Anda di halaman 1dari 40

Teknik Fasilitasi

Agenda Pembahasan
Fasilitator ?
Perbedaan fasilitator dengan guru, konsultan, pelatih,
manager, mobilizer?
Nilai Nilai Mendasar Fasilitasi?
Modal dasar fasilitator
Tehnik fasilitasi: tehnik Mendengar, tehnik Bertanya
Bagaimana Pengalaman Fasilitasi Anda?
1. Gelap, tidak tahu apa itu fasilitasi
2. Pernah dengar
3. Baca sesuatu tentang fasilitasi
4. Mengikuti sesi fasilitasi
5. Menjadi fasilitator
Apakah Fasilitasi Itu?
Mengajar?
Ceramah?
Memberi fasilitas?
mengajari?
memberikan solusi?
mengarahkan
Atau……….????

Harfiah, fasilitasi itu memperlancar…


Memperlancar apa?
Proses belajar bersama
Pemunculan ide kreatif
Pengembangan komitmen
Pengambilan keputusan
Konsensus
Resolusi konflik
Aksi bersama
Dll
Siapakah fasilitator itu?
Fasilitator adalah seseorang yang netral yang
memperlancar proses-proses dalam kelompok dengan
keterampilan/ seni melalui metodologi tertentu sehingga
kelompok dapat mencapai tujuannya dengan cara yang
partisipatif
Proses: partisipasi, komunikasi, interaksi dll
Tujuan: pemecahan masalah, konsensus dll
Perbedaan ?
 Guru : memberikan pengetahuan/ mengajarkan
Trainer punya skill/ keterampilan/ pengetahuan, partisipan
dilatih bagaimana cara melakukannya
Konsultan ; Partisipan/ klien punya problem, konsultan punya
solusi; melakukan penialain dan memberikan rekomendasi
manager : mengarahkan
mobilizer: bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk
masyarakat
Jadi FASILITATOR ngapain yah???
Fasilitasi…Fasilitator..
Masing-masing kita
memiliki kecakapan/
keterampilan/ pengetahuan
Problem adalah milik
bersama, solusi mesti
dicari bersama-sama
Kenapa harus fasilitasi?
Karena kita mau secara bersama
Tercerahkan (enlightened)
Merasa memiliki (sense of ownership)
Dikuatkan (empowered )
Beraksi (collective action)
Kenapa harus fasilitasi?
Karena…
Ada di antara kita yang malu atau tertekan
Ada yang keterlaluan mendominasi
Ada yang kurang berkomitmen
Ada kepentingan pribadi
Pelatihan Fasilitasi
Beda

Isi/ Content
What?

Proses
How?

Contoh:
Pelatihan fasilitatif • Isi  Membuat rencana aksi
• Proses  berkenalan, dialog,
FNS-Facilitator Network Singapore diskusi, teknik memilih yang
The Art & Science of Facilitation (2005) terbaik dll
Kerangka Kerja Fasilitasi
6 Dimensi Kerja Fasilitasi
Planning  Menyiapkan rencana proses
Structuring  Membangun suasana yang
nyaman untuk berkomunikasi
Meaning  Membantu pemahaman
bersama
Confronting  Mendorong umpan balik,
menantang ide
Feeling  Mendorong orang menyampaikan
perasaannya
Valuing  Menghargai kerja kelompok
“JENDELA JOHARI” PERAN FASILITATOR
Nilai Nilai Mendasar: Basic Value
Partisipasi : mendengar, bekerja dengan orang lain, tidak takut
mengeluarkan pendapat
Kerja Tim
Kreativitas : berupaya menstimulasi gagasan dlm kelompok,
berusaha mencarai inovasi baru
Konsensus; bekerja bersama, pengertian dan konsesus bersama
u melaksanakan secara bersama –bukan GOAL but
JOURNEY– tidak pernah final, berubah ubah
Struktur : harus ada rencana, agenda, prosedur tapi tidak boleh
RIGID
Aksi: bukan metode intelektual dan tidak banyak diskusi tapi
AKSI
Modal fasilitator
Pintar bicara, orator? Hmm bukan
Dimensi modal
Nilai, integritas, keyakinan
Keterampilan, seni
Metodologi, teknik, ilmu
Nilai, integritas, keyakinan
Yakin bahwa warga/ partisipan/ klien
punya kemampuan
Concern, punya kepedulian
Mau belajar pada warga/ partisipan
Ikhlas
Modal fasilitator
-lanjutan
Seni, keterampilan
Bertanya
Mendengar aktif, empatik
Mungkin melucu
Dll
Metodologi, teknik, ilmu
Membangun dialog, konsensus dll
Mendengarkan
Mendengarkan

Tuhan menciptakan
manusia dengan dua
lembar telinga dan satu
mulut.

Apakah Artinya ???


Dengan MENDENGARKAN …..
Kita bisa berbagi
Kita bisa belajar
Dapat sahabat
Kita bisa bekerjasama dengan orang
lain
........
PENGHAMBAT dalam
MENDENGARKAN …..
 Punya pendapat berbeda
 Ingin bicara/ ingin bereaksi
 Prasangka
 Lelah
 Pikiran lagi kemana-mana
 Waktu terbatas
 ………..
(sebagian diambil dari Rowson 2005)
Mendengar aktif
Mendengarkan apa adanya, tidak menduga-duga
Menerima sambil menandai hal-hal untuk ditanyakan/
digali lebih lanjut
Yang perlu ditandai dari jawaban
(Sayre, 2001)
Generalization
Deletion
Distortion
Contradiction
Mendengarkan aktif…
Generalization: Kata-kata yang umum, tidak jelas atau
tidak bermakna, yang perlu dicari-tahu lebih jauh.
Maksudnya? Kenapa disebut…?
Menurut saya ini adalah kegiatan yang bagus
Bagus, maksudnya?/ Kenapa disebut bagus??
Karena dana yang dibutuhkan hanya sedikit
 Deletion: Ada yang belum terungkap. Apa lagi? Ada
lagi?
Apa lagi yang Ibu/ Bapak suka dari kegiatan ini?
Saya suka petugas lapangannya. Mereka ramah-ramah
Mendengarkan aktif…
Distortion: Tanya detail tambahan, check sisi lain. Kalau
yang...bagaimana?
 Ibu/ Bapak sudah menceritakan hal-hal yang disuka dari kegiatan ini.
Yang tidak disuka, bagaimana?
 Terlalu cepat. Waktunya singkat sekali
Contradiction: Ada dua pesan yang berbeda. Hati-hati.
 Sebelumnya, Ibu mengatakan petugas lapangannya ramah. Tetapi tadi
Ibu mengatakan mereka tegas dan tidak bisa berkompromi?
 Ya, mereka kalau mengobrol sehari-hari sangat ramah. Kita suka cerita
tentang keluarga kita masing-masing. Mereka juga suka ajak anaknya
bermain dengan anak saya. Tetapi, kalau untuk urusan administrasi,
mereka tegas. Harga mati. Ga boleh ditawar-tawar lagi…
Mendengar empatik
Mendengar sambil mendekatkan
diri
Agar Anda lebih paham situasi
dan perasaan partisipan, dan
partisipan pun yakin Anda
mengerti
Mendengar empatik...
Tuluskan hati
Berikan kepedulian pada warga, bukan pada keahlian/
kehebatan/ tugas/ misi Anda
Tangguhkan ingatan, hasrat dan penilaian. Cobalah
berada pada diri warga.
Ikuti arus, bukan memimpin arus; Tidak potong
memotong
Lihat titik di kedua alis
Tunjukkan gesture mendengarkan
Ungkapkan pengalaman yang sama tanpa
mengganggu
Bertanya

Bertanya itu ROH


dalam fasilitasi
Bertanya
Bertanya itu keliatan sepele, Prinsip
tapi itu penting dalam Bertanya yang mudah
fasilitasi dulu, baru perlahan
Bertanya untuk masuk yang agak sulit
Membuat warga nyaman Tidak selalu langsung ke

Menunjukkan bahwa pokok masalah


Bertanya terbuka tapi
fasilitator bukan “dewa”,
dan warga adalah dengan visi
pemangku & empunya
Mesin utama partisipasi
Bangun dialog -lanjutan
Mendorong partisipasi individual
Mulai dengan pertanyaan mudah
Provokasi diskusi kelompok
Cari perbedaan
Koneksikan/ adu dan sembunyilah
Memfasilitasi konsensus
Carilah persamaan-persamaan
Redakan, bangun kesepakatan
Teknik 1:
Konsensus melalui curah pendapat
1. Langkah 1
• Kumpulkan ide-ide,
• Bebaskan warga untuk mengeluarkan ide-ide
• Jangan ada siapapun -termasuk fasilitator- yang memberi
penilaian. Jangan pula memberi indikasi
• Jangan khawatir terhadap ide liar. Biarkan saja
• Gunakan cara meja bundar. Putar beberapa kali sampai jenuh
2. Langkah 2
• Klarifikasi ide-ide menurut pandangan pemiliknya
• Jadilah pembelajar!
3. Langkah 3
• Kelompokkan menurut persamaannya
• Pisahkan dari gagasan dari partisipan yang memberi nama
• Selanjutnya adalah diskusi ide, bukan orang yang
mengeluarkan idenya

4. Langkah 4
• Cari perbedaan
• Adu mereka yang berbeda pendapat dan sembunyilah (ini
bukan pertarungan Anda!)

5. Langkah 5
• Cari persamaan-persamaan dan rajutlah kesepakatan
Curah pendapat + Kartu metaplan
Gunakan kartu berwarna yang agak tipis
Satu ide satu kartu
Tulisan besar, bisa dilihat dari tempat partisipan
Gunakan spidol gelap
Pakai spraymount atau selotip kertas yang dilipat
Layar hitam/ gelap sehingga fokus
Curah pendapat + flip chart
Manfaat
Memfokuskan diskusi
Belajar lebih dalam &
hargai proses
Curah pendapat +
Kartu metaplan
Usahakan partisipan menempel
sendiri
Bila waktu memungkinkan
jangan batasi kartu
Gunakan kartu baru untuk
nama kelompok dari ide-ide/
kartu individual
Curah pendapat + flip chart
Spidol gelap
Tulisan besar sehingga
terlihat
Ajak partisipan menulis
juga
Tempelkan semua, jangan
sembunyikan
Nomori, jangan lupa
Sambil berproses boleh di
warnai/ gambari agar lebih
menarik
Curah pendapat berkelompok
Bila partisipan banyak
Bila partisipasi individual sudah
muncul
Bila partisipan telah cukup
berinteraksi
Jangan lupa tekankan prinsip-prinsip
curah pendapat
Bisa menggunakan flip chart,
metaplan card
Membagi partisipan
 Hitung menghitung
 Bauran kepentingan
 Bauran latar belakang
 Dll., tergantung tujuan
Pile sorting
Siapkan gambar-gambar sesuai
tujuan
Diskusi, klarifikasi gambar-
gambar
Bentuk kelompok
Tahap baik – buruk – tidak
yakin
 Sortir mana yang baik, buruk,
tidak yakin
 Presentasi dan tanya jawab
Tahap umum – tidak umum (di
wilayah partisipan)
 Sortir mana yang umum, tidak
umum
 Presentasi dan tanya jawab
Pile sorting…
Tahap impian
Sortir mana yang menjadi
impian
Presentasi dan tanya jawab
Tahap bisa dikerjakan?
Sortir mana yang bisa
dikerjakan, tidak bisa
dikerjakan
Presentasi dan tanya jawab
Bangun komitmen

Anda mungkin juga menyukai