TUBERKULOSIS
National Institute of Health and Care Excellence Radiografi dada (CXR) direkomendasikan
(NICE) merekomendasikan bahwa ketika tes kulit
(tuberculin skin test [TST]) atau darah (interferon sebagai evaluasi rutin dan CT hanya
gamma release assay [IGRA]) positif pada anak- direkomendasikan untuk kasus ketika
anak yang kontak dengan TB yang masuk ke
negara UK, penilaian untuk TB aktif harus temuan CXR menunjukkan TB.
mencakup pencitraan dada sebelum memulai
pengobatan.
05/26/2021 1
Literatur mendukung penggunaan CXR untuk mengkategorikan TB, terutama
karena hasil kultur rendah dan karena TST sering positif pada anak sehat dari
daerah endemik dan interpretasinya bervariasi
Namun, meskipun gambaran TB primer dan pasca primer pada foto toraks telah
terdokumentasi dengan baik dan adanya limfadenopati dianggap sebagai indikator
terpenting dari TB primer, ada banyak masalah jika hanya mengandalkan CXR. Satu
masalah utama adalah ketidakpekaan CXR dan kesepakatan antar pengamat luas yang
dilaporkan untuk mendeteksi limfadenopati
05/26/2021 2
BAHAN DAN METODE
05/26/2021 4
3 Radiologist dengan melakukan pemeriksaan radiografi untuk
pengalaman 1-25 skrining TB, tetapi tidak mengetahui gejala klinis
yang didokumentasikan pada permintaan CXR
tahun di bidang
pada saat radiografi
Radiologi Pediatrik
Final
05/26/2021 5
KATEGCORI 1 • Mempertimbangkan setidaknya dua tanggapan positif
secara keseluruhan
Temuan panel
beranggotakan tiga
• Mempertimbangkan adanya limfadenopati dan / atau nodul
orang dikumpulkan milier sebagai diagnosis TB primer, kavitasi TB primer pada
menjadi keputusan KATEGORI 2 dewasa, dan air space disease dan / atau efusi pleura tidak
meyakinkan
mayoritas
Kesepakatan antar pengamat dinilai menggunakan kappa Cohen.
Kelompok bergejala dan asimtomatik dibandingkan dengan
KATEGORI 3 menggunakan analisis chi-square (dengan p <0,05 mewakili
signifikansi statistik).
05/26/2021 6
05/26/2021 7
HASIL
05/26/2021 8
• Tinjauan retrospektif ini menghasilkan 148 anak dan remaja yang menjalani
skrining TB di pusat ini, termasuk CXR, selama periode 7 tahun dari Agustus 2009
CommConly
used hingga Agustus 2015.
Hasil • Dua puluh tiga dari mereka dikeluarkan karena ada informasi yang tidak lengkap,
menyisakan 125 dari 148 dengan catatan kasus medis lengkap dan CXR yang
Additional dilaporkan.
05/26/2021 9
Dalam rincian regional, 58 berasal dari
negara-negara Afrika, 22 dari negara-
negara Asia, tujuh dari kawasan Karibia,
15 dari negara-negara Eropa di luar
Inggris, dan 19 dari warga negara Inggris.
Pasien dari Somalia (n 48) mewakili kohort
terbesar dari satu negara.
05/26/2021 10
HASIL
Dari 125 anak, indikasi klinis untuk Saat meninjau laporan hasil CXR,
CXR termasuk pasien dengan gejala TB 20/125 (16%) dilaporkan memiliki
dan mereka yang tidak memiliki gejala gambaran TB paru, 13/125 (10%)
TB tetapi diketahui kontak dengan TB dilaporkan abnormal tetapi tanpa
atau sebagai bagian dari skrining gambaran TB paru, dan 92/125
imigran (74%) dilaporkan normal
Penelitian ini menunjukkan hasil positif dari 16% (laporan CXR) hingga 17% (tinjauan panel tiga
orang dari CXR tersebut) untuk gambaran TB paru, yang membenarkan penggunaan pencitraan;
Namun, kesepakatan antar pengamat moderet (kappa 0,5 untuk diagnosis TB secara keseluruhan)
antara panel ahli untuk diagnosis TB paru menyarankan dilakukan CXR, seperti yang
direkomendasikan oleh NICE, mungkin tidak adekuat, terutama Ketika mempertimbangkan
volume yang relatif kecil dari TB paru.
Dalam pedoman NICE saat ini, CXR dianggap sebagai pemeriksaan penunjang rutin, sedangkan CT
hanya direkomendasikan untuk anak-anak dan remaja ketika CXR menunjukkan TB
05/26/2021 15
Adanya kesulitan dalam mencapai konfirmasi bakteriologis, diagnosis klinis TB pada
masa anak-kanak di daerah non-endemik biasanya didasarkan pada: (1) riwayat kontak
dengan orang dewasa yang mengidap TB; (2) TST dan / atau IGRA positif; (3)
gambaran CXR TB; atau (4) gejala klinis pada kasus TB aktif.
Temuan TB paru yang dilaporkan sebelumnya pada foto toraks termasuk limfadenopati
hilus, penyakit parenkim, efusi pleura, dan nodul milier.
CXR menunjukkan sensitivitas rendah (35%), spesifisitas tinggi (81%), nilai prediksi
positif rendah (18%), dan nilai prediksi negatif tinggi (91%) untuk diagnosis TB.
Pembesaran kelenjar getah bening hilus, sering dianggap sebagai gambaran radiologis
khas TB pada anak-anak, hanya terlihat pada sebagian kecil kasus TB (17%)
05/26/2021 16
05/26/2021 17
05/26/2021 18
Kavitasi dilaporkan jarang terjadi, “kecuali pada bayi yang sangat muda
dan anak-anak dengan infeksi human immunodefisiensi virus (HIV)
05/26/2021 19
Namun dalam praktiknya, membedakan infeksi primer dan penyakit
aktif mungkin kurang relevan pada anak-anak berisiko tinggi (usia <3
tahun) karena pada anak-anak ini infeksi sering berkembang menjadi
penyakit dengan cepat dan limfadenopati yang terlihat pada
pencitraan harus dianggap sebagai penyakit TB aktif.
kualitas radiografi seringkali buruk (terutama di rangkaian terbatas sumber daya); gambaran
parenkim TB pediatrik tidak spesifik; radiograf bersifat dua dimensi dan oleh karena itu
menunjukkan beberapa struktur jaringan lunak yang saling tumpang tindih sebagai
kepadatan fluen; CXR kurang akurat untuk diagnosis temuan TB pediatrik dibandingkan
pencitraan cross-sectional, misalnya, CT atau MRI; dan terdapat variabilitas dan
inkonsistensi dalam interpretasi kelainan CXR.
05/26/2021 20
Penafsiran yang salah CXR untuk mendiagnosis TB paru primer pada anak dapat
menyebabkan hasil positif palsu dengan pengobatan yang tidak perlu, tes lebih
lanjut, dan tindak lanjut pada mereka yang tidak memiliki TB.
• CT dan MRI adalah alat yang ideal untuk mendeteksi limfadenopati hilus karena
dapat membedakan kelenjar getah bening dari struktur vaskular normal. Selain itu,
kedua teknik dapat membedakan kelenjar getah bening normal dari patologis
(melalui ukuran, kepadatan / intensitas sinyal dan pola peningkatan kontras).
05/26/2021 21
33
05/26/2021 22