empat persen dari kasus secara keseluruhan. Fatofisologis • Kerusakan sel asam deoksiribonukleat (deoxyribonuclelc acld, DNA ) menyebabkan pertumbuhan dan perbaikan yang cepat . • Pertuumbuhan tidak dapat dikendalikan dan sel kehilangan karakteristik jenis jaringan asal. Klasifikasi
• Tingkat I : ukuran lesi < 2cm, tidak bermetastase
ke kelenjar limfe. • Tingkat II : ukuran lesi antara 2-4 cm, tidak bermetastase ke kelenjar limfe. • Tingkat III : ukuran lesi > 4 cm, mungkin teraba benjolan pada kelenjar di satu sisi. • Tingkat IV : tumor sudah berinvasif dan mungkin sudah adanya metastase ke hati atau Paru-paru. Faktor Resiko
• Kebiasaan merokok, minum-minuman
beralkohol. • Pemajanan sinar matahari. • Penyakit sifilis • Berbagai faktor yang menimbulkan kerusakan pada sistem imun tubuh. Insidensi
• Dua kali lebih sering terjadi pada pria
dibandingkan wanita. • Terjadi pada usia 40-60 tahun. • Tempat paling sering terkena dalam bibir,lidah, bagian anterior, dan dasar mulut. Pemeriksaan Penunjang • Inspeksi rongga oral dan orofaring dengan cermin tak langsung untuk melokalisasi jaringan abnormal. • Pewarnaan lesi oral dengan toluidin biru untuk membedakan jaringan abnormal dari yang normal ( lesi tetap berwarna biru gelap setelah pencucian dengan asam asetat, jarungan normal tetap berwarna merah muda). • Sinar x mendeteksi tingkat invasi lokal dan metastase. • Biopsi eksisional terhadap massa yang dicurigai untuk mengindentifikasi atau mengesampingkan malignansi Pengkajian
• Perubahan dalam menelan, menghidu, mengecap,
atau suara, salivasi, ketidaknyaman bila makan, sakit tengorokan, bau napas tidak enak. • Eritroplasia mukosa, inflamasi kemerahan atau perubahan mukosa eritroplastik, tampak halus, bergranula, dan sedikit meninggi, dengan atau tanpa komponen putih (leukoplakia), menetap lebih lama 10-14 hari. • Meskipun sering asimtomatik pada tahap awal, ke beradaannya secara khusu meliputi: Lanjutan .... • Kanker bibir : ada lesi yang gagal sembuh • Kanker lidah : bengkak, ulserasi, area nyeri tekan atau perdarahan, tekstur abnormal, atau gerakan lidah terbatas. • Kanker dasar mulut : merah, agak meninggi, lesi mukosal dengan Batasan yang sakit jelas, lekoplakia, ulserasi, Indurasi, atau pertumbuhan seperti kutil • Stadium lanjut dikarakteristikan dengan ulserasi, perdarahan, nyeri, indurasi, dan limfadeopati servikal. Temuan Pemeriksaan Fisik
• Lesi pada mulut
• Benjolan atau penebalan pada pipi atau leher bagian mana pun pada mulut • Bercak putih atau merah pada gusi, lidah, tonsil, atau lapisan mulut • Pembengkakan rahang • Gigi goyang Prosedur diagnostik • Biopsi menegaskan diagnosis • Bervariasi tergantung pada lokasi kanker • Lesi yang tidak dapat dilakukan reseksi biasanya ditangani dengan terapi radiasi, kemoterapi dan lainnya • Diet lunak atau pemberian makan makan melalui selang nasogastrik atau gasrotomi mungkin perlu dilakukan. Pengobatan • Analgesik Oploid untuk nyeri • Kemoterapi jika diindikasikan Pembedahan • Reseksi tumor primer • Reseksi yang luas dengan atau tanpa terapi radiasi, kemoterapi, atau kombinasi keduannya • Reseksi mandibula atau maksila total atau parsial • Pembedahan mikrogra untuk rekseksi bibir Pertimbangan keperawatan Kriteria hasil • Mengungkapkan pemahaman tentang proses penyakit • Terbebas dari lesi mulut • Terbebas dari gejala pendarahan • Mengungkapkan nyeri berkurang atau tidak nyeri sama sekali • Mempertahankan atau meningkatkan BB • Memiliki bunyi napas bersih Intervensi keperawatan
• Berikan obat sesuai program
• Berikan perawatan sebelum dan sesudah kemoterapi, terapi radiasi • Lakukan tindakan kewaspadaan untuk menurunkan resiko aspirasi akitan pemberian makan lewat oral • Ajurkan untuk melakukan aktivitas sesuai toleransi