Diabetes Melitus
Diabetes Melitus
KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HAFSAWATY
2020 Pengaruh Pijat Refleksi Kaki
Terhadap Nilai Ankle
Brachial Index Pada Pasien
Diabetes Melitus Di Wilayah
Kerja Puskesmas Padang
SKRIPSI
NURUL ALIYAH
BAB.1 LATAR BELAKANG
Masalah
Solusi Skala
Kronologis
Masalah
Menurut IDF (International Diabetes Federation) Atlas 2017 bahwa diabetes melitus ini
masih cenderung meningkat. Usia 29-79 tahun ada sekitar 10,3 juta orang yang menderita
diabetes melitus (Kemenkes RI, 2018).
IDF juga memprediksi adanya kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 9,1 juta di
tahun 2014 menjadi 14,1 di tahun 2035. Sedangkan data yang diperoleh dari Riseksdas Jawa
Timur menyebutkan bahwa prevalensi DM meningkat 2,1 % menjadi 2,6%. (Kemenkes RI, 2018).
Kronologis
Kerusakan pada saraf perifer yang mengakibatkan gejala kesemutan, mati rasa, atau
kelemahan, pada kaki dan tangan, yang menjangkit sampai dengan 50% dari penderita DM tipe
2 (American Diabetes Association, 2013 dalam (Harmaya, Sukawana, & Lestari, 2014)).
Patofisiologi disebebkan karena terjadinya resistensi insulin akibat dari kurangnya aktivitas fisik
sehingga sirkulasi darah perifer terganggu (Fatimah, 2015). Penurunan Suplai darah diawali
dengan terjadinya hipoksia jaringan, sehingga oksigen dalam jaringan berkurang dan
mempengaruhi aktivitas vaskuler dan seluler jaringan (Arwani., 2014).
Solusi
berbagai macam dalam melakukan pencegahan untuk mengontrol terjadinya neuropati perifer
dengan latihan jasmani, dimana alternative komplementeri terapi salah satunya dari terapi
tersebut adalah pijat refleksi kaki (Yuwono, Khoiriyati, & Sari, 2015).
Definisi Variabel
Operasional Pijat Refleksi kaki
Independen
Variabel
Dependen Nilai ABI
Variabel
GDA, Diit, Stres
Confounding
MATUR NUWUN