Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 6 : SULFONAMIDA

MAHASISWA
HECA ZULEKA
FAIZAH TAFDHIILAH

DOSEN FARMAKOLOGI : IBU HUMAIRA FADHILAH, M.FARM, Apt


OUTLINE
 PENGERTIAN SULFONAMIDA
PENGGOLONGAN SULFONAMIDA
MEKANISME KERJA OBAT SULFONAMIDA
INDIKASI OBAT SULFONAMIDA
DOSIS OBAT SULFONAMIDA
KONTRAINDIKASI OBAT SULFONAMIDA
EFEK SAMPING GOLONGAN OBAT SULFONAMIDA
Pengertian Sulfonamida
Sulfonamida pertama yang diperkenalkan pertama kali oleh Domagk pada tahun 1935 untuk digunakan dalam bidang
pengobatan adalah sulfakrisoidin (Prontosil), yang sesungguhnya merupakan suatu zat warna. Beberapa waktu kemudian,
Trefouel, Nitti dan Bovent menemukan bahwa sulfanamida (Prontalbin) yang tak berwarna bekerja khemoterapeutika juga.
Senyawa ini dalam tubuh akan terbentuk dari sulfakrisoidin.

Sulfonamida bekerja terhadap sejumlah mikroba Gram positif dan beberapa mikroba Gram negatif .Mikroba yang
resisten adalah enterokokus, spirokhaeta, mikoplasma, riketsia, mikobakteri dan jamur serta dan umumnya Samonella dan
Shigella.

Sulfonamida atau sulfa adalah golongan obat yang berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri dengan cara mengganggu
sintesis asam folat di dalam bakteri. Sulfonamida bekerja sebagai antimetabolit, yang mengusir secara kompetitif asam
p-aminobenzoat yang dibutuhkan bakteri untuk pembentukan asam folat. Asam folat merupakan nutrisi penting yang
digunakan oleh sel hidup, baik manusia maupun bakteri untuk membentuk asam nukleat, DNA, dan RNA. Manusia umumnya
memperoleh asam folat dari makanan sedangkan bakteri harus membuat sendiri asam folat untuk memenuhi kebutuhan sel.
Jika proses pembentukan asam folat diganggu oleh antibiotik sulfa, bakteri tidak bisa membentuk asam nukleat, DNA, dan
RNA sehingga tidak bisa berkembang biak.
PENGGOLONGAN SULFONAMIDA

BERDASARKAN KECEPATAN ABSORPSI DAN EKSRESINYA,


SULFONAMID DIBAGI DALAM 4 GOLONGAN BESAR :

Sulfonamid dengan Sulfonamid yang hanya di


Sulfonamid yang
absorpsi sedikit bila Sulfonamid dengan masa
absorpsi dan eksresi diberikan per oral dan
terutama digunakan
kerja panjang seperti
cepat, antara lain : untuk pemberian topikal
karena itu kerjanya dalam sulfadoksin absorpsinya
antara lain, sulfasetamid,
Sulfadiazin lumen usus, antara lain cepat dan eksresinya
mafenid dan ag
ftalil sulfatiazol dan sulfa lambat.
sulfisoksazol sulfadiazin.
salazin
MEKANIME KERJA SULFONAMIDA
Kuman memerlukan PABA (P-aminobenzoic acid) untuk membentuk asam folat
yang digunakan untuk sintesis purin dan asam-asam nukleat. Sulfonamid
merupakan penghambat bersaing PABA. Efek antibakteri sulfonamid dihambat oleh
adanya darah, nanah, dan jaringan nekrotik , karena kebutuhan mikroba akan asam
folat berkurang dalam media yang mengandung basa purin dan timidin. Sel-sel
mamalia tidak dipengaruhi oleh sulfonamid karena menggunakan folat jadi yang
terdapat dalam makanan (tidak mensintesis sendiri senyawa tersebut).
Dalam proses sintesis asam folat , bila PABA digantikan oleh sulfonamid, maka
akan terbentuk analog asam folat yang tidak fungsional.
Indikasi obat sulfonamida
• Akibat meningkatnya galur bakteri yang resisten dan pengembangan antibiotika
yang manjur, penggunaan sulfonamida sudah jauh berkurang. Sulfonamida
masih digunakan antara lain pada infeksi saluran urin, ulkus molle dan bersama
diamino – benzilpirimidin pada berbagai penyakit bakteri.
• Sulfonamida tidak tepat untuk virus (misalnya flu, pilek, campak). tapi pada
kenyatannya sulfonamida masih sering digunakan.Karena itu pada tiap
pengobatan dengan sulfonamida harus diperhatikan apakah indikasinya tepat.
Penggunaaon lokal harus dihindari karena bahaya sensibilisasi terutama
penanganan beberapa infeksi mata, misalnya trakhom.
Dosis obat sulfonamida

Pengaturan dosis dari preparat yang digunakan bergantung


pada laju ekskresi. Sulfonamida kerja singkat rata – rata
digunakan 50 – 100, kerja sedang 25 – 50 dan kerja panjang
10 – 20 mg/kg bobot badan per hari secara oral
Kontraindikasi obat sulfonamida
 Sulfonamida tidak digunakan pada :
 Penyakit ginjal dengan kecenderungan insufisiensi ekskresi
 Pada insufisiensi jantung
 Pda porfiria akut
 Kerusakan parenkhim hati yang parah
 Perubahan komponen darah, dan
 Sulfonamida dihindarkan penggunaannya pada bayi yang baru lahir. Karena fungsi hati dan
ginjal yang belum sempurna sehingga metabolisme dan ekskresi tidak dilaksanakan dengan
sempurna
Efek samping sulfonamida
• Pada pemakaian yang benar, biasanya efek sampingnya sedikit. Reaksi
yang tak dapat diterima tubuh seperti tak ada nafsu makan, nausea,
rangsang muntah, dll. Setelah pemberian sulfonamida yang mempunyai
derajat asetilasi yang tinggi dan disertai kurangnya masukan cairan dapat
menyebabkan kerusakan ginjal karena mengkristalnya N-4-
asetilsulfonamida ditubulus dan salurin urin . Karena itu hanya boleh
digunakan preparat dengan laju asetilasi sekecil mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU DINAMIKA OBAT


FARMAKOLOGI DAN
TOKSIKOLOGI

Anda mungkin juga menyukai