Anda di halaman 1dari 28

Oleh

Wita Asmalinda

DETEKSI DINI MASA KEHAMILAN,


PERSALINAN DAN NIFAS
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)
 Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip deteksi
dini terhadap kelainan, komplikasi dan penyakit
yang lazim terjadi pada masa kehamilan,
persalinan dan nifas
 Mahasiswa mampu melakukan deteksi dini
(kelainan/patologi) : faktor resiko dan resiko tinggi
pada masa kehamilan, persalinan dan nifas
 Mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan
sebelum dilakukan tindakan rujukan
MATERI PEMBAHASAN

Deteksi dini Resiko tinggi/faktor resiko Masa


kehamilan:
 Trimester I

 Trimester II

 Trimester III
MATERI PEMBAHASAN

Deteksi dini resiko tinggi masa persalinan:


 Kala I

 Kala II
 Kala III

 Kala IV
MATERI PEMBAHASAN

Deteksi Dini Masa Nifas


6 Jam
6 hari
6 minggu
DEFINISI
Deteksi Dini : adalah suatu mekanisme pemberian informasi secara tepat
waktu dan efektif melalui institus yang dipilih. Agar individu/ masyarakat
beresiko mampu mengambil tindakan pencegahan/ mengurangi resiko serta
mampu mengantisipasi untuk merespon secara efektif

Pengertian lain deteksi dini adalah upaya untuk menginformasikan kepada


klien yang berpotensi mengalami masalah dalam masa kehamilan,
persalinan dan nifas
Yang bertujuan untuk menyiapkan/ menyiagakan mereka menghadapi
kondisi/ masalah
KOMPETENSI

Bidan dalam melaksanakan tugas dan tanggung


jawabnya harus senantiasa siap jika klien/ ibu
mengalami resiko pada masa kehamilan, persalinan
dan nifas
Pemberian informasi tentang resiko diinformasikan
juga kepada suami ibu, keluarga dan masyakat
sekitarnya
Yang bertujuan agar ibu mempunyai kesiapan dalam
hal fisik, psikologi, keuangan dan sosial.
KATA KUNCI

Sistem deteksi dini dimulai pada saat seorang


wanita dinyatakan hamil, samapi dengan masa
nifas.
Bidan harus membantu ibu dan janinnya melewati
masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan
selamat, sehat dan sejahtera
KATA KUNCI
 Proses kehamilan, persalinan dan nifas adalah proses yang
fisiologi
 Perubahan fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan,
persalinan dan nifas tidak menganggu aktivitas ibu sehari-
hari
 Fasilitasi ibu untuk menjalin proses tersebut secara
alamiah
 Minimalisasi intervensi pada ibu dan janin

 Ibu dan janin dengan resiko tinggi mempunyai hak untuk


mendapat pelayanan SpOG dan SPA
TUGAS BIDAN
Pengkajian data
 Sumber data : Keluhan utama klien (anamnese)

Buku KIA (Kartu Ibu)


Partograf
 Lakukan pemeriksaan fisik (head to toe)

dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi


 Lakukan pemeriksaan penunjang

 Tegakkan Diagnosa Kebidanan

 Berikan asuhan sebelum rujukan (baksokuda)

 Rujukan ke Fasilitas Lanjutan (RS)

 Dokumentasi Note
UPAYA MENDETEKSI DINI FAKTOR RESIKO DAN RESTI

 Pemeriksaan kehamilan dini


 ANC terpadu
 Pemanfaan buku KIA
 Mengoptimalisasi kelas ibu hamil
 P4K (Program perencanaan persalinan dan pencegahan
komplikasi)
 Upaya Rujukan
 Puskesmas PONED
 RS PONEK
CARA MENDETEKSI DINI RESIKO TINGGI
Pemeriksaan kehamilan secara dini
Adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh wanita untuk pertama
kali ketika menyadari bahwa dirinya hamil
Bertujuan untuk :
1. - memastikan benar2 hamil

2. - menetukan usia kehamilan

3. - mendeteksi adanya faktor resiko dan komplikasi pada


kehamilannya
4. - melakukan temu wicara

5. - Tatalaksana kasus

6. - melakukan rujukan/kolaborasi jika kehamilan beresiko


PEMERIKSAAN KEHAMILAN SECARA DINI
Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeriksaan Ibu hamil (ANC)
mmengunakan Standar pemeriksaan 10 T
1. Timbang BB dan ukur TB

2. Tentukan status gizi (Ukur Lila)

3. Tekanan Darah

4. Tentukan Tifut

5. Tentukan Presentasi dan DJJ

6. Skrining TT

7. Pemberian Tablet Tambah darah

8. Temu wicara (KIE dan konseling)

9. Pemeriksaan laboratorium umum dan khusus

10. Tatalaksana kasus


CARA DETEKSI DINI RESTI
 Lakukan pengkajian data
Lakukan anamnese untuk mengetahui keluhan
yang dirasakan ibu
x Melengkapi riwayat medis
x Melengkapi Pemeriksaan fisik
x Melengkapi pemeriksaan obstetri
x Melengkapi pemeriksaan penunjang
x Upaya rujukan
DETEKSI DINI MASA KEHAMILAN

Klasifikasi klien berdasarkan penilaian deteksi dini:


1. Ibu hamil normal (sehat)
2. Ibu hamil bermasalah/ faktor resiko ( seperti:
masalah psikologi, KDRT dan finansial
3. Ibu hamil resiko tinggi (Harus dirujuk)
DETEKSI DINI KEHAMILAN
Target : 20 % deteksi dini resti kehamilan
Sumber data : - Laporan kader dan Dukun
- Anamnese (pengkajian data) :adanya
keluhan klien
- Pemeriksaan fisik (pemeriksaan
kebidanan)
- Pemeriksaan penunjang
FAKTOR RESIKO KEHAMILAN

Faktor Resiko:
1. Terlalu muda (usia<20 thn)
2. Terlalu tua (usia> 35 thn)

3. Terlalu banyak (paritas> 5)


4. Terlalu dekat (jarak kehamilan < 2 thn)

5. Terlalu jauh (jarak kehamilan > 10 thn)


6. TB < 145 cm (Resiko panggul sempit)
RESIKO TINGGI KEHAMILAN (PENAPISAN AWAL)

1. Perdarahan pervaginam
2. Hipertensi dalam kehamilan (HDK)
(Systolik > 30 mmHg, Dyastolik > 15 mmHg)
3. Penambahan BB > 2 kg perbulan
4. Penambahan BB < ½ kg perbulan
5. Status gizi (Lila < 23,5 cm)
6. PEB/ Eklampsia
7. Kehamilan Ganda
8. Malpresentasi
9. Hiperemisis Gravidarum
10. Tiput > 40 cm
11. Post term
12. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yll bermasalah
13. Riwayat SC
14. Anemia (HB , 8 gram/dL)
15. Dengan penyakit menahun
SKRINING KEHAMILAN
 Melakukan pemeriksaan ANC yang adekuat di :
1. Poskesdes
2. Puskesmas
3. RS
4. BPM
5. Praktek dokter
KEUNTUNGAN SKRINING ANC
 Memungkinkan mengidentifikasi masalah potensial
selama kehamilan
 Evaluasi kebutuhan KIE dan konseling kehamilan
 Mengurangi kecemasan ibu
 Membangun komunikasi efektif dan rasa percaya
terhadap pelayanan yang dilakuna sejak awal
kunjungan
 Melakukan rujukan pada kasus resiko tinggi
KONTAK DINI KEHAMILAN
 Ibu hamil normal:
Selama kehamilan ibu hamil minimal melakukan
pemeriksaan selama 4 kali
 1 kali TM I (0-12 mg)
 1 kali TM II (13- 27 mg)
 2 kali TM III (28-40 mg)
KONTAK DINI KEHAMILAN
 Ibu hamil Resiko Tinggi
Melakukan pemeriksaan minimal 1 kali sebulan
(12 kali selama kehamilan)
Pemeriksaan awal dilakuan di RS (diperiksa dr
spesial Obgin)
Pemeriksaan selanjutnya bisa dilakukan di
Puskemas dengan berkoordinasi dgn SPOG
Bila ada keluhan segera ke RS
SKRINING DETEKSI DINI
 Komplikasi TM I dan II
1. Anemia

2. HEGuptur

3. Abortus

4. KET

Komplikasi TM III
5. HDK

6. HT essensial

7. PEB

8. Eklampsia

HAP (Hemoragia Ante Partum)


1, Plasenta previa
2. Solusio Plasenta
3. Insertio velamentosa
4. Ruptur Sinus Marginalis
5. Plasenta sirkumvalata
LANJUTAN
 Distosia kelainan tenaga/his
- His hipotonik
- His hipertonik
- His yang tidak terkoordinasi
Distosia jalan lahir
- Panggul sempit
Distosia karena kelainan janin
- Janin besar
- Hydrocepahalus
- Anencephalus
- kembar siam
- Gawat janin
PENYULIT/ RESTI KALA III DAN IV PERSALINAN

Perdarahan post partum akibat :


- Atonia Uteri
- Retensio plasenta
- Robekan jalan lahir
- Gangguna pembekuan darah
- Inversio uteri
Jenis perdarahan :
- Primer < 24 jam
- Sekunder > 24 jam
Terjadinya shock hipovolemia
DETEKSI DINI RESTI MASA NIFAS
Komplikasi dan penyulit masa nifas
- Infeksi masa nifas (Sub involutio uteri)
- Endometriosis
- Peritonitis
- Bendungan ASI
- Infeksi Mamae (Mastitis)
- Thrombophlebitis
- Luka perineum
X Gangguna psikologi masa nifas
- Depresi post partum
- Post partum blues
- Post partum psikosa
TERIMA KASIH
DETEKSI DINI RESTI PERSALINAN
 Kala I dan kala II persalinan
 Distosia karena kelainan presentasi

- Prensentasi punak kepala


- Presentasi dahi
- Presentasi muka
- Persistens oksipital posterior
Distosia kelainan posisi janin:
- Letak sungsang
- Letak lintang

Anda mungkin juga menyukai