Anda di halaman 1dari 18

1

LEARNING OUTCOMES

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan


mampu :
 Menguraikan metode dan teknik serta
serta tujuan dan ruang lingkup
pemeriksaan pajak.

2
MATERI

 Metode pemeriksaan pajak.


 Teknik pemeriksaan pajak.
 Jenis dan ruang lingkup pemeriksaan.
 Jangka waktu pemeriksaan pajak.

3
METODE PEMERIKSAAN
Metode Pemeriksaan dibagi berdasarkan
kelompok sbb:
 Pengelompokan Secara Teoritis:
Metode Dinamis.
Metode Sintetis.
Metode Analitis.
 Berdasarkan Proses Pelaksanaan
Pemeriksaan:
Metode Langsung.
Metode Tidak Langsung, terdiri dari:
○ Metode Transaksi Tunai.
○ Metode Transaksi Bank.
○ Metode Perbandingan Kekayaan Bersih.
○ Metode Sumber dan Penggunaan Dana.
○ Metode Pendekatan Laba Kotor / Perhitungan Prosentase.
○ Metode Satuan dan Volume.
○ Metode Pendekatan Produksi.
4
METODE SECARA
TEORITIS
 Metode Dinamis:
 Yaitu yang menghendaki penguasaan masalah yang terjadi di
luar teknis maupun prosedur pemeriksaan, terutama terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan liku-liku dunia usaha.
 Misalnya ketika akan memeriksa bisnis entertainment,
pemeriksa pajak diharapkan mampu menguasai seluk beluk
bisnis entertainment agar bisa mengetahui pola pikir
pengusaha dan dokumen-dokumen yang digunakan.
 Metode Sintetis:
 Yaitu yang menghendaki pengujian atas jumlah akun pada
buku besar tahunan yang dimulai dari dokumen dasar yang
ada kaitannya dengan arus uang yang tercermin dalam buku
kas/bank.
 Metode Analitis:
 Yaitu yang menghendaki pemeriksa menganalisis angka-
angka laporan keuangan (neraca dan daftar rugi laba) utk
beberapa tahun.
5
METODE LANGSUNG

 Metode Langsung:
Yaitu teknik dan prosedur pemeriksaan pajak
dengan melakukan pengujian atas kebenaran
jumlah penghasilan yang dilaporkan.
Untuk lebih meyakinkan hasil pemeriksaan
terhadap bukti-bukti pendapatan, dilakukan
kembali pengujian (cross check) dengan cara
○ Pengujian atas dokumen seperti: order pembelian, surat
pengantar barang, faktur penjualan, memori cash register, dll.
○ Pengujian jumlah fisik dengan cara membandingkan arus
barang, arus uang dan arus piutang.

6
METODE TIDAK LANGSUNG
 Metode Transaksi Tunai (cash flow):
Buat akun dalam bentuk skontro yang sederhana,
dimana jumlah pengeluaran dicatat di sisi kredit dan
pendapatan di sisi debet.
Apabila jumlah sisi kredit > jumlah sisi debet
 Selisihnya merupakan penghasilan yang tidak dilaporkan.
Apabila jumlah sisi kredit < jumlah sisi debet
 Perlu penelitian lebih dalam karena ada indikasi wajib pajak dengan sengaja
tidak melaporkan seluruh pengeluarannya.
Debet Kredit
Pendapatan yang dilaporkan Biaya Usaha (tidak termasuk
beban penyusutan)
Pendapatan lain-lain (sewa, Pembayaran kembali pinjaman
bunga, dividen sblm pajak, dll) Pembelian aktiva
Uang kas pada awal tahun Uang kas pada akhir tahun
Uang di bank pada awal tahun Uang di bank pada akhir tahun
Pinjaman-pinjaman Biaya sewa
Piutang pada awal tahun Piutang pada akhir tahun
Hutang pada akhir tahun Hutang pada awal tahun
Pendapatan bukan objek pajak Biaya hidup pribadi 7
METODE TIDAK
LANGSUNG …(contd.)
 Metode Transaksi Bank:
Formula yang digunakan:
 Jumlah semua setoran ke bank Rp ………
 (-/-) Setoran yang bukan objek pajak Rp ………
 Jumlah setoran yang merupakan objek pajak Rp
………
 (+/+) Penerimaan yang tidak disetorkan misalnya cek
Rp ………
 Pendapatan seharusnya Rp ………
 (-/-) Pendapatan yang dilaporkan dalam L/K Rp
………
 Pendapatan yang tidak dilaporkan Rp ………

8
METODE TIDAK
LANGSUNG …(contd.)
 Metode Perbandingan Kekayaan Bersih:
Formula yang digunakan:
 Kekayaan bersih akhir tahun Rp
………
 (-/-) Kekayaan bersih awal tahun
Rp ………
 Pendapatan selama setahun Rp
………
 (-/-) Pendapatan yang bukan objek pajak
Rp ………
 Pendapatan yang merupakan objek pajak
Rp ………
 (-/-) Pendapatan yang dilaporkan dalam L/K Rp
………
 Pendapatan yang tidak dilaporkan Rp
………

9
METODE TIDAK LANGSUNG …
(contd.)
 Metode Sumber dan Penggunaan Dana:
Asumsi: semua penghasilan dan beban dilaporkan
dengan benar, maka jumlah sumber dana akan sama
dengan jumlah penggunaan dana. Jika sumber dana
lebih kecil dari penggunaan dana berarti ada sejumlah
penghasilan yang tidak dilaporkan.
Sumber dana:
○ Kenaikan dalam akun utang.
○ Penurunan dalam akun harta.
○ Penghasilan objek dan bukan objek PPh.
○ Beban yang tidak memerlukan penggunaan uang tunai.
○ Kompensasi kerugian tahun lalu.
Penggunaan dana:
○ Kenaikan dalam akun harta.
○ Penurunan dalam akun hutang.
○ Pengeluaran untuk kepentingan pribadi.
○ Kerugian akibat penjualan aktiva.
10
METODE TIDAK
LANGSUNG …(contd.)
 Metode Pendekatan Laba Kotor / Perhitungan Prosentase
 Untuk meyakinkan jumlah penghasilan, pengujian
dilakukan dengan cara membandingkan prosentase laba
kotor/laba bersih pada masa/ tahun pemeriksaan dengan
tahun sebelumnya atau dengan perusahaan sejenis yang
letak usahanya berdekatan.
 Metode Satuan dan Volume
 Untuk meyakinkan penghasilan, perhitungan dilakukan
dengan cara mengalikan jumlah satuan/volume yang
direalisir dengan harga per satuan.
 Metode Pendekatan Produksi
 Untuk meyakinkan penghasilan, perhitungan dilakukan
dengan cara menghitung jumlah produk yang dapat
diproduksi berdasarkan kapasitas yang tersedia dan atau
rendemen, setelah memperhitung-kan persediaan awal
dan persediaan akhir.

11
TEKNIK PEMERIKSAAN
PAJAK
1. Teknik Evaluasi, yang meliputi:
 Menilai kebenaran formal SPT.
 Menilai kelengkapan SPT.
 Menilai Sistem Pengendalian Internal Perusahaan.
2. Analisis Angka-Angka, meliputi analisis SPT, Neraca,
Laporan Laba Rugi dengan teknik perbandingan, analisis
rasio, analisis variance, dll.
3. Melacak angka-angka dan memeriksa dokumen.
4. Pengujian kaitan (cross check), yang meliputi:
 Pengujian dokumen dasar, misalnya: order pemberlian, order
penjualan, order pengiriman, bukti kirim, invoice, dll.
 Pengujian jumlah fisik, yang meliputi arus barang, arus uang,
arus utang, arus piutang.

12
TEKNIK PEMERIKSAAN
PAJAK (contd.)
5. Pengujian atas mutasi setelah tanggal neraca,
guna meyakinkan kebenaran jumlah penjualan dan
pembelian.
 Membandingkan angka neraca vs. buku besar dan buku
tambahan.
 Membandingkan saldo-saldo tersebut dengan daftar
utang/piutang pada bulan pertama tahun berikutnya.
 Mengecek mutasi yang terjadi dengan catatan pada buku
harian kas/bank, buku pembelian, buku penjualan pada bulan
yang sama.
6. Memanfaatkan informasi pihak ketiga, seperti bank,
kerjasama antar Departemen, dan sebagainya.
7. Pengujian jumlah fisik.
8. Melakukan inspeksi, ke pusat-pusat produksi/operasi
perusahaan.
9. Rekonsiliasi/Equalisasi.
10. Konfirmasi. 13
JENIS DAN RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN
PAJAK
 Ruang Lingkup Pemeriksaan, terdiri dari:
 Pemeriksaan Lapangan yang meliputi suatu jenis pajak atau seluruh
jenis pajak, untuk tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya
dan atau untuk tujuan lain yang dilakukan di tempat Wajib Pajak
(dilakukan dengan cara lengkap dan/atau sederhana).
 Pemeriksaan Kantor yang meliputi suatu jenis pajak tertentu baik
tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan di
kantor Direktorat Jenderal Pajak (dilakukan dengan cara sederhana)

 Ditinjau dari segi pelaksanaan tugas, pemeriksaan pajak


dibagi dalam 3 (tiga) jenis, yaitu:
 Pemeriksaan Lengkap.
 Pemeriksaan Sederhana Lapangan.
 Pemeriksaan Sederhana Kantor.

14
PEMERIKSAAN LENGKAP
 Pemeriksaan Lengkap, adalah serangkaian kegiatan
untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan
atau keterangan lain dalam rangka pengawasan
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, yg
dilakukan Pemeriksa Pajak terhadap Wajib Pajak yang
dilaksanakan dengan mendatangi tempat usaha, kantor
dan domisili Wajib Pajak.
 Ruang lingkup pemeriksaan meliputi seluruh jenis
pajak, baik tahun berjalan atau tahun-tahun sebelumnya.
 Teknik pemeriksaan dilakukan sesuai teknik
pemeriksaan pada umumnya.
 Jangka waktu pemeriksaan: 2 (dua) bulan dan dapat
diperpanjang paling lama 8 (delapan) bulan.

15
PEMERIKSAAN SEDERHANA
LAPANGAN
 Pemeriksaan Sederhana Lapangan, adalah serangkaian
kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data
dan atau keterangan lain dalam rangka pengawasan
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan, yg dilakukan
Pemeriksa Pajak terhadap WP yang dilaksanakan dengan
mendatangi tempat usaha, kantor dan domisili WP.
 Ruang lingkup pemeriksaan meliputi seluruh jenis pajak
dan atau untuk tujuan lain pemeriksaan, baik tahun berjalan
atau tahun-tahun sebelumnya.
 Teknik pemeriksaan dilakukan sesuai teknik pemeriksaan
dengan bobot dan kedalaman yang sederhana.
 Jangka waktu pemeriksaan: 1 (satu) bulan dan dapat
diperpanjang paling lama 2 (dua) bulan.

16
PEMERIKSAAN SEDERHANA KANTOR
 Pemeriksaan Sederhana Kantor, adalah serangkaian kegiatan
untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau
keterangan lain dalam rangka pengawasan kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan, yang dilakukan Pemeriksa
Pajak terhadap WP yg dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak.
 Ruang lingkup pemeriksaan meliputi suatu jenis pajak tertentu
untuk tahun berjalan.
 Teknik pemeriksaan dilakukan sesuai teknik pemeriksaan
dengan bobot dan kedalaman yang sederhana.
 Jangka waktu pemeriksaan: 4 (empat) minggu dan dapat
diperpanjang paling lama 6 (enam) minggu.
 Jika ada indikasi transfer pricing dilakukan WP, maka lingkup
pemeriksaan ditingkatkan menjadi Pemeriksaan Lapangan,
jangka waktu dapat diperpanjang paling lama 2 (dua) tahun.
Kecuali pemeriksaan terhadap WP tersebut berkenaan dgn SPT
lebih bayar (restitusi).
17
18

Anda mungkin juga menyukai