Anda di halaman 1dari 10

OKSIDASI ASAM LEMAK

• Kelompok 4
• Adelia Dinaianti (1804015064)
• Aprilia Shalsabilla (1804015294)
• Muhammad Arief (1804015089)
• Nurul Solehat (1804015071)
• Ria Musrifah (1804015087)
• Vivi Alivia (1804015061)
DEFINISI
• Oksidasi Asam Lemak merupakan sekelompok
senyawa hidrokarbon yang berantai panjang
dengan gugus karboksilat pada ujungnya. Asam
lemak memiliki 4 peranan utama.
• Pertama, asam lemak merupakan unit penyusun
fosfolipid dan glikolipid. Molekul-molekul amfipatik
ini merupakan komponen penting bagi membran
biologi.
• Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh ikatan
kovalen asam lemak, yang menempatkan protein-
protein tersebut ke lokasi-lokasinya pada
membran.
• Ketiga, asam lemak merupakan molekul bahan
bakar. Asam lemak disimpan dalam bentuk
triasilgliserol, yang merupakan ester gliserol yang
tidak bermuatan. Triasilgliserol disebut juga lemak
netral atau trigliserida.
• Keempat, derivat asam lemak berperan sebagai
hormon dan cakra intrasel. Ada juga tata nama asam
lemak. Nama asam lemak secara sistematis berasal
dari nama hidrokarbon induknya dengan
mensubsitusikan oat untuk akhiran a
terakhir. Misalnya, asam lemak jenuh C18 disebut
asam oktadekanoat sebab hidrokarbon induknya
adalah oktadekana.
Oksidasi Asam Lemak Tak Jenuh
• Asam lemak tak jenuh mempunyai satu atau lebih ikatan
rangkap antar atom karbon. (Pasangan atom karbon yang
terhubung melalui ikatan rangkap dapat dijenuhkan pada
adisi atom hidrogen, merubah ikatan rangkap jadi ikatan
tunggal. Oleh karena itu, ikatan rangkap disebut tak jenuh.)
• Oksidasi ini membutuhkan tambahan enzim enoyl-CoA
isomerase untuk mereposisi ikatan rangkap dari cis ke isomer
trans sebagai intermediet normal pada ß-oksidasi.
• Asam lemak tak jenuh di alam (misal asam oleat) mempunyai ikatan
rangkap pada konfigurasi cis. Karena pada ß-oksidasi enzimnya
spesifik untuk enoyl-CoA dengan konfigurasi trans, maka diperlukan
enzim enoyl-CoA isomerase untuk mengubah konfigurasi cis menjadi
trans. Adapun mekanisme oksidasi asam lemak tak jenuh berlangsung
sama seperti ß-oksidasi untuk asam lemak jenuh. Karena terdapat
satu ikatan tak jenuh, maka dalam proses degradasinya, asam lemak
tak jenuh mengalami satu mekanisme reaksi tambahan yaitu reaksi
isomerisasi bentuk cis ke trans yang dikatalisis oleh enzim enoyl-CoA
isomerase sebagaimana ditunjukkan pada gambar.
Oksidasi Asam Lemak dengan atom C ganjil
• Pada asam lemak dengan jumlah atom C ganjil, setelah pengambilan
acetyl-CoA (2C) sisanya adalah residu propionyl-CoA (3C). Propionyl-
CoA ini masuk ke siklus Krebs lewat Succinyl-CoA. Dalam hal ini
propionyl-CoA dikarboksilasi menjadi D-metylmalonyl-CoA, kemudian
diubah menjadi Succinyl-CoA melalui intermediet L- metylmalonyl-
CoA. Jumlah energi yang dihasilkan dalam 1 siklus krebs jika masuk
lewat Succinyl-CoA hanya sebesar 6 ATP, karena masuk siklus krebs
lewat Succinyl-CoA maka degradasi asam lemak dengan atom C ganjil
lebih cepat dibandingkan dengan degradasi asam lemak dengan atom
C genap. Hal ini penting untuk memberikan konsumsi pada orang atau
makhluk hidup yang membutuhkan energi dengan cepat, missal orang
Eskimo.
Penyakit atau Gangguan Oksidasi Asam
Lemak
• Gangguan oksidasi asam lemak terjadi akibat kekurangan enzim
yang dibutuhkan untuk memecah lemak. Gangguan ini
menyebabkan terjadinya gangguan fisik dan mental. Beberapa
enzim membantu pemecahan lemak sehingga bisa diubah
menjadi energi. Kelainan bawaan atau kekurangan dari salah satu
enzim ini membuat tubuhkekurangan energi dan menyebabkan
akumulasi zat-zat tertentu, misalnya acyl-CoA.
1. Jantung Koroner
• Kondisi ini terjadi akibat penyempitan atau penyumbatan di dinding nadi koroner
karena adanya endapan lemak dan kolesterol sehingga mengakibatkan suplaian
darah ke jantung menjadi terganggu. Faktor utama penyebab terjadinya jantung
koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan dilapisan
dinding nadi pembuluh coroner dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai
proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah yang
akan menyumbat pembuluh darah tersebut.
• Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami
kekurangan aliran darah dandapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup
serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam
masyarakat di kenal dengan serangan jantung yangdapat menyebabkan kematian
mendadak hal ini pula dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat.

Anda mungkin juga menyukai