Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK NEKROPSI

UNGGAS
Cut Raudhatul Jannah
NPM : 1902101020173
NEKROPSI
suatu upaya mengkoleksi data dari perubahan organ dalam unggas
untuk membuat sebuah diagnosa.

Fungsi pemeriksaan nekropsi ialah untuk


mengetahui penyebab yang terjadi pada ayam dan
memberikan informasi penting yang dapat
dipergunakan dalam diagnosa dan pengobatan bagi
klien, peternak, maupun dokter hewan.

B
NEKROPSI
Nekropsi dilakukan sesuai standar nekropsi yang ada dan pemeriksaan
sistem organ dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan makroskopis.

Nekropsi tidak dapat mengungkapkan semua penyebab


penyakit dikarenakan sebagian besar permasalahan
penyakit itu berkaitan dengan manajemen termasuk
gizi buruk, kekurangan pakan atau air, ventilasi udara
yang tidak tepat, sanitasi kandang yang buruk, ayam
yang kedinginan atau kepanasan, dan kepadatan
kandang B
Persiapan Sebelum
Nekropsi

Peralatan umum yang digunakan


untuk nekropsi :
• Scalpel
• Blade
• Pinset Reagen yang diperlukan yaitu:
• Gunting • NaCl 0,9% untuk
• Cawan petri membersihkan jaringan /
• Jarum suntik organ dan pemeriksaan
• Wadah spesimen parasitologi
• Objek dan cover glass • 10% netral buffer formalin
• Tissue • Alkohol 70% untuk
• Mikroskop
membasahi dan
• Handscun dan masker
mendisinfeksi bulu dan kulit.
(Gim)
Teknik Nekropsi :
1. Perhatikan perubahan yang terjadi pada seluruh bagian tubuh dari
bangkai tersebut dan selanjutnya dicatat pada protokol seksi sesuai
perubahan perubahan yang diamati
Teknik Nekropsi :

2. Badan ayam dibasahi menggunakan air agar pada saat


nekropsi bulu ayam tidak mengganggu proses nekropsi.

3. Bangkai ayam diposisikan dengan posisi dorsal


recumbency (telentang)
Teknik Nekropsi
Differensial :
diagnosa
4. Dilakukan sayatan pada bagian pangkal paha. Paha ditarik ke bagian
lateral.
Teknik Nekropsi :

5. Dilakukan sayatan pada kulit didaerah thorax dan abdomen. Perhatikan


warna, memar, edema dan ada atau tidak lemak subkutan
Teknik Nekropsi :
6. Buat irisan melintang pada dinding peritoneum, didaerah ujung
sternum (precesus xyphoideus) kearah lateral. Dibuat juga suatu
irisan longitudinal di daerah abdomen melalui linea mediana
kearah posterior sampai daerah kloaka.
Teknik Nekropsi :

7. Periksa hati, dan kantung udara di daerah abdominalis dan


thorax
Teknik Nekropsi :

8. Diputar ventrikulus untuk menemukan limpa


Teknik Nekropsi :
9. Pindahkan usus pada sisi kanan untuk melihat kelenjar adrenal, gonad dan
ginjal
Teknik Nekropsi :

10. Periksa kelenjar tiroid di dasar jantung


Teknik Nekropsi :
11. Buang kulit dileher untuk memperlihatkan struktur dibawahnya.
Teknik Nekropsi :
12. Dibuat irisan pada sisi kiri sudut mulut dan ditersukan ke pharynx. Periksa
terhadap adanya abnormalitas.
Teknik Nekropsi :
13. Iris secara longitudinal melalui larynx, trachea, bronchus sampai ke pulmo.
Organ tersebut dapat dikeluarkan secara bersamaan setelah diangkat dari
perlekatannya. Pemeriksaan pulmo terhadap ukuran, warna, konsistensi,
bidang irisan dan uji apung.
Teknik Nekropsi :

 14. Saluran pencernaan dapat dikeluarkan dengan memotong esophagus


pada bagian proksimal proventrikulus. Tarik seluruh saluran pencernaan
kearah posterior dengan memotong mesenterium sampai pada daerah kloaka.
Teknik Nekropsi :
15. Buka proventrikulus, usus halus dan sekum untuk pemeriksaan mukosa.
perhatikan isinya, keberadaan parasit dan kondisi selaput lendir.
Teknik Nekropsi :
15. Pemeriksaan jantung terhadap keadaan pericardium, ukuran,
warna dan apek cordis.

16. Lakukan pemeriksaan pada otak degan cara membuat irisan dari foramen
magnum kearah frontalis, selanjtnya dibuat irisan melintang menghubungkan
kedua sudut mata luar. Kuakkan tengkorak dan amati perubahan patologis
yang terjadi
Teknik Nekropsi :

17. Setelah dicatat semua perubahan


patologis yang terjadi dan mulailah
menentukan diagnosa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai