Anda di halaman 1dari 8

STIKES AL IRSYAD CILACAP

Program Studi
S 1 Keperawatan

Demensia

Selamat mengikuti
Semoga sukses
Demensia Alzheimer

Definisi:
Gangguan penurunan fisik otak yang
mempengaruhi emosi, daya ingat dan
pengambilan keputusan dan biasa disebut
pikun.
Faktor Risiko Demensia/Alzheimer

Demensia vaskuler yang disebut sebagai Alzheimer merupakan


kepikunan yang disebabkan adanya sumbatan di pembuluh darah otak.

Diperkirakan 75 persen demensia vaskuler (Alzheimer) disebabkan oleh


stroke sumbatan.

Kalau daerah yang tersumbat di bagian otak yang berhubungan dengan


memori, budaya, bicara, etika, moral, maka fungsinya akan terganggu.

Stroke sumbatan ini panyebab paling banyak adalah hipertensi,


kolesterol, diabetes mellitus, asam urat tinggi, kurangminum, kurang
olah raga.
 Tanda-tanda awal demensia/alzheimer (pikun)
Gejala awal demensia seperti mudah lupa, gangguan
dalam berbahasa, disorientasi (waktu, tempat, orang),
kesulitan mengambil keputusan, kemunduran
(motivasi, inisiatif, minat), serta adanya tanda-tanda
depresi.

Jika penyakit demensia sudah parah maka akan terjadi


ketergantungan pada orang lain dalam hal penderita
mengalami sulit makan, tidak kenal anggota keluarga,
sulit menahan buang air kecil dan besar, serta
gangguan perilaku yang sangat berat
10 (sepuluh) tanda-tanda dini demensia/alzheimer yang dapat dikenali sebelum pikun
menjadi tahap lanjut yakni:
1. Penurunan daya ingat misalnya lupa nama, lupa tempat menaruh benda
2. Kebingungan. Penderita penyakit Alzheimer dapat tersesat ketika keluar rumah sendirian dan
kadang tidak dapat mengingat dimana dia atau bagaimana dia bisa sampai disana.
3. Kesulitan melakukan tugas-tugas yang lazim
4. Kesulitan mengerjakan kebiasaan sehari-hari, seperti makan, mandi, berpakaian, dll.
5. Perubahan kepribadian dan perilaku penderita penyakit Alzheimer. Menjadi mudah marah,
tersinggung, gelisah, atau jadi pendiam. Kadang-kadang, menjadi bingung, paranoid, atau
ketakutan.
6. Ketidakmampuan untuk mengikuti petunjuk.
7. Adanya masalah dengan bahasa dan komunikasi, seperti tidak dapat mengingat kata-kata, nama
benda-benda, atau memahami arti kata-kata umum.
8. Memburuknya kemampuan visual dan spasial, seperti menilai bentuk dan ukuran suatu benda.
9. Kehilangan motivasi atau inisiatif.
Kehilangan pola tidur normal.
Upaya Menunda Demensia/Alzheimer

1.Menurunkan/menjaga kadar kolesterol dalam darah


2.Menurunkan/menjaga tekanan darah
3.Mengendalikan diabetes
4.Berolahraga secara teratur
5.Terlibat dalam kegiatan yang merangsang pikiran
6.Peningkatan kualitas hidup.
7.Diet sehat dan gizi seimbang.
Penanganan Dalam Keluarga
Orang dengan demensia akan mengalami kemunduran otak.
Memori yang baru hilang, tetapi memori yang lama diingat,
misalnya memori masa kecilnya. Penampilan orang dengan
demensia bisa macam-macam, bisa menjadi agitasi atau
marah-marah, mengumpat, melempar, mengamuk dan kadang
bisa membunuh orang dan ada juga  yang diam.  Dimana
orang demensia yang cenderung diam ini berbahaya. Oleh
karena itu, orang dengan demensia harus dijaga jangan
sampai berperasaan sedih. Orang dengan demensia tidak
membutuhkan rasionalitas. Orang dengan demensia harus
dibuat senang, dipuji bila melakukan tindakan yang baik.
Beberapa  hal yang dapat dilakukan antara lain:
1. Pihak keluarga yang berperan dalam merawat pasien demensia,
hendaknya menghindari perbedaan pendapat;
2. Latihlah otak dengan permainan (interaksi sosial, pengembangan hobi);
3. Pantau kesehatan secara berkala;
4. Jauhi sikap (mengkritik, komentar negatif, berdebat, memaksa keinginan);
5. Merawat pasien demensia hendaknya memiliki sikap tenang dan
memaklumi;
6. Berilah penghargaan dan pujian;
7. Perlakukan penderita demensia sebagai orang dewasa terbatas bukan
sebagai anak kecil;
8. Berilah kegiatan yang bersifat rekreatif, humor dan menyenangkan;
9. Ciptakan lingkungan yang nyaman (tidak bising, penerangan cukup,
lingkungan yang bersahabat).

Anda mungkin juga menyukai