MODUL 3.3.A.

10
AKSI NYATA
PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

OLEH:
SULTON, S.Pd.
CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 3
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
A. PERISTIWA (Fact)

1. Latar Belakang

Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang
mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya
untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi
ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila..

Seorang agen atau duta yang baik adalah sesorang mempunyai kemampuan public speaking yang baik juga. Karena
tanpa public speaking yang baik seorang agen akan mengalami kesulitan untuk melakukan perubahan dalam suatu
komunitas.

Seorang siswa yang kelak diharapkan akan menjadi agen transformasi tersebut sudah seharusnya memiliki kemampuan
tersebut. Namun apa yang saya lihat di sekolah adalah banyak siswa yang masih sangat kurang dalam hal berbicara
atau berkomunikasi di depan umum. Jika pun ada, mereka akan menyampaikan dengan rasa gugup dan insecure. Hal
inilah yang harus diatasi sedini mungkin, agar siswa-siswa yang menjadi tumpuan untuk menjadi agen transformasi di
masa depan benar-benar bisa melaksanakan tugas mereka sebaik mungkin sesuai dengan apa yang kita semua
harapkan.

Selain itu, Setiap sekolah memiliki 7 modal/asset, yang berpotensi untuk dikembangkan dan dimaksimalkan
pemanfaatannya, yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik,
modal agama dan budaya. Ketujuh modal asset ini dapat, dikembangkan secara optimal dalam proses pembelajaran
apabila kita dapat mengelolanya dengan baik

Salah satu aset yang dimiliki oleh SMP Negeri 1 Kalianda adalah Selain adanya Buku-Buku pelajaran , juga terdapat
Buku cerita fiksi maupun non fiksi, Ensiklopedia ,Al Quran dan buku bacaan lainnya, yang dapat dibaca oleh semua
warga Sekolah disatuan Pendidikan saya. Maka berdasarkan hal ini perlu dilakukan Aksi nyata Program yang
berdampak pada murid yaitu program Student Agent Time untuk mengembangkan minat baca siswa melalui kegiatan
literasi. Dari kegiatan literasi tersebut diharapkan siswa dapat menyampaikan apa saja yang mereka peroleh di depan
public, dalam hal ini di kelas masing-masing maupun di ruang lingkup yang lebih luas.
2. Alasan mengapa melakukan Aksi Nyata

Bertolak dari latar belakang tersebut maka saya sebagai calon Guru penggerak dari program Pendidikan Guru
Penggerak Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi Berinisiatif melaksanakan Aksi Nyata yaitu Program Student
Agent Time yang bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam berkomunikasi di depan public melalui kegiatan
Literasi serta bertolak juga dengan Pemanfaatan Asset yang ada disekolah yakni banyaknya Buku-Buku yang tersedia
disekolah untuk dapat digunakan oleh semua warga sekolah untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.
B.Perasaan (feeling)

Dengan adanya Program SAT ini murid merasa senang bersemangat dan antusias untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.karena dengan adanya kegiatan yang dilakukan 2 kali dalam satu minggu secara terjadwal menyampaikan hasil
literasi mereka di depan kelas

Dalam pelaksanaanya, siswa diperbolehkan memilih terkait apa yang ingin mereka sampaikan, bisa bercerita
pengalaman positifnya, berpuisi, menyampaikan kutipan kata-kata motivasi, bernyanyi, kultum dan hal lainnya yang
penting dengan satu syarat yaitu apa yang mereka sampaikan harus mengandung unsur yang positif dan bisa
memberikan dampak positif, baik bagi mereka yang menyimak maupun bagi dirinya sendiri.

Tidak hanya di pihak murid Pihak sekolah pun merasa gembira dengan adanya Student Agent Time, disamping dapat
mewujudkan program-program yang nyata juga dapat kembali mendidik murid untuk tampil berkomunikasi di depan
public dengan rasa percaya diri dan mencintai buku atau bahan bacaan lainnya untuk mensukseskan kegiatan Literasi.
C.Temuan (finding)

Dalam aksi nyata program Student Agent Time ini untuk mengembangkan minat literasi sekaligus melatih kemampuan
siswa dalam berkomunikasi dengan baik sudah tentu sangat bermanfaat karena dengan program ini dengan sendirinya
kita bisa mengindentifikasihkan kebutuhan belajar murid dan mengelolah program sekolah yang berdampak pada murid.

identifikasi jenis risiko Pada program ini mungkin ada saja resiko yang muncul diantaranya terdapat sejumlah siswa
yang tetap mau tampil di depan public untuk melatih kemampuan berkomunikasinya.

Pengukuran Resiko
Resiko yang dihadapi cenderung kecil, akan tetapi tetap harus diperhatikan dan diukur dalam pelaksanaan program
sekolah.

Strategi pengendalian resiko

Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menghadapi resiko yang mungkin terjadi, dengan mengkomunikasikan
program tersebut secara intens kepada siswa sehingga semakin sering menyampaikan pentingnya program ini bisa
membuat siswa yang tidak mau tampil di depan public ini bisa tergugah juga untuk mengikutinya. Selain itu, guru juga
bisa melakukan pendekatan secara personal dengan cara memanggilnya dan mengajaknya ngobrol santai sambil
memotivasinya atau memberikan penguatan dan hal positif lainnya sehingga siswa tersebut merasa bahwa mendapat
dukungan sepenuhnya dari gurunya.

Melakukan Evaluasi terus menerus maju bekelanjutan

Guru melakukan evaluasi secara berkala terhadap kemampuan berkomunikasi siswanya .
D.Masa Depan (future)

Jika siswa memiliki keinginan dan semangat untuk melakukan kegiatan mengunjungi perpustakaan maka akan timbul
kecintaan terhadap buku dan semngat untuk belajar dengan hal-hal yang baru dapat memacu mereka dalam
meningkatkan minat baca merangsang kreativitas mereka dan mengasa kemampuan bahasa yang dimiliki murid. Selain
itu dengan semakin sering siswa melakukan kegiatan literasi, sudah tentu akan menambah wawasan tentang hal-hal
yang belum mereka ketahui begitu pembendaharaan kosa kata yang akan mereka gunakan dalam berkomunikasi di
depan public tentunya dengan rasa percaya diri yang baik dan akan membuat siswa-siswa tersebut menjadi agen
transformasi dalam setiap komunitas yang mereka ikuti di masa kini dan masa depan.