Dr. Lenggogeni
AGENDA
Ilustrasi
2
PERTANYAAN MENDASAR
Bagaimana Anda membayar pajak ??
Bagaimana mencatat ?
• Penjualan
• Pembayaran gaji
• Pembayaran sewa
• Penerimaan pendapatan jasa?
Dari mana pos-pos pajak dalam Laporan Keuangan
diperoleh ?
• Beban pajak penghasilan
• Utang pajak penghasilan / pajak dibayar dimuka
• Aset dan liabilitas pajak tangguhan
Bagaimana pengungkapan dalam laporan keuangan?
• Catatan atas laporan keuangan koreksi fiskal
3
DEFINISI PAJAK
4
Definisi Penghasilan
Pasal 4 Ayat (1)
5
PAJAK PERUSAHAAN
Dipotong
Pajak oleh pihak lain
saat menerima Badan
penghasilan
Memotong
PSAK 46 PPh 21
Pajak atas atas gaji
SPT Pajak Laba
Perusahaan PPN atas
Penghasilan penyerahan
Beban yang dapat dikurangkan Beban: barang/jasa
PBB, Meterai
Penghasilan kena pajak BPHTB,
X tarif pajak Pajak Daerah
Pajak terutang 1thn fiskal
Lapor
Kredit pajak KPP
• Angsuran pajak (PPh25)
• Dipotong pihak lain (22,23)
• Pajak luar negeri (24) Setor
Pajak kurang/lebih bayar (29/28 Kas negara
6
PAJAK DALAM
PERUSAHAAN
Pajak atas Penghasilan Perusahaan
• Dipotong oleh pihak lain (final, tidak final, 22, 23)
• Dibayar langsung oleh perusahaan :
• Angsuran pajak (PPh 25)
• Pembayaran pajak akhir tahun (PPh 28/29)
• Laporan laba rugi akan mempengaruhi jumlah beban pajak dan di Neraca utang pajak /
pajak dibayar dimuka
Kewajiban memotong pajak pihak lain (with holding tax)
• Pajak atas penghasilan yang diterima pihak lain (21, 23, 26)
• PPN pajak atas penyerahan barang / jasa kena pajak
• Tidak muncul dalam laporan laba rugi, tetapi di Neraca sebagai utang atau pajak dibayar
dimuka
Pajak Lainnya
• PBB, pajak daerah, PPnBM beban
• Pajak atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTP)
• Pajak Daerah
• Bea Materai
7
PAJAK PENGHASILAN PASAL 22
Pemungut :
1. Bendahara negara
2. Badan tertentu baik pemerintah pusat atau daerh yang
terkait impor
3. Wajib Pajak Badan tertentu terkait barang mewah.
AKUNTANSI PASAL 22
Pembelian 400.000.000
Pph Pasal 22 Rp 1.000.000
Kas dan Bank 401.000.000
Contoh :
PT Denada membayar bunga pinjaman kepada PT Nakula Rp
200 juta atas permbayaran tersebut dipotong PPh Pasal 23
sebesar Rp 15% dari jumlah bruto
AKUNTANSI PPH PASAL 23
Terhadap penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Luar negeridi
Indonesia
Contoh ; PT Dahan membayar premi asuransi kepada Nagoya Ltd. Rp.
30.000.000 dengan perkiraan penghasilan neto sesuai Menteri Keuangan
sebesar 50%. Maka PPH psl 26 yg dipotong Dahana (20%x 50%x Rp.
30.000.000 )= Rp 3 juta
Jurnal saat pemptongan
Premi Asuransi
Kas dan Bank 27.000.000
Pph psl 26 3.000.000
Saat penyetoran
Pph Psl 26 terutang 3.000.000
Kas dan Bank 3.000.000
PERBEDAAN PAJAK DAN AKUNTANSI -1
Undang-
PSAK
Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAA
N
Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/
DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance Pajak Tangguhan:
Aset / Liabilitas
Beban/Pendapatan
17
PT INDUSTRI NUKLIR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2016
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
C a ta ta n 2 0 1 7 2 0 1 6
P E N D A P A T A N 2 0 2 4 .8 7 4 .2 0 7 .7 5 4 2 0 .8 2 7 .6 9 2 .0 7 6
B E B A N P O K O K P E N D A P A T A N 2 0 1 6 .1 2 5 .1 2 0 .0 9 7 1 3 .9 3 4 .8 9 8 .0 0 5
L A B A K O T O R 8 .7 4 9 .0 8 7 .6 5 7 6 .8 9 2 .7 9 4 .0 7 1
B E B A N U S A H A 2 1
B e b a n p e m a s a ra n 2 6 .5 7 3 .4 5 5 3 7 .9 2 5 .8 7 6
B e b a n u m u m d a n a d m in is t r a s i 8 .6 9 1 .2 5 3 .4 8 5 1 0 .7 1 0 .3 5 2 .1 7 2
J u m la h - b e b a n u s a h a 8 .7 1 7 .8 2 6 .9 4 0 1 0 .7 4 8 .2 7 8 .0 4 8
L A B A ( R U G I) U S A H A 3 1 .2 6 0 .7 1 7 (3 .8 5 5 .4 8 3 .9 7 7 )
P E N D A P A T A N ( B E B A N ) L A IN -L A IN
P e n d a p a t a n la in - la in 2 .2 1 4 .7 7 9 .2 5 2 4 .5 3 5 .6 1 4 .5 2 3
B e b a n la in - la in (1 .5 4 0 .1 9 6 .6 1 5 ) (1 2 4 .1 2 5 .7 5 2 )
P e n d a p a ta n la in - la in b e r s ih 6 7 4 .5 8 2 .6 3 7 4 .4 1 1 .4 8 8 .7 7 1
L A B A S E B E L U M P A J A K P E N G H A S IL A N 7 0 5 .8 4 3 .3 5 4 5 5 6 .0 0 4 .7 9 4
B E B A N P A J A K P E N G H A S IL A N
P a ja k t a n g g u h a n 1 0 (3 8 9 .0 0 5 .0 4 3 ) -
L A B A ( R U G I) B E R S IH 3 1 6 .8 3 8 .3 1 1 5 5 6 .0 0 4 .7 9 4
P E N G H A S IL A N K O M P R E H E N S IF L A IN
P o s y a n g t id a k a k a n d ir e k la s if ik a s i
k e la b a r u g i
I m b a la n p a s c a k e r ja 1 6 6 0 9 .8 1 7 .5 9 1 -
P a ja k p e n g h a s ila n t e r k a it (1 5 2 .4 5 4 .3 9 8 ) -
P E N G H A S IL A N K O M P R E H E N S IF L A IN B E R S IH 4 5 7 .3 6 3 .1 9 3 -
J U M L A H L A B A K O M P R E H E N S IF 7 7 4 .2 0 1 .5 0 4 5 5 6 .0 0 4 .7 9 4
PAJAK DALAM LAPORAN KEUANGAN
21
PAJAK DALAM LAPORAN KEUANGAN
PT. PERTAMINA (PERSERO) LK 31 DESEMBER 2013
Catatan
atas LK
KOMPENSASI KERUGIAN
KOMPENSASI HORIZONTAL
Kompensasi suatu bidang usaha dengan bidang usaha
lainnya
KOMPENSASI VERTICAL
Kompensasi dengan kerugian tahun sebelumnya
27
RUANG LINGKUP PSAK 46
Diterapkan untuk akuntansi pajak penghasilan.
Pajak penghasilan termasuk semua pajak dalam
negeri maupun luar negeri yang didasarkan pada laba
kena pajak.
Pajak penghasilan termasuk : pemotongan pajak
entitas anak, entitas asosiasi atau ventura bersama
atas distribusi kepada entitas pelapor.
Tidak berlaku pada :
• Hibah pemerintah (PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan
Pengungkapan Bantuan Pemerintah) atau kredit pajak investasi.
Namun,
• Tapi berlaku atas perbedaan temporer yang dapat ditimbulkan
dari hibah tersebut atau kredit pajak investasi.
28
DEFINISI
29
DEFINISI
Beban pajak (Penghasilan pajak) adalah jumlah agregat pajak kini dan
pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba atau
rugi pada satu periode dipadankan dengan dengan laba akuntansi
Laba akuntansi adalah laba atau rugi selama satu periode sebelum
dikurangi beban pajak.
Laba kena pajak atau laba fiskal (rugi pajak atau rugi fiskal) adalah laba
(rugi) selama satu periode yang dihitung berdasarkan peraturan yang
ditetapkan oleh Otoritas Pajak atas pajak penghasilan yang terutang
(dilunasi).
30
DEFINISI
31
DASAR PENGENAAN PAJAK
Dasar pengenaan pajak aset adalah jumlah yang dapat
dikurangkan, untuk tujuan pajak,
Biaya perolehan mesin 400. Untuk tujuan pajak, penyusutan mesin
dikurangkan sebesar 80. Dasar pengenaan pajak mesin adalah 320.
Piutang bunga memiliki jumlah tercatat 100. Penerimaan bunga dikenakan
pajak dengan dasar kas. Dasar pengenaan pajak pendapatan bunga adalah
nihil.
Piutang usaha memiliki jumlah tercatat 300. Pendapatan usaha terkait sudah
termasuk dalam laba kena pajak. Dasar pengenaan pajak piutang usaha
adalah 300.
Jumlah tercatat piutang dividen dari entitas anak 200. Dividen bukan obyek
pajak. Secara substansi jumlah tercatat ast dikuangkan terhadap manfaat
ekonomi. Dasar pengenaan pajak piutang dividen adalah 200.
Piutang pinjaman 200jutaPembayaran kembali tidak mempunyai
konsekuensi pajak. Dasar pengenaan pajak piutang pinjaman adalah 200
juta.
32
DASAR PENGENAAN PAJAK
33
DPP - KONSOLIDASI
34
PENGAKUAN PAJAK KINI
36
Perbedaan Temporer Kena Pajak
37
Perbedaan Temporer Kena Pajak
Biaya perolehan aset 150, memiliki jumlah tercatat 100. Akumulasi penyusutan
untuk tujuan pajak adalah 90 dan tarif pajak 25%.
Dasar pengenaan pajak aset adalah 60 (150 - 90).
Untuk memulihkan jumlah tercatat 100, maka entitas harus memperoleh laba
kena pajak sebesar 100, tetapi hanya mampu mengurangi penyusutan pajak
sebesar 60.
Akibatnya, entitas akan membayar pajak penghasilan sebesar 10 (40 x 25%)
apabila dapat memulihkan jumlah tercatat aset.
Perbedaan antara jumlah tercatat sebesar 100 dan dasar pengenaan pajak
sebesar 60 adalah perbedaan temporer kena pajak sebesar 40.
Entitas mengakui liabilitas pajak tangguhan sebesar 10 (40 x 25%)
menggantikan pajak penghasilan yang akan dibayarkan apabila dapat
memulihkan jumlah tercatat aset tersebut.
38
PERBEDAAN TEMPORER
39
KOMBINASI BISNIS
40
ASET TERCATAT PADA NILAI WAJAR
41
GOODWILL
42
GOODWILL
43
PENGAKUAN AWAL –ASET DAN
LIABILITAS
44 44
Perbedaan Temporer Dapat Dikurangkan
45 45
Contoh
Perbedaan Temporer Dapat Dikurangkan
46
PERBEDAAN TEMPORER DAPAT
DIKURANGKAN
biaya manfaat pensiun dapat dikurangkan dalam menentukan laba
akuntansi sebagai jasa yang diberikan oleh pegawai, tetapi biaya
tersebut baru dapat dikurangkan dalam perhitungan laba kena pajak
pada saat iuran atau manfaat pensiun tersebut dibayar oleh entitas.
biaya riset diakui sebagai beban dalam menentukan laba akuntansi
pada periode saat terjadinya tapi tidak diperkenankan sebagai
pengurangan dalam menentukan laba kena pajak (rugi pajak) hingga
periode selanjutnya.
dengan beberapa pengecualian, maka entitas mengakui aset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam
kombinasi bisnis pada nilai wajar saat tanggal perolehan. Liabilitas
diakui tetapi biaya baru dapat dikurangkan di masa depan untuk
tujuan pajak.
aset tertentu dapat dicatat pada nilai wajar, atau dapat dinilai kembali
tanpa penyesuaian ekuivalen yang dibuat untuk tujuan pajak
47
RUGI PAJAK BELUM DIKOMPENSASI DAN KREDIT PAJAK
BELUM DIMANFAATKAN (UNUSED TAX CREDITS)
48
PENILAIAN KEMBALI ASET PAJAK TANGGUHAN
TIDAK DIAKUI
49
ANAK, CABANG, ASOSIASI, PENGATURAN
BERSAMA
50
Anak, Cabang, Asosiasi, Pengaturan
Bersama
51
PENGUKURAN
Perubahan
Tarif
52
PENGUKURAN - CONTOH
53
PENGUKURAN - CONTOH
Biaya perolehan aset 100 dan jumlah tercatat sebesar 80 serta dinilai kembali menjadi
150. Tidak ada penyesuaian ekuivalen dibuat untuk tujuan pajak. Akumulasi
penyusutan untuk tujuan pajak adalah 30 dan tarif pajak 30%.
DPP aset adalah 70 dan terdapat perbedaan temporer kena pajak 80.
Jika entitas berharap untuk memulihkan jumlah tercatat dengan menggunakan aset,
terdapat liabilitas pajak tangguhan sebesar 24 (80 x 30%).
Jika entitas berharap memulihkan jumlah tercatat dengan menjual aset secara cepat
untuk pendapatan sebesar 150, maka liabilitas pajak tangguhan diperhitungkan
sebagai berikut:
Perbedaan Tarif Pajak Liabilitas
Penyusutan pajak kumulatif 30 30% 9
Pendapatan melebihi biaya 50 nol -
Total 80 9
54 54
POS DIAKUI DALAM LAPORAN LABA RUGI
55
POS DIAKUI DI LUAR LAPORAN LABA
RUGI
56
PENYAJIAN
Saling hapus
• Entitas melakuan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas
pajak kini jika dan hanya jika, entitas:
• Memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah
yang diakui; dan
• Berniat untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
• Entitas melakukan saling hapus aset pajak tangguhan dan liabilitas
pajak tangguhan jika dan hanya jika:
• entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini
terhadap liabilitas pajak kini; dan
• aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan
pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak atas entitas
kena pajak yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang akan
merelaisasikan secara bersama
57
BEBAN PAJAK – LABA RUGI AKTIVITAS
NORMAL
58
SELISIH KURS
59
PENGUNGKAPAN
60
PENGUNGKAPAN
61
AMANDEMEN 2017
62
AMANDEMEN 2017
63
AMANDEMEN 2017
64
DASAR KESIMPULAN PAJAK
PENGHASILAN FINAL
DIHAPUSKAN
X
• Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final
berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau
liabilitas pajak tangguhan.
• Atas penghasilan yang telah dikenakan PPh final, beban pajak diakui proporsional dengan
jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
• Selisih antara jumlah PPh final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini
pada perhitungan laba rugi diakui sebagai Pajak Dibayar Dimuka dan Pajak yang Masih Harus
Dibayar.
• Akun Pajak penghasilan final dibayar dimuka harus disajikan terpisah dari pajak penghasilan final
yang masih harus dibayar.
65
PERLAKUAN PAJAK PENGHASILAN
FINAL
66
PAJAK KINI
Perusahaan memperoleh PKP sebesar 4 milyar. Termasuk dalam penghasilan tersebut
penghasilan dari LN sebesar 500 juta yang telah dikenakan pajak sebesar 40%. Jumlah
pajak yang telah dipotong oleh pihak lain adalah:
• PPh 21 atas gaji dan honor sebesar 500juta dan PPh 26 sebesar 100 juta atas gaji expat yang
bekerja di perusahaan.
• PPh final sebesar 60 juta,
• PPh 23 tidak final sebesar 120 juta
• PPh 24 sebesar 200 juta
• PPh 25 sebesar 500 juta
• PPh 22 sebesar 100 juta
• Pajak kini anak perusahaan 300 juta
Perusahaan mencatat pembayaran pajak dibayar dimuka
baik final maupun tidak final sebagai pajak dibayar dimuka. PKP 4 milyar pajaknya = 1000 juta
Kredit PPh 22 100 jt
Beban pajak 1.000 jt Kredit PPh 23 120 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 22 100 Kredit PPh 24 125 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 23 120 Pph 25 500 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 24 125 PPh 29 sebesar 155 jt
Pajak dibayar dimuka PPh 25 500
Utang PPh 29 155 Beban pajak kini parent :
Beban pajak 135 jt 1.135 = (1.000 + 60 + 75)
Pajak dibayar dimuka PPh final 60 Beban Pajak kini konsolidasian =
Pajak dibayar dimuka PPh 24 75 1135 + 300 = 1.435 juta
67
ILUSTRASI PERBEDAAN TEMPORER – LIABILITAS
1
68
ILUSTRASI PERBEDAAN TEMPORER
– LIABILITAS 1
Laporan
LaporanKeuangan
Keuangan 2011 2012 2013 Total
69
ILUSTRASI PERBEDAAN TEMPORER –
LIABILITAS 1
Perbandingan
Perbandingan 2011 2012 2013 Total
Beban:
Liabilitas:
Bbn pjk kini 20.000
Pajak tangguhan 15.000 Bbn pjk tang 15.000
Utang pajak 20.000 Beban pajak 35.000
Equity:
Laba bersih
73
ILUSTRASI PERBEDAAN TEMPORER
– ASET 1
74
ILUSTRASI PERBEDAAN TEMPORER – ASET 1
SEBELUM REVIEW
Akhir 2012 Tahun 2013 Akhir 2013
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000
Perbedaan temporer 1.200.000 800.000 2.000.000
Penghasilan kena pajak 5.000.000
25% 25% 25%
Pajak terutang 1.250.000
Tahun 2013
Beban pajak penghasilan 1.050.000
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000 Aset pajak tangguhan 200.000
Utang pajak 1.250.000
Pajak kini 1.250.000
Beban (manfaat) pajak (200.000)
tangguhan
Beban pajak penghasilan 1.050.000
Laba bersih 3.190.000
75
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Aset 1 setelah
review
Tahun 2013
Laba sebelum pajak (PSAK) 4.200.000
Pajak kini 1.250.000
Pajak kini 1.250.000
Beban (manfaat) pajak (200.000) Pajak tangguhan (200.000)
tangguhan Penilaian kembali 60.000
Beban pajak penghasilan 1.110.000 Total 1.110.000
Laba bersih 3.190.000
76
ILUSTRASI PERBEDAAN
PERMANEN DAN
TEMPORER
Ilustrasi: PT. Merbabu melaporakan laba sebelum pajak sebesar
3.000.000 pada tahun 2013. Terdapat perbedaan antara akuntansi
dan pajak yang disebabkan oleh beberapa hal berikut:
1. Depresiasi menurut pajak lebih besar dibandingkan menurut
akuntansi sebesar 800.000
2. Pendapatan sewa mesin menurut pajak 1.000.000 lebih besar
dibandingkan menurut akuntansi.
3. Beban sumbangan sebesar 400.000 tidak diperkenankan
menurut pajak.
Tarif pajak yang berlaku sebesar 25%, perbedaan tersebut akan
dapat dipulihkan di masa mendatang. Entitas belum memiliki saldo
aset/liabilitas pajak tangguhan.
77
ILUSTRASI PERBEDAAN
PERMANEN DAN
TEMPORER 2013 Aset Pajak Liabilitas Pajak
Tangguhan Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan kini 900.000
Aset pajak tangguhan 250.000
Manfaat pajak tangguhan 50.000 (250.000-200.000)
78
ILUSTRASI
79
ILUSTRASI
AKUNTANSI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250
80
ILUSTRASI
PAJAK
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.500 2.500 2.500 2.500
Total Beban 4.500 4.500 4.500 4.500 2.000
Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000
Pajak terutang 625 625 625 625 1.250
81
ILUSTRASI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5
AKUNTANSI
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750
PAJAK
Penghasilan kena pajak 2.500 2.500 2.500 2.500 5.000
Pajak terutang 625 625 625 625 1.250
Perbedaan
Perbedaan laba 500 500 500 500 (2.000)
Perbedaan pajak 125 125 125 125 (500)
Liabilitas pajak tangguhan 125 250 375 500 0
Beban pajak (L/R)
Beban pajak kini 625 625 625 625 1.250
Beban pajak tangguhan 125 125 125 125 (500)
Total beban pajak 750 750 750 750 750
82
ILUSTRASI
83
ILUSTRASI – NILAI SISA
84
ILUSTRASI – NILAI SISA
AKUNTANSI
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 1.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Total Beban 4.000 4.000 4.000 4.000 4.000 2.000 2.000
Laba sblm pajak 3.000 3.000 3.000 3.000 3.000 5.000 6.000
Beban Pajak (akt) 750 750 750 750 750 1.250 1.500
Laba setelah pajak 2.250 2.250 2.250 2.250 2.250 3.750 4.500
85
ILUSTRASI – NILAI SISA
PAJAK
20X1 20X2 20X3 20X4 20X5 20X6 20X7
Pendapatan 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000
Keuntungan mesin 3.000
Bbn Operasi 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Bbn Penyusutan 3.000 3.000 3.000 3.000
Total Beban 5.000 5.000 5.000 5.000 2.000 2.000 2.000
Penghasilan kena pajak 2.000 2.000 2.000 2.000 5.000 5.000 8.000
Pajak terutang 500 500 500 500 1.250 1.250 2.000
Penghasilan stlh pajak 1.500 1.500 1.500 1.500 3.750 3.750 6.000
86
ILUSTRASI – NILAI SISA
87
ILUSTRASI
88
ILUSTRASI – KERUGIAN FISKAL
89
ILUSTRASI – kerugian fiskal
Tahun Jurnal
20X1 Aset pajak tangguhan 2.000
Manfaat pajak tangguhan 2.000
20X2 Beban pajak tangguhan 500
Aset pajak tangguhan 500
20X3 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
20X4 Beban pajak tangguhan 750
Aset pajak tangguhan 750
Beban pajak kini 500
Utang pajak kini 500
90
ILUSTRASI – REVALUASI ASET – TAX
ONLY
Entitas pada 1 Januari 2016 melakukan Revaluasi bangunan. Nilai
tercatat fiskal dan akuntansi 0, bangunan direvaluasi menjadi
100.000juta. Pajak yang dibayarkan 3%.
Beban pajak 3.000
Kas 3.000
Pada tahun 2016 nilai buku fiskal dan akuntansi berbeda 100.000
sehingga perbedaan ini akan diakui sebagai beban pajak tangguhan.
Beban pajak 3.000
Kas 3.000
Aset pajak tangguhan 25.000
Manfaat pajak tangguhan 25.000
Pada akhir tahun, aset didepresiasikan 5.000 maka akan berdampak
nilai aset pajak tangguhan berkurang. Pajak dibayarkan lebih kecil
karena ada depresiasi.
Beban pajak tangguhan 1.250
Aset pajak tangguhan 1.250
91
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
92
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain –
beban pajak penghasilan dan pajak terkait item OCI
93
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
94
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan keuangan – kebijakan akuntansi
Pajak penghasilan kini dan tangguhan
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laba
rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui dalam
ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui
dalam ekuitas atau penghasilan komprehensif lain.
Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan pada tanggal
posisi keuangan.
Pajak penghasilan tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak
atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan menggunakan
tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan dan diharapkan akan
diterapkan pada saat aset pajak tangguhan yang bersangkutan direalisasi atau pada saat liabilitas pajak
tangguhan diselesaikan.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena
pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang
menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan
apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama,
baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian
saldo-saldo tersebut secara neto.
95
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan keuangan – Rincian Pajak Penghasilan
96
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas laporan keuangan – Rincian Pajak Penghasilan
97
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
98
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
99
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
100
ILUSTRASI – LAPORAN KEUANGAN
101 101
PAJAK TANGGUHAN ASET
TETAP
Perhitungan berdasarkan Pendekatan – posisi keuangan
• Jumlah aset tetap menurut fiskal
• Jumal aset tetap menurut akuntansi
• Selisih aset tetap tersebut akan diakui sebagai aset (liabilitas) pajak
tangguhan, setelah dikalikan dengan tariff pajak yang berlaku.
• Beban (manfaat) pajak tangguhan adalah selisih antara aset
(liabiltas) pajak tangguhan awal periode dikurangi aset (liabilitas)
pajak tangguhan akhir periode
• Contoh
• Aset tetap menurut akuntansi 160.000.000 120.000.000
• Aset tetap menurut fiskal 150.000.000 100.000.000
• Selisih 10.000.000 20.000.000
• Aset Pajak tangguhan (25%) 2.500.000 5.000.0000
• Manfaat pajak tangguhan 2.500.000 2.500.0000
102
PAJAK TANGGUHAN MANFAAT PENSIUN
103
ISAK 20: PAJAK PENGHASILAN – PERUBAHAN
DALAM STATUS PAJAK ENTITAS ATAU PARA
PEMEGANG SAHAMNYA
104
PERMASALAHAN
105
105
INTERPRETASI
106
CONTOH
107
CONTOH
Tarif pajak Tarif pajak
lama: 28% baru: 25%
Ekuitas Ekuitas
Ex: penyesuaian saldo awal saldo Ex: penyesuaian saldo awal saldo
laba karena perubahan akuntansi laba karena perubahan akuntansi
secara restrospektif, pengakuan secara restrospektif, pengakuan
awal kompenen ekuitas atas awal kompenen ekuitas atas
instrumen keuangan majemuk instrumen keuangan majemuk
108
TANGGAL EFEKTIF
109
109