Anda di halaman 1dari 20

01503190251

ADI HELMI BENI LAHAGU

MANAJEMEN 01503190299
KRISTIN DEWI SILITONGA
KEPERAWATAN 01503190400
NOVIA IRIANI TARUMASELY

01503190146
RESTIANI TODING

01503190285
WINDI MARGARETTA BR GINTING

01503190428
YOULANDA
BAB 1
LATAR BELAKANG

Analisis SWOT adalah analisis yang terdiri dari


analisis lingkungan mikro yang bertujuan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan
perusahaan, dan analisis lingkungan makro
yang bertujuan untuk mengetahui peluang dan
ancaman bagi perusahaan
Tujuan Umum
Menentukan analisa SWOT pada ruang Unit Gawat Darurat
Rumah Sakit Siloam Balikpapan

Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengkajian diharapkan:
–Mengidentifikasi SWOT yang terdiri dari Strength (kekuatan),
Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang) dan Threat (ancama)
di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Siloam Balikpapan.
–Menentukan rencana inovasi yang meningkatkan pelayanan di Unit
Gawat Darurat Rumah Sakit Siloam Balikpapan
Manfaat Bagi Penulis
Diharapkan hasil pengkajian analisa SWOT dan rencana invoasi dapat
menambah wawasan bagi penulis.

Manfaat Bagi Rumah Sakit


Diharakan laporan pengkajian SWOT dan rencana
inovasi dapat meningkatkan mutu pelayanan dalam
setiap departemen
Manfaat Bagi Unit Gawat Darurat
Laporan pengkajian SWOT dan rencana inovasi dapat
memfasilitasi tim kesehatan dalam melengkapi
pengkajian.
BAB 2
ISI

Hasil pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal


9 Desember 2019 – 11 Desember 2019 melalui hasil
observasi, wawancara dan pengkajian Strength,
Weakness, Oppurtunity, Threat (SWOT) diruangan
rawat inap rumah sakit Siloam Hospital Balikpapan.
Kapasitas Ruangan
Ruang rawat inap Siloam Hospital
Balikpapan memiliki kapasitas :
– Terdapat 3 tempat tidur untuk prosedur
– Terdapat 4 tempat tidur untuk observasi
– Terdapat 1 tempat tidur untuk surgery
– Terdapat 1 tempat tidur
– untuk resusitation
– Terdapat 1 tempat tidur untuk ponek
– Terdapat 1 tempat tidur untuk isolasi

– Terdapat 1 Nurse Station


– Terdapat 1 ruang General Practic Clinic
Struktur Organisasi Departemen Gawat
Darurat SHBP
 
Jumlah Tenaga

Jumlah tenaga unit gawat darurat berjumlah 28 orang yang terdiri


dari 16 orang perawat (ternasuk head nurse), satu Head
Emergency satu orang sebagai HCA, empat orang sebagai driver
dan enam orang sebagai mahasiswa profesi Universitas Pelita
Harapan. Setiap shift hanya terdapat satu sebagai incharge yang
bertanggungjawab untuk unit tersebut. Pada setiap shift jumlah
tenaga perawat yang dinas berjumlah 3-4 perawat.
BAB 3
TINJAUAN TEORI

Definisi Manajemen
Manajemen merupakan suatu kegiatan pengelolaan dan pengambilan keputusan
yang sering dihadapkan pada ketidakpastian untuk memperoleh tujuan pengambilan
keputusan dan mengurangi ketidakpastian diperlukan data, informasi, dan proses
pengendalian (Nursalam, 2014). Sedangkan menurut Huber (2010) manajemen
merupakan proses dari koordinasi dan integrasi dari sumber daya yang didalamnya
meliputi perencaan, pengorganisasian, koordinasi, pengarahan dan pengendalian
untuk memenuhi tujuan dan sasaran institusi
Oleh karena itu, manajemen merupakan proses pengelolaan dan koordinasi dari
sumber daya yang ada untuk memenuhi tujuan suatu organisasi melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pengarahan dan pengendalian.
Manajemen Keperawatan
Manajemen keperawatan merupakan koordinasi dan integrasi dari sumber daya
keperawatan dengan menerapkan proses manajemen guna mencapai tujuan dari
pelayanan keperawatan, dalam proses manajemen terdapat 4 langkah yang dilakukan
(Huber, 2010) :
- Planning
Menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek dan tindakan yang harus
dilakukan.
- Organizing
Mengatur sumber daya manusia dan material guna memenuhi apa yang dibutuhkan.
- Koordinating atau Directing
Metode untuk memberikan motivasi, pengarahan, dna kepemimpinan untuk
mengerjakan suatu pekerjaan.
- Controlling
Memonitor dan mengevaluasi tindakan yang sedang atau telah dilakukan.
Karakteristik keperawatan gawat darurat:
– Tingkat kegawatan dan jumlah pasien sulit diprediksi.
– Keterbatasan waktu, data dan sarana seperti pengkajian,
diagnosis, dan tindakan.
– Keperawatan diberikan kepada seluruh usia.
– Tindakan memerlukan kecepatan da ketepatan yang tinggi.
– Saling ketergantungan yang tinggi antar profesi kesehatan.
PEWS (Pediatric Early Score) merupakan suatu alat
monitoring untuk memantau dna mengontrol kondisi
anak, sehingga dapat memberikan laporan secepat
mungkin kepada dokter mengenai perburukan
kondisi anak (Wahyudi, dkk, 2014).

Dan pengertian dari MEWS (Maternity Early Score)


adalah panduan dan proses deteksi dini kondisi yang
mengancam kehidupan pada masa kehamilan sampai
dengan 42 hari masa post natal (O'connor, Reid,
2010).
BAB IV
PEMBAHASAN

Bedasarkan masalah yang ditemukan di unit gawat darurat


yaitu mengenai kurangnya kelengkapan pengisian
pengkajian triage (PEWS dan MEWS) oleh karen itu
penulis membuat suatu inovasi yang dapat memudahkan
tenaga kesehatan di UGD Siloam Hospital Balikpapan
yaitu berupa Flash Card yang merupakan kartu kecil
berukuran Id Card pegawai dan berisikan petunjuk skor
PEWS dan MEWS
Plan Of Action
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
 

Kesimpulan
– Hasil wawancara ulang dengan perawat mengatakan bahwa
mereka menjadi lebih mudah melakukan pengisian
pengkajian triage setelah adanya flash card mengenai PEWS
dan MEWS.
– Hasil observasi penulis melihat pengkajian triage telah terisi
pada bagian PEWS dan MEWS.
Saran
- Bagi perawat :
Perawat perlu memiliki kesadaran mengenai pentingnya
pengkajian triage terutama pada bagian PEWS dan MEWS
sehingga inovasi pembuatan flash card dapat dilakukan dan
pendokumentasian triage lengkap.
- Bagi Rumah Sakit
meningkatkan pelatihan perawat dalam pendokumentasian
serta meninjau kembali dokumentasi sehingga dapat mengetahui
sejauh mana pengaplikasian
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, R. 2016. Pediatric Early Warning Score:
Bagaimana Langkah Kita Selanjutnya?. Jakarta:
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
GUREL, E., & TAT, M. (2017). SWOT ANALYSIS: A
Theoretical Review. The Journal of International Social
Research, 10 (51). Diunduh pada tanggal 11 Desember
2019, diperoleh dari
https://dx.doi.org/10.17719/jisr.2017.1832
Hersey, P. H., Blanchard, K., H., Johnson, D., E. (2013).
Management of Organizational Behavior, 10th Edition.
Boston: Pearson
Huber. (2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Persiapan Pasien Pulang Terhadap Kepuasan Pasien
Tentang Pelayanan Keperawatan di Rs Romani
Semarang. Prosiding Seminar Nasional UNIMUS.
Madsen, D. O. (2016). SWOT Analysis: A Management
Fashion Perspective. International Journal of Business
Research, 16 (1). Diunduh pada tanggal 10 Desember
2019, diperoleh dari https://hal.archives-ouvertes.fr/hal-
01306102
Mugianti, S. (2016). Manajemen dan Kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai