian subject aims to
emphasize the improvement of
personality skills for university level
and to expert the Indonesian
esai
language proper and appropriately.
paragraf
Student language skills can be
kalimat
fostered by listening, speaking, kata
reading and writing with the
assertion of speaking and scientific
writing skills as the focus.
MATERI

• Ketentuan Perkuliahan dan Diksi


• Kalimat Efektif
• Paragraf Akademik
• Ejaan Bahasa Indonesia
• Menulis Ilmiah
• Penyusunan Teknik Notasi Ilmiah
REFERENSI
 HP, Achmad HP dan Alex. (2016). Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Erlangga. ISBN: 9786022986683.

 Zaenal E Arifin.  (2010).  Cermat Berbahasa


Indonesia untuk Perguruan Tinggi.  12th
Edition.  AKPRE.  Jakarta.   ISBN: 978-979-
8035-51-8.

 Ningsih, Rahmi Yulia. (2017). Modul


Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:
Binus University
REFERENSI

KBBI V PUEBI
PENILAIAN

No. Komponen % deskripsi sesi


1. Tugas Mandiri 50% Tugas Mandiri 1–6
2. UAP 50% UAP UTS/UAS
Total 100  
KETENTUAN PERKULIAHAN

1. Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 5


pertemuan, jika kurang dari 5 pertemuan maka dianggap
TIDAK LULUS.
2. Mahasiswa yang TIDAK LULUS WAJIB MENGULANG pada
tahun berikutnya, sebab matakuliah ini adalah prasyarat
untuk tugas akhir (skripsi)
3. Mahasiswa dinyatakan LULUS apabila telah memenuhi
Assigment 50% dan Final Exam 50%
DIKSI
LEARNING OBJECTIVE

LO 1 : Identify accuracy of diction and spelling in a sentence


DIKSI
DIKSI

Diksi adalah ketepatan pilihan kata.

Penggunaannya dipengaruhi oleh kemampuan pengguna


bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui,
memahami, menguasai, dan menggunakan kosakata secara
aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat dan
mampu mengkomunikasikannya secara efektif kepada pembaca
ataupun pendengarnya.
SYARAT KETEPATAN KATA

1. Membedakan kata yang bermakna konotasi dan denotasi

Makna denotasi sering disebut sebagai “makna sebenarnya”.

Contoh:
1) Bulan ini aku akan pulang ke kampung.
2) Ibuku membelikan aku satu pot bunga mawar.

Makna konotasi sering disebut sebagai “makna tidak


sebenarnya”. Sebuah kata disebut bermakna konotatif apabila
kata itu mempunyai nilai “rasa” (positif maupun negatif)

Contoh:
1)Adikku kesakitan saat ia datang bulan.
2)Dewi adalah bunga desa yang digemari.
SYARAT KETEPATAN KATA

2.Mampu membedakan makna kata yang bersinonim


Sinonim : Dua kata atau lebih yang pada dasarnya memiliki makna
yang hampir sama tetapi bentuknya berbeda.
Contoh : senang, gembira
besar, agung, raya

Contoh lain: adalah, ialah, yaitu merupakan

a. Manusia ialah makhluk hidup


b. Manusia adalah makhluk hidup yang berakal
c. Manusia yaitu makhluk hidup yang berakal, berbudi, dan
beriman
d. Manusia merupakan makhluk hidup yang sempurna, baik secara
fisik dan mental. Secara fisik, manusia memiliki kepala, tubuh,
tangan, dan kaki. Secara mental, manusia memiliki hati,
perasaan, dan kesetiaan.
SYARAT KETEPATAN KATA

3.Mampu membedakan makna kata yang berhomonim,


homofon, dan homograf
Perbedaan dan
Makna kata persamaannya Contoh
Bunyi Tulisan Makna
Homonim = = ≠ bisa, bisa
Homofon = ≠ ≠ bank, bang
Homograf ≠ = ≠ mental, mental

4. Saya membaca dua ratus halaman buku di halaman rumah


5. Saya paham bahwa dia menganut paham komunis
6. Saya membeli apel setelah melakukan apel pagi
SYARAT KETEPATAN KATA

4. Mampu menggunakan pasangan kata-kata idiomatik secara benar

Pasangan kata idiomatik


antara dan
tidak tetapi
bukan melainkan
Baik maupun

1. Saya sulit memilih antara kamu dan dia


2. Saya tidak bodoh tetapi pintar
3. Baik dia maupun saya selalu sehati
SYARAT KETEPATAN KATA

5. Mampu menggunakan kata berimbuhan secara cermat


Konsep
Awalan me- dalam bahasa Indonesia akan luluh apabila
diikuti kata dasar yang berawalan K,T,S,P (kecuali deretan
huruf konsonan)
Contoh:

1. me- + koordinir = mengoordinir (mengkoordinir)


2. me- + taat = menaati (mentaati)
3. me- + sukses = menyukseskan (mensukseskan)
4. me- + perhati = memerhatikan (memperhatikan)
SYARAT KETEPATAN KATA

6. Mampu menggunakan kata umum dan kata


khusus secara cermat
MELIHAT
Mendelik, melotot, mengintip, mengintai,
menatap, memandang
MENDENGAR
Mendengar, mendengarkan, menyimak
SYARAT KETEPATAN KATA

6. Mampu memahami perubahan makna kata secara tepat

SEJARAH
Belanda dan Kolonial
Perempuan dan wanita
PSIKOLOGI
Utang dan tunggakan
Pembantu dan tunawisma
SOSIAL
Ayah, papa, babe, bokap
REFERENSI
REFERENSI UTAMA:
HP, Achmad HP dan Alex. (2016). Bahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga. ISBN: 9786022986683.

REFERENSI TAMBAHAN:
1. Arifin, E.Z. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Presindo,
2008.
2. http//:kbbi.web.id

Anda mungkin juga menyukai