REALITA
BY: SULISTYONO, S.Kep, Ns
GOR
Tidak mampu
• Pikiran • GPP
• Pikiran logis
terkadang • Halusinasi
• Persepsi akurat
menyimpang • Tdk mampu
• Emosi konsisten
• Ilusi mengaturemosi
• Perilaku sosial
• Emosi berle- • Perilaku tdk
• Hub sosial
bihan terkendali
• Perilaku ganjil • Isolasi sosial
• Menarik diri
Menurut “ Eugan Bleuler “ :
Gejala Primer: Gejala Sekunder:
G3 asosiasi Waham
G3 amuk Halusinasi
Ambivalensi G3 daya ingat
Austitik
G3 Atensi
G3 Aktivitas
KONSEP DASAR
HALUSINASI
1. PENGERTIAN
Adalah persepsi yg salah / palsu tetapi tdk
ada rangsangan yg menimbulkannya atau
tdk ada obyek (Drs. Sumaryo, 2005)
Adalah G3 persepsi panca indera tanpa
adanya rangsangan dari luar yg dpt terjadi
pd sistem penginderaan dimana pd saat
kesadaran individu itu penuh & baik
> 90 % kx scizophrenia mengalami
halusinasi sebagian besar mengalami
halusinasi dengar, suara dpt berasal dari
dlm diri individu / dari luar dirinya
Suara dpt dikenal (familiar)
Suara dpt tunggal / multiple
Isi suara dpt memerintahkan sesuatu
Kadang2 suara yg munsul berupa bunyi
bukan suara yg mengandung arti
2. PSIKODINAMIKA
A. ETIOLOGI (Sunaryo, 2004)
G3 otak krn keracunan
Obat halusinogenik
G3 jiwa spt emosi tertentu yg mengakibatkan
ilusi.
B. PROSES (Sunaryo,2004)
Halusinasi ------ kesan tertentu tentang sesuatu,
kenyataannya tdk ada stimulus apapun /
kesalahan pengamatan tanpa obyektivitas
penginderaan tdk disertai stimulus fisik yg
adekuat
C. JENIS HALUSINASI (Stuart and
Sundeen,1998)
Pendengaran (Auditori)
Penglihatan (Visual)
Penghidu (Alfaktori)
Pengecap
Peraba (Taktil)
D. FASE HALUSINASI
FASE I ( Comforting )
Memberi nyaman tingkat ansietas, secara
umum halusinasi mrpk s/ kesenangan
Karakteristik
Mengalami ansietas
Mencoba berfokus pd pikiran yg dpt
menghilangkan ansietas
Masih dlm kontrol kesadaran
Perilaku kx:
Tersenyum / tertawa sendiri
Menggerakkan bibir tanpa suara
Pergerakan mata yg cepat
Respon verbal yg lambat
Diam & berkonsentrasi
FASE II ( Condemming)
Menyalahkan
Tingkat kecemasan berat, rasa anti pati
Karakteristik:
Pengalaman sensori menakutkan
Merasa dilecehkan o/ pengalaman sensori
tsb
Mulai merasa kehilangan kontrol
Menarik diri
Perilaku kx:
Denyut jantung, respiratori, TD meningkat
Perhatian dgn lingk berkurang
Konsentrasi thd pengalaman sensorinya
Kehilangan kemampuan membedakan
halusinasi dgn realitas
FASE III ( Controling)
Mengontrol
Tingkat kecemasan berat
Pengalaman sensori tidak dpt ditolak
Karakteristik:
Kx menyerah & menerima pengalaman
sensorinya
Isi halusinasi menjadi atraktif
Kesepian b/ pengalaman sensori berakhir
Perilaku kx:
Perintah halusinasi selalu ditandai
Sulit berhub dgn org lain
Perhatian dgn lingk ber <
Tidak mampu mengikuti perintah dari org
lain
FASE IV ( Conquering )
Menguasai tingkat kecerdasan
Karakteristik:
Pengalaman sensori mjd mengancam
Lamanya halusinasi bbrp jam / bbrp hari
Perilaku:
Panik
Indikasi suicide / membunuh
Pk, MD / katatonik
Tdk mampu merespon lingk
CONFORTING
Hall diterima sbg ses/
Yg alami
CONQUERING CONTROLLING
G3 menilai lingk Fx sensori mjd tdk
Panik relefan dgn realita
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
1. F. Predisposisi
a. F. Perkembangan
Rendahnya kontrol & kehangatan kelg
tdk mampu madiri, mudah frustasi, tdk PD
rentan thd stress
b. F. Sosio kultural
merasa tdk di terima lingk sejak bayi
merasa disingkirkan, kesepian, tdk percaya
pd lingk
c. F. Biokimia
Stress yg ber > dpt menyebabkan:
Tubuh menghasilkan zat yg bersifat halusinogenik
neuro kimia
Teraktivasinya neuro transmiter otak
d. F. Psikologis
Kepribadian yg lemah penyalahgunaan
Narkoba tdk mampu mengambil keputusan
Yg tepat lari dari realita
e. F. Genetik
Anak sehat diasuh kelg scizophrenia
Cenderung mengalami scizophrenia
2. F. Presipitasi
a. Perilaku ( Rawlins & Heacock, 1993)
Dimensi Fisik:
• Kelelahan yg luar bias
• Penggunaan obat
• Demam hingga delirium
• Intoksi kasi alkohol, dll
Dimensi Emosional
• Perasaan cemas yg berlebihan
Dimensi Intelektual
• EGO melawan impuls yg menekan
menimbulkan kewaspadaan mengambil seluruh
perhatian kx mengontrol semua perilaku kx
Dimensi sosial
• Kx menganggap bersosialisasi dgn lingk sangat
bahaya
• Kx asyik dgn halusinasinya
• Isi hall dijadikan kontrol o/ individu tsb
Dimensi Spiritual
• Dimulai dgn kehampaan hidup
• Rutinitas tdk bermakna
• Hilangnya aktivitas ibadah sering tidur malam &
bangun sangat siang
• Saat bangun terasa hampa & tdk jelas
tujuannya
3. Manifestasi Klinik
a. Pengkajian DO & DS
Halusinasi dengar
Halusinasi penglihatan
Halusinasi penghidu
Halusinasi perabaan
Halusinasi pengecapan
b. Pengkajian waktu, freq & situasi penyebab
munculnya halusinasi
c. Pengkajian respon thd halusinasi
4. Mekanisme koping
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resti PK
2. G3 persepsi sensori
3. Isolasi sosial
4. HDR kronis
III. RENCANA PERAWATAN
TUM: Kx dpt mengontrol halusinasinya
TUK:
1. Kx dpt membina hub saling percaya
2. Kx dpt mengenal halusinasinya
3. Kx dpt mengontrol halusinasinya
4. Kx dpt dukungan kelg dlm mengontrol
halusinasi
5. Kx dpt memanfaatkan obat dgn baik
III. IMPLEMENTASI
Implementasi disesuaikan dgn rencana
tindakan
Sblm melaksanakan implementasi, validasi dulu
apakah renc tind masih relevan
Perawat menilai diri sendiri tentang
kemampuan yg dimiliki thd tind keperw yg akan
dilakukan
Kontrak dgn kx & libatkan kx
Dokumentasikan tind yg telah dilaksanakan
IV. EVALUASI
Formaif
Sumatif
Format penulisan: SOAP
WAHAM
A. Pengertian.
Adalah: Keyakinan yg salah yg scr kokoh
dipertahankan walaupun tdk diyakini o/ org lain
& bertentangan dgn realita normal (Stuart &
Sundeen, 1998)
Adalah: keyakinan kx yg tdk sesuai dgn
kenyataan tetapi dipertahankan & tdk dpt
dirubah scr logis o/ org lain, keyakinan ini
berasal dari pemikiran kx dimana sdh
kehilangan kontrol (Depkes RI, 1994)
B. Proses Terjadinya Waham
1. Fase lack of human need
FAKTOR EKONOMI
KOMPENSASI SALAH
WAHAM
2. Fase lack of self esteem
STANDAR LINGK TINGGI
WAHAM
3. Fase control internal external
Kx mencoba berfikir rasional bhw apa yg ia
yakini / apa yg ia katakan adlh
kebohongan, menutupi kekurangan & tdk
sesuai kenyataan, tetapi menghadapi
kenyataan bagi kx adlh sesuatu yg sangat
berat & kebutuhan tsb belum terpenuhi
sejak kecil scr optimal, lingk memberikan
koreksi dgn cara yg tdk benar dgn cara
menjadi pendengar pasif & tdk konfrontatif
4. Fase environment support
ORG & LINGK PERCAYA PD KX
KX MERASA DIDUKUNG
WAHAM
5. Fase comforting
Kx merasa nyaman dgn keyakinan &
kebohongannya & menganggap semua org
sama, yaitu akan mempercayai &
mendukung.
Keyakinan sering disertai halusinasi pd
saat kx menyendiri
Selanjutnya kx lebih sering menyendiri &
menghindari interaksi sosial
6. Fase improving
Tidak adanya konfrontasi & upaya2
koreksi, keyakinan yg salah pd kx akan
meningkat
Tema waham yg muncul berkaitan dgn
traumatik masa lau / kebutuhan2 yg tidak
terpenuhi
C. Tanda & Gejala Waham
1. Waham kebesaran
Menyakini bhw ia memiliki kebesaran kekuasaan
khusus, diucapkan berulang kali tapi tdk sesuai dgn
kenyataan
2. Waham curiga
Menyakini bhw ada org / kelp yg berusaha
merugikan / mencederai dirinya, diucvapkan
berulang kali tapi tdk sesuai dgn kenyataan
3. Waham agama
Memiliki keyakinan thd s/ agama scr berlebihan,
diucapkan berulang kali & tdk sesuai dgn kenyataan
4. Waham somatik
Menyakini bhw tubuh kx / bagian tubuhnya
terganggu, diucapkan berulang kali tdk sesuai
kenyataan
5. Waham nihilistik
Menyakini bhw dirinya sdh tdk ada di dunia /
meninggal, diucapkan berulangkali tdk sesuai
kenyataan
D. Diagnosa keperawatan
Resiko tinggi perilaku kekerasan
G3 isi pikir: waham
Isolasi sosial
Harga diri rendah
E. Rencana keperawatan
TUM: Kx dpt mengontrol wahamnya
TUK:
1. Kx dpt membina hub saling percaya
2. Kx dpt mengidentifikasi perasaan yg muncul
scr berulang dlm pikiran kx
3. Kx dpt mengidentifikasi stresor / pencetus
wahamnya (Triggers factor)
4. Kx dpt mengidentifikasi wahamnya
5.Kx dpt mengidentifikasi akibat dari wahamnya
6. Kx dpt melakukan teknik distraksi sbg cara
menghentikan pikiran yg terpusat pd wahamnya
7. Kx mendapat dukungan kelg
8. Kx dpt memanfaatkan obat dgn benar
F. Implementasi
Implementasi disesuaikan dgn rencana
tindakan
Sblm melaksanakan implementasi, validasi dulu
apakah renc tind masih relevan
Perawat menilai diri sendiri tentang
kemampuan yg dimiliki thd tind keperw yg akan
dilakukan
Kontrak dgn kx & libatkan kx
Dokumentasikan tind yg telah dilaksanakan
G. Evaluasi
Formaif
Sumatif
Format penulisan: SOAP